Beberapa Bahan Untuk Cerpen Islam

Beberapa Bahan Untuk Cerpen Islam

Ada banyak cara buat menyebarkan kebaikan, salah satunya ialah dengan menulis cerpen Islam. Bagi orang-orang nan terbiasa menulis, menuangkan khayalan ke dalam tulisan sama halnya seperti menuangkan inspirasi ke dalam lukisan.

Bukan hanya itu, pada beberapa bab syariat terdapat ilmu nan membutuhkan contoh di dalam kehidupan nyata, seperti fikih pidana, fikih warisan, atau fikih politik. Dengan cerpen Islam ini, diharapkan bab-bab syariat nan cukup rumit tersebut bisa diperkenalkan kepada masyarakat dengan bahasa nan mudah dipahami.



Belajar Menulis Cerpen Islam

Menulis sebuah cerita bukanlah hal nan mudah, butuh padanan kata dan kalimat nan tepat buat menjadikan sebuah tulisan menarik buat dibaca dan membuat orang seakan-akan berada di dalam cerita tersebut. Jika membuat cerita generik saja sulit, apalagi buat menulis cerpen Islam, ketika sang penulis harus berusaha memosisikan diri sebagai penulis nan memahami syariat sekaligus menjadi seseorang nan objektif pada beberapa hal nan mengandung disparitas pendapat.

Jika seorang penulis cerpen Islam tak bisa memosisikan dirinya seperti itu, maka dikhawatirkan tulisannya akan melenceng dari panduan syariat, melawan kesepakatan para ulama tanpa ilmu nan bisa dipertanggungjawabkan, bahkan tulisannya akan menjadi bahan perselisihan umat Islam.

Namun, meskipun menulis cerpen Islam ialah hal nan sensitif, bukan berarti kita tak bisa melakukannya. Semua orang bisa melakukan hal tersebut, hanya membutuhkan latihan nan tekun buat dapat menghasilkan sebuah cerita Islami nan bisa membuat orang tergugah buat membaca dan memahami kandungan tulisan tersebut.

Ada beberapa tips nan bisa Anda lakukan jika anda akan memulai karir pada penulisan cerpen Islam, di antaranya adalah:

  1. Konsultasi pada Pakar Agama

Jika Anda bukan tipe orang nan bahagia membaca buku Islam nan tebal, Anda bisa memulai melakukan konsultasi dengan pakar agama di sekitar Anda. Entah itu teman, ustad, atau bahkan ulama. Buku Islam biasanya mengandung bahasa nan sulit dicerna oleh orang-orang nan baru berkecimpung pada global Islam, sehingga lebih baik jika Anda mendengarkan ceramah dari pakar agama di sekitar Anda.

Dalam berkonsultasi dengan pakar agama juga tak dapat sembarangan. Ada beberapa hal fundamental nan hendaknya Anda tanyakan, seperti masalah akidah, ketika cerita Anda akan mengarah kepada kekuatan batin seseorang dalam mempertahankan Islam di era globalisasi.

Masalah lainnya nan hendaknya Anda konsultasikan ialah ibadah. Ketika cerita Anda akan mengarah kepada ketekunan seseorang mendirikan ibadah di tengah-tengah kesibukan nan begitu padat.

  1. Belajar dari Tulisan Orang Lain

Kegiatan membaca juga tak lepas dari kesuksesan Anda dalam menulis cerpen Islam. Sebab, dengan banyak membaca Anda akan mendapatkan kosakata baru dan padanan kalimat nan tepat buat dijadikan surat keterangan bagi tulisan Anda.

Buku dengan padanan kalimat nan sinkron dengan EYD bisa meningkatkan kemampuan Anda buat menulis secara objektif dan tak terasa seperti menghakimi suatu pihak tertentu. Oleh karenanya, hal itu bisa diimplementasikan ke dalam cerpen Islam nan akan Anda buat.

Sebab, seperti nan dikatakan sebelumnya, bahwa menulis cerpen Islam ialah hal nan sensitif jika Anda tak memilih padanan kalimat nan tepat.

  1. Membaca Al-Qur'an dan Al-Hadits

Membaca Al-Qur'an dan Al-Hadits termasuk faktor krusial buat mencapai kesuksesan dalam menulis cerpen Islam. Bukan hanya sebagai kekuatan spiritual tersendiri bagi Anda, membaca Al-Qur'an dan Al-Hadits juga bisa mempertajam kemampuan Anda dalam berbahasa secara baik dan benar.

Ayat maupun hadis ialah perkataan nan suci, mulia, dan sangat baik. Oleh karenanya, dengan berbekal keduanya bisa membuat perkataan Anda di dalam tulisan menjadi lebih mudah diserap oleh orang lain.

Perhatikan bagaimana kata-kata di dalam Al-Qur'an bisa membuat jutaan orang tenggelam di dalamnya; membuat orang geram pada kebatilan, membuat orang lembut akan kebajikan, bahkan membuat orang menangis sebab peringatan nan terkandung di dalamnya. Hal itu disebabkan perkataan Allah nan begitu latif dan sangat mengena di dalam hati para insan manusia.

