Istana Kepresidenan Cipanas

Istana Kepresidenan Cipanas

Istana presiden Indonesia awalnya terlihat angker dan tidak gampang dikunjungi. Kalaupun dapat dikunjungi hanya sebatas pada hari-hari bersejarah, itupun harus melalui mekanisme ketat dan melewati penjagaan nan berlapis. Masuk akal bila istana presiden Indonesia diperlakukan demikian, sebab mempertimbangkan masalah keamanan. Sekalipun dengan pola keamanan berlapis dan ketat seperti itu tak menjadi agunan istana akan benar-benar steril.

Pada saat Presiden Abdurahman Wahid, pola penjagaan nan ketat dan seolah ingin menjadikan istana Presiden Indonesia ini berjarak, coba didobraknya dengan secara rutin menggelar acara open house. Open house itu sendiri sering dilakukan pagi dan sore hari.

Dari gebrakan inilah kemudian terjadi perubahan dimana istana Presiden Indonesia tak lagi terkesan dan berjarak dengan masyarakatnya. Sekalipun tak berjarak, tak menjadikan istana Presiden Indonesia menjadi loka kongkow-kongkow warga seperti nan sering dilakukan di alun-alun.

Negara kita sendiri memiliki beberapa istana presiden Indonesia ? Sebelum membahas istana presiden Indonesia, mari kita membahas sejarah istana di Indonesia. Pada jaman dahulu, istana hanya ditujukan sebagai loka para raja, ratu, bangsawan dan keluarganya. Istana merupakan loka nan dijaga berlapis agar raja dan keluarga tetap berada dalam keadaan aman.

Rupanya pola perlakuan seperti ini berlaku sampai dengan negara kita merdeka dan mulai meninggalkan hal-hal atau sisa-sisa jaman feodal. Terutama istana presiden Indonesia, tetap menjadi loka nan harus senantiasa steril. Padahal sejauh ini tidak pernah ada ancaman serius buat penghuni istana Presiden Indonesia. Tapi barangkali hal itu lebih kepada baku operasional mekanisme semata.

Seiring dengan perubahan sistem pemerintahan, ‘nilai’ istana pun mulai bergeser menjadi loka resmi bagi siapa saja nan terpilih sebagai kepala negara atau kepala pemerintahan nan sedang menjabat pada saat itu.

Namun satu hal nan perlu dimaklumi ialah bahwa jauh sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk, negara ini terdiri dari banyak kerajaan di setiap daerahnya. Tak heran sampai sekarang masih bisa ditemukan beberapa istana nan masih berdiri dan bisa dikunjungi sebagai tujuan wisata budaya dan sejarah.

Jadi sebenarnya selain istana negara nan menjadi kediaman resmi presiden atau istana presiden Indonesia, ada beberapa istana lainnya di tanah air ini nan juga punya peran krusial dalam sejarah bangsa ini.

Ada sejumlah istana peninggalan kerajaan tempo dulu nan masih dapat dikunjungi sampai dengan hari ini, bahwa beberapa diantaranya pernah pula dipergunakan sebagai istana presiden Indonesia yaitu Presiden Pertama, Soekarno. Istana-istana nan ada di Indonesia selain istana presiden Indonesia antara lain Istana Bassa Pagaruyung di Bukittinggi, Sumatera Barat nan pada jaman dulu menjadi pusat Kerajaan Pagaruyung Minangkabau.

Di Yogyakarta terdapat Istana (Keraton) Yogyakarta. Sampai sekarang istana ini masih dipakai sebagai loka kediaman keluarga Kerajaan Yogyakarta. Raja nan menjabat diangkat sebagai kepala pemerintahan (Gubernur) provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Loka ini terbuka buat generik sebagai loka wisata sejarah.

Selain kedua istana tersebut, Indonesia sendiri masih memiliki beberapa istana lain nan secara resmi masih aktif dipakai buat kepentingan kenegaran nan tersebar di beberapa wilayah Indonesia, sekalipun tak sejajar dengan istana Presiden Indonesia. Kita mulai berkenalan dari Istana Kepresiden Jakarta atau Istana Presiden Indonesia.



Istana Presiden Indonesia - Istana Kepresidenan Jakarta

Istana Kepresidenan ini terletak di ibu kota Indonesia ini dan selalu dipakai buat kegiatan resmi pemerintah Republik Indonesia sejak kemerdekaannya. Istana ini terdiri dari dua bangunan, yaitu:

  1. Istana Negara nan berfungsi sebagai kantor resmi Presiden Republik Indonesia.
  2. Istana Merdeka selain pernah difungsikan sebagai loka kediaman resmi Presiden Republik Indonesia, bagian halaman istananya masih dipakai buat upacara peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan loka presiden menerima tamu-tamu negara.

