Regenerasi Persenjataan Militer Indonesia

Regenerasi Persenjataan Militer Indonesia

Pada dasarnya, sebuah pertahanan suatu bangsa ialah segenap usaha buat mempertahankan kedaulatan. Entah sifatnya buat mempertahankan wilayah ataupun sebuah penyelamatan bagi segenap bangsa dari ancaman dan gangguan luar.

Untuk itu, dibutuhkan sebuah sistem pertahanan nan sifatnya “semesta” dan melibatkan seluruh warga negara, sumber daya, dan berlanjut buat menegakkan kedaulatan sebuah negara, tidak terkecuali dengan Indonesia. Pemugaran dan peningkatan persenjataan militer Indonesia harus menjadi prioritas, bila tak menginginkan ketinggalan dibanding negara lain terutama negara tetangga nan lebih maju dan makmur seperti Singapura.

Untuk sebuah pertahanan, dibutuhkan sebuah sistem persenjataan buat melindungi diri maupun melindungi segenap bangsa dan negara. Sejauh menyangkut ancaman-ancaman dari pihak luar, tak diragukan lagi bahwa peningkatan kemampuan persenjataan militer merupakan salah satu pilihan. Hal ini pun dilakukan oleh Indonesia. Persenjataan militer Indonesia masih sedikit unggul dibanding negara-negara Asia Tenggara lain.

Namun tentu saja keunggulan ini jangan berdasarkan evaluasi sendiri melainkan harus dibandingkan dengan persenjataan terkini negara lain setidaknya dibanding dengan negara tetangga dan negara-negara di Asia Tenggara.

Hal itu dapat terlihat dari segala penciptaan nan dilakukan oleh PT PINDAD selaku produsen resmi pembuatan senjata buat militer Indonesia. Meski akhir-akhir ini alutsista militer kita tengah terpuruk, itu tak menjadi sebuah persoalan nan memusingkan sebab sekarang makin banyak segala penemuan nan dilakukan putra putri Indonesia buat mengembangkan persenjataan militer Indonesia. Pelaksanaan teknologi militer harus terus digenjot agar benar-benar termanfaatkan dengan optimal.

Hanya saja kalau memperhatikan sering terjadinya kecelakaan pesawat latih di berbagai daerah di Indonesia, ini merupakan frekuwensi bahwa proses regenerasi alusista militer Indonesia tak berjalan sebagaimana mestinya.

Dengan tereksposenya oleh media international kejadian demi kejadian kecelaan pesawat latih militer ini, sedikit banyak akan mempengaruhi evaluasi negara lain tentang seberapa besar sebenarnya kekuatan persenjataan militer Indonesia sekarang ini.



Senjata Militer Indonesia

Saat ini, ada satu jenis senjata serbu nan dibuat oleh putra putri Indonesia melalui PT PINDAD, nan membuat tertarik negara-negara tetangga buat membelinya. Senjata serbu itu ialah SS2-V1 hingga V5. Yang terbaru dari senjata ini ialah sistemnya nan terbukti sudah bertaraf internasional. Bahkan, sudah sukses ikut kejuaraan bertaraf internasional dan menjadi juara. Namun, keberhasilan putra-putri Indonesia melahirkan rakitan senjata buat memperkuat persenjataan militer Indonesia ini tak ada artinya bila tak diiringi dengan memproduksinya secara optimal buat mencukupi keperluan di dalam negeri, baru setelah benar-benar posisinya aman, dijual ke negara lain nan tertarik mempergunakan senjata serbu seperti itu.

Sebaliknya, bila berorientasi pada menjual terlebih dahulu, bisa-bisa senjata itu diperbaharui lebih cepat dari Indonesia, sehingga pada akhirnya akan terjadi ketimpangan bahkan persenjataan militer Indonesia nan justru ketinggalan.

Persenjataan militer Indonesia lain ialah sebuah kapal perang jenis Kapal Cepat Rudal (KCR). Menurut Kepala Dinas Pengadaan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Suryo Djati Prabowo, sebagian besar material kapal perang tersebut diproduksi di dalam negeri.

Kapal ini dinamai KRI Clurit-641. Peluncuran kapal KCR-40 nan berbahan baja-alumunium ini menandakan sejarah militer Indonesia nan sudah mampu memproduksi persenjataan militer sendiri tanpa harus bergantung pada pihak luar.

Kapal cepat sebagai bagian dari persenjataan militer Indonesia ini dilengkapi sistem persenjataan modern atau Sewaco ( Sensor Weapon Control ) ditambah dengan meriam caliber 30mm enam laras sebagai sistem pertempuran jeda dekat. Kapal nan mempunyai sistem pendorong fixed propeller lima daun itu juga makin komplit dengan ditambahkannya senapan mesin caliber 20mm di anjungannya.

