Faktor nan Memengaruhi Kinerja Pembangkit

Faktor nan Memengaruhi Kinerja Pembangkit

Manusia zaman dahulu menyadari sahih potensi nan terkandung dalam air. Ketika itu, air dijadikan sebagai wahana pengairan huma pertanian nan mereka miliki. Selain itu, mereka memanfaatkan energi nan terkandung di dalamnya sehingga bisa menggerakan kincir-kincir nan mereka buat. Bahkan, sejak 300 SM, orang-orang Yunani telah menggunakan potensi besar air buat pompa dan potensi lainnya.

Sumber energi air sendiri memiliki banyak potensi nan dapat membuahkan energi lainnya. Air bergerak menyimpan energi alami nan sangat besar sehingga di dalamnya juga memiliki energi potensial nan memungkinkan adanya perpindahan energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Energi air dalam ombak sungai atau bahari dapat mengakibatkan kehancuran dan beraneka ragam kerusakan di lingkungan sekitar air tersebut mengalir. Hal ini juga dapat dimanfaatkan dan dikonversikan menjadi sumber tenaga listrik nan tak menghasilkan imbas rumah kaca. Sumber energi terbarukan ini diaplikasikan secara terus menerus mengisi ulang air melalui siklus hidrologi bumi.

Sistem tenaga air ini membutuhkan sumber energi air nan mengalir tetap, seperti halnya sungai atau anak sungai. Berbeda dengan tenaga matahari dan angin, sumber energi air bisa menghasilkan tenaga nan berkesinambungan selama 24 jam setiap harinya.



Sumber Energi Listrik

Potensi besar nan terkandung dalam sumber energi air tersebut menjadi inspirasi para insinyur agar lebih membawa nilai tambah bagi masyarakat. Salah satu ide nan cukup krusial dihasilkan ialah mengubah energi nan terkandung menjadi energi listrik. Intinya, berdasarkan hukum kekekalan energi, disebutkan bahwa energi tak bisa diciptakan dan tak bisa dimusnahkan.

Meskipun demikian, energi tersebut bisa diubah dari satu bentuk ke bentuk lain sehingga dapat lebih bermanfaat buat kehidupan manusia. Ide dasarnya ialah mengubah energi nan terkandung dalam air, yakni energi mekanik, menjadi sumber energi listrik. Dengan adanya energi mekanik, air akan bergerak dan menuju loka nan lebih rendah. Air tersebut kemudian menabrak kincir-kincir nan memiliki sudut tertentu.

Akhirnya, kincir tersebut bergerak dan menggerakan generator nan ada di dalamnya. Dampak gerakan generator tersebut, dihasilkan gelombang listrik melalui prosedur eksklusif seperti dijelaskan oleh hukum Faraday. Pengubahan energi dampak gerakan generator tersebut menghasilkan energi listrik nan kemudian ditingkatkan “kegunaannya” dengan menggunakan transformator.

Jangan bayangkan transformator di sini ialah transformator nan biasa digunakan pada alat-alat elektronik. Meskipun memiliki fungsi nan hampir sama, yakni membangkitkan tegangan, bentuknya tentu saja sangat berbeda. Setelah itu, energi listrik tersebut ditransmisi melalui jaringan-jaringan nan telah dibuat. Akhirnya, energi listrik itu sampai ke rumah Anda.



Dua Tenaga Potensial

Seperti nan sudah disebutkan di atas, terdapat beberapa tenaga potensial nan bisa mengubah sistem energi air menjadi energi lainnya, atau sebaliknya. Dalam artikel kali ini, akan dibahas dua tenaga potensial nan berasal dari sumber air, yakni tenaga ombak dan tenaga sungai.

Tenaga ombak merupakan tenaga nan bisa menghasilkan dua terawatts energi setiap tahunnya, nan berarti dua kali lipat dari produksi listrik di global saat ini. Hal ini setara dengan energi nan dihasilkan oleh 2000 pembangkit listrik bertenaga minyak, gas, batu bara, bahkan nuklir sekali pun.

Keseluruhan energi terbarukan dari dalam bahari ini jika dimanfaatkan akan dapat memenuhi kebutuhan energi di global lebih dari 5000 kali. Sayangnya, pemanfaatan tenaga ombak tersebut masih belum direalisasikan juga sehingga teknologinya belum dapat dikembangkan dan belum bisa diperkirakan seberapa besar kontribusi nan dihasilkan oleh tenaga ombak tersebut.

