Macam-macam struktur organisasi

Macam-macam struktur organisasi

Dalam sebuah organisasi dengan berbagai aktivitasnya, tentulah terdapat interaksi nan mengkoordinasikan pelaku-pelaku di dalamnya. Semakin banyak aktivitas nan dilakukan oleh organisasi tersebut, semakin kompleks pula hubungan-hubungan nan akan terjalin. Sehingga, struktur organisasi manufaktur pada umumnya lebih rumit dari pada struktur organisasi lain nan aktivitasnya lebih sederhana.

Oleh sebab itu, perlulah dibuat suatu bagan atau struktur nan mengilustrasikan hubungan-hubungan tersebut. Dasar dari pembuatan bagan atau struktur ini ialah pembagian kekuasaan ( authotiry ) dan tanggung jawab ( responsibility ). Namun sebelumnya, di dalam penyusunan struktur organisasi disyaratkan adanya sistem administrasi nan jelas.

Struktur organisasi ini memang dibuat dengan tujuan buat mempermudah pengoperasian setiap bagian nan ada di dalam perusahaan manufaktur ini. Dengan adanya struktur ini maka setiap bagian akan bisa mengerti dan memahami dengan sahih apa tugas dan wewenang nan dimilikinya serta hubungannya dengan bagian nan lain.

Dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan, semua bagian nan ada ialah sebuah kesatuan nan tidak bisa dipisahkan. Semuanya ada buat saling mendukung satu sama lain. Setiap bagian akan mendukung kerja bagian nan lainnya sehingga membentuk sebuah kesatuan nan harmonis dan sinergis.

Inilah nan akan mempermudah jalannya sebuah pengoperasian organisaasi. Keberadaan dari struktur organisasi nan dibuat akan mendukung hal ini sehingga tidak akan terjadi kerancuan ataupun kebingungan dari setiap bagian dalam menjalankan fungsi dan tugasnya.

Walaupun hanya sebuah hal nan sepele namun pembuatan atau pembentukan struktur organisasi ini bisa menjadi sebuah keharusan. Banyak hal nan akan dipermudah dengan adanya hal sepele ini.



Macam-macam struktur organisasi

Sebenarnya, ada banyak sekali bentuk struktur organisasi dalam suatu perusahaan. Secara umum, struktur organisasi manufaktur juga mengikuti bentuk-bentuk tersebut, namun acap kali terdapat bebebrapa kombinasi nan dilakukan oleh pimpinan perusahaan manufatur.

Beberapa di antara macam-macam struktur organisasi tersebut adalah:

1. Organisasi garis

Struktur organisasi garis menyusun garis kekuasaan secara langsung dari atasan ke beberapa bagian di bawahnya. Masing-masing bagian bisa berdiri sebagai unit tersendiri. Sedangkan setiap kepala bagian bertugas pula buat mengawasi kinerja dalam bagiannya masing-masing.

Pada struktur organisasi ini akan bisa jelas terlihat bagaimana hierarki nan ada di dalam sebuah perusahaan. Terlihat siapa saja nan berada di atas dan dibawah serta bagaimana jalur instruksi dan supervisi nan dilakukan.

2. Organisasi garis dan staf

Struktur organisasi garis dan staf biasanya digunakan dalam perusahaan menengah ke atas. Di sini, ada penambahan aktivitas sebagai fungsi dari staf, yaitu memberikan saran kepada pimpinan maupun kepala-kepala bagian.

Meskipun mereka tak mempunyai keuasaan buat memberikan perintah, namun biasanya, karyawan lebih mempercayai saran dari staf ini dari pada perintah dari atasannya sendiri.

3. Organisasi fungsional

Struktur organisasi fungsional lebih menekankan pada pembagian fungsi perusahaan. Setiap manajer dalam bidangnya ialah seseorang nan benar-benar ahli, sehingga mereka mempunyai kekuasaan penuh buat menjalankan fungsi-fungsi di bawah tanggung jawabnya.

4. Organisasi komite

Komite sering kali dibentuk buat megumpulkan pendapat terkait berbagai kegiatan perusahaan. Semisal ialah komite budget, komite budget setidaknya akan terdiri dari kepala bagian keuangan, kepaa bagian pemasaran, dan kepala bagian produksi.

5. Organisasi matrik

Struktur organisasi matrik atau juga disebut dengan organisasi manajemen proyek diartikan sebagai struktur organisasi nan menyatukan para spesialis dari bagian-bagian fungsi nan berbeda buat mengerjakan satu proyek khusus.

6. Organisasi Operasi Manufaktur

Struktur organisasi manufaktur memiliki cukup banyak bagian nan rumit. Bagian pokok di bawah presiden direksi ialah wakil presiden tenaga kerja, wakil presiden keuangan, wakil presiden penjualan, dan wakil presiden manufaktur. Pada beberapa perusahaan manufaktur nan strategis, terdapat pula wakil presiden riset and deveopment (RND). Wakil presiden manufaktur bertanggung jawab penuh atas fungsi primer manufaktur atau proses produksi secara keseluruhan.

