Tahapan Melahirkan

Tahapan Melahirkan

Para wanita mempunyai sebuah kodrat yaitu melahirkan manusia sebagai penerus berlangsungan manusia ke global ini. Walaupun nyawa sebagai taruhannya, wanita harus tetap melakukannya. Siap tak siap itu sudah menjadi kewajiban seorang wanita. Jika ia menginginkan keturunan, pastinya semua wanita akan merasakan hal ini. Rasa melahirkan itu bahkan dapat dibayangkan dengan melihat video ibu melahirkan normal .



Jangan Takut

Selayaknya wanita pada umumnya, sudah barang tentu ia ingin memiliki keturunan nan ia kandung dalam rahimnya sendiri. Selama Sembilan bulan sepuluh hari seorang calon ibu harus membawa perut nan besar kemana pun ia pergi maupun beraktivitas.

Setelah sembilan bulan sepuluh hari, seorang wanita harus mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan sang jabang bayi ke global ini. Ada dua pilihan buat melahirkan sang jabang bayi ke global ini yaitu dengan cara melahirkan secara normal maupun melahirkan secara caesar.

Pada umumnya, seorang wanita ingin merasakan melahirkan secara normal, sebab pada saat itulah mereka dapat merasakan menjadi seorang wanita atau lebih tepatnya menjadi seorang ibu seutuhnya. Bagi para ibu-ibu nan ingin melahirkan anaknya secara normal, terutama proses melahirkan ini ialah pengalaman nan pertama, Anda tak perlu khawatir.

Dizaman nan serba modern, semua informasi bisa diterima dengan mudahnya. Saat ini sudah banyak video ibu melahirkan dengan cara normal nan bisa diunggah di you tube, Google atau pun situs lainnya. Hal ini bertujuan buat berbagi sedikit pengalaman kepada para ibu-ibu nan mengingikan proses kelahiran secara normal.

Dengan melihat video ibu melahirkan dengan cara normal setidaknya bisa memberikan pengetahuan kepada semua wanita tentang posisi nan menguntungkan atau bisa dikatakan posisi nan pas untuk saat proses melahirkan secara normal.

Posisi saat melahirkan secara normal pun bermacam-macam. Semua posisi itu mempunyai kelemahan dan keunggulannya. Berbagai macam posisi melahirkan secara normal diantaranya:

1. Telentang

Posisi ibu tiduran, dan pada saat mengejan membuka lebar pahanya, mengangkat kaki dengan kedua lengan hingga siku serta melihat jalan lahir. Posisi telentang ini banyak diminati oleh para ibu-ibu.

Posisi ini memiliki keunggulan yaitu mudah, membuat ibu nyaman dan mencegah robekan perineum sebab penolong bisa melindungi saat bayi lahir . Tetapi posisi telentang juga memiliki kelemahan yaitu kurang memberikan tekanan pada janin, sehingga waktu persalinan labih lama. Posisi ini juga berakibat bisa menyebabkan sesak nafas dan menekan pembuluh darah ke janin.

2. Setengah duduk

Posisi ini dilakukan dengan cara bagian punggung ibu diganjal dengan bantal atau benda lain nan lunak. Pada saat seperti ini, suami juga ikut berperan, sebab suami atau dapat juga keluarga bisa membantu menyangga badan si ibu dan memberikan semangat. Setelah ada kontraksi , ibu diminta buat mengangkat kaki dengan kedua lengan.

Posisi setengah duduk ini dirasa labih mudah pada waktu melakukan persalinan tanpa mengurangi kenyamanan melahirkan. Posisi ini memiliki keunggulan yaitu memudahkan janin buat keluar, beban ibu dalam mengangkat kaki berkurang, janin mendapat pasokan oksigen nan lebih optimal dan jalan lahir menjadi lebih pendek. Kelemahan posisi ini ialah ibu merasa cepat lelah dan nyeri di pagian pinggul sebab tekanan terbesar di bagian pinggul belakang.

3. Berdiri

Posisi ini dilakukan dengan berdiri dan tangan ibu diikat pada tiang buat mengurangi beban. Posisi seperti ini dilakukan pada zaman dahulu. Sampai saat ini pun masih ada nan melakukan persalinan dengan cara berdiri, yaitu terjadi pada ibu-ibu nan berada di daerah pedalaman.

Keunggulan posisi ini ialah janin mudah buat dilahirkan sebab mendapat donasi tarikan dari gravitasi bumi. Namun juga mempunyai kelemahan yaitu mengakibatkan robekan kulit luar vagina atau nan biasa disebut dengan perineum serta apabila vagina kurang elastis bisa mengakibatkan robekan hingga anus sehingga ibu tersebut sulit mengontrol BAB. Posisi melahirkan dengan cara berdiri ini membutuhkan tenaga nan sangat besar. Jadi tak semua ibu dapat melakukan proses persalinan denagn posisi berdiri.

