Struktur Daun

Struktur Daun

Tumbuhan nan satu dengan nan lainnya memiliki bentuk nan berbeda-beda. Namun, pada dasarnya semua tumbuhan memiliki karakteristik nan sama, yakni akar, batang, daun, dan bunga. Tampilan fisik tersebutlah nan biasa disebut dengan struktur tumbuhan. Pernahkan kita tahu apa strutur tumbuhan dan fungsinya ?

Tampilan fisik dari setiap tumbuhan nan bhineka tersebut bukanlah cerminan bahwa struktur nan ada di dalam tumbuhan tersebut ikut berbeda. Tampilan fisik tersebut pun dibagi menjadi dua, yakni tampilan dalam dan tampilan luar.

Untuk tampilan luar, kita dapat melihatnya secara kasat mata sehingga mampu membedakan tumbuhan nan satu dengan nan lainnya. Sedangkan buat tampilan dalam, maka dibutuhkan sebuah alat.

Alat tersebut yakni mikroskop buat dapat melihatnya dengan jelas. Jika hanya menggunakan kasat mata, maka tak akan pernah dapat melihat struktur dalam tumbuhan tersebut.



Struktur Akar dan Fungsinya

Biasanya letak dari akar selalu berada di bawah atau dapat dikatakan di dalam tanah sebab tumbuhan selalu hayati di tanah. Meskipun demikian, ada beberapa tumbuhan nan akarnya tak berada di dalam tanah. Beberapa tumbuhan tersebut ialah tumbuhan air, tumbuhan parasit, dan tumbuhan epifit.

Pada tumbuhan air, biasanya akarnya menggantung atau tenggelam di air dan bukan di dalam tanah. Namun, ada sebagian tumbuhan air nan akarnya berada di dalam tanah.

Yakni, tumbuhan nan akarnya mampu mencapai dasar air hingga menembus ke tanah nan berada di dasar sungai tersebut. Contohnya ialah kembang teratai.

Pada tumbuhan parasit, biasanya menancapkan akarnya dengan kuat pada batang dan masuk ke batang inang. Tumbuhan parasit akan memperoleh makanan dari akar nan masuk ke dalam batang inang dari tumbuhan nan ditempelinya tersebut.

Oleh sebab itulah, tumbuhan ini disebut sebagai tumbuhan parasit sebab menghisap makanan dari loka nan ia tempeli. Contohnya ialah benalu. Tumbuhan epifit ialah tumbuhan nan akarnya digunakan buat melilitkan ke batang tumbuhan lainnya.

Akar memiliki beberapa fungsi bagi tumbuhan dan memiliki peran nan cukup krusial sebagai penopang kehidupan. Melalui akar ini tumbuhan dapat menyerap berbagai zat makanan nan diperolehnya dari dalam tanah.

Akar pada tumbuhan dibedakan menjad dua macam, yakni akar tunggang dan akar serabut. Kedua akar ini memiliki disparitas nan dapat dilihat dengan menggunakan mata biasa saja. Biasanya, perbedaannya sudah dapat terlihat ketika tumbuhan masih dalam masa kecambah.

Akar tunggang merupakan pertumbuhan lanjutan dari akar forum atau akar primer. Bentuk dari akar tunggang ini sangatlah besar jika dibandingkan dengan akar nan lainnya.

Akar tunggang merupakan akar pokok nan berfungsi buat menopang berdirinya dari tumbuhan tersebut. Dari akar pokok atau utama tersebut berkembang akar sekunder nan mirip serabut-serabut.

Sedangkan akar serabut tidaklah memiliki akar pokok atau primer, tetapi hanya terdiri atas akar serabut saja. Meskipun hanya memiliki akar nan berbentuk serabut, tetapi akar ini cukup kuat buat menopang batang dari tumbuhan sehingga mampu berdiri dengan kokoh.

Tumbuhan dengan biji monokotil, biasanya memiliki akar serabut. Sedangkan akar tunggang biasanya terjadi pada tumbuhan dengan biji dikotil.



Struktur Batang

Jika akar tumbuhan berada di dalam tanah , maka batang selalu berada di atas tanah. Terlihat disparitas nan cukup mencolok antara batang dan akar nan ada pada tumbuhan.

Fungsi primer dari batang buat menopang tubuh dari tumbuhan dan menggerakkan serta menopang daun agar mudah mendapatkan sinar matahari.
Fungsi lainnya dari batang pada tumbuhan ialah sebagai alat transportasi.