Secara lebih rinci, berikut ialah citra dari organisasi operasi manufatur nan berada di bawah wewenang wakil presiden manufaktur tersebut:

1. Departemen produksi

departemen produksi ialah bagian krusial nan ada di dalam sebuah perusahaan. Bagian inilah nan akan menentukan besar kecil kuantitas dan kualitas dari barang nan diproduksi. Karena memang departemen inilah nan membuat atau memproduksi barang nan ada di dalam perusahaan manufaktur ini.

Departemen produksi dikendalikan oleh seorang manajer tersendiri. Dibawah departemen ini terdapat lagi beberapa bagian atau divisi. Di antaranya ialah divisi pembubutan, divisi pengiriman, divisi percetakan, divisi perakitan I, divisi perakitan II, dan beberapa divisi lain nan disesuaikan dengan ativitas produksi perusahaan manufaktur tersebut.

Setiap divisi ini memiliki bagian pekerjaannya sendiri-sendiri dan berbeda dengan apa nan ada di divisi nan lain. Sebagai contoh divisi perakitan ialah bagian di dalam sebuah organisasi ataupun perusahan nan memiliki tugas buat merakit barang nan akan diproduksi di dalam perusahaan tersebut.

Bagian perakitan ini memang terpisah dengan bagian lain sebab memiliki tugas nan berbeda dengan bagian lain nan ada. Namun sejatinya, bagian ini tidak terlepas dari bagian lain nan ada di dalam perusahaan.

2. Departemen pelayanan

Selain bagian produksi, bagian lain nan memiliki fungsi sentral dalam sebuah struktur organisasi ialah bagian pelayanan. Barang nan telah diproduksi akan segera dipasarkan kepada konsumen. Dan taraf keberhasilan dari pemasaran ini akan ditentukan dari keberhasilan bagian pelayanan ini dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen itu sendiri.

Wakil presiden ( vice president ) di departemen ini mengendalikan divisi-divisi di bawahnya nan terdiri dari divisi penerima pesanan, divisi pembelian, divisi pemeliharaan, divisi inspeksi, divisi pelayanan, dan divisi-divisi nan lainnya.

Departemen pelayanan ini akan memberikan pelayanan kepada konsumen secara langsung. Sehingga bagian inilah nan akan bersinggungan secara langsung dengan konsumen. Untuk itu, semua bagian dari departemen ini haruslah bisa menjadikan konsumen sebagai raja atau bisa menjadikan apa nan diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen sebuah prioritas utama.

3. Departemen akuntansi biaya ( cost accounting department )

Departemen akuntansi biaya ialah departemen nan berfungsi buat mengakumulasikan dan melaporkan semua biaya nan dikeluarkan oleh setiap departemen dalam fungsi produksi.

Departemen keuangan ini pun juga memiliki fungsi nan tidak kalah krusial dengan bagian nan lain. Karena departemen inilah nan menentukan keuangan dari perusahaan dimana keuangan ini ialah bagian nan paling sentral nan ada. Karena akan menentukan keberhasilan dan kerugian dari pengoperasian perusahaan tersebut.

Walaupun tak berhubungan langsung dengan konsumen seperti halnya departemen pelayanan, departemen keuangan ini akan menentukan bagaimana proses produksi akan dijalankan dilihat dari sisi keuangan.

Apakah nanti dengan perhitungan biaya produksi nan telah dibuat bisa diperoleh laba nan maksimal. Apakah dengan harga nan telah dipatok bisa menutup semua biaya produksi nan telah dikeluarkan oleh perusahaan.

Selain mengurusi masalah dari keuangan pengoperasian perusahaan itu sendiri, departemen keuangan ini juga memiliki fungsi dan tanggung jawab buat mengatur keuangan internal dari perusahaan tersebut. Seperti halnya pembayaran gaji karyawan setiap bulannya dan juga pemberian insentif kepada karyawan pada moment atau waktu tertentu.

Hal ini memang termasuk ke dalam biaya produksi sebagai biaya operasional. namun harus tetap diperhitungkan dengan matang dan masak-masak agar bisa menekan ataupun menghindari kemungkinan dari perusahaan tersebut buat mengalami kerugian. Karena tujuan primer dari pengoperasian setiap perusahaan nan ada ialah buat mencari untung, bukan buat memperoleh kerugian.

Hubungan nan mengaitkan antara satu departemen dengan departemen nan lainnya dibagi menjadi dua jenis hubungan. Pertama ialah otoritas garis, yaitu otoritas berupa perintah nan dilakukan ke bawah dari atasan kepada bawahan. Sebagai contoh ialah garis nan menghubungkan wakil presiden manufaktur terhadap departemen produksi dan departemen pelayanan.

Dan kedua ialah otoritas staf, yakni interaksi nan terbatas pada pemberian saran atau nasehat. Otoritas staf ini dapat berasal dari departemen lain nan sejajar atau juga kepala departemen lain nan berbeda fungsi. Semisal ialah wakil presiden departemen pelayanan dihubungkan dengan departemen penerimaan dan penempatan karyawan maupun dengan wakil presiden finansial.

Itulah beberapa hal nan membahas tentang bagaimana komples dan rumitnya struktur organisasi manufaktur yang ada. Semua bagian akan mendukung bagian nan lain demi kepentingan dari perusahaan itu sendiri.