Atletik di Abad-19

Atletik di Abad-19

Cabang olahraga atletik merupakan olahraga nan tumbuh dan berkembang bersama dengan kegiatan alami manusia. Cabang olahraga nan termasuk dalam kategori atletik, meliputi olahraga lari, lompat, dan lempar. Ketiga cabang ini merupakan bagian nan tak bisa terpisahkan dari kehidupan seharai-hari manusia sepanjang perjalanan hidupnya.

Olahraga atletik merupakan event orisinil dari Olimpiade pertama nan diselenggarakan pada tahun 776 sebelum Masehi, di mana satu-satunya event ialah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa games nan digelar selama era klasik Eropa, antara lain sebagai berikut.

  1. Panhellenik Games,
  2. The Pythian Games (dimulai pada tahun 6 sebelum Masehi) nan digelar di Argolid setiap 2 tahun sekali,
  3. The Isthmian Games (dimulai pada tahun 523 sebelum masehi) nan digelar di Isthmus dari Corint setiap 2 tahun sekali,
  4. The Roman Games, berasala dri Yunani. Roman games biasanya terdiri atas olahraga lempar dan lari. Tidak seperti lomba kereta kuda dan bergulat, olahraga ini memakai gladiator nan harus bertempur sampai wafat buat menentukan juaranya. Olahraga ini dimulai pada tahun 527 sebelum Masehi dan digelar setiap 4 tahun sekali di Delphi.
  5. The Nemean Games (dimulai pada tahun 51 sebelum Masehi dan dilakukan diatas panggung).


Atletik pada Zaman Yunani

Pada zaman Yunani, atletik, khusunya berlari, awalnya digunakan sebagai salah satu ritual keagamaan. Namun, kemudian olahraga ini dijadikan sebagai salah satu event buat mendapatkan penghargan atau hadiah dari raja Yunani kala itu. Untuk mendapatkannya, para peserta bukan hanay mempertaruhkan gengsi dan kemampuannya saja, sebab tak sporadis pula nyawa nan manjadi taruhannya. Ya, banyak peserta nan kalah dalam olahraga ini harus kehilangan nyawa.

Yunani nan terkenal memiliki kebudayaan tinggi itu lambat laun mulai menata peraturan terkait olahraga atletik ini. Para peserta nan mengikuti olahraga ini kemudian tak harus kehilangan nyawa di akhir pertandingan. Dengan adanya peraturan baru, para peserta mulai menjunjung tinggi sportivitas, dimana nan kalah tak lantas dibinasakan oleh pemenang, melainkan diselamatkan oleh seseorang nan bertugas sebagai pemantau pertandingan (saat ini dikenal dengan sebutan wasit).



Olahraga Atletik di Berbagai Negara Eropa Klasik

Selain Yunani, beberapa negara lain pun turut menggemari olahraga ini. Beberapa negara nan diketahui banyak melakukan kegiatan olahraga ini, di antaranya Celtic, teuton, Goths, dan oaring-rang nan tinggal di Roma. Akan tetapi, di beberapa negara tadi oalhraga ini kerap dighubungkan dengan pelatihan tempur.

Di masa abad pertengahan, anak seorang bangsawan akan dilatih berlari, bertarung, dan bergulat. Selain itu, ada pula beberapa olahraga tambahan, sepeti memanah, berkuda, dan pelatihan senjata. Kontes antarlawan dan sahabat sudah generik di arena ini.



Atletik di Abad-19

Di abad 19, organisasi formal dari event modern mulai digalakan. Ini termasuk dengan adanya olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst mengklaim bahwa pertama kali palaksanaan olahraga ini telah dimulai di sana pada tahun 1812 dan 1825, akan tetapi tak ada bukti konkret nan memperkuat klaim mereka.

Pertandingan resmi olahraga atletik nan tercatat dalam sejarah ialah ketika pertama kalinya diadakan lomba lari maraton sejauh 40 km nan diselenggarakan di Athena dalam even Olimpiade pada 1896. Lomba lari maraton ini sebenarnya sudah lebih dulu dilakukan pada 490 sebelum masehi.

Usut punya usut, nama maraton ternyata diambil dari sebuah nama kota kecil bernama Maraton, nan berjarak 40 km dari Athena. Kala itu, ada seorang penduduk nan melakukan lari sejauh 40 km dari Maraton menuju Athena sebab suatu kepentingan.

