Sebutan SWA pada Majalah Swasembada

Sebutan SWA pada Majalah Swasembada

Majalah Swa ialah salah satu majalah nan spesifik mengupas masalah perkembangan bisnis di Indonesia dan dunia. Majalah ini sudah lahir sejak tahun 1985 didirikan oleh salah satu yayasan bernama Sembada Swakarya. Yayasan ini bekerja sama dengan PT. Grafiti Pers, nan juga menerbitkan majalah TEMPO dan menciptakan majalah nan pada awal berdirinya bernama SWASEMBADA.

Di awal kehadirannya, majalah swasembada sembada lahir sebagai salah satu perwujudan program pemerintah Indonesia. Pada tahun tersebut, pemerintah menggalakkan program buat menumbuhkan kecintaan masyarakat dalam menggunakan produksi dalam negeri. Tujuannya buat mendorong muncul serta berkembangnya para pengusaha, agar mampu menciptakan produksi dalam negeri nan memiliki nilai saing dalam pasar internasional.

Dalam kerjasama antara Yayasan Sembada Swakarya dan PT. Grafiti Pers, terjadi pembagian tanggung jawab dan tugas. Pihak Yayasan bertindak sebagai penerbit, mengingat merekalah nan memiliki Surat Ijin Usaha Penerbitan atau SIUP. SIUP merupakan sebuah syarat wajib nan harus dimiliki oleh sebuah organisasi nan ingin menerbitkan media pada masa itu. Proses penerbitan SIUP berada di bawah koordinasi Departemen Penerangan nan membawahi media massa nan ada di Indonesia.

Sementara itu, PT Grafiti Pers bertindak sebagai pelaksana nan bertugas mengelola berbagai kegiatan perusahaan. Mulai dari masalah keredaksionalan, produksi, pemasaran serta semua kegiatan nan terkait dengan program kerja masalah Swasembada tersebut.

Di awal kemunculannya, majalah swasembada sembada ini belum memiliki kantor tetap. Majalah ini dibuat dari salah satu sudut ruangan nan ada di kantor PT. Grafiti Pers. Baru beberapa bulan kemudian, sebuah rumah nan berada di jalan Tebah III no 14 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, dipilih sebagai kantor redaksi dan operasional. Semua peralatan nan digunakan masih bersifat manual, seperti penggunaan mesin ketik buat menulis naskah redaksi. Hal ini sebab pada masa tersebut, penggunaan komputer masih sangat langka.



Sebutan SWA pada Majalah Swasembada

Sebutan sebagai majalah swasembada