Efek Polusi Bunyi bagi Alam Sekitar

Efek Polusi Bunyi bagi Alam Sekitar

Polusi bunyi adalah suara-suara bising nan mengganggu dan bisa mengakibatkan gangguan fisik dan mental bagi makhluk hayati di sekitarnya. Prinsipnya, nan termasuk dalam polusi ini ialah suara-suara bervolume tinggi nan intensitasnya melebihi 70 desibel.



Jenis-Jenis Polusi Bunyi

Polusi bunyi memiliki rentang jenis nan luas, mulai dari nan ringan sampai nan akut. Berbagai jenis suara dapat dianggap polusi selama membawa imbas merugikan bagi nan mendengarnya. Berikut ini ialah beberapa di antaranya:



1. Tetangga nan bising

Kedengarannya sepele, tetapi penelitian menunjukkan bahwa tinggal di sebelah tetangga nan bising bisa meningkatkan potensi stres dan frustrasi. Hal ini sering kali terjadi pada masyarakat nan tinggal di daerah perkotaan atau pemukiman padat, di mana satu rumah dan rumah lainnya saling ‘menempel’ tanpa ada pembatas berupa halaman atau kebun.



2. Gonggongan anjing

Percaya atau tidak, gonggongan anjing merupakan jenis polusi ringan nan dapat membuat Anda merasa frustrasi dan terintimidasi. Suara gonggongan nan bising dan terus menerus tak hanya mengganggu psikologi manusia nan mendengarnya tetapi juga menyebabkan terganggunya kesehatan fisik (membuat sakit kepala dan mengganggu fungsi pendengaran). Hal nan sama juga bisa disebabkan oleh tangisan bayi dan suara jeritan nan melengking.



3. Pembangunan nan bising

Kegiatan pembangunan nan menggunakan alat-alat berat juga dapat menimbulkan polusi bunyi ringan nan mengganggu.



4. Kebisingan transportasi

Jenis-jenis kendaraan bermesin bisa sangat mengganggu pendengaran. Suara knalpot, klakson, alarm mobil, dan suara mesin nan menderu-deru memekakkan telinga nan mendengarnya, terutama bagi mereka nan rumahnya terletak di tepi jalan raya, harus mendengarkan suara-suara bising tersebut secara terus menerus. Selain itu, rumah nan berlokasi dekat rel atau stasiun kereta barah atau bandar udara pun terancam kebisingan nan bisa mengganggu fungsi indra pendengaran.



5. Pesta dan acara-acara lain nan bising

Salah satu alasan pesta menjadi jenis polusi suara ialah penggunaan sound system nan sering kali diatur hingga volume maksimal. Hal tersebut mungkin memberikan kesan meriah. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa suara hentakan musik kencang dari sound system lambat laun bisa memecahkan gendang telinga Anda?



6. Senjata perang dan bunga api

Suara senjata perang (termasuk senjata api) dan bunga barah memiliki imbas negatif nan sama bagi indra pendengaran, yakni sama-sama memekakkan dan membuat kepala pusing. Letupan-letupan senjata barah dan ledakan bunga barah di udara bisa sangat mengganggu, tak hanya bagi manusia tetapi juga bagi binatang. Suaranya nan memekakkan merusak alur terbang burung dan membuat gelisah hewan-hewan di darat.



7. Musik nan memekakkan telinga

Fakta bahwa musik bisa memengaruhi kondisi psikologis dan cara kerja otak kita telah diterima masyarakat umum. Oleh sebab itu, beberapa jenis musik dibuat spesifik buat memengaruhi kerja otak manusia (positif dan negatif). Musik nan memekakkan telinga tak hanya tidak enak didengar, tetapi juga bisa mengganggu kondisi psikologis.

Atas dasar itulah pemerintah Amerika Perkumpulan menggunakan musik sebagai terapi siksaan tahanan perang. Dengan menciptakan musik janggal nan dibumbui jeritan-jeritan melengking, mereka sukses merusak cara kerja otak para tahanan, membuatnya gelisah, dan mengganggu kewarasannya.

Itulah beberapa jenis polusi bunyi . Selain jenis-jenis tersebut, masih banyak jenis-jenis polusi suara lainnya nan tak kalah mengganggu.



Efek Polusi Bunyi bagi Manusia

Berdasarkan penelitian-penelitian nan telah dilakukan, polusi suara positif bisa menimbulkan masalah bagi kesehatan dan psikologi manusia. Suara-suara nan mengganggu dan tak diinginkan bisa merusak kesehatan fisik dan mental.

Polusi jenis ini sering kali menyebabkan kejengkelan, sifat agresif, tekanan darah tinggi, stres akut, rusaknya fungsi pendengaran, gangguan tidur, tinnitus (telinga berdengung), dan efek-efek berbahaya lainnya.

