Belajar dari Museum Sejarah

Belajar dari Museum Sejarah

Museum Nasional Indonesia merupakan salah satu museum besar nan dimiliki Indonesia. Sebagaimana fungsi museum, Museum Nasional menyimpan berbagai barang bersejarah. Museum ini juga dijadikan sebagai salah satu forum edukatif nan mengajarkan tentang nilai-nilai historis kultural bangsa Indonesia dan pendirinya.

Berkunjung ke museum, selain bisa menambah pengetahuan mengenai benda-benda bernilai sejarah tinggi, kita dapat menikmatinya sebagai loka rekreasi. Mengagumi berbagai benda-benda bersejarah serta suasana nan cenderung sepi dan tak terlalu banyak pengunjung membuat museum cocok dijadikan loka bersantai dan merelaksasi pikiran dari kebisingan maupun rutinitas sehari-hari.

Datang ke museum bagi sebagian orang mungkin tak menarik. Mereka akan lebih memilih pergi ke pusat-pusat perbelanjaan. Padahal, dengan datang ke museum, sebenarnya kita sudah ikut berpartisipasi melestarikan benda-benda peninggalan sejarah. Biaya nan dikeluarkan pun akan lebih murah. Tiket masuk ke museum di Indonesia rata-rata tak akan lebih mahal daripada satu porsi makanan nan dijual di pusat-pusat perbelanjaan.



Bentuk Bangunan Museum Nasional

Bentuk bangunan pada sebagian besar museum nan ada di Indonesia juga menarik secara arsitektur. Museum rata-rata memiliki gaya bangunan antik ala Renaisanse. Dengan pilar-pilar, atap nan tinggi, serta pintu dan ventilasi nan besarnya tak umum. Bergaya di museum sembari berfoto dapat dijadikan pilihan jalan-jalan nan menyenangkan. Tentu saja jika hal tersebut diizinkan oleh petugas museum.

Bentuk bangunan dengan pilar-pilar nan besar dapat Anda temui di Museum Nasional, Jakarta Pusat. Museum Nasional atau Museum Gajah memiliki 141.899 koleksi benda bersejarah. Barang koleksi nan dimiliki Museum Nasional, antara lain barang-barang koleksi prasejarah, sejarah, geografi, etnografi, keramik, arkeologi, dan numastik-heraldik.

Disebut Museum Gajah sebab di halaman bagian depan museum terdapat sebuah patung gajah nan terbuat dari perunggu. Patung perunggu tersebut merupakan hadiah dari Raja Thailand, Raja Chulalongkorn. Raja Thailand tersebut menyumbangkan patung gajah perunggunya ketika berkunjung ke Museum Nasional pada 1871.



Sejarah Museum Nasional

Berdirinya Museum Nasional diawali dengan berdirinya sebuah perhimpunan nan didirikan pemerintah Belanda pada masa itu. Perhimpunan tersebut bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen nan didirikan pada 24 April 1778. Perhimpunan itu didirikan dengan tujuan memajukan bidang seni dan berbagai ilmu pengetahuan, seperti biologi, arkeologi, fisika, etnologi, sejarah, dan prasejarah melalui penelitian-penelitian nan dilakukan.

Semboyan terkenal dari perhimpunan orang-orang pintar ini ialah " Ten Nutte van het Algemeen " nan artinya buat kepentingan masyarakat umum. Seorang anggota perhimpunan, JCM Radermacher, merupakan pelopor berdirinya museum ini. Ia menyumbangkan rumah dan berbagai barang koleksi berupa buku-buku berharga buat kepentingan penelitian. Sumbangan darinya itulah nan kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Museum Nasional di Indonesia.

Banyaknya barang koleksi pada masa itu memaksa para pengurus buat memikirkan loka baru bagi barang-barang koleksi mereka tersebut. Gedung baru pun disediakan, namun hal itu tak berlangsung lama. Gedung baru