Tips Menghadapi Gempa

Tips Menghadapi Gempa

Konstruksi bangunan tahan gempa menjadi syarat wajib ketika akan membangun di lokasi rawan gempa seperti di Indonesia. Bahkan di Jepang semua gedung memakai konstruksi bangunan tahan gempa.

Belajar dari kasus gempa hebat di Aceh pada tahun 2004 dan gempa di Jogjakarta 2006, nan memakan korban jiwa hingga ribuan nyawa melayang. Belum lagi kerugian material nan mencapai ratusan milyar sebab rumah penduduk semua rata dengan tanah.

Kita menyadari bahwa selama ini kita hayati di bumi nan rawan dengan bala geologi. Gempa merupakan malapetaka nan tidak bisa diprediksi sebelumnya, bala ini dapat datang kapan saja, siang atau malam. Rumah nan semegah apapun jika dibangun tanpa ada konstruksi tahan gempa, niscaya akan roboh seketika.
Maka dari itu, sekarang muncul pencerahan dari masyarakat dan pengembang ketika mendirikan rumah sedikitnya mengikuti konstruksi bangunan tahan gempa. Tujuannya demi keselamatan penghuninya ketika tiba-tiba ada gempa.



Kunci Primer Konstruksi Bangunan Tahan Gempa

Contohlah negara Jepang nan sudah lama menciptakan konstruksi bangunan tahan goncangan hingga 7 skala ricter. Bahkan gedung-gedung pencakar langit di negeri sakura sana, rata-rata memiliki semacam suspense buat meredam goncangan. Sehingga ketika muncul gempa pun penghuni gedung tidak merasa khawatir, gedung akan roboh.

Inti primer konstruksi tahan gempa itu pada rancangan kerangka bangunan. Bentuk kerangka bangunan tersebut berbeda dengan bangunan konvensional, nan menggunakan empat tiang vertikal dalam satu ruangan. Sedangkan pada kerangka banguna tahan gempa, pada setiap sisinya dibuat tiga tiang vertikal dan tiga tiang horizontal. Fungsinya buat menahan atau mencengkram tembok agar tidak mudah runtuh jika terguncang.

Demikian juga pembuatan kolom pada kerangka atap pun dibuat lebih spesifik. Kolomnya dibuat sedikit longgar. Jadi antara ujung rendezvous kayu dengan lobangnya agak sedikit lega. Jadi jika ada goncangan ujung-ujung kolom bergerak bebas. Dapat dikatakan kolom-kolom ini menjadi semacam suspensi sedarhana, buat meredam konvoi material.

Pada kerangka atap juga dirancang sedemikian rupa dengan meluaskan kolom, ruang ikat antara dua bilah kerangka dengan menggunakan sloof berbentuk U. Selain itu pemilihan material pun harus dicari dari bahan nan ringan tapi juga kuat.



Tips Membangun Rumah Tahan Gempa

Ketika mendirikan rumah atau gedung komersial, langkah pertama Anda harus memikirkan ketahanan bangunan terhadap goncangan dan kekuatan material menahannya. Ini semua demi menjaga keselamatan penghuninya agar nanti tidak menimbulkan korban jiwa.

Sebenarnya buat mendirikan bangunan tahan gampa tidak butuh biaya mahal, bahkan kalau kita pintar memilih materialnya, biayanya sama seperti membangun rumah konvensional.
Berikut ini ialah tips membangun rumah tahan gempa:



1. Pondasi

Pondasi merupakan elemen rumah nan penting, kokoh tidaknya sebuah bangunan tergantung dengan pembuatan pondasi. Fungsi pondasi ialah buat penyangga struktur bangunan. Pondasi buat bangunan tahan gempa itu agak sedikit lebih dalam dari ukuran pondasi rumah biasa.
Pada bagian sudut dan tengah dibuat segi empat buat loka menanam kerangka. Pada ujung kerangka ini berbentuk cakar ayam, kemudian untuk sloof dan diperkuat campuran adonan semen dan batu kali besar.



2. Pemasangan Kolom

Pemasang kolom buat semua material baik material kayu, besi maupun baja ringan, semua dibuat kolom lebar, agar memberi ruang gesekan. Itulah rahasianya kenapa rumah di Jepang berkali-kali diguncang gempa masih tetap berdiri.
Berbeda dengan gempa-gempa di Indonesia maupun China, banyak nan roboh, sebab ujung kerangka dikaitkan kedap dengan kerangka lain dan tidak disediakan ruas kecil buat memuai. Sehingga ketika satu material tumbang, dia akan menarik jatuh elemen lainnya, seperti gerakan domino.



