Letusan Gunung Papandayan

Letusan Gunung Papandayan

Gunung Papandayan, menurut shahibul hikayat, syahdan telah lama dilalui masyarakat setempat sebagai jalur transportasi tradisional buat mengangkut berbagai hasil bumi, seperti tembakau, sayuran dan lainnya.

Jalur penghubung Tatar Garut dengan dataran tinggi Pangalengan, Bandung. Bahkan jauh sebelum Belanda mengirim serdadu Van Houten dan Creatiaun buat meneliti gunung itu pada Januari tahun 1706.

Ketika melalui gunung ini, masyarakat Sunda sering mendengar suara bertalu seperti aktivitas di loka pandai besi, atau panday beusi . Kemudian warga sekitar gunung menyebut kawasan ini sebagai Papandayan. Suara itu berasal dari aktivitas kaldera aktif nan berada di gunung tersebut.

Papandayan termasuk gunung barah nan masih aktif di Jawa Barat, dengan ketinggian 2.665 mdpl. Sejarah letusannya membuat penikmat alam tertarik dari sejak jaman dahulu. Sebut saja C.G.C. Reindwardt, pendiri Kebun Raya Bogor sebagai orang asing pertama nan mendaki gunung berapi ini pada tahun 1819.

Belanda menetapkan Papandayan sebagai cagar alam pada tahun 1924. Lalu ditetapkan sebagai taman wisata cagar alam dengan SK Menteri Kehutanan No. 226/kpts/1990 tanggal 8 Mei 1990 dengan luas 6.807.



Flora dan Fauna Hutan Papandayan

Lengkapi pengalaman hobi jelajah alam liar dengan suguhan panorama wisata papandayan nan terbentuk alami dalam proses vulkanisme sejak lampau. Setiap letusan gunung ini menciptakan objek wisata baru nan menarik.

Hutan Papandayan berkategori sub-alpin, atau hutan pegunungan atas. Tumbuhan dan hewan nan akan dijumpai ketika menjelajah alam Gunung Papandayan adalah:

  1. Daerah kaldera ditumbuhi semak-semak tahan gas beracun, seperti paku bawah, suwagi, dan rumput kawah.
  2. Jauh dari kawasan kawah, akan ditemukan semak harendong, edelweiss, paku andam, rumput rambat gandapura, bungburn, huru koneng, pohon segel, dan ramo gencel.
  3. Tepian jalan banyak ditumbuhi pohon ki haruman.
  4. Semakin jauh dari kawah, banyak ditemui pohon anggrit, kendung, huru batu, huru sintok, rumput carex, semak teklan, dan paku bagedor.
  5. Ketika berada di Tegal Panjang, terdapat 25 macam tumbuhan herba, seperti ki urat, scleria teretis , antanan, tumbuhan endemic achemilla villosa , dan tumbuhan langka Primula imperalis.
  6. Hewan hutan nan hayati di Papandayan, di antaranya lutung, babi hutan, surili, macan tutul, mencek, sigung, careuh, dan tando. Dokumen Belanda mencatat banteng, pelanduk, macan jawa, dan rusa sering terlihat di kawasan Tegal Panjang.
  7. Tahun 2004, bagian barat gunung ditemukan 73 varian burung. Di antaranya empat burung nan terancam punah, yakni luntur gunung, elang jawa, cica matahari, dan walet gunung. Padahal tahun 1948, Hoogerwerf dari Belanda mencatat 115 jenis burung di sekitar Papandayan.
  8. Di hutan Papandayan, dapat ditemukan burung sapu, wergan, puyuh laga, cincoang biru, saeran kelabu, mungguk loreng, walik kepala ungu, luntur harimau, dan burung sapu.
  9. Sekitar kawasan kaldera ditemukan burung dadali dan alap-alap capung, tikukur, balecot, tengtelok, dan burung kacamata.
  10. Pada perbatasan hutan dan sekitar perkebunan, sering terlihat elang ruyuk, elang hitam, elang jawa, tektek reod, pijantung kecil, toed, kepudang sungu jawa, wergan koneng, dan burung kandancra.


Delapan Lokasi Eksotik bagi Wisatawan

Pertama . Pondok Saladah, areal padang rumput seluas 8 hektar di ketinggian 2288 Mdpl. Mengalir Sungai Cisaladah dan dihiasi banyak rimbun kembang abadi edelweiss.

Kedua . Kaldera Mas, tujuan primer wisatawan dan pusat lokasi krusial sejarah letusan Papandayan. Memiliki 14 sumber letusan dengan rona asap berbeda. Di area seluas 10 hektar ini, lihatlah lebih dekat sumber mata air berbau belerang dan lubang-lubang magma nan mengeluarkan uap air beriring suara unik.

Ketiga . Jangan lewatkan pula Kaldera Manuk, Kaldera Baru, Kaldera 2002, dan Kaldera Nangklak.

Keempat . Tegal Alun-Alun, lokasi tertua bekas kaldera nan menjelma menjadi padang rumput berbau khas edelweiss. Mengalir mata air Sungai Ciparugpug, serta genre air panas dari retakan batu. Amati berbagai satwa liar dan tumbuhan endemik.

Kelima . Nikmati sensasi momen sunrise di lokasi Tebing Soni dan Lawang Angin.

