Resensi Cerpen Persahabatan

Resensi Cerpen Persahabatan

Hal nan menyenangkan setelah membaca buku ialah meresensi. Jika dulu pernah pernah meresensi sebagai tugas kuliah, sekarang mereseni menjadi kesenangan tersendiri saat sukses menuntaskan sebuah cerita. Ada banyak cerita nan dapat kita resensi, mulai dari cerita petualangan, cerita romantis, cerita persabatan, dan lain-lain. Dalam membuat resensi cerpen persahabatan adakalanya kita dapat merasakan dengan langsung perasaan si penulis saat membuat cerita tersebut. Begitu juga saat kita meresensi cerita petualangan, kita akan dibawa buat bertualang ke sana kemari sinkron dengan alur nan dalam cerita tersebut.



Resensi Cerpen Persahabatan

Cerita pendek atau nan disingkat dengan cerpen ialah sebuah aliran cerita nan menarik. Banyak Koran-koran nasional dan daerah nan memuat karya cerpen dari pembacanya. Tema seputar cerita pendekpun beragam, dari hal nan berat seperti filosofis sampai hal nan ringan tentang kehidupan keseharian dapat kita baca dalam cerpen tersebut.

Setiap penulis punya gaya nan berbeda dengan gaya penulis lainnya. Mereka punya kekhasan nan dapat dijadikan sebagai senjata buat meraih pembaca nan banyak. Tema-tema seputar persahabatan sangat mungkin dinikmati oleh anak-anak remaja seusia sekolah menengah atas dimana mereka sedang mencari jati diri melalui persahabatan. Ada resensi cerpen persahabatan sangat membantu calon pembaca buat mengenal lebih dalam dari sisi orang lain nan sudah membaca.

Beberapa laba membaca resensi ialah mudahnya kita menemukan sisi-sisi dari cerita. Terkadang adakalanya pembaca harus mentebak buat mendapatkan alur nan sinkron dengan khayalan saat membaca bukunya atau mengikuti ceritanya. Resensi memungkinkan pembaca buat bisa menggambarkan secara sekilas cerita nan ada dalam buku.

Walaupun tak semua peresensi membuka di awal sebuah hal nan mengasyikkannya di resensi nan dia buat. Jangan sampai bocoran nan disampaikan melalui resensi justru malah membuat cerita nan akan dibaca menjadi kehilangan rasa penasaran dan asyiknya.

Meresensi itu bagian dari seni menulis dan membaca. Meresensi membuat kita dapat mengingat kembali semua alur dan tokoh nan ada buku nan sudah kit abaca. Meresensi juga membuat daya ingat meningkat sebab kita dipaksa secara tak sadar buat mengingat kembali hal menarik nan sudah dibaca. Dalam hal menuliskannya, meresensi juga bagian dari seni menuangkan ide. Hanya saja, sebagai peresensi, kita dipaksa buat dapat menyalurkan ide orang lain.

Walaupun demikian, kita tetap dapat menyisipkan sedikit ide melalui saran buat calon pembaca cerita tersebut. Yah, kekayaan kosakata kita terhadap hal nan diceritakan kurang lebih harus sama-sama memadai. Jangan terlalu tinggi tetapi juga jangan terlalu merendah. Gunakan bahasa serta penulisan nan sewajarnya agar orang lain tak melihat peresensi sebagai orang nan subjektif.

Salah satu bentuk contoh nan banyak di cari ialah resensi cerpen persahabatan . Hal ini sebab banyaknya pembaca dan pengguna internet nan secara usia sedang berada dalam termin ini. Termin dimana persahabatan ialah hal menyenangkan dan tak ada orang nan dapat melepaskan arti persahabatan. Sahabat ialah orang terdekat kita, dia dapat saja keluarga dekat tetapi juga dapat orang lain nan tak ada tali saudara sekalipun.

Hebatnya persahabatan dapat langgeng sampai tua, banyak orang tua nan masih kontak dan bermain dengan banyak sahabat-sahabatnya. Apalagi saat ini setelah era global maya melalui sosial media nan menggurita. Mencari sahabat lama tak akan sulit, tinggal tuliskan nama dan pengenal lainnya nan berhubungan dengan sahabat nan dicari, kita dapat menemukannya di sosial media tersebut.