Jika kita membaca Al-Qur'an dan Al-Hadits secara akurat dan memperhatikan secara detail bahasa nan dituturkan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka kita akan terbawa oleh keadaan tersebut. Meski tak seindah kata-kata Al-Qur'an dan Al-Hadits, setidaknya padanan kalimat nan kita bawa akan terasa lebih menyejukkan.

  1. Memosisikan Diri Menjadi Tokoh pada Cerpen Islam nan Dibuat

Memosisikan diri sebagai tokoh ialah peran krusial nan harus dimainkan oleh para penulis. Sebab tanpa peran tersebut, penulis akan kesulitan menjelajahi alur cerita nan akan dibuat.

Untuk penulis cerpen Islam pemula, Anda bisa membuat tokoh nan mirip dengan diri Anda sendiri. Sebab, posisi Anda ialah buat menulis cerita religius, sehingga harus tetap pada poros agama nan benar. Jika Anda kurang paham soal Islam namun berambisi tinggi buat menulis cerpen Islam, maka Anda bisa membuat seorang tokoh nan juga masih awam dengan global agama.

Jadi, Anda akan sejalur dengan tokoh nan Anda tulis; Anda akan belajar Islam, begitu pun dengan tokoh nan Anda buat. Cerita Anda akan menarik sebab tokoh nan Anda untuk akan melakukan perjalanan panjang dalam menuntut Ilmu Islam.



Beberapa Bahan Untuk Cerpen Islam

Ada banyak tema dan persoalan nan bisa dijadikan bahan buat menulis cerpen Islam. Sebab, Islam ialah agama nan menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta, artinya Islam tak terikat oleh ruang dan waktu. Islam bisa diimplementasikan kepada seluruh aspek kehidupan.

Banyak orang skeptis beranggapan bahwa Islam ialah agama antik nan tak bisa mengikuti perubahan zaman. Padahal, justru Islam mengajarkan umat-Nya buat menjadi sahabat mulia bagi seluruh alam semesta. Allah berfirman di dalam Al-Qur'an, "Dan tiadalah Kami mengutus kamu (umat Islam), melainkan buat (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (Q.S Al-Anbiyaa': 107).

Dengan motivasi tersebut, maka kita tak perlu berkecil hati buat menulis cerita nan Islami. Kita tetap bisa menulis cerpen Islam dengan kemasan nan menarik. Banyak bahan nan bisa direkomendasikan kepada Anda sebagai pemicu semangat buat menulis cerpen Islam, dia ntaranya adalah:

  1. Cerita Pembunuhan

Tahukah Anda bahwa kasus pidana seperti pembunuhan juga dibahas secara detail di dalam Islam? Tindak pidana di dalam Islam diatur dalam ilmu nan bernama jinayah.

Pokok pembahasan jinayah ialah soal hukum pidana ketika Anda akan menemukan jenis-jenis pembunuhan di dalam Islam beserta dengan spesifikasi sanksi nan didapat dari masing-masing jenis pembunuhannya.

Oleh karenanya, aneh jika ada asumsi bahwa Islam tak mengatur soal darah. Padahal, justru Islam menjadi surat keterangan nan paling lengkap buat menjelaskan soal pertumpahan darah. Dengan adanya tema ini, Anda bisa mengangkat sebuah cerita nan tak kalah seru dengan cerita laga Hollywood pada umumnya.

Anda bisa mengangkat cerita mengenai seorang penegak hukum nan mencoba memposisikan diri buat bertindak sinkron dengan syariat Islam. Anda bisa membumbui cerita dengan perkelahian dan adegan tembak-menembak nan tak kalah hebat dengan film-film Hollywood.

  1. Cerita Cinta

Cerita cinta Islami sudah banyak bertebaran di Indonesia, khususnya pada layar lebar. Namun, nilai-nilai Islam nan diangkat baru sekadar baju dan tata krama. Untuk ke depannya, Anda bisa membuat cerita cinta Islami nan lebih kompleks buat dibaca oleh masyarakat.

Misalnya, Anda dapat menambahkan unsur fikih lebih mendalam di dalam cerpen Anda dan menampilkan beberapa pendapat ulama nan berbeda mengenai suatu persoalan, seperti berkomunikasi empat mata dengan versus jenis.

  1. Cerita Sosial

Sama halnya seperti cerita cinta, cerpen Islam yang berbau sosial juga bisa Anda bumbui dengan persoalan-persoalan nan lebih kompleks dan lebih bernilai bagi masyarakat.

Misalnya, Anda bisa menampilkan tokoh-tokoh nan alim buat menyebutkan hadis beserta perawi dan sanadnya sebagai bahan pembelajaran secara tak langsung bagi para pembaca. Buatlah cerpen Islam anda menjadi lebih menantang buat dibaca, sehingga tak terkesan terus-menerus dan hanya menampilkan cerita nan mirip dengan cerita-cerita Islam nan ada di layar kaca maupun di layar lebar.