Boxing Day

Boxing Day



Sejarah Premier League

Pada tahun 1992, evolusi terjadi di persepakbolaan Inggris nan ditandai dengan munculnya English Premier League sebagai perserikatan profesional Inggris di bawah naungan Football Association (FA) menggantikan kompetisi sebelumnya nan sudah berjalan sejak tahun 1888. Kompetisi ini terdiri dari Premier League (Liga primer Inggris) sebagai kompetisi paling bergengsi, diikuti Championship Division, League One, dan League Two sebagai level kompetisi di bawahnya.

Selain itu, dikenal pula turnamen domestik yaitu Piala FA dan Piala Carling. Maka tak salah jika setiap pertandingan sepakbola di Inggris membuat suasana stadion selalu ramai tiap pekannya buat menggelar perhelatan kompetisi perserikatan maupun turnamen domestik. Orang-orang nan sangat menggemari sepakbola, biasanya tak akan melewatkan semua pertandingan itu. Mereka bahagia memberikan komentar dan berusaha memberikan dukungan kepada timnya.

Hebatnya, kekalahan dan kesalahan nan dilakukan klub atau tim kesayangan, malah tak membuat mereka memudarkan cinta dan beralih kepada tim lain. Mereka sangat setia. Bahkan ada penggemar nan membeli tim kesayangannya dan berusaha membuatnya menjadi salah satu tim terkuat di dunia. Hal ini juga berlaku pada global basket NBA di Amerika. Para penggemar nan membeli tim basket kesayangannya ini dapat berasal dari kalangan manapun termasuk artis.

Orang-orang terkenal nan mempunyai uang banyak ini berusaha memberikan kesenangan dan bisnis dalam satu wadah. Mereka juga tak sembarangan dalam membeli. Cinta dan bisnis harus berjalan seiring. Betapa meruginya kalau kecintaan itu malah menjadikan diri merana. Untuk itulah, klub menarik itu akan diincar oleh banyak orang. Lihatlah Menchester United. Inilah salah satu klub sepakbola terkaya di dunia. Para pemilik klub ini berasal dari berbagai kalangan.

Setiap awal musim selalu muncul pendapat majemuk dari pelatih-pelatih nan menangani klub-klub di level kompetisi perserikatan primer Inggris terkait jadwal pertandingan sepakbola di Inggris. Ada nan merasa bahagia sebab jadwal pertandingan menguntungkan klubnya dalam rangka memenangkan perebutan gelar kampiun perserikatan maupun mendukung ambisi meraih prestasi di level kompetisi regional Eropa seperti UEFA Champions League atau Europa League.

Di pihak lain, justru menyalahkan jadwal beberapa pertandingan sepakbola nan mengharuskan timnya bermain 3 kali dalam kurun waktu 10 hari. Situasi merugikan nan menyebabkan kondisi mental dan fisik pemain menurun sebab kelelahan hingga mengalami cedera. Mereka terpaksa menurunkan pemain dengan kualitas nan belum terasah terutama buat pertandingan nan dilakukan melawan tim nan dianggap tak terlalu berbahaya. Kalaupun kalah, misalnya, mereka masih mempunyai satu kali lagi bertanding dengan klub tersebut.

Kejadian kekalahan Mencehster United dari Real Madrid, menjadi satu pelajaran nan berarti bagi Sir Alex Ferguson. Bahkan terdengar warta kalau Wayne Rooney akan meninggalkan MU. Banyak cara orang berusaha tetap mempertahankan Rooney. Ada nan membuat suatu gebrakan bahwa Rooney akan dijadikan sebagai salah satu pemain legenda MU. Siapa nan tak mau masuk ke dalam deretan pemain sepkbola nan sangat dihormati itu. Rooney mungkin akan memikirkan hal ini demi masa depannya. Namanya akan dikenang banyak orang.

Bagi orang-orang nan tak mengetahui tentang kerendahan hati itu tak harus menampilkan sesuatu demi mendapatkan sesuatu, tawaran menjadi salah satu orang nan akan dianggap sebagai legenda, tentu saja akan dipertimbangkan dengan saksama. Belum diketahui apa nan akan dilakukan oleh Rooney, apakah ia akan tetap bermain buat Mu atau akan pindah ke klub nan tak kalah kayanya, Real Madrid.

Malah ada rumor bahwa Christian Ronaldo nan pernah bermain buat MU itu akan kembali ke MU. Hal ini tentu saja sangat meramaikan pemberitaan nan menyangkut bursa transfer pemian berkualitas ini. Melihat pola permainan Ronaldo dan Rooney, orang mungkin masih mengatakan bahwa Ronaldo masih sedikit lebih baik daripada Roonet. Tetapi, kalau keduanya disandingkan, maka versus tanding mereka harus memberikan perlawanan nan luar biasa agar dapat mengalahkan perpaduan keduanya.