Yaitu, digunakan buat mengangkut air dan makanan nan diperlukan oleh tumbuhan dari akar hingga ujung daun. Fungsi dari transportasi nan digunakan oleh batang tumbuhan tersebut mendapatkan dukungan dari pembuluh xylem dan pembuluh floem.

Batang nan ada pada tumbuhan mampu berkembang dengan membentuk cabang-cabang. Namun, ada juga batang dari tumbuhan nan tak melakukan percabangan ketika melakukan pertumbuhan.



Ciri Batang

Bagian batang pada tumbuhan memiliki karakteristik nan mampu membedakan antara bagian tumbuhan nan satu dengan nan lainnya. Misalnya saja batang dengan akar, keduanya memiliki karakteristik nan dapat dibedakan sehingga seseorang mampu membedakan antara batang dan akar.

Pada bagian batang mampu menghasilkan daun sedangkan pada bagian akar tak mampu menghasilkan sebuah daun. Di batang juga terdapat nodus nan merupakan loka duduk dari daun.

Di setiap ketiak daun tersebut memiliki mata tunas nan biasa disebut dengan tunas lateral atau tunas ketiak. Dari tunas ketiak ini akan menghasilkan cabang nan biasa kita lihat.

Cabang dari daun pada batang tumbuhan tak akan ikut berjatuhan meskipun daun nan ada pada tumbuhan tersebut sudah berguguran. Dengan bergugurannya daun, maka buku-buku pada bantang akan terlihat dengan lebih jelas.



Anatomi Batang

Pada tumbuhan monokotil dan dikotil terdapat disparitas anatomi nan juga dapat dilihat dengan mata biasa. Jika pada tumbuhan dikotil biasanya batang terdiri dari kayu dan kulit kayu nan bisa dipisahkan.

Sedangkan pada tumbuhan monokotil biasnya menggunakan bagian ruas batang sebagai titik tumbuhnya. Misalnya saja pada pohon bambu, tebu, jagung, dan lain-lainnya.



Struktur Daun

Kehadiran daun juga tak kalah pentingnya seperti kehadiran akar pada tumbuhan. Daun memiliki fungsi nan cukup krusial sebagai penghasil makanan dari tumbuhan. Melalui daun ini juga, tumbuhan melakukan fotosintesis dan melakukan respirasi.

Fotosintesis diperlukan oleh tumbuhan buat mengolah makanan dengan menggunakan donasi dari sinar matahari. Tidak hanya itu saja, dengan fotosintesis pula tumbuhan mampu menghasilkan gas oksigen nan sangat diperlukan oleh makhluk hayati nan lainnya.



Ciri Daun

Daun pada tumbuhan biasanya memiliki karakteristik dengan bentuk nan melebar dan berwarna hijau. Rona hijau nan ada pada daun diakibatkan oleh kandungan klorofil pada daun tersebut. Klorofil ini memegang peranan nan cukup penting, yakni buat membantu proses fotosintesis pada tumbuhan.

Di dalam daun ada empat macam jaringan nan menyusun organ daun tersebut. Keempat macam jaringan tersebut ialah jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan tiang, dan jaringan pengangkut.

Jaringan epidermis merupakan jaringan nan berada di lapisan paling luar. Sedangkan jaringan tiang ialah jaringan nan tersusun dari beberapa sel memanjang dengan posisi tegak dan berisi banyak sekali kloroplas.

Jaringan pengangkut ini terdiri dari pembuluh xylem dan floem nan berfungsi buat mengangkut hasil makanan nan diperoleh dari proses fotosintesis.



Struktur Bunga

Penampakkan kembang memang berbeda sekali dengan batang, daun, dan akar. Disparitas mencolok nan biasa ada pada kembang nan mampu membedakannya dengan daun ialah rona dari kembang tersebut.

Jika daun pada umumnya memiliki rona hijau nan disebabkan oleh kandungan klorofil di dalamnya, maka kembang memiliki rona nan cukup beragam. Bunga pada tumbuhan biasanya memiliki berbagai macam rona nan membuatnya tampak begitu indah.

Melalui kembang pula tumbuhan melakukan reproduksi dengan menghasilkan biji nan terjadi melalui proses pembuahan. Biasanya, buat proses pembuahan tersebut akan dibantu oleh beberapa media seperti air, angin, serangga, dan manusia.