Nurdin Halid - Tetap Berkuasa Walau Dipenjara

Nurdin Halid - Tetap Berkuasa Walau Dipenjara

Tak banyak pemimpin formal sehebat Nurdin Halid , nan masih tetap dapat mengendalikan roda organisasi PSSI saat mendekam di penjara. Kegigihannya memimpin organisasi terlihat bahkan ketika induk organisasi para pesepak bola tanah air ini tidak henti terus digoyang. Maju terus pantang pundur, sekali layar terkembang pantang surut ke belakang barangkali motto hayati Nurdin Halid.



Siapa Nurdin Halid?

Banyak nan mengaitkan kegigihan Nurdin Halid ini dengan kebesaran para pelaut Bugis, nan tidak pernah gentar mengarungi samudera walau dengan peralatan sederhana. Ratusan tahun sebelum Nurdin Halid lahir, peradaban telah mengakui kehebatan para pelaut Bugis ini. Benarkah ada keterkaitan antara darah nan mengalir di tubuh Nurdin Halid dengan kebesaran para pelaut Bugis ini? Ya, setidaknya Nurdin Halid memang lahir di tanah para pelaut hebat itu, Bugis.



Sepak Terjang Kontroversial Seorang Nurdin Halid

Sebelum memimpin organisasi PSSI, Nurdin Halid nan lahir di Watampone, Sulawesi Selatan 17 November 1958 ini terkenal sebagai pengusaha nan ulet dan politikus Partai Golkar nan terkenal loyal. Kegigihan dalam mewujudkan keinginan sekaligus bukti bagaimana ia pandai meyakinkan orang lain dibuktikan dengan terpilihnya sebagai anggota DPR RI periode 1999-2004.

Sekalipun setelah menjadi anggota dewan, politikus dari Partai Golkar ini takterlalu bersinar, kalah terang dibanding ia sebagai Ketua Generik PSSI. Bahwa jabatan formal di tubuh induk organisasi sepak bola paling tinggi tanah air itu menjadi bagian takterpisahkan dari kiprahnya sebagai pengusaha dan politisi Partai Golkar.

Ia sempat melontarkan ungkapan nan kontroversial, baru akan mundur sebagai Ketua Generik PSSI bila diminta oleh atasannya di Partai Golkar. Dengan tegas Nurdin Halid menyatakan, sebagai politikus Partai Golkar maka ia akan mendengar dan melaksanakan segala perintah atasannya di tubuh partai berlambang beringin tersebut.

Tidak segan-segan ketika timnas senior lolos ke final piala AFF - di luar Norma ketua generik pendahulunya - seluruh pemain dan official dibawa sowan ke rumah Aburizal Bakrie nan tidak lain ialah Ketua Generik Partai Golkar. Padahal tim instruktur terutama Alfred Riedl secara tegas menolak bentuk perayaan nan melelahkan pada saat timnya masih harus konsentrasi bermain.

Tapi bukan Nurdin Halid namanya bila tidak dapat mengatur urusan sederhana seperti itu. Timnas pun kemudian dibawa sowan ke rumah petinggi Partai Golkar, lalu ke pesantren terkenal di Jakarta buat meminta restu sekalipun para pemain dan tim instruktur tampak kelelahan.

Soal kemudian buat ke sekian kalinya timnas sepak bola Indonesia kandas di final, bagi Nurdin Halid tentu saja bukan soal. Yang krusial ia telah 'berbakti' kepada Partai Golkar nan telah membesarkan namanya selama ini.

Saat menjabat sebagai Ketua Generik PSSI nan dipegangnya sejak tahun 2003, Nurdin Halid termasuk pemimpin nan keras menentang dihentikannya kucuran dana dari APBD. Ia sadar jika kran dari APBD ini benar-benar distop, maka secara pribadi ia dan kroninya akan tertutup pula bermain-main dengan uang rakyat tersebut.



Nurdin Halid - Tetap Berkuasa Walau Dipenjara

Sepanjang sejarah PSSI, barangkali hanya Nurdin Halid lah nan memimpin induk organisasi sepak bola tanah air secara kotroversial. Dari balik tahanan taringnya tetap tajam dengan melontarkan gagasan naturalisasi pemain sepak bola asing buat membela timnas.

