Tips Memperoleh Beasiswa DAAD

Tips Memperoleh Beasiswa DAAD

Di kalangan para scholarship hunters atau para pencari beasiswa, beasiswa DAAD masih menjadi salah satu primadona nan diburu. Keinginan buat merasakan kuliah di Jerman menjadi alasannya. Mengapa banyak nan memilih kuliah di Jerman? Ada banyak hal nan melatarbelakanginya. Paling tidak, ada beberapa keunggulan atau kegunaan nan dapat didapatkan ketika memutuskan menimba ilmu disana.

Pertama, Jerman dapat dibilang sebagai ‘Negeri Kampus’. Ada sekitar 350 an institusi pendidkan tinggi nan tersebar di negara itu. Banyaknya kampus nan berdiri sepertinya sulit buat dicari tandingannya di negara lain. Selain sebab kuantitasnya, kualitasnya pun tak perlu diragukan lagi. Dengan keberadaan kampus nan tersebar di seantero negara, kualitas diantara lembaga-lembaga itu juga dapat dibilang merata. Predikat kampusnya ada dua: Bagus atau Bagus Sekali. Jadi tak ada predikat kampus berkualitas rendah. Selain itu juga Jerman unggul dalam berbagai disiplin ilmu. Dalam bidang teknologi dan sains Jerman begitu merajai, Untuk bidang non eksakta pun, Jerman juga tak dapat diremehkan.

Kedua , bahasa Jerman ialah bahasa nan paling banyak digunakan di kawasan Eropa dengan jumlah penutur kurang lebih 100 juta orang. Banyaknya penutur tentu memberikan kemudahan bagi mahasiswa asing buat bersosialisasi secara lebih luas dan akrab. Hal ini salah satunya sebab buat calon mahasiswa nan kuliah di Jerman telah dibekali dengan bahasa negara itu.

Ketiga , dalam hal biaya pendidikan, Jerman termasuk negara maju nan biaya kuliahnya nisbi lebih kecil dibanding negara barat lainnya. Hal ini juga didukung oleh banyaknya kemudahan bagi mahasiswa dalam hal living cost . Banyak donasi nan diberikan serta rabat kepada para mahasiswa.

Keempat , para mahasiswa asing nan menempuh pendidikannya di Jerman dapat bekerja di negeri Van Goethe itu setelah lulus kuliah. Kebijakan ini tak bisa ditemui di semua negara-negara pemberi beasiswa lainnya.

Beberapa alasan diatas menjadi motivasi tersendiri bagi sebagian anggota masyarakat buat dapat empati kuliah di Jerman. Tetapi, tak semua orang nan ingin belajar di negeri loka Pak Habibie menimba ilmu itu dapat memenuhi kebutuhan dana kuliah dari kantong sendiri. Memang banyak universitas nan menggratiskan biaya kuliahnya. Tapi buat biaya hayati dan lain-lain tetap memerlukan ketersediaan dana. Solusinya agar dapat kuliah perdeo (dibiayai) ialah dengan berburu beasiswa, termasuk beasiswa DAAD ini. Dapat dibilang bahwa beasiswa ialah jawaban bagi mahasiswa nan memerlukan donasi keuangan.



Beasiswa DAAD dan Persyaratannya

DAAD ( Deutscher Akademischer Austausch Dienst ) ialah organisasi terbesar di Jerman nan konsen terhadap pendidikan dan interaksi kerjasama luar negeri terkait masalah pendidikan. DAAD ini tak hanya memberikan beasiswa atau dana project kepada mahasiswa Jerman, tapi juga mahasiswa internasional termasuk dari Indonesia. Beasiswa ini memberikan donasi keuangan buat belajar di Jerman bagi para dosen baik nan berasal dari PTS maupun PTN. Selain itu beasiswa ini juga diperuntukkan buat para peneliti baik dari forum pemerintahan maupun forum swasta. Beasiswa DAAD diberikan setiap tahun. Skema beasiswa nan diberikan meliputi kuliah S2, S3, Sandwich program , penelitian dengan jangka waktu 3-6 bulan serta buat postdoctoral research .

Tidak semua calon pelamar dapat mengajukan beasiswa ini. Latar belakang pendidikan nan dapat memenuhi syarat buat ikut berkompetisi memperebutkan beasiswa ini adalah: Economic sciences/Business Administration /Political Economics, Sociology and Education, Engineering and related sciences, Mathematics, Development Co-operation, Agricultural and Forest Sciences, Environmental Sciences, Regional Planning serta Public Health/Veterinary Medicine/Medicine. Layaknya perburuan beasiswa prestisius lainnya, DAAD juga menetapkan syarat-syarat nan harus dipenuhi buat dapat mengajukan beasiswa tersebut. Persyaratan nan tak boleh dilanggar itu adalah:

  1. Maksimal usia ketika mengajukan pelaksanaan ialah 36 tahun. Untuk beberapa jurusan ada nan mensyaratkan 32 tahun.
  2. Memiliki gelar sarjana (S1) atau master (S2)
  3. IPK tak kurang dari 2,75 (beberapa jurusan mensyaratkan lebih dari 2,75) buat pelamar S2 dan IPK minimum buat nan melamar beasiswa S3.
  4. Pengalaman kerja minimal 2 tahun setelah menyeleseikan gelar kesarjanaannya.
  5. International TOEFL (minimum score: 550 buat paper based , 213 buat computer based atau 80 buat internet based ) atau IELTS (band 6) bagi para pelamar nan memilih jurusan dengan perkuliahan dalam Bahasa Inggris.