4. Jongkok

Pada posisi ini seorang ibu dalam keadaan jongkok seperti saat buang air besar. Keunggulan posisi ini ialah bisa memberikan dorongan nan besar pada bayi. Sedangan kelemahnnya seperti nan terjadi pada posisi berdiri yaitu terjadi robekan vagina nan lebar.

Demikianlah berbagai macam posisi saat melahirkan secara normal. Sebagai seorang ibu atau calon ibu nan akan melahirkan secara normal anda dapat memilih lebih dari satu posisi melahirkan. Posisi melahirkan ini bisa divariasi sinkron dengan keadaan sang ibu. Sang ibu berhak dengan bebas menentukan posisi nan akan ia pilih, tanpa ada paksaan dari luar.

Dengan adanya video ibu melahirkan dengan cara normal nan dapat didownload di you tube, Google atau pun situs lainnya, anda dapat menentukan posisi atau persiapan apa nan harus anda persiapkan buat melakukan proses persalinan secara normal.



Tahapan Melahirkan

Selain hal tersebut, anda juga dapat mengetahui tahap-tahap proses persalinan secara normal. Pada umumnya ada dua termin dalam proses persalinan secara normal yaitu:

1. Termin pembukaan

Partus dimulai dengan ditandai keluarnya lendir bercampur darah pada vagina. Hal ini terjadi sebab pembukaan pada bagian serviks nan mendatar. Darah nan keluar pada vagina berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler nan berada di sekitar daerah karnalis servilakis.

Pada termin pembukaan ini dibagi menjadi 2 fase lagi: (a) Fase laten yaitu pembukaan pada serviks terjadi dengan lambat, fase ini terjadi sampai pembukaan 3 cm; (b) Fase aktif : fase ini terbagi dalam 3 subfase yaitu terdiri dari akselerasi, steady dan deselerasi.

Tahap pembukaan ini merupakan termin persalinan pertama nan berlangsung antara 12 sampai 14 jam bagi wanita nan mengalami proses persalinan perdana dan buat wanita nan sudah mengalami proses persalinan kedua, ketiga atau selanjutnya hanya membutuhkan waktu sekitar 6-10 jam.

Pada termin pembukaan mengakibatkan mulut rahim akan menipis dan membuka, hal ini diakibatkan adanya kontraksi nan terjadi pada rahim secara intensif nan akan mendorong bayi ke jalan lahir. Dalam setiap kontraksi nan terjadi pada rahim mengakibatkan bayi semakin terdorong ke arah bawah sehingga terjadi pembukaan pada jalan lahir.

Tahap pembukaan ini dikatakan paripurna jika jalan lahir sudah membuka hingga berukuran 10 cm dan bayi dinyatakan siap keluar dari rahim ibu. Termin pembukaan ini ialah termin nan paling sulit bagi seorang ibu sebab sang ibu mengalami kontraksi nan sering dan kuat.

Kontraksi nan sering dan kuat ini mengakibatkan rasa nan sangat mulas dan ada rasa nan menekan ke arah bawah seperti ketika kita akan buang air besar. Namun, apabila jalan lahir sudah membuka hingga berukuran 10 cm maka bayi siap buat dilahirkan.

2. Termin pengeluaran bayi

Pada termin pengeluaran janin , terjadi rasa perut nan mulas namun terkoordinir secara kuat, cepat dan lebih lama, hal ini terjadi kira-kira 2-3 menit sekali. Jika Anda sudah merasakan akan hal ini, maka pertanda kepala janin sudah siap buat keluar ditandai dengan turun masuknya kepala janin pada ruang panggul. Sehingga mengakibatkan terjadinya tekanan di sekitar otot-otot dasar panggul reflektoris nan membuat anda mengeden.

Pada saat inilah akan merasa mau buang hajat nan ditandai dengan anus terbuka. Pada saat mengedan kepala janin akan terlihat, bagian luar vagina atau nan biasa disebut vulva pun akan membuka dan bagian perineum otomatis akan meregang. Si penolong akan memimpin dalam mengedan nan diikuti dengan keluarnya kepala janin dan badan janin seutuhnya.

Saat si bayi telah lahir, Anda tentu akan diminta melakukan push satu kali lagi buat dapat mengeluarkan plasenta . Namun jangan khawatir, karena hanya buat mengeluarkan plasenta itu jauh lebih mudah daripada melahirkan bayi.