Tips Menyimpan Sayuran

Tips Menyimpan Sayuran

Bagi nan hobi memasak, mungkin pernah mengalami peristiwa di mana sayuran nan akan digunakan menjadi rusak setelah beberapa lama disimpan di dalam kulkas atau rak. Untuk menghindari hal tersebut terulang lagi, maka tidak ada salahnya Anda mengetahui teknik penyimpanan sayuran.

Hal tersebut bertujuan agar sayuran menjadi lebih lama usia penyimpanannya dan tetap terjaga kualitasnya. Pada dasarnya penyimpanan sayuran terbagi dua, yaitu penyimpanan dengan pendinginan/ pembekuan (di dalam kulkas) dan penyimpanan kering di loka terbuka dengan suhu kamar.



Teknik Menyimpan Sayuran

1. Penyimpanan dengan Pendinginan dan Pembekuan

Penyimpanan dengan pendinginan dan pembekuan bisa menghambat kerusakan makanan, Oleh karena itu pendinginan bahan sayuran di dalam lemari es sangat cocok buat rumah tangga, sebab selain mudah dan praktis, dengan pendinginan juga bisa memperpanjang usia pemakaian dampak kerusakan fisiologis, enzimatis dan mikrobiologis.

Sementara pembekuan atau freezing ialah penyimpanan di bawah titik beku bahan, dengan pembekuan ini bahan akan tahan sampai bebarapa bulan, bahkan sampai tahunan. Agar mendapatkan hasil maksimal dalam penyimpanan sayuran , sebaiknya Anda memperhatikan hal-hal di bawah ini.

a. Suhu

Penyimpanan dengan pendinginan berarti Anda menyimpan sayuran ke dalam kulkas dengan kisaran suhu antara – 1 C sampai + 4 C. Pada suhu tersebut, pertumbuhan bakteri dan proses biokimia akan terhambat. Namun tak semua bahan makanan memiliki rentang suhu nan sama, pisang dan tomat misalnya, bila disimpan pada suhu lebih rendah dari 13 C maka akan mengalami chilling injury , yaitu kerusakan dengan ciri-ciri: kulitnya akan berubah rona menjadi coklat kehitaman, pelunakan dan teksturnya rusak.

b. Kesegaran

Sayuran nan akan disimpan harus dalam kondisi baik dan segar, karena dengan demikian usia penyimpanan akan lebih lama dengan kualitas nan terjaga. Namun, bila sayuran sudah dalam keadaan busuk maka pembusukan tersebut akan menular ke sayuran lainnya.

c. Lama penyimpanan

Jangan samakan lama penyimpanan pada semua sayuran, sebab usia penyimpanan sayuran berbeda-beda. Sebagai contoh, brokoli maksimal lama penyimpanan ialah 14 hari, wortel dapat mencapai 6 minggu, sedangkan buncis hanya10 hari.

2. Penyimpanan dengan Suhu Kamar

Penyimpanan sayuran bisa juga dilakukan di loka terbuka, pada suhu kamar, tetapi tak dapat sama masa penyimpanannya dengan cara pendinginan di dalam kukas. Untuk mendapat hasil maksimal sebaiknya Anda memperhatikan hal-hal di bawah ini.

a. Sanitasi

Hal terpenting buat teknik penyimpanan suhu kamar ini ialah sanitasi. Sanitasi nan baik harus didukung dengan sirkulasi udara nan baik pula. Sebab dengan demikian akan menghasilkan suhu nan sejuk dan udara nan kering, sehingga sayuran nan disimpan menjadi lebih awet dan tak mudah rusak.

b. Kebersihan

Kebersihan ruangan dan rak-rak loka menaruh sayuran sangat berpengaruh dalam menjaga keawetan sayuran. Sebab bila loka menaruh sayurannya lembab, kotor, dan basah maka sayuran akan mudah membusuk.

c. Cara penyimpanan

Agar lebih awet, usahakan sayuran tak menempel pada dinding, karena bisa mempercepat pelunakan. Di samping itu ,perhatikan ketebalan tumpukan sayuran, jangan terlalu tebal, karena akan merusak sayuran nan ada di posisi paling bawah.



Tips Menyimpan Sayuran

Nah, tahukah Anda? Sayuran nan umumnya berwarana hijau memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenis sayuran lainnya. Sayuran nan berwarna hijau memiliki klorofil. Struktur kimia klorofil ini hampir sama dengan hemoglobin sehingga bisa merangsang pembentukan sel darah merah. Maka dari itu konsumsilah sayuran ini sebab bisa mencegah timbulnya penyakit kanker.

Bagi ibu rumah tangga, membeli sayuran ialah kegemarannya. Apalagi membeli sayuran dalam jumlah nan banyak. Namun kesibukan kerja atau godaan lainnya membuat sayuran ini tergeletak begitu saja, entah di meja ataupun kulkas.

Sayuran nan berkualitas baik ialah sayuran nan masih segar. Segar dalam arti warnanya masih tampak fresh. Misalnya kalau sayur kangkung hijau segar. Perhatikan, sayur nan ideal ialah sayur nan tak berlubang-lubang dampak gigitan ulat. Tetapi juga perlu diwaspadai, sayur nan terlalu mulus dapat saja sayur nan kebanyakan pestisida.

