Cara Kerja Jaringan Otot

Cara Kerja Jaringan Otot

Pernahkah Anda memperhatikan lengan jika sedang mengangkat beban? Otot lengan kita akan terlihat agak menonjol. Hal itu disebabkan oleh kontraksi otot nan sedang bekerja. Apabila Anda ingin mengetahui lebih jauh, artikel berikut ini akan mengulas tentang jaringan otot pada manusia secara lebih mendalam.

Apabila kita amati, kerangka tubuh manusia tersusun atas tulang nan terhubung dengan sendi. Sementara itu, tulang-tulang nan menyusun rangka tertutup oleh jaringan otot. Fungsi jaringan otot ialah sebagai alat mobilitas nan aktif. Tanpa kerja otot tubuh kita tak dapat digerakan.

Jaringan otot tersusun atas kumpulan sel otot nan berbentuk serabut. Apabila dilihat dari bentuk dan sistem kerjanya, otot bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.



Jenis-jenis Jaringan Otot

Ada beberapa jenis jaringan otot pada tubuh manusia nan perlu And aketahui, antara lain sebagai berikut.



1. Jaringan Otot Polos (Otot Volunter)

Jaringan otot polos merupakan otot nan terletak pada saluran alat-alat di dalam tubuh manusia seperti nan terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dinding rahim, saluran pernafasan, dan saluran kelamin. Otot polos bisa disebut juga sebagai otot tidak sadar sebab cara bekerjanya di luar pencerahan manusia, tanpa harus diperintah oleh otak.

Cara kerja otot dipengaruhi oleh saraf autonom, yaitu saraf simpatetik dan parasimpatetik. Saraf simpatetik merupakan saraf nan berujung di pangkal sumsum tulang belakang (medula spinalis) nan terdapat di daerah dada dan pinggang. Saraf tersebut berfungsi sebagai pemacu nan bisa membuat kerja organ-organ tubuh menjadi cepat.

Adapun saraf parasimpatetik merupakan saraf nan berujung di pangkal sumsum lanjutan (medula oblongata). Saraf ini berfungsi buat membuat kerja organ-organ tubuh menjadi lambat.

Pada bagian permukaan otot polos memiliki serabut-serabut (fibril) nan bersifat sama sehingga apabila kita amati melalui mikroskop bentuknya akan terlihat polos dan tak memiliki garis seperti otot lain. Apabila otot polos terkena rangsangan reaksinya akan menjadi lambat.

Adapun ciri-ciri otot polos, antara lain sebagai berikut.

  1. Otot polos hanya mempunyai satu inti.

  2. Bentuk otot polos seperti gelendong dengan kedua bagian ujungya meruncing.

  3. Otot polos bekerja di luar pencerahan (refleks), cara bekerja lambat, teratur, dan tak mudah lelah.


2. Jaringan Otot Lurik (Otot Rangka)

Jaringan otot lurik sebagian besar inheren menutupi rangka tubuh manusia. Untuk itu, otot tersebut disebut juga dengan otot rangka. Otot ini bekerja secara sadar atau dipengaruhi oleh otak sehingga reaksi otot lurik sangat cepat bila terkena rangsangan.

Otot lurik bertugas buat menggerakkan tulang serta melindungi rangka dari benturan nan keras. Sel-sel otot lurik membentuk serabut otot. Kemudian serabut otot akan membentuk berkas otot sehingga berkas otot bisa membentuk otot lurik nan bergantung pada tulang dan membungkus rangka.

Pada bagian ujung otot lurik terdapat bagian urat otot atau tendon. Tendon ialah jaringan pengikat nan berfungsi sebagai penghubung tulang dengan otot. Tendon bersifat kenyal (elastis) dan kuat. Insersi yaitu tendon nan menempel pada tulang nan bergerak. Sementara itu, origo merupakan tendon nan inheren pada tulang nan tak bergerak.

Apabila dilihat dari jumlah tendonnya, otot lurik bisa dikelompokan menjadi dua, yaitu otot bisep dan trisep. Otot lurik nan bagian ujung atasnya memiliki dua tendon disebut dengan otot bisep. Otot bisep biasanya terletak di lengan atas bagian depan. Otot lurik nan ujung atasnya terdiri atas tiga tendon disebut otot trisep. Otot trisep umumnya terdapat pada lengan atas bagian belakang.

Otot tersebut dinamakan otot lurik sebab apabila diamati dengan mikroskop pemukaan otot akan terlihat seperti garis-garis nan melintang melewati serabut otot. Untuk itu, otot lurik juga disebut dengan otot garis melintang.

Adapun karakteristik ciri dari otot lurik, antara lain sebagai berikut.