Sementara itu, tenaga nan kedua ialah tenaga sungai nan dapat memproduksi 16% listrik di global dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga air. Tenaga sungai ini menggunakan sistem energi air nan bergerak dari loka nan tinggi menuju ke loka nan rendah.

Dengan demikian, semakin besar air nan mengalir dari atas ke bawah, maka semakin besar listrik nan dihasilkan. Akan tetapi, bendungan nan beroperasi buat tenaga air ini bisa menenggelamkan ekosistem nan seharusnya dihitung sebagai bagian dari komunitas.

Sayangnya lagi, sumber energi air dari bendungan juga tak dapat dimanfaatkan apabila musim kering nan panjang datang sebab pada saat musim kemarau, air sungai akan mengering dan volumenya berkurang.

Oleh karena itu, dibutuhkan sistem hidro kecil, yakni sistem energi air nan tak membutuhkan banyak air dan genre alami sungai, namun tetap dapat menghasilkan jumlah energi listrik nan memadai.



Faktor nan Memengaruhi Kinerja Pembangkit

Sebenarnya, banyak sekali faktor nan memengaruhi kinerja suatu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Namun, bila dirangkum menjadi lebih singkat, ada beberapa faktor nan cukup krusial diperhatikan. Faktor-faktor tersebut, di antaranya ialah kelajuan air dan ketinggian kanal air nan disiapkan.

Kelajuan air nan melalui kanal akan sangat dipengaruhi oleh ukuran kanal nan digunakan. Semakin kecil ukuran kanal, semakin kecil pula kelajuan air nan dihasilkan. Meskipun demikian, besar ukuran kanal tak dapat dibuat sebebas-bebasnya. Ukuran kanal tersebut sangat dipengaruhi oleh pasokan air di penampungan atau reservoir air nan biasanya berada di bendungan.

Akhirnya, kelajuan air nan melalui kanal akan sangat dipengaruhi oleh pasokan air nan ada di reservoir. Sementara itu, pasokan air juga akan sangat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya pasokan air nan dihasilkan oleh siklus alam. Pada musim kering atau kemarau, otomatis pasokan air akan berkurang. Namun, bila musim penghujan datang, potensi besar tersebut harus dikelola dengan baik sehingga dapat digunakan.



Sumber Energi Alternatif

Banyak kekhawatiran nan muncul dari masyarakat setelah menipisnya cadangan energi di dunia. Cadangan energi nan bergantung pada sumber daya alam ini semakin memunculkan kekhawatiran.

Oleh karena itu, muncullah sumber daya alam terbarukan nan dapat menghasilkan berbagai energi tanpa mengambil banyak sumber daya alam takterbarukan nan ada di global ini. Beberapa negara nan sudah mengaplikasikan energi terbarukan ini ialah Jepang dan Amerika Serikat.

Indonesia merupakan sebuah negara nan kaya akan sumber energi fosil. Namun, kegiatan industri dan teknologi membuat cadangan energi tersebut semakin menipis dan lambat laun akan habis juga. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga atau sumber tenaga alternatif nan dapat menggantikan posisi sumber daya alam fosil tersebut.

Sumber daya alam nan banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia ialah bahan bakar minyak nan dimanfaatkan buat keperluan rumah tangga, kebutuhan industri, dan transportasi.

Oleh karena itu, dibutuhkan energi terbarukan nan bisa dengan cepat diisi kembali oleh alam, seperti bio energi, tenaga air, tenaga tata surya, dan lain-lain nan dapat ditransformasikan ke dalam bentuk energi lain nan juga dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber energi terbarukan ini merupakan salah satu alternatif nan dapat digunakan ta npa harus mengurangi sumber daya alam fosil, serta tanpa harus mengakibatkan berbagai emisi karbon. Oleh sebab itu, mulailah dengan menggunakan sumber daya alam seperlunya, serta membuat atau mempergunakan sumber energi alternatif dengan cara nan sudah dilegalkan oleh pemerintah dan para praktisi lingkungan.

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa sebenarnya sumber energi air tak hanya berguna buat manusia dan lingkungan hayati dalam hal mengonsumsinya atau menggunakannya saat mandi.

Sumber tenaga air juga bisa ditransformsikan ke dalam bentuk energi lain sehingga dapat dimanfaatkan demi kebutuhan sehari-hari, seperti energi listrik nan digerakkan oleh turbin air atau kanal.