Yang tidak kalah hebat, kini persenjataan militer Indonesia sudah dilengkapi dengan pertahanan udara, yaitu pesawat Sukhoi nan dibeli TNI AU dari Rusia. Sebenarnya, sejak 2003, Indonesia telah memiliki 10 pesawat tempur Sukhoi jenis SU-30MK dan SU-27SK. Kemudian, berturut-turut Indonesia kembali membeli Sukhoi pada 2007 dan 2009. Tapi sekali lagi semua itu jangan berdasarkan evaluasi Indonesia sendiri melainkan sine qua non negara lain sebagai pembanding. Sehingga bila mengatakan persenjatan militer Indonesia lebih unggul, maka lebih unggul di sini dibanding dengan negara mana.

Pemikiran seperti itu menjadi krusial agar jangan sampai salah menduga bahwa kita seolah nan paling baik persenjataan militernya, padahal sebenarnya dari sisi pelaksanaan teknologi masih jauh kalah dibanding dengan produsen persenjataan militer lain.



Regenerasi Persenjataan Militer Indonesia

Pada 1960-an ketika era Presiden Soekarno, sebenarnya kekuatan militer Indonesia nan didukung oleh persenjataannya ialah salah satu nan terbesar dan terkuat di dunia. Jadi, meskipun kini persenjataan militer Indonesia tertinggal dari negara tetangga, itu tak sepenuhnya benar. Bagaimanapun, dari segi sejarah militer Indonesia, kita tetap unggul dan sampai sekarang sebenarnya kita masih unggul.

Itu dapat kita lihat dari segi pembuatan nan hanya kita satu-satunya nan dapat memproduksi senjata. Negara tetangga pun, seperti Malaysia dan Singapura, tak sporadis memesan persenjatannya buat melengkapi pertahanannya dari Indonesia. Namun masih ada kekhawatiran mengingat negara tetangga misalnya banyak nan memiliki kemampuan finansial nan jauh lebih baik dibanding Indonesia buat melengkapi sistem persenjataan militernya.

Bagaimanapun canggihnya sebuah senjata, tetap saja persenjataan ialah alat buat menghabisi sesuatu, manusia dan peradaban. Sejarah mencatat berbagai kejahatan sebab ulah pengembangan senjata nan dilakukan secara berlebihan. Bilamana nanti persenjataan militer Indonesia berkembang, kita harapkan persenjataan itu murni buat mempertahankan harga diri bangsa Indonesia.

Bukan sebaliknya kecanggihan senjata itu dijadikan alat buat menghabisi manusia dan peradaban. Tentu saja tak akan ada nan merestui para pakar teknologi militer Indonesia nan telah sukses menciptakan senjata canggih dengan tujuan semata-mata bisnis dan menghabisi manusia serta peradaban.

Persenjataan militer sebagai salah satu bentuk kekuatan buat mempertahankan negara dari berbagai agresi terutama nan berasal dari luar, merupakan kekayaan strategis sehingga sudah semestinya dipublikasikan sebagaimana mestinya. Dengan demikian tak akan muncul negara lain nan ingin mencoba merusak dan mengacaukan kedaulatan negara kita.

Pemimpin bertipe mercusuar seperti mendiang Presiden Soekarno memang lebih dibutuhkan dibanding tipe pemimpin nan pengalah dan terlalu santai dalam menanggapi berbagai persoalan. Sehingga selalu menunggu kejadian itu meletup menjadi misteri generik dan baru ditanggapi.

Persenjataan militer Indonesia juga akan menciptakan rasa kondusif di hati masyarakat Indonesia ketika ada negara lain nan berulah dan mencoba mengganggu keamanan dan ketertiban baik secara langsung maupun melalui aspek budaya dan ekonomi. Bila Indonesia tetap menginginkan menjadi negara nan berdaulat, maka harga diri bangsa dan negara ialah harus dinomersatukan. Kita dapat mencontoh Republik Islam Iran misalnya.

Kekukuhan memegang prinsip tentang pengembangan nuklir, tetap dipertahankan sekalipun negara-negara barat dibawah pengaruh Amerika mengembargo ekonomi dan komunikasi. Ini menunjukkan bahwa siapa pun nan ingin mengganggu kedaulatan Iran, maka harus siap berhadapan dengan para pemimpin dan seluruh rakyat nan memegang keras prinsip sebagai negara berdaulat. Selayaknya kalau memang memiliki kemampuan, Indonesia pun melakukan hal nan sama.