Banyak hal nan membuat sebuah persahabatan nan terjalin menjadi langgeng. Selain faktor kepercayaan nan selalu terjaga dengan baik di antara mereka, juga adanya perasaan nan terus terikat walaupun sudah tua. Wajarlah bila remaja-remaja mencari kehidupan melalui bentuk-bentuk persahabatan sebab selain lama juga sangat berkesan bagi mereka nan mengalaminya.

Dalam cerita juga demikian, baik film atau buku nan berisi persahabatan selalu dicari banyak orang terutama remaja. Melalui resensi cerpen persahabatan ini, remaja mencari kemudahan buat menemukan inti cerita pendek atau film nan akan ditonton.

Masih ingatkah kenyataan film Ada Apa Dengan Cinta nan bercerita tentang konflik antara persahabatan dan cinta. Sangat fenomenal pada masanya sebab secara gamblang menceritakan kisah remaja dengan baik dan lugas. Pengarah adegan mampu mengemas sebuah cerita nan dekat dengan kehidupan seorang remaja serta konfliknya dengan teman-teman nan merupakan sahabatnya.

Cerita layar lebar nan kemudian berkembang menjadi sebuah cerita dalam layar kaca. Walaupun ternyata kehadirannya di layar kaca tak sefenomenal saat pertama kali hadir di layar lebar.

Dengan tema nan sama yaitu cinta dan persahabatan, sinetron Ada Apa Dengan Cinta tak mampu mendongkrak atau mengalahkan cerita sisi persahabatan seperti nan ada di filmnya. Mungkins aja hal ini terjadi sebab beda sentuhan pengarah adegan dan juga kekuatan emosional seorang aktor dan aktris nan memerankan tokoh primer dalam cerita tersebut tak sebaik pemeran dalam layar lebarnya.

Ada lagi sebuah cerita persahabatan nan tak kalah menariknya, yaitu Just Patty. Sebuah buku karangan Jean Webster ini menceritakan persahabatan gadis-gadis muda di sekolah asrama. Sebuah kisahnya nan mengagumkan sebab berisi pengalaman menarik tentang cerita Patty dan kedua sahabatnya yaitu Connie Wilder dan Priscillia. Mereka terkenal sebab memiliki reputasi sebagai gadis-gadis nan bandel di asrama SMA St. Ursula, Amerika Serikat. Namun, uniknya mereka juga ialah gadis-gadis nan cerdas.

Dalam buku itu persahabatan diceritakan dengan baik sampai selama beberapa tahun akhirnya seorang guru meminta mereka dipisahkan dengan meminta ijin kepala sekolah. Guru tersebut meminta agar Patty dipisahkan di tahun terakhir agar mereka tidak lagi menjadi teman sekamar. Tentu saja hal ini tak diterima oleh Patty dan teman-temannya.

Mereka pun mengusahakan agar tetap bersatu, kembali menjadi roommate. Nah nan menarik ialah cara-cara nan mereka tempuh sangat banyak dan tentu saja kocak . Keisengan dan kenakalan ketiga gadis itu berlanjut. Dari sebuah pesta malam, hingga menjodohkan guru olahraga mereka dengan salah satu gurunya.

Sangat menarik membaca resensi cerpen persahabatan, kita dapat mengikutinya dengan sangat menyenangkan. Ada banyak sisi-sisi nan dapat kita tangkap sebagai sebuah pembelajaran. Setelah membaca buku lalu meresensi atau membaca resensi sebelum membaca bukunya ialah kegiatan nan juga sama-sama memiliki nilai kesenangan nan sama. Keduanya sama-sama bernilai sebagai seni membaca dan menulis sebab ada kemampuan menuangkan sebuah ide dalam tulisan.

Membaca resensi memungkinkan kita dapat melihat dari persfektif orang lain. Bagi penulis buku, adanya resensi dapat menjadi sebagai sebuah masukan nan krusial buat kemajuan karya nan akan datang. Resensi juga menjadi sebentuk apresiasi dari pembaca buat penulis. Penulis akan mendapatkan timbal balik dari pembaca tentang kekurangan dan kelebihan dari bukunya. Penulis secara tak langsung akan diajak berkomunikasi dengan pembaca melalu resensinya.