Perkembangan Voli di Indonesia

Perkembangan Voli di Indonesia

Olahraga voli mungkin tak terdengar asing bagi siapapun, selain telah banyak dikenal, olahraga ini juga sudah marak dipertandingan resmi, mulai dari taraf sekolah nan disebut Porseni (Pekan Olahraga dan Seni), hingga taraf internasional.

Dalam sejarah olahraga bola voli, di Indonesia sendiri sudah banyak kejuaraan buat mengenalkannya. Meski tak seheboh pertandingan sepakbola atau pertandingan bulu tangkis, voli tetap dinikmati oleh para pecinta olahraga.

Olahraga voli memadukan teknik olahraga lain nan sedikit rumit. Memang dalam pergerakannya, tak seaktif permainan sepakbola maupun bola basket, tetapi cukup menarik. Mengadopsi sedikit permainan dari bola basket, tenis, bola tangan dan baseball. Voli membutuhkan kerjasama tim nan apik serta kepercayaan pada masing – masing tim. Anggaran nan ada pada olahraga voli tak sebanyak dan serumit bola basket, sehingga mudah buat dipelajari.

Secara teknis, cara bermain bola voli ialah menjaga agar bola tetap di atas permukaan tanah. Jika bola menyentuh tanah, maka barulah dihitung sebagai poin sebab fault . Mirip dengan olahraga bulu tangkis, olahraga ini membutuhkan capaian poin 25.

Terdapat enam pemain pada satu tim nan memiliki tugas masing-masing dan permainan bisa dimainkan jika terdapat setidaknya empat orang dalam satu tim, sinkron anggaran standar. Apabila tim kurang dari empat orang dalam suatu pertandingan, secara otomatis tim tersebut kalah. Meskipun pada awal pembuatan olahraga ini tak menekankan harus enam orang dalam satu tim.

Posisi anggota dalam tim ialah sebagai Tosser (setter), spiker (smasher), libero dan defender (permain bertahan). Tosser bak pengontrol permainan, ia ialah orang nan bertindak mengoper umpan kepada rekan sebelum bola dismash ke arah lawan. Toser juga harus mengetahui posisi nan tepat dalam mengumpan, mengetahui posisi mitra dan versus dan mengatur jalannya pertandingan serta kerja antar personel dalam timnya. Tugas tosser mengadopsi permainan bola basket, dimana ia harus mensuplai bola ke arah kawan.

Spiker bertugas memukul bola nan diumpan oleh tosser pada kubu lawan. Dia harus bisa menempatkan smash pada posisi nan sulit buat dijangkau oleh versus sehingga menghasilkan poin. Smashnya juga harus terarah dan keras, selain itu memiliki fisik nan kuat sebab harus sering melompat buat melakukan smash. Tugasnya mirip dengan pemain tenis, seorang pemain harus men-smash ke arah lawan.

Libero ialah orang nan bisa keluar masuk lapangan dengan bebas, posisi bertahan, menerima servis dari versus dan menerima smash pula dari lawan. Tanpa memberitahu wasit, libero bisa berganti pemain dari luar secara langsung, tetapi libero tak diperbolehkan melakukan smash pada sisi musuh. Kita bisa mengetahui libero dalam permainan olahraga voli dari kostum nan paling berbeda dengan kostum pemain lain.

Tugas defender tak berbeda jauh dengan libero, bertugas menjaga lapangan agar tak tertembus oleh smash lawan. Hanya bedanya, defender diperbolehkan buat melakukan smash dan pergantian pemain bagi seorang defender harus melalui wasit.

Awal mula diciptakannya permainan bola voli ialah buah karya dari William G. Morgan, seorang pelatih olahraga (pendidikan jasmani). Dia menciptakan permainan itu buat kalangan nan tak muda lagi sebab berbeda dengan bola basket nan proaktif.

Permainan bola voli awalnya disebut sebagai mintonette pada 9 Februari 1895 di YMCA (Young Men’s Christian Association) yaitu 11 tahun setelah didirikannya YMCA. Olahraga ini terinspirasi oleh James Naismith nan telah menciptakan olahraga bola basket. Morgan menciptakan permainan voli setelah empat tahun Naismith menciptakan permainan basket.