Kemudian ketika akan mengajukan pelaksanaan untuk beasiswa DAAD , para pelamar harus menyiapkan berkas-berkas sebagai berikut:

  1. Formulir pendaftaran nan sudah diisi dengan lengkap
  2. Menyipakan motivation letter yang menarik
  3. Curriculum Vitae pelamar
  4. Surat rekomendasi dari 2 orang nan kompeten dibidangnya
  5. Ijazah SMA
  6. Ijazah S1/S2
  7. Transkrip akademi. Dokumen ini harus sudah diterjemahkan kedalam bahas Inggris atau Jerman
  8. Sertifikat TOEFL atau IELTS. Untuk beberapa program studi khusus, calon pelamar diharuskan menyertakan sertifikat tes Bahasa Jerman nya.
  9. LOA ( Letter of Acceptance ) dari kampus nan mau dituju.
  10. Persyaratan nan sangat krusial nan juga harus disertakan sewaktu mengajukan beasiswa ialah surat dari professor tentang kesediaan professor itu menjadi pembimbing selama menempuh pendidikan disana. Jika persyaratan nan terakhir ini tak dapat dipenuhi, maka berkas-berkas nan ada tak akan diproses.


Tips Memperoleh Beasiswa DAAD

Berikut ini akan disampaikan tentang tips nan dapat dilakukan dalam berburu beasiswa DAAD nan dijabarkan sebagai berikut:

  1. DAAD menawarkan beasiswa per tahun. Siapkan sedini mungkin berkas-berkas nan diperlukan. Lebih cepat lebih baik. Jangan menggunakan ilmu “ The Power of Kepepet ”. Itu ialah istilah nan cukup familiar di kalangan mahasiswa. Maksud dari istilah itu ialah mengerjakan tugas di detik-detik terakhir. Sejak awal siapkan dokumen-dokumen nan sudah dilegalisasi, kemudian di copy atau di scan , biar aman. Jangan menunggu pas ada pendaftaran baru bergerak. Sempitnya waktu nan kita punya dan urusan birokrasi nan kadang tak lancar dapat bikin kalang kabut. Disini berlaku hukum: good preparation = good result . Persiapan nan baik akan membuahkan hasil nan baik.
  2. Sertifikat TOEFL/TOEIC lebih bagus kalau resmi. Tes ini harus diambil awal-awal. Karena kalau baru mendekati pendaftaran baru ikut tes, dapat jadi malah bikin mood buat apply beasiswa jadi berkurang.
  3. Menyiapkan paspor. Dokumen ini tak hanya dimiliki ketika akan pergi ke luar negeri saja. Paspor sama pentingnya dengan KTP. Meski belum ada planning mau pergi ke negera manapun, lebih cepat memiliki paspor lebih baik. Dapat jadi ini ialah pancingan agar planning pergi ke luar negeri dapat segera terwujud.
  4. Letter of Motivation . Gunakan kemampuan terbaik menulis anda buat menyiapkan surat nan satu ini. Buatlah para pemberi beasiswa terpikat dengan anda sebab adanya kecanggihan merangkai bahasa dalam surat motivasi ini. Motivation letter tak selalu berisi kebaikan dan keunggulan diri. Menunjukkan atensi dan minat terhadap ilmu nan akan dipelajari tentu akan memberikan nilai plus dimata para pemberi beasiswa. Beasiswa DAAD memberi kesempatan 2 kali buat melamar beasiswa. Jika tahun ini gagal mendapatkan, masih dapat mengulang tahun berikutnya. Jika gagal di pelaksanaan pertama, maka langkah berikutnya ialah mencari tahu hal-hal apa nan membuat pelaksanaan itu ditolak. Perbaiki kekurangannya disini.
  5. Libatkan Tuhan Yang Maha Kuasa dalam segala usaha buat mendapatkan beasiswa sebab ilmu ialah milik Allah, maka Dialah nan akan menunjukkan jalan buat pergi ke Jerman menuntut ilmu.

Semoga tips buat memperoleh beasiswa DAAD diatas dapat menambah amunisi buat berjuang. Tidak ada kerugian nan didapatkan ketika memperoleh beasiswa ini. Justru nan muncul ialah berbagai laba nan mungkn tak pernah dibayangkan sebelumnya. Jika ada keinginan buat melanjutkan pendidikan disana, maka kejar dengan penuh semangat. Semoga berhasil.