Peralatan Mendaki Gunung

Peralatan Mendaki Gunung

Bagi Anda pecinta alam nan suka petualangan dan pendakian, Gunung Cikurai (Gunung Cikurai) di Kabupaten Garut dapat menjadi pilihan. Jika dilihat di peta Jawa Barat, Gunung ini letaknya persis di tengah-tengah wilayah kabupaten Garut, dikelilingi oleh 4 kecamatan, yaitu Cilawu, Cigedug, Cikajang, dan Banjarwangi.

Gunung ini tepat berada di sebelah selatan Garut kota. Sehingga, begitu Anda memasuki Garut dari arah Tarogong, gunung ini terlihat biru menjulang dengan bentuk kerucutnya nan agak landai.

Tidak seperti gunung tinggi lainnya di Garut, yaitu Papandayan dan Gunung Guntur, Gunung Cikurai ini tak termasuk gunung berapi aktif. Gunung nan memiliki ketinggian 2.821 m dpl ini masih cukup terjaga kelestariannya. Hal ini tampak dari masih asrinya hutan sekitar puncak, dan kebun teh nan terhampar hijau di kaki gunung.

Sejarah

Tidak banyak sejarah mengenai gunung ini. Namun, beberapa naskah kuna menyebut gunung ini sebagai Gunung Srimanganti ataupun Srimanganten.

Sekitar abad ke-17, lereng Gunung Cikurai menjadi mandala, yaitu pusat pertapaan para rahib dan kegiatan tulis menulis kerajaan Padjadjaran. Bukti-bukti tertulis mengenai mandala ini masih tersimpan di sebuah cagar budaya “Ciburuy” di Kecamatan Cigedug.

Jalur Pendakian

Dalam keadaan lancar, Kota Garut bisa dicapai dari Kota Bandung sekitar 2 jam perjalanan. Jika menggunakan kendaraan umum, Anda bisa memilih angkutan kota ataupun bus menuju Cilawu di jalur Singaparna, atau menggunakan minibus menuju Cikajang.

Ada dua jalur pendakian nan sering digunakan, yaitu melalui Dayeuh Manggung di Cilawu dan melalui Cigedug. Jika Anda melalui jalur Dayeuh Manggung, perjalanan menuju puncak tak terlalu terjal, tetapi jaraknya lebih jauh. Sementara itu, jika Anda memilih jalur pendakian dari Cigedug, jalur pendakian memang lebih pendek, tetapi kondisinya lebih terjal.

Dalam keadaan normal, perjalanan dari pos pendakian sampai ke puncak bisa ditempuh antara 5-7 jam. Selama perjalanan, Anda akan menyaksikan pemandangan hijau nan menyejukkan. Hamparan kebun teh tersaji di awal pendakian. Selanjutnya, akan terlihat belantara nan belum banyak terjamah manusia.

Di sekitar puncak ada tower relay TVRI dan TV partikelir nan dapat dilihat dari kejauhan sebagai patokan. Sampai di puncak, pemandangan Anda akan dipuaskan dengan hamparan pegunungan di sekitar Garut dan awan nan memutih beriringan. Jika cuaca sedang baik, Anda juga dapat melihat Samudra Indonesia di sebelah selatan dan puncak-puncak gunung tinggi lainnya di Jawa Barat.



Wisata Gunung Cikurai

Gunung Cikurai nan identik dengan sebuah kerucut raksasa ialah salah satu gunung nan terletak di selatan kota Garut Jawa Barat. Gunung nan termasuk dalam kelompok pegunungan muda ini dikategorikan sebagai gunung nan non aktif. Meskipun gunung ini indah, tetapi termasuk sporadis didaki dan dijamah dan harus mengakui kepopuleran gunung lainnya seperti Gunung Gede Pangrango ataupun Gunung Ciremay.

Untuk mencapai lokasi pendakian, pendaki dapat memulai dari Cilawu, selanjutnya menuju perkebunan Dayeuh Manggung, sebelum memulai pendakian menuju puncak gunung ini. Dari daerah tersebut pendaki bisa menemukan sebuah tower nan cukup tinggi (TVRI) nan nantinya bisa dijadikan arah (pedoman) dalam perjalanan menuju puncak.

Seperti ciri dari gunung-gunung lain nan memilikik bentuk seperti ini, mata air mengalir akan sulit ditemukan atau bahkan tak terdapat sama sekali dalam perjalanan menuju ke puncak gunung, dan mata air nan ada di gunung ini pun hanya ditemukan di bawah (Cilawu atau Dayeuh Manggung). Oleh sebab itu para pendaki sebaiknya membawa persediaan air nan cukup.

Untuk mencapai puncak gunung nan tingginya mencapai 2821 meter diatas permukaan bahari ini, diperlukan waktu tempuh selama 7 sampai 12 jam buat waktu normal dan pada waktu eksklusif sebaiknya pendaki diasarankan agar beristirahat buat menjaga kondisi dan tenaga.

Karena jalur pendakian nan masih termasuk sporadis dijamah orang, maka kita akan disuguhkan sebuah pemandangan hutan asri dan alami. Tetapi perlu diingat oleh setiap pendaki bahwa dalam perjalanan selama menuju ke puncak kita akan menemukan beberapa percabangan jalan, sebab petunjuk menuju puncak gunung tak terdapat dengan jelas seperti halnya Gunung Gede nan telah menggunakan tanda panah buat mencapai ke puncak. Maka sebaiknya pemimpin rombongan selalu ekstra hati-hati dalam mengambil jalur pendakian, sebab tak sedikit pendaki nan tersesat sebab salah dalam menentukan jalur nan akan dilalui dalam pendakian.