  1. Otot lurik memiliki banyak inti sel.

  2. Berbentuk seperti silindris atau sebuah tabung nan memiliki bagian gelap dan terang sehingga terlihat seperti lurik-lurik. Hal ini sebab adanya kandungan protein otot nan tak sama (beda), seperti miosin dan aktin.

  3. Sistem kerja otot lurik atas pencerahan dan menuruti perintah otak.

3. Jaringan Otot Jantung (Otot Cardiak)

Otot jantung merupakan otot nan istimewa sebab memiliki struktur nan mirip dengan otot lurik, namun cara bekerjanya seperti otot polos. Otot tersebut letaknya hanya terdapat di permukaan lapisan tengah dinding jantung. Hanya otot jantung memiliki cabang nan dinamakan duskus interkalaris. Sistem kerja otot jantung secara tak sadar (refleks) dan reaksinya lambat bila terkena rangsangan.

Otot jantung berfungsi sebagai alat buat memompa darah ke luar jantung. Otot cardiak nan membentuk dinding jantung bisa bekerja seumur hayati manusia. Otot ini akan selalu terus bekerja ketika kita melakukan pekerjaan, istirahat, tidur, bahkan jika pingsan.

Adapun ciri-ciri dari otot jantung, antara lain sebagai berikut.

  1. Otot jantung memiliki jumlah inti sel nan banyak dan terletak di tengah serabut.
  1. Bentuk otot jantung seperti serabut lurik nan mempunyai banyak cabang.
  1. Sistem kerjanya di luar pencerahan manusia atau tak melalui perintah otak, namun tetap dipengaruhi oleh saraf autonom.


Cara Kerja Jaringan Otot

Tulang kerangka manusia bisa bergerak sebab ada otot nan bekerja secara mengerut (kontraksi). Otot akan mulai berkontraksi apabila mendapat suatu rangsangan dari saraf. Pada saat otot sedang berkontraksi, otot akan berubah menjadi lebih besar, keras, dan pendek.

Apabila otot sedang mengalami proses kontraksi, tulang nan inheren akan ditarik oleh otot sehingga sendi-sendi bisa bergerak sehingga gerakan pada tubuh manusia melibatkan tulang, otot, saraf, dan sendi. Dalam gerakan menekuk lengan bawah serta meluruskannya kembali memerlukan donasi dua otot, yaitu otot fleksor (otot nan membuat sendi menjadi bengkok) dan otot ekstensor (otot nan bisa meluruskan sendi).

Kerja otot tak bisa dilakukan secara monoton melakukan kontraksi. Namun, otot juga perlu buat beristirahat (relaksasi). Hal seperti ini bisa dirasakan ketika merentangkan tangan dalam waktu nan lama maka otot tangan Anda akan merasa pegal.

Sistem kerja otot bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kerja antara dua otot atau lebih buat menggerakan tulang ada nan antagonis (antagonis) dan ada juga nan dilakukan secara bersamaan (sinergis).



1. Otot Antagonis

Otot berlawanan merupakan dua otot nan bekerja saling berlawanan. Salah satu contoh otot berlawanan ialah otot nan terdapat di bagian lengan atas. Jika diperhatikan, manusia bisa menggerakkan lengan ke bawah dan ke atas memerlukan donasi dua otot, yaitu otot bisep dan otot trisep.

Apabila otot trisep sedang melakukan kontraksi otot akan bersifat mengerut, dan jika sedang relaksasi otot trisep akan mengendur sehingga lengan bagian bawah bisa terangkat. Begitupun sebaliknya, bila otot trisep nan mengerut, maka otot bisep akan mengendur sehingga posisi lengan bagian bawah lurus kembali.

Berdasarkan hal tersebut bisa disimpulkan bahwa otot trisep dan otot bisep cara kerjanya bersifat berlawanan (berlawanan arah) ketika membengkokkan atau meluruskan lengan bagian bawah. Gerakan seperti ini otot bisep berfungsi sebagai fleksor (pembengkokkan) sedangkan otot trisep sebagai ekstensor (pelurusan).



2. Otot Sinergis

Otot sinergis merupakan dua buah otot nan bekerja secara bersamaan, artinya sama-sama melakukan kontraksi maupun sedang relaksasi saat menggerakkan tulang. salah satu contoh otot sinergis ialah otot pronator, yaitu otot nan terdapat di lengan bawah. Bagian otot pronator nan terdapat pada lengan bawah terdiri atas dua otot pronator. Kedua otot pronator tersebut dinamakan pronator kuadratus dan pronator teres.

Jaringan otot tersebut akan bekerja secara sinergis apabila Anda sedang berada dalam posisi menelungkup serta jika sedang menengadahkan kedua telapak tangan. Otot sinergis juga terdapat pada otot betis, otot dada, otot paha, dan otot perut.