Setelah event Olimpiade 1896, jeda lari maraton mulai dibakukan dengan jeda 42,195 km pada tahun1908. Sejak saat itu, cabang lari maraton selalu menjadi puncak acara sekaligus epilog seluruh rangkaian olahraga dalam event Olimpiade, termasuk pada olimpiade Seoul nan digelar di era modern.

Pada pertengahan abad ke-19, Inggris Telah mengembangkan berbagai cabang olahraga atletik ke berbagai belahan global nan merupakan daerah jajahannya. Bahkan, beberapa perguruan tinggi di Inggris telah menyelenggarakan pertandingan atletik, seperti nan terjadi Exter College pada tahun 1850 dan di Cambridge University pada tahun 1855.

Di Amerika Serikat, moment pertama kalinya dipertandingkan cabang atletik ialah pada tahun 1876. Itu pun terbatas di kalangan perguruan tinggi saja. Kala itu, antarperguruan tinggi di Amerika Perkumpulan sering sekali mengadakan pertandingan atletik. Lantas, pada 1870 munculah sebuah organisasi nan dinamakan Athletic Club di kota New York. Organisasi ini merupakan nan pertama kali mengadakan perlombaan atletik buat masyarakat umum.



Kejuaraan Atletik di Era Modern

Atletik termasuk ke dalam olimpiade modern pada 1896. Sejak saat ituolahraga ini mulai membentuk dasar-dasar nan kuat. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya menggunakan trek nan berada di lapangan indoor, sedangkan lari 100 sampai 400 meter menggunakan trek di lapangan terbuka.

Pada awal bergabungnya atletik ke dalam olimpiade modern, peserta nan diperbolehkan mengikuti kejuaran ini hanyalah lelaki. Baru kemudian pada olimpiade tahun 1929, peserta wanita mulai diizinkan buat mengikuti kejuaraan atletik dalam even olimpiade.

Pada 1912, sebuah badan pengelola atletik internasional (IAAF)resmi terbentuk. IAAF mulai menyelenggarakan beberapa kejuaraan global outdoor pada tahun 1883. Terdapat beberapa pertandingan regional nan sukses diselenggarakannya, seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Common-wealth games. Sebagai tambahan, ada sirkuit Perserikatan Emas professional nan diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship.



Atletik di Indonesia

Jika dari tadi kita mengulas sejarah olahraga atletik di berbagai belahan dunia, lantas bagaimana awal mula atletik masuk ke Indonesia? Di Indonesia, atletik pertama kali tersebar setelah pemerintah Hindia Belanda mulai memasukkan atletik ke dalam salah satu mata pelajaran di sekolah-sekolah spesifik bangsawan belanda.

Awalnya, masyarakat Indonesia belum mengenal apa itu olahraga atletik, namun seiring semakin banyaknya siswa pribumi nan bersekolah di sekolah-sekolah bangsawan Belanda, maka persebaran olahraga ini pun mulai marak sehingga semakin dikenal masyarakat tanah air.

Kalangan openjajah kemudian membentuk NIAU (Nederlands Indische Athletiek Unie), sebuah organisasi nan bertanggungjawab buat mengadakan pertandingan-pertandingan atletik. Kemudian di Medan muncul SAB (Sumatra Athletiek Bond) nan menyelenggarakan pertandingan antara Mulo, HBS, dan perguruan sawata lainnya. Demikian halnya di Pulau Jawa, mulai bermunculan berbagai organisasi penyelenggara pertandingan atletik.

Hingga pada akhirnya, perkembangan atletik memunculkan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) pada tanggal 3 September 1990 di Semarang. Kegiatan pertama tercatat, pada akhir tahun itu juga PASI menyelenggarakan pertandingan atletik pertama di Bandung. Pertandingan nan dilangsungkan di Bandung ini sekaligus buat memilih duta-duta atletik nan akan mewakili Indonesia buat mengikuti ajang Asian Games pertama di New Delhi tahun 1951.

Sederetan nama-nama atlet Indonesia mulai menghiasi global atletik tanah air. Sampai pada hari ini, berbagai cabang atletik nan diperlombakan semakin mengalami perkembangan nan signifikan. Ya, olahraga atletik telah menjadi salah satu olahraga nan digemari, baik atletik cabang lari, lompat tinggi, lompat jauh, lari gawang, lari estafet, lempar cakram, hingga tolak peluru.

Nah, itulah sekilas citra mengenai sejarah olahraga atletik dari awal kemunculannya hingga menjadi olahraga nan digemari di tanah air. Semoga bermanfaat.