Orang banyak pernah berpikir bahwa mereka dapat melihat Ronaldo, Messi, Rooney di satu kesebelasan. Namun, kalau hal ini terjadi, rasanya permainan tak menarik lagi. Apalagi tak ada versus nan seimbang. Kalau melawan Barca dengan pemain seperti Iniesta dan kawan-kawab, orang mungkin masih berharap banyak menyaksikan pertandingan nan menarik. Bagaimanapun, tak akan menantang menonton sesuatu nan sangat tak seimbang seperti pertandingan Piala Eropa antara Spanyol dan Italia. Italia terlalu lemah bagi timnas Spanyol nan diisi oleh para pemain Barca.



Efek Jadwal Pertadingan Di Luar Lapangan

Dari luar lapangan, polemik seputar jadwal pertandingan sepakbola di Inggris juga memunculkan reaksi keras dari pihak gereja Anglikan. Hal ini disebabkan suporter sepakbola lebih memilih pergi menonton pertandingan nan dilangsungkan pada hari minggu dari pada beribadah ke gereja. Ini merupakan suatu godaan nan luar biasa. Orang akan lebih merasa puas ketika dapat menonton sendiri secara langsung. Kalau sudah menonton siaran tunda, tentu tak menarik. Komentar telah ada dan sudah tahu mana nan menang dan mana nan kalah.

Namun sekali lagi sebab bersinggungan dengan sebuah bisnis nan melibatkan jumlah uang tak sedikit maka pihak Premier League selaku otoritas penyelenggara enggan mengubah jadwal pertandingan. Seperti diketahui bahwa hari minggu di Inggris merupakan saat libur bagi keluarga menikmati akhir pekan, salah satunya dengan menonton pertandingan sepakbola.


Sebuah situasi nan menjamin pendapatan besar jika suporter datang ke stadion mengisi bangku-bangku stadion hingga penuh. Media elektronik khususnya televisi berbayar pun mendapatkan laba melalui tayangan siaran langsungnya.



Boxing Day

Ketatnya kompetisi perserikatan primer Inggris juga terjadi saat masa Natal dan Tahun Baru nan datang pada akhir tahun atau sering disebut boxing day. Sehari setelah seremoni hari besar umat Kristiani, jadwal suatu pertandingan sepakbola seperti sebuah kado istimewa bagi penggemar sepakbola nan bisa dinikmati langsung di stadion maupun dari layar kaca televisi.

Periode ini justru merupakan hari krusial dan penting bagi klub-klub nan menargetkan gelar juara. Boxing day selalu menjadi acuan primer keberhasilan sebuah tim meraih gelar paling bergengsi di akhir musim. Jelas sekali bahwa pemain-pemain nan berlaga di Perserikatan Primer Inggris hanya memiliki waktu libur 2 hari sebelum Natal dan seminggu setelah tahun baru.

Fakta Unik di Eropa
Permasalahan seputar jadwal sebuah pertandingan sepakbola tak hanya ditemui di perserikatan primer Inggris. Pada tanggal 24 Oktober 2010 terjadi kejadian unik di stadion Ennio Tardini saat pertandingan Perserikatan Italia antara tuan rumah AC Parma menghadapi AS Roma. Pada saat pemain memasuki lapangan pertandingan, kelompok suporter Parma secara bersama-sama memakan sandwich dan bekal makanan lainnya nan telah disiapkan.

Tindakan ini merupakan sebuah protes kepada penyelenggara kompetisi Perserikatan Italia yaitu Lega Calcio sebab membuat jadwal pertandingan sepakbola dimulai pada jam 12.30 waktu setempat. Bagi mayoritas warga Italia pada jam ini kebanyakan orang-orang berkumpul bersama keluarganya masing-masing menikmati makan siang.

Bergeser ke tanah Matador, dengan hingar bingar Perserikatan Spanyol. Seorang penjaga gawang religius bernama, Carlos Roa, memutuskan pensiun dari karir sepakbolanya sebab jadwal pertandingan sepakbola nan dimainkan pada hari sabtu. Bagi pemeluk agama Kristen Advent ini, jadwal pertandingan sepakbola sangat bertentangan dengan ajaran agamanya sebab hari sabtu ialah hari istimewa dan tak diperbolehkan buat melakukan aktivitas.

Salah satu syarat buat memenangkan persaingan gelar kampiun Perserikatan Inggris ialah mampu menaklukan ketatnya jadwal pertandingan. Selain juga, cuaca dingin dan pemberitaan media lokal terhadap pemain maupun instruktur nan melewati batas privasi individu menjadi sebuah paket tantangan. Terbukti dari kerasnya kompetisi di negeri ratu Elizabeth ini telah muncul pemain-pemain berbakat seperti David Beckham atau Steven Gerrard dan pemain terbaik global seperti Cristiano Ronaldo.