Jenis-Jenis Perubahan Makna

Jenis-Jenis Perubahan Makna

Bahasa itu dinamis. Sebuah bahasa bias tumbuh berkembang, berubah, mengglobal, atau sebaliknya, bahasa nan tenggelam dan wafat dibawa oleh para penuturnya. Dinamika bahasa tersebut terjadi pula dalam ranah makna. Karena berbagai faktor makna kata bisa berubah atau bergeser dari makna sebelumnya.



Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Makna Kata

Ada dua faktor nan menyebabkan perubahan makna, yaitu faktor linguistis dan nonlinguistis. Faktor lingusitis berarti faktor dari dalam bahasa itu sendiri, sedangkan faktor nonlinguistis berarti faktor nan berasal dari luar bahasa tersebut.

Tergolong ke dalam faktor linguistis adalah:

  1. proses pengimbuhan (afiksasi),
  2. proses pengulangan (reduplikasi), dan
  3. proses penggabungan (komposisi).

Di sisi lain, termasuk ke dalam faktor nonlinguistis adalah:

  1. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
  2. perkembangan sosial dan budaya;
  3. perbedaan bidang pemakaian;
  4. adanya asosiasi;
  5. pertukaran tanggapan indra; dan
  6. perbedaan tanggapan.


Jenis-Jenis Perubahan Makna

Generalisasi atau ekspansi

Perluasan makna kata ialah gejala nan terjadi pada sebuah kata nan pada mulanya hanya memiliki sebuah makna, tetapi kemudian sebab berbagai faktor menjadi memiliki makna-makna lain. Contoh kata nan mengalami ekspansi makna ialah kata-kata istilah kekerabatan seperti ‘kakak’, ‘bapak’, ‘ibu’, dan sebagainya.

Kata kakak nan sebenarnya bermakna ‘saudara sekandung nan lebih tua’, meluas maknanya menjadi siapa saja nan pantas dianggap saudara nan lebih tua. Demikian juga kata ‘bapak’ dan ‘ibu’.



Spesialisasi atau penyempitan

Kebalikan dari generalisasi, yaitu cakupan makna masa kini nan lebih sempit daripada masa lalu. Contohnya, kata sarjana dulunya mengacu pada orang-orang cerdik pandai dan berilmu tinggi. Sedangkan saat ini maknanya menyempit spesifik menjadi lulusan jenjang pendidikan S1 pada bidang ilmu eksklusif saja.



Perubahan Total

Perubahan total berarti berubahnya makna kata sehingga sama sekali berbeda atau jauh dengan makna asalnya. Misal kata ‘pena’ pada mulanya berarti ‘bulu’ dalam bahasa Sanskerta kini maknanya sudah berubah total menjadi ‘alat tulis nan menggunakan tinta’.



Ameliorasi

Ameliorasi ialah suatu perubahan makna baru nan dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilainya dari arti nan lama. Contoh kata ‘tunarungu’ dirasakan lebih halus dan sopan daripada kata ‘tuli’.



Peyorasi

Kebalikan dari ameliorasi. Peyorasi berarti perubahan makna nan membuat makna kata baru dirasakan lebih rendah nilainya dari arti nan lama. Contoh, pelacur lebih kasar daripada tunasusila .



Sinestesia

Sinestesia ialah perubahan makna nan terjadi sebagai dampak pertukaran tanggapan dua indra nan berbeda.
Contoh : Suara penyanyi baru itu sedap didengar.
Kata sedap lazimnya dirasakan dengan indera pencecap/perasa, yaitu lidah, tetapi pada kalimat di atas, kata sedap dikaitkan dengan indera pendengar, telinga.



Asosiasi

Asosiasi ialah perubahan makna nan terjadi sebagai dampak persamaan sifat. Misalnya kata ‘amplop’ berarti ‘secarik kertas buat menyimpan surat’. Berdasarkan sifat ini, kata amplop dipakai buat menyatakan makna suap , uang sogokan atau uang pelicin .