Di dalam lingkungan istana terdapat kantor presiden, Wisma Negara, Masjid Baiturrahim dan Museum Istana Kepresidenan serta halaman asri nan ditumbuhi berbagai macam tumbuhan rindang dan langka khas Indonesia. Setiap hari istana Presiden Indonesia ini dijaga ketat dan diberlakukan mekanisme resmi bagi siapa nan akan berkunjung atau mendatanginya. Bila tanpa keperluan nan jelas, jangan harap dapat menyambangi Istana Presiden Indonesia ini.

Istana Presiden Indonesia Jakarta ini menjadi salah satu loka favorit bagi pengunjuk rasa dari berbagai elemen dan berbagai kepentingan buat menyuarakan misi-misi mereka. Tentu saja dengan berunjuk rasa di depan Istana Presiden Indonesia ini, tak saja akan mendapat tanggapan dari presiden tapi juga akan menjadi perhatian media baik media massa dalam maupun luar negeri.



Istana Presiden Indonesia - Istana Bogor

Istana nan berada di lingkungan Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, ini memilki halaman asri nan luas ditumbuhi sekitar 246 pohon rindang dan hayati kurang-lebih 591 ekor rusa tutul. Sampai sekarang istana ini berfungsi buat acara kenegaraan dan hanya bisa dikunjungi masyarakat generik setiap hari jadi Kota Bogor.

Namun bagi pengunjung Kebun Raya Bogor masih dapat menyaksikan dari dekat bagaimana megah dan asinya Istana Bogor ini. Hanya saja tak dapat secara detail merasakan dan menikmati estetika itu, seperti halnya pada saat masuk ke areal Istana Bogor ini secara langsung.



Istana Presiden Indonesia - Istana Kepresidenan Cipanas

Sesuai namanya, istana ini terletak di Desa Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Daerah ini dianugrahi sumber air panas alami mengandung mineral nan mengalir di sekitar lingkungan istana nan asri. Istana ini dibangun buat loka istirahat dan berlibur presiden dan wakil presiden serta keluarga.

Sama seperti istana-istana lainnya, sekalipun statusnya sebagai loka istirahat presiden dan keluarga, lingkungan Istana Cipanas ini dijaga ketat sehingga tak sembarang orang dapat masuk ke dalamnya. Namun dibanding dengan Istana Negara Jakarta maupun Istana Bogor, di Istana Cipanas ini masih diperkenan buat dipergunakan oleh masyarakat lain di luar keluarga dan kerabat dekat presiden secara terbatas.



Istana Presiden Indonesia - Istana Kepresidenan Yogyakarta

Nama lain istana ini ialah Gedung Agung atau Gedung Negara. Istana ini masih dipakai sebagai loka menerima para tamu agung. Di dalam komplek istana ini terdapat Wisma Negara nan dimaksudkan buat para menteri dan rombongan tamu negara.

Dalam sejarahnya, Yogyakarta pernah resmi menjadi ibu kota baru Negara Republik Indonesia, selama tiga tahun (6 Januari 1946-28 Desember 1949). Istana Yogyakarta inilah nan menjadi loka tinggal presiden saat itu. Namun sekarang sudah sporadis dipergunakan presiden sebab lebih menjadi loka tinggal dan tugas Gubernur DIY. Pada beberapa kesempatan acara resmi negara nan diselenggarakan di Yogyakarta, pilihan tentu akan jauh ke Istana Kepresidenan Yogyakarta ini.



Istana Presiden Indonesia - Istana Kepresidenan Tampaksiring Bali

Kata tampaksiring berasal dari dua kata dalam bahasa Bali yaitu ‘tampak’ berarti telapak dan ‘siring’ berarti miring. Menurut legenda nan tertulis daun lontar Usana Bali, bahwa pada jaman dahulu ada seorang raja bernama Mayadenawa nan melintasi kawasan hutan tersebut sehingga wilayah nan dilaluinya menjadi miring.

Di loka inilah kemudian dibangun istana sehingga dinamakan Istana Tampak Siring atau Istana Telapak Miring. Namun sebenarnya Istana Tampaksiring bukan benar-benar dibangun pada saat berkuasanya Raja Mayadenawa.

Istana nan berlokasi di Gianyar, Bali ini merupakan satu-satunya istana nan dibangun pada masa pemerintahan Negara Republik Indonesia (1957-1960) atas prakasa Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno. Sampai sekarang, istana ini masih difungsikan buat acara-acara kepemerintahan dan kenegaraan serta sebagai loka istirat presiden, wakil presiden dan keluarga ataupun tamu-tamu negara. Istana Kepresidenan Tampaksiring termasuk salah satu daya tarik wisata.