3. Pemilihan Materi

Tips berikutnya ialah memilih material bangunan nan ringan. Misalnya buat dinding bagian dalam dapat disekat dengan dinding gypsum. Kelebihan dinding gypsum inibobotnya lebih ringan, harganya nisbi murah dari pada dinding bata, kemudian awet tidak mudah keropos digrogoti rayap atau kena air. Selain itu pemasangannya juga cepat dan dapat langsung dicat.Dinding dibuat semi permanent, dinding bagian bawahterbuat dari batasedangkan bagian atas dibuat dengan papan kayu, atau gedek/anyaman bambu. Kemudian pada kerangka atap sebaiknya pilih material dari baja ringan. Kerangka jenis ini pengganti kerangka kayu nan mulai ditinggalkan oleh pengembang, sebab mahal.Berbeda dengan kerangka baja ringan, material ini terkenal kuat tapi ringan, selain itu bebas dari perawatan. Dan nan niscaya tidak risi lagi dimakan rayap. Biaya kerangka jenis ini jika dihitung malah lebih murah dari pada menggunakan kayu, bahkan sudah termasuk biaya pasang segala.



4. Jalur dan Bukaan buat Evakuasi

Banyak gedung dan rumah di Indonesia nan dibangun tanpa mengindahkan jalur pengungsian atau pintu darurat. Maka dari itu banyak korban nan terperangkap ketika gempa. Mimpi jelek ini sudah harus dihentikan. Ketika Anda merancang rumah, gedung perkantoran maupun sekolah, sebaiknya diperhatikan akses bukaan dan jalur evakuasi.

Akses bukaan itu terdiri dari pintu masuk dan pintu keluar jangan ada satu buah. Gedung nan menampung lebih dari seratus orang, sebaiknya akses pintu darurat dan pintu keluar lebih dari empat dengan lebar sekitar dua meter lebih.
Demikian juga rumah, akses masuk rumah sebaiknya dibuat dua, akses primer ialah pintu depan, sedangkan pintu lain dapat dibuat di dapur atau garasi.



5. Pemilihan Lokasi

Lokasi pembangunan rumah mempengaruhi struktur bangunan, jika rumah dibangun diatas bukit atau menempel pada tebing, juga sangat riskan longsor jika terjadi gempa besar.Maka dari itu pemilik rumah harus dapat mengecoh kontur tanah, dengan membangun talud di lereng bawah atau pinggir. Talud ini berfungsi menjaga agar dinding tanah tidak longsor, kena air dan gempa.
Rumah nan dibangun di tengah perkampungan padat, juga perlu keselamatannya. Jangan membangun rumah secara berdempetan, antara rumah satu dengan nan lain sine qua non jarak. Demikian juga sine qua non kemudahan menjangkau pintu darurat dan sedikit ruang terbuka.



Tips Menghadapi Gempa

Gempa merupakan bala geologi nan sama sekali tidak dapat diprediksi, kapan pun dapat terjadi. Maka dari itu kita harus waspada setiap saat, sekalipun itu didalam gedung atau rumah. Berikut ini tips berlindung ketika gempa:



1. Jangan Panik

Ketika gempa sebaiknya jaga diri dan jangan panik. Orang nan tengah panik biasanya tidak berpikir rasional. Jangan terbawa arus histeris jika orang-orang sekeliling Anda berteriak dan berlarian kearah pintu keluar. Sebab di loka itu timbul potensi kecelakaan, misalnya tergenjet, atau jatuh kemudian terinjak-injak orang.



2. Jauhi Rak dan Almari

Langkah kedua jauhi rak buku atau rak perkakas dan almari, sebab kedua benda itu tidak memiliki pijakan kuat sehingga mudah roboh. Malah sebaiknya Anda langsung berlindung di bawah meja atau loka tidur. Sambil melindungi kepala dengan bantal, buku atau tas agar terhindar dari guguran material dari atas.



3. Jangan Menggunakan Lift

Ketika Anda di gedung bertingkat, hotel atau mall, jangan turun menggunakan lift, sebaiknya pilih menyusuri tangga. Karena ketika gempa biasanya listrik langsung mati, sehingga jika pakai lift dapat terjebak di dalamnya.

Demikianlah sekilas tentang konstruksi bangunan tahan gempa dan memilih material bangunan nan tepat. Semoga bermanfaat.