Gagasan ini sejak awal telah banyak menuai kontroversi terutama mereka nan tidak pernah merasa konfiden bahwa cara-cara instant akan melahirkan prestasi cemerlang. Tapi bak anjing menggonggong kafilah tetap berlalu, gagasan naturalisasi tetap dilaksanakan. Atas ide Mr. Nurdin ini pula kemudian publik sepak bola tanah air dan asia tenggara dapat melihat paras asing dalam skuad timnas Indonesia.



Nurdin Halid di Mata Hukum

Takhanya dalam karikatur Nurdin Halid punya seribu wajah, dalam kesehariannya pun bagawan asal Bugis ini memang pandai bermain peran. Kasus penyelundupan gula impor ilegal dan dugaan korupsi distribusi minyak goreng, tidak dianggap mencoreng wajah. Ia masih punya paras lain. Tak heran sekalipun Nurdin diseret masuk tahanan pada Juli 2004, setahun kemudian Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan tak bersalah dan membebaskanya dari jerat hukum. Hebat bukan?

Pada September 2007, Mahkamah Agung memang membatalkan keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, tapi bukan Nurdin Halid namanya jika tidak pandai berkelit. Pada kasus pelanggaran kepabean, Nurdin Halid juga pasang paras nan lain.

Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 9 Agustus 2005 memang menjatuhkan hukum 6 bulan. Tapi kemudian pada saat hari proklamasi kemerdekaan, entah pertimbangan apa toh akhirnya pemerintah berkenan memberikan remisi pada orang nomor satu di organisasi PSSI ini.



Nurdin Halid di Sarang Penyamun

Sebagai "pelaut sejati" nan menguasai badai dan gelombang samudera, Nurdin Halid benar-benar teruji. Pada saat badai protes nan menuntut dirinya mundur dari kursi Ketua Generik PSSI terus mengalir, ia masih tetap tegas menentang. Tak kurang-kurang induk organisasi sepak bola paling tinggi dunia, FIFA, dengan berpegang pada statuta, menuntut Nurdin Halid mundur sebab seorang pelaku kriminal tak boleh menjadi ketua generik asosiasi sepak bola.

Tapi ternyata Nurdin pun punya statuta sendiri nan dipegangnya erat. Hayati di sarang penyamun memang harus jadi penyamun. Inilah nan kemudian dipegang teguh Nurdin Halid. Maka dengan lihai ia bermain-main anggaran dan statuta, sekalipun pada akhirnya terjerembab setelah pemerintah nan dikuasai partai di luar Golkar loka Nurdin Halid bernaung turun tangan.

Tapi badai tuntutan nan demikias deras itu mendadak menguap entah ke mana setelah Nurdin Halid turun dari jabatannya sebagai Ketua Generik PSSI.



Nurdin Halid - Ayah nan Baik

Saat kisruh sepak bola tanah air terus bergejolak, publik global maya tersentak dengan munculnya surat terbuka dari Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari. Ia ialah putri satu-satunya Nurdin Halid. Selain Nurhilda, Nurdin Halid punya lima orang putra buah dari perkawinannya dengan Andi Nurbani.

Sebagai seorang anak - nan berbakti pada orangtua - dalam suratnya nan kemudian di posting di facebook dan twitter tersebut, Andi Nurhilda secara tegas mengatakan bahwa ayahnya ialah orang hebat, lelaki sejati dan pemilik gen Bugis nan hebat.

Nurhilda kemudian menampik ketika Nurdin Halid disorot mencari kehidupan dari kiprahnya sebagai Ketua Generik PSSI. Menurut Nurhilda, sebagai seorang pengusaha, ayahnya telah hayati hiperbola sehingga tidak ada alasan mencari kekayaan dari jabatannya sebagai Ketua Generik PSSI.

Jika memang surat ini sahih ditulis oleh Nurhilda Daramata Asiah Indasari, putri Nurdin Halid ini ingin menegaskan untuk apa mencari kekayaan dari PSSI toh sebagai pengusaha sudah berlimpah ruah kekayaan.

Lagi-lagi itulah kehebatan Nurdin Halid nan cerdik membangun suasana dan pintar mendagangkan citra. Dalam suratnya nan pernah dicuplik beberapa media massa terkemuka di tanah air, Nurhilda menulis bahwa ayahnya bukan seorang koruptor. Dalam pandangan Nurhilda, Nurdin Halid rela ditahan ketika menjadi direktur Inkud justru buah dari upaya dan kerja kerasnya memuluskan impor minyak goreng. Begitulah bagawan Bugis nan bernama Nurdin Halid ini. Wajahnya penuh kontroversi.