Secara tak langsung, stres dan tekanan darah tinggi nan diakibatkan oleh polusi bunyi bisa mengarah pada ancaman kesehatan fisik.
Jika terpapar polusi suara dalam waktu nan lama, masalah kesehatan kronis dapat menyerang. Masalah kesehatan tersebut terutama ialah ketulian.

Lelaki dewasa nan bekerja di loka kerja nan bising berpotensi besar kehilangan kemampuan mendengarnya sedikit demi sedikit. Biasanya, ketulian baru akan disadari saat lelaki tersebut memasuki masa lansianya, sekitar usia 70 tahun. Polusi suara melalui kebisingan transportasi dan kegiatan industri juga berpotensi menyebabkan hal nan sama.

Suara-suara nan sangat keras dan memekakkan telinga bisa menyebabkan gangguan kerja jantung dan pembuluh darah. Jika bunyi tersebut didengar terus menerus selama 8 jam, tekanan darah akan sangat terganggu dan stres bisa timbul. Lebih jauh lagi, suara keras nan memekakkan telinga bisa mempersempit pembuluh darah nan secara tak langsung mengakibatkan agresi jantung koroner.



Efek Polusi Bunyi bagi Alam Sekitar

Bunyi-bunyian bisa mengganggu kesehatan hewan. Polusi suara meningkatkan risiko kematian pada hewan dan menggangu proses reproduksi dan navigasi mereka. Jika seekor hewan terekspos suara-suara nan tak lazim dalam jangka panjang, rusak atau hilangnya fungsi pendengaran permanen ialah akibatnya.

Polusi bunyi nan mengganggu ekuilibrium hayati hewan biasanya timbul seiring berkurangnya habitat mereka sebab pembabatan hutan oleh manusia. Alat-alat berat nan digunakan buat membabat hutan juga bisa menghasilkan suara nan mengganggu dan mengancam kesehatan hewan. Di laut, polusi suara juga dapat saja terjadi. Kebanyakan ikan paus nan wafat terdampar di pantai disebabkan oleh terganggunya sistem navigasi mereka oleh sonar-sonar kapal militer.

Kebisingan juga menyebabkan beberapa spesies hewan harus berkomunikasi lebih keras lagi. Imbas ini sering dijumpai pada burung-burung nan hayati di daerah perkotaan dan hewan-hewan bahari nan hayati dekat pusat latihan marinir atau pertambangan bawah laut.



Cara Menanggulangi Polusi Bunyi

Setelah memahami bahaya polusi suara bagi kesehatan fisik dan mental manusia, kini saatnya Anda memahami cara menanggulangi dan menghindari polusi tersebut. Cara nan paling konvensional dan generik ialah dengan mengaplikasikan peredam suara di tempat-tempat nan berpotensi menyebabkan kebisingan.

Peredam suara memiliki berbagai macam jenis, mulai dari nan paling tipis (mampu meredam suara dengan frekuensi tinggi) hingga nan paling tebal (mampu meredam suara dengan frekuensi rendah).

Kesadaran akan bahaya polusi bunyi membuat pemerintah, melalui Direktur Jenderal Bina Marga, membuat peraturan mengenai baku bahan bangunan nan berlokasi di dekat sumber kebisingan. Inilah syarat bangunan nan baik dan bisa meminimalisasi imbas polusi suara.

  1. Tinggi bangunan minimal 2,75 meter; semakin tinggi, semakin baik pula kemampuan bangunan dalam meredam kebisingan.
  2. Tebal dinding bangunan minimal 10 cm.
  3. Menggunakan beton ringan agregat (ALWA) dalam bentuk konblok. Komposisi campurannya ialah semen : pasir : ALWA = 1 : 4 : 4.
  4. Ukuran konblok ALWA dicetak menyesuaikan ukuran pabrik produsennya; biasanya 30 x 10 x 10 cm atau 30 x 15 x 15 cm.
  5. Jika penggunaan bahan ALWA tak memungkinkan, bata merah nan dirancang spesifik dapat menjadi alternatif bahan peredam suara nan baik.

Dalam menangani polusi suara nan disebabkan kendaraan bermotor, beberapa peraturan juga dibuat, seperti peraturan sistem 3 in 1 dalam menumpangi kendaraan roda 4. Secara tak langsung, reduksi stagnasi nan merupakan imbas positif peraturan ini akan mengurangi kebisingan lalu lintas secara signifikan. Imbauan buat tak mengotak-atik knalpot agar mengeluarkan suara bising juga kerap kali diingatkan oleh pihak berwenang.

Sementara itu, Anda bisa melindungi diri Anda dan orang lain dari polusi bunyi ringan dengan tak berteriak-teriak saat berbicara, tak mendengarkan musik melalui earphone dengan volume tinggi, dan tak sering-sering mengunjungi loka bising (seperti konser musik, pesta, atau klab malam).