Untuk sayuran nan berupa umbi-umbian seperti wortel, kentang, dsb, sebaiknya ditekan-tekan buat melihat apakah ada bagian nan membusuk. Karena jika ada salah satu nan membusuk maka nan lainnya akan tertular membusuk.

Di atas penulis sudah menjelaskan bagaimana teknik menyimpan sayuran baik di kulkas maupun di ruangan terbuka. Sekarang mari kita simak tips menyimpan sayuran berikut ini:

1. Jangan mencuci sayuran ketika akan disimpan

Jangan mencuci sayuran ketika akan disimpan. Hal ini dilakukan agar ketahanannya lebih lama. Bersihkan saja dari tanah atau kotoran nan menempel, tapi jangan dicuci menggunakan air. Pencucian akan membuat pelindung sayur ini hilang sehingga bakteri dari kondisi sekitar bisa dengan mudah masuk ke dalam lapisan kulit sayur kemudian merusak selnya hingga membusuk.

2. Jangan memotong tangkainya

Untuk beberapa jenis sayuran seperti wortel, bayam, kangkung, dan jagung sebaiknya bagian tangkai tak dipotong. Mutilasi tangkai ini akan menimbulkan luka pada sayur dan memungkinkan bakteri dapat masuk ke dalamnya dan membuat sayur lebih cepat busuk.

3. Membuang bagian nan busuk

Sayuran perlu dilihat satu per satu. Jika ada bagian nan busuk, potonglah. Karena jika tak akan mempengaruhi sayuran lain nan masih sehat. Selain itu jika dikonsumsi juga akan membahayakan bagi tubuh.

4. Pastikan sayuran tak basah/terkena air

Dalam menyimpan sayuran, nan harus diingat ialah menghindari kondisi nan basah. Jika basah, keringkan dulu dengan cara mengangin-anginkan sayuran.

5. Memisah sayuran sinkron dengan jenisnya

Jangan mencampur sayuran. Karena mencampur sayuran juga akan mempengaruhi taraf kebusukan dan keawetan.

6. Bungkus dengan kertas/koran atau wadah berlubang

Kertas/koran ini berfungsi membantu menyerap air. Agar nantinya sayuran tak cepat busuk.

Perlu diperhatikan, membungkus sayuran menggunakan media plastik nan tertutup akan mempercepat membusuknya sayuran. Wadah nan digunakan dapat kertas/koran ataupun wadah nan berlubang agar memungkinkan aerasi udara selama penyimpanan. Dengan wadah nan berlubang, memungkinkan sayuran buat bernafas.

7. Memastikan lama penyimpanan

Pastikan selalu menengok sayuran nan telah Anda simpan, baik di kulkas maupun di luar ruangan. Paling tak simpanlah sayuran tersebut kurang lebih selama 1 minggu. Kunci utamanya kebersihan harus tetap terjaga.

8. Mencuci sayuran sebelum dimasak

Cucilah sayuran sebelum dimasak dengan air nan mengalir. Hal ini bertujuan agar kotoran dan sisa pestisida hilang bersama genre air. Kemudian potonglah sayuran sinkron dengan selera Anda.



Tips Memilih Beberapa Sayuran

Asparagus

Pilih nan berwarna hijau, berbentuk lurus, mempunyai batang bulat dan keras, serta tak berbau. Ujungnya harus kecil dan keras. Jangan sampai memilih asparagus dengan tangkai nan telah menjadi kayu.

Tomat

Pilih nan belum begitu merah agar awet disimpan kecuali bila tomat tersebut akan segera dimasak. Mempunyai berat sinkron dengan besarnya. Bulat, kulitnya halus, tak berlekuk-lekuk, dan retak. Jangan sampai memilih tomat nan rusak, berjamur, dan busuk.

Kacang kapri

Pilih nan berwarna cerah, kecil, dan keras. Yang mempunyai biji kecil dan datar. Jangan sampai memilih kacang kapri nan sudah terbuka dan berwarna kekuningan.

Kentang

Pilih nan berkulit halus. Besar atau kecilnya ukuran tak mempengaruhi rasa. Yang diutamakan ialah nan memiliki permukaan halus dan tak bergelombang.

Daun bawang

Pilih nan berwarna hijau cerah di bagian atas. Mempunyai batang nan masih segar, panjang dan berwarna putih. Jangan sampai memilih daun bawang nan daunnya berwarna kekuningan.

Terong

Pilih nan masih muda dan mempunyai rona gelap. Mempunyai permukaan kulit nan halus, mengkilat, dan keras. Jangan sampai memilih terong nan mempunyai bintik-bintik cokelat dan sudah keriput/layu.

Selada air

Pilih nan berwarna cerah. Jangan sampai memilih selada air nan layu dan warnanya memudar.

Bayam

Pilih muda, segar, berwarna hijau tua jika berdaun hijau, merah tua jika berdaun merah. Mempunyai tangkai pendek, lemas, dan belum berbunga. Jangan sampai memilih bayam nan layu, menguning, dan berlendir.

Brokoli

Pilih nan berwarna hijau dan bagiannya masih rapat. Batang nan masih berbau segar. Jangan sampai memilih brokoli nan mempunyai batang nan sudah bernoda cokelat dan daunnya nan sudah layu.

Sawi putih

Pilih nan daunnya masih putih dan keras. Jangan sampai memilih sawi putih nan sudah bernoda atau bertitik-titik hitam terutama di ujung daun.