Aturan Permainan dalam Bola Voli

Dalam permainan bola voli, sistem nan digunakan ialah sistem rally. Anggaran perolehan poin hampir mirip dengan anggaran perolehan poin bulu tangkis. Jika kita memasukkan bola pada daerah versus dan versus tak bisa mengembalikan bola ke daerah kita, maka kita mendapatkan poin. Jika kita memberikan bola ke versus dan bola membentur net (tidak sampai ke sisi lawan), maka versus mendapatkan poin.

Aturan baku nan ditetapkan buat permainan voli lebih sederhana dibanding permainan nan lain, diantaranya:

1. Permainan bisa dijalankan manakala jumlah pemain dalam satu tim minimal beranggotakan empat orang. Jika dalam satu tim, kurang dari empat orang maka dianggap tim tersebut kalah (tanpa perlawanan).

2. Dalam satu pertandingan, terdiri atas tiga babak. Tim harus memenangkan pertandingan setidaknya dua kali buat menjadi pemenang. Jika dalam dua babak, tim menang berturut – turut, maka babak ketiga tak perlu buat diadakan.

3. Jumlah poin nan harus dicapai oleh tim agar menjadi pemenang ialah 25. Jika dalam pertandingan, masing – masing tim mendapatkan poin 24 (24-24), maka harus ditambah hingga salah satu tim unggul 2 poin terhadap tim versus nan disebut sebagai deuce.

4. Setiap tim terdapat sepuluh (10) pemain, enam pemain inti dan empat pemain cadangan.

5. Pergantian pemain tak dibatasi jumlahnya.

6. Pergantian pemain harus melewati wasit (pemberitahuan kepada wasit) kecuali buat libero nan bisa berganti tanpa pemberitahuan kepada wasit.

7. Setiap tim akan berganti posisi ketika satu babak berakhir. Jika babak ketiga dilakukan, maka tim nan mendapatkan poin lebih rendah boleh mengajukan pergantian posisi lapangan.

8. Pemain bisa mengejar bola hingga keluar lapangan, asalkan bola belum menyentuh permukaan tanah.

9. Kesalahan – kesalahan nan sering dilakukan dalam permainan bola voli adalah:

> Pemain menyentuh net atau melewati garis batas pada posisi lapangan lawan.

> Tidak diperbolehkan menangkap bola atau memantulkan bola pada permukaan lapangan. Jika bola sudah mengenai permukaan lapangan, maka sudah terhitung sebagai poin buat lawan. Bola harus dipantulkan dengan anggota tubuh sebelum menyentuh lapangan

> Ketika servis bola dilakukan, tak diijinkan ada pemain inti berada di luar lapangan pada saat dia bermain.

> Seluruh tubuh bisa digunakan buat memantulkan bola terkecuali dengan cara menendangnya

> Pemain melakukan smash di daerah versus (menyentuh lapangan lawan)

>Parapemain nan menyentuh net dua kali, dihitung sebagai double fault.



Perkembangan Voli di Indonesia

Permainan bola voli diIndonesiasudah memiliki badan nan mengkoordinir sistem kejuaraan dan pembinaan yaitu PBVSI (Persatuan Bola Voli SeluruhIndonesia). PBVSI melakukan berbagai kegiatan kejuaraan dan pembinaan buat mengenalkan dan meningkatkan prestasi bola voli di tanah air. Pembinaan nan telah dikenal adalah:

1. Proliga

Kejuaraan bola voli nan cukup dikenal di masyarakat, dikemas secara profesional antara voli dan hiburan (entertainment)

2. Livoli

Kejuaraan antar klub bola voli paling tinggi nan melibatkan 10 klub resmi nan tercatat di PBVSI

3. Kejurnas

Kejuaraan nasional nan mana setiap klub dari masing – masing daerah nan berprestasi dipertandingkan. Klub finalis dalam kejurnas akan mendapat promosi buat mengikuti taraf kejuaraan lebih tinggi yakni Livoli

4. Kejurda

Kejuaraan taraf daerah buat menyeleksi klub nan berprestasi nan akan dipertandingkan pada taraf nasional.