Keenam . Camp David, lokasi latif nan dilalui sungai kecil dan hamparan tanah putih khas gunung berapi.

Ketujuh . Lembah Maut, loka berbahaya penuh jebakan gas beracun. Dikenal pula Lembah Ruslan, sebab meninggalnya Mantri Ruslan pada 18 Desember 1924, nan disebabkan oleh gas CL2.

Kedelapan . Nikmati panorama alam gunung-gunung sekitar Papandayan, seperti Gunung Puntang (2555 Mdpl), Jaya (2422 Mdpl), Walirang (2238 Mdpl), dan Tegal Paku (2225 Mdpl). Ditambah indahnya genre Sungai Cibeureum Gede nan bermuara ke Sungai Cimanuk.



Letusan Gunung Papandayan

Selain keindahannya nan dapat dibahas, sejarah letusannya juga perlu Anda ketahui. Sudah lumayan banyak kejadian nan menimpa gunung ini di masa lampau. Inilah urutan letusan Gunung Papandayan.

Letusan pertama terjadi pada tahun 1772, tepatnya pada tanggal 11-12 Agustus. Letusan pertama ini sangat besar, berasal dari kaldera pusat. Dampak dari letusan ini, terjadilah awan panas nan memakan korban jiwa hingga 2951 orang. Sebanyak 40 perkampungan terkena akibat letusan tersebut.

Selanjutnya, letusan terjadi pada tanggal 28 Mei 1882. Letusan ketiga terjadi pada tanggal 11 Maret 1923. Letusan ini mengeluarkan lumpur dan batu-batuan nan terlempar hingga jeda 150 meter. Oleh sebab letusan ketiga ini, terdapat 7 buah lubang. Gempa bumi sebelum gunung meletus terasa di daerah Cisurupan.

Lanjut dengan letusan selanjutnya, terjadi 1 tahun kemudian, yaitu pada tanggal 25 Januari 1924. Dampak dari letusan itu, Kaldera Mas menjadi sangat panas, yaitu mencapai 500 derajat, nan tadinya hanya 364 derajat.

Satu bulan sebelumnya, yaitu pada tanggal 16 Desember, datang suara gemuruh, lumpur, serta ledakan di Kaldera Baru. Hutan menjadi gundul dampak kejadian tersebut. Lumpur nan keluar dari kaldera mengalir sampai ke Kampung Cisurupan.

Satu tahun kemudian, letusan kembali terjadi pada tanggal 21 Februari 1925. Letusan pada tahun ini mengeluarkan lumpur dari Kaldera Nangklak. Setelah itu lumpur menyembur dengan emisi gas nan kuat. Tentu pertistiwa ini juga menghancurkan ekosistem di sekitarnya.

Pada tahun 1926 letusan terjadi dengan “bahan” letusannya mengandung lumpur dan sulfur. Kejadian ini terjadi di Kaldera Mas. Satu tehun setelahnya, Kaldera Mas kembali meletus dan mengeluarkan lumpur nan bercampur dengan belerang. Selain di Kaldera Mas, letusan juga terjadi di Kaldera Baru mengeluarkan lumpur dan belerang.

Pada tanggal 16 sampai dengan 18 Februari 1928, di Kaldera Mas terjadi kenaikan temperatur. Selanjutnya, kenyataan alam tak terjadi setiap satu tahun sekali lagi seperti biasanya. Setelah 14 tahun “beristirahat” barulah gunung ini menampakkan kenyataan alamnya lagi, namun bukan berupa letusan. Pada tanggal 15 sampai dengan 16 Agustus 1942, lagi-lagi peristiwa terjadi di Kaldera Mas, secara mengejutkan, di sana muncul kaldera baru.

Dilanjutkan pada tanggal 15 Juli tahun 1993 tsetelah beberapa tahun tak menampakkan aktivitas alamnya, di Kaldera Baru terjadi letusan lumpur. Dari tahun 1993 sampai dengan sekarang aktivitas gunung ini hanya ada kepulan asap fumarola dan solfatara, serta lumpur juga air panasnya nan berada di dua kaldera primer di Gunung Papandayan.

Itulah bahasan mengenai salah satu gunung kebanggan Indonesia. Tidak usah takut buat berkunjung kesana sebab status gunung tersebut tak pernah meletus sampai sekarang. Jika akan terjadi hal-hal nan tak diinginkan, niscaya pihak pengelola gunung akan memberitahukan bahaya gunung tersebut.

Paling penting, agar keselamatan Anda terjaga, cari tahu dulu informasi mengenai kegiatan gunung tersebut. Cari kontak pengelola gunung dan tanyakan apakah gunung ada dalam status bahaya atau tidak. Jika tidak, tentu Anda tak usah khawatir. Nah, jika sebaliknya, lebih baik urungkan niat Anda buat berwisata ke sana.

Bagi nan hobi petualangan dan kemping di alam, vulkanowisata Gunung Papandayan nan terletak di Kecamatan Cisurupan, 36 km sebelah barat bahari Kota Garut, ialah pilihan tepat! Selamat berlibur bersama dengan keluarga, teman, atau kekasih Anda. Rasakan petualangan nan menyenangkan di Gunung Papandayan.