Panorama Hutan

Hutan nan terdapat di gunung ini merupakan salah satu hutan nan sangat sempurna, sebab pada beberapa bagian lereng ataupun lembah hampir tak pernah dijamah oleh manusia, itu terbukti ketika penulis mencoba membuka jalur baru, penulis tak menemukan bekas-bekas pendayagunaan tangan manusia, bahkan pencari kayupun tak pernah mencapai lokasi tersebut.

Itu terbukti dari tak adanya jejak nan berupa potongan ranting nan membuka jalan setapak, baik menuju puncak ataupun menuruni puncak. Dan keadaan ini berbeda dengan kebanyakan gunung di Jawa Tengah. Gunung-gunung di Jawa Tengah selain Gunung Slamet (3428 M) telah mengalami pendayagunaan besar-besaran sehingga fungsi hutan sebagai penyangga daerah sekitar dan sumber air higienis buat penduduk menjadi terganggu bahkan di beberapa loka hampir tak ditemukan mata air mengalir.

Setiap pendaki niscaya akan merasa gembira setelah mencapai puncak, begitu juga dalam pendakian ke puncak Gunung Cikurai ini. Pendaki merasa puas setelah mencapai puncak. Khususnya puncak cikurai, pendaki akan disuguhkan pemandangan nan mungkin berbeda dengan pemandangan di puncak gunung lain, sebab kalau kita berdiri di puncak gunung ini nan luasnya kurang lebih sebesar “lapangan sepak bola”.

Pandangan mata kita akan sangat jelas melihat sekeliling gunung, sebab tak ada pohon ataupun bangunan apapun nan menghalangi pandangan kita. Oleh sebab itu sebaiknya pendaki mencapai puncak pada dini hari sebab ketika matahari terbit, pemandangannya mungkin tak akan pernah dapat dilupakan.

Setelah pendakian puncak selesai, pendaki diberi pilihan buat jalur penurunan. Pendaki bisa turun menuju Cikajang atau turun melewati jalur awal ketika pendaki memulai pendakian.

Untuk mencapai Cikuray bisa ditempuh dengan naik kendaraan generik dari Bandung atau dari Tasikmalaya menuju terminal Guntur. Dari terminal kota kita bisa menumpang angkutan kota nomor 06 jurusan Garut – Cilawu dan turun di portal perkebunan teh nusantara (PTPN) VIII atau Dayeuh Manggung.

Dari sini, perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki sekitar 10 km menuju pemancar beberapa stasiun televisi sebagai titik awal pendakian. Kalau mau cepat, kita bisa menyewa ojek seharga Rp.30 ribu per orang. Atau dapat gunakan 2 jalur pendakian lain yg biasa digunakan (Cikajang & Bayongbong). Ketiga jalur tersebut menawarkan medan nan sangat menarik dengan ciri masing-masing. Jalur bayongbong ialah jalur nan paling terjal, tetapi bisa cepat sampai di puncak.

Persiapan dan Tips Pendakian

Selain harus mempersiapkan perlengkapan pendakian standar, berikut ialah hal-hal nan harus diperhatikan demi kelancaran pendakian gunung Cikurai.

  1. Bawalah air secukupnya. Seperti tipe gunung kerucut lainnya, tak banyak mata air nan akan Anda temui di sepanjang jalur pendakian.

  2. Hati-hatilah jika memilih persimpangan jalan sebab belum terpasangnya petunjuk arah menuju puncak.

  3. Sebaiknya rombongan pendakian dibimbing oleh salah seorang nan pernah mendaki gunung ini.

  4. Berangkatlah menuju pagi supaya pendakian tak terhalang kabut atau hujan saat kita akan mencapai puncak. Jika beruntung, pendakian dini hari juga dapat mengantarkan kita buat menyaksikan matahari terbit di puncak gunung.



Peralatan Mendaki Gunung

Sebelum Anda mendaki gunung Cikuri ada beberapa hal nan harus Anda perhatikan, di antaranya ialah peralatan buat mendaki. Pendakian nan dilakukan niscaya memerlukan waktu nan panjang, sehingga kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Berikut beberapa peralatan nan harus diperhatikan buat mendaki gunung:

  1. Dalam memilih barang nan akan dibawa pergi mendaki selalu cari perlengkapan nan berfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan buat meringankan berat beban nan harus anda bawa. Contoh, Alumunium foil, dapat buat pengganti piring, dapat buat membungkus residu nasi buat dimakan nanti, dan nan krusial dapat dilipat hingga tak memakan loka di carrier.

  2. Sebisa mungkin matras disimpan di dalam carrier jika akan pergi kelokasi nan hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki nan lebih bahagia mengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.

  3. Selalu siapkan kantung plastik didalam ransel anda, sebab akan berguna sekali nanti misalnya buat loka sampah nan harus anda bawa turun, pakaian basah dan lain sebagainya.

  4. Jika anda meragukan carrier nan anda gunakan rapat air atau tidak, selalu bungkus baju anda didalam kantung plastik, gunanya agar baju tak basah dan lembab. Sebaiknya baju kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tak dicampur dengan baju bersih.