Menanggulangi Pencemaran Udara di Lingkungan Rumah

Menanggulangi Pencemaran Udara di Lingkungan Rumah

Perubahan iklim yang ekstrim akhir-akhir ini membuat banyak orang semakin khawatir. Kualitas udara menjadi semakin buruk. Hal itu tentu menyebabkan berbagai penyakit berkaitan dengan jeleknya udara semakin sering ditemui. Penyakit asma nan lebih sering kumat, ispa, penyakit saluran pernapasan atas atau TBC, fleks, dan bronkitis, semakin banyak menyerang terutama anak-anak.

Topik-topik nan berkaitan dengan persoalan ini menjadi ladang buat penulisan makalah tentang lingkungan hayati . Masalah-masalah mengenai kesehatan manusia menjadi topik hangat. Hal ini disebabkan oleh taraf pencemaran lingkungan nan semakin tinggi. Manusia semakin membutuhkan informasi buat menumbuhkan pencerahan buat menjaga lingkungan. Pencemaran lingkungan nan saat ini harus mendapat perhatian penuh ialah pencemaran udara.

Agak sulit memang ketika harus menanggulangi pencemaran udara dan ancaman terhadap kesehatan. Dibutuhkan kolaborasi nan saksama, dana nan besar, dan konsistensi nan monoton buat mendapatkan hasil maksimal. Bagaimana kalau kita mulai dari lingkungan rumah? Diharapkan bila pencemaran udara di rumah sudah bisa diatasi, bukannya tak mungkin kita mampu mengatasi pencemaran udara di luar rumah nan notabene di wilayah nan lebih luas.

Rumah dapat menjadi salah satu titik awal pencerahan manusia buat menjaga lingkungan. Apalagi jika kebiasaan-kebiasaan baik dipelihara sejak masih anak-anak. Langkah kecil ini dapat memberikan imbas nan luar biasa buat mengurangi pencemaran udara nan sekarang terjadi. Dari Norma nan sepele ini, kita dapat mulai melestarikan alam sekaligus menanggulangi pencemaran udara dengan cara memiliki rumah sehat.



Mulai dari Anggota Keluarga

Rumah sehat tak harus dibangun dengan biaya nan mahal. Selain itu, juga tak harus dibangun dengan ukuran besar dan mewah. Dapat dibilang, rumah nan mewahpun tak selalu memenuhi kriteria rumah sehat. Lalu, seperti apa rumah sehat itu?

Rupanya indikator rumah sehat terletak pada para penghuninya. Jika para penghuninya ialah orang-orang nan peduli pada kesehatan dan kebersihan, dapat dipastikan rumah nan mereka milikipun termasuk rumah sehat. Jadi, langkah pertama buat membangun rumah sehat ialah dengan menanamkan cinta kebersihan dan kesehatan pada para anggota keluarga.

Seluruh anggota keluarga mulai dari ayah, ibu, anak-anak, hingga kakek atau nenek harus memiliki rasa cinta pada kebersihan dan kesehatan. Idealnya, seorang ibu nan memang mengurus rumah setiap harinya merupakan tokoh pendorong nan mewujudkan rumah sehat ini. Sedangkan anggota keluarga lain juga harus memiliki pencerahan bersama. Untuk memiliki pencerahan itu, semuanya harus aktif membagikan informasi dan membiasakan diri dengan saling mengingatkan.

Salah satu hal nan wajib dilakukan ialah menghilangkan Norma merokok seluruh anggota keluarga. Merokok bukan hanya merugikan si perokok aktif, melainkan perokok pasif. Hal ini disebabkan sebab asap rokok nan mengandung berbagai racun itu mencemari udara nan dihirup oleh seluruh anggota keluarga. Terlebih, jika sirkulasi udara dan kesegaran udara di lingkungan rumah kurang terjaga dengan baik.

Sikap cinta kebersihan dan kesehatan harus ditanamkan juga pada anak-anak sejak dini. Biasakan anak-anak buat membuang sampah pada tempatnya dan membuang sampah rumah setiap pagi. Meski ada pembantu nan mengurus kebersihan dan keperluan rumah, tetap biasakan anak buat membereskan mainan sendiri dan menata loka tidur.

Langkah selanjutnya buat membiasakan anak-anak ialah dengan mengajaknya menjaga lingkungan dengan cara nan menyenangkan. Pada waktu liburan atau weekend, cobalah mengajak mereka menanam kembang dan pohon bersama. buat ibu nan kreatif, coba ajak anak membuat kerajinan nan terbuat dari barang bekas. Selain mengajarkan anak buat mencintai lingkungan, kegiatan ini juga dapat memacu kreatifitas anak.



Menanggulangi Pencemaran Udara di Lingkungan Rumah

Menanggulangi pencemaran udara juga merupakan langkah krusial nan harus dimulai saat ini juga. Semua anggota keluarga harus tetap berperan aktif buat mewujudkan lingkungan nan higienis dan udara nan sehat. Berikut ini ialah langkah-langkah kecil dari makalah tentang lingkungan hayati sebagai awal pembawa perubahan:

1. Buka Ventilasi Rumah tiap Pagi

Bukalah ventilasi setelah bangun tidur agar udara-udara dalam ruangan dapat bertukar dengan udara-udara segar dari luar.

2. Menanam pohon bambu hias

Agak sulit memang melakukannya di rumah-rumah nan tak mempunyai halaman, tapi hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pot. Bambu mampu menyerap debu dan polusi dengan sangat baik. Untuk rumah nan memiliki halaman tentu lebih mudah melakukannya. Rawatlah pohon-pohon nan sudah ditanam dengan baik. Selain buat menanggulangi pencemaran lingkungan, pohon-pohon ini juga dapat membuat rumah semakin terlihat teduh dan cantik.

3. Menanam pohon berdaun kecil tapi lebat

Salah satu pohon berduan kecil lebat ialah pohon beringin. Untuk rumah nan tidak memiliki halaman luas, pohon beringin juga dapat ditanam di dalam pot. Rajinlah memangkas daunnya sehingga pohon beringin akan berakar lebih kuat. Dapat jadi, beberapa tahun nan akan datang pohon itu menjadi sumber oksigen bagi orang-orang di sekitar lingkungan tersebut.

4. Ciptakan lingkungan hijau di sekeliling rumah

Untuk rumah nan memiliki halaman, usahakan menanam rumput hias nan membuat suasana rumah menjadi hijau. Selain itu, juga pohon-pohon dan bunga-bunga agar tercipta lingkungan hijau. Kita tahu bahwa oksigen dihasilkan dari tanaman nan melakukan proses fotosintesis, jadi tanamlah tanaman hijau buat membuat udara segar dan mempercantik halaman. Biasanya, banyak tanaman dapat menimbulkan banyak nyamuk. Untuk mengatasi hal itu, tanamlah lavender di beberapa sudut halaman. Untuk nan tak memiliki halaman luas, gunakanlah pot.

5. Membersihkan kipas angin dan AC secara berkala

Udara panas membuat kedua alat pendingin itu beroperasi hampir 24 jam. Ini dapat membuat kita lengah dan tak membersihkan kedua alat tersebut. Debu nan tersebar melalui kedua jenis alat tersebut bisa menyebabkan penyakit nan berhubungan dengan saluran pernapasan. Jadi, buat mengatasi masalah tersbut bersihkanlah kipas angin dan AC secara berkala dengan menggunakan alat khusus.

6. Bersihkan debu-debu nan menempel di dalam perabot rumah

Debu-debu nan menempel di atas meja, rak-rak juga dapat mencemari udara. Bersihkanlah perabot rumah tersebut dengan lap pel basah dan biarkan hingga kering. Lakukan hal ini setiap hari atau dua kali seminggu.

7. Buku-buku nan sporadis disentuh pun hendaknya dibersihkan secara berkala.

Buku-buku nan menumpuk tidak sporadis juga penuh dengan debu-debu nan menempel. Meksi buku-buku tersebut sporadis dibaca, bersihkan juga secara berkala agar debu-debunya tak mengotori udara dalam ruangan. Hal ini juga buat mengantisipasi pada waktu buku itu akan dibuka kembali.

8. Bila menggunakan suction , bersihkan juga benda itu dengan baik.

Banyak ibu rumah tangga nan memilih suction buat membersihkan debu secara lebih praktis. Residu debu juga kadang masih menempel pada suction. Karena itu, bersihkanlah secara berkala.

9. Ganti seprai loka tidur minimal sebulan sekali

Seprai dapat menjadi loka pencemaran udara nan luar biasa tapi kita tak pernah menyadari hal ini. Apalagi kalau dari berpergian, kita langsung tidur tanpa mandi dan berganti baju terlebih dahulu. Akan lebih baik lagi jika seprei diganti seminggu sekali.

10. Gantilah dawai nyamuk nan terpasang di pintu, ventilasi atau ventilasi, secara teratu

Jika menggunakan dawai nyamuk, pastikan buat selalu menggantinya secara berkala. Hal ini dilakukan agar debu-debu nan menempel tak membuat elergi dan bersin-bersin.

11. Cuci dan ganti gorden minimal sebulan sekali

Bukankah setiap hari ketika membuka jendela, kita memegang gorden tersebut? Jadi gorden nan kotor dapat memperparah penyakit asma.

12. Buang Sampah Secara Berkala

Sampah juga dapat menjadi sumber bau nan tak enak. Jika dibiarkan, lama-lama akan menimbulkan penyakit buat anggota keluarga. Sampah-sampah busuk dapat mengirim penyakit melalui udara nan menghembus dan masuk ke pernapasan manusia. Untuk itu, buanglah sampah setiap hari secara rutin di loka pembuangan akhir.

Nah, terbuktikan bukan? memiliki rumah sehat dan bebas dari pencemaran udara tidak harus menghabiskan biaya mahal. Bahkan, memiliki alat pembersih dan AC nan canggih saja tak cukup buat mewujudkan udara bersih. Yang terpenting ialah membiasakan seluruh anggota keluarga agar memiliki raca cinta terhadap kebersihan dan kesehatan. Dari langkah kecil di rumah, semua dapat menciptakan udara higienis buat lingkungan nan lebih luas lagi. Marilah menjaga lingkungan hayati dengan menjadikan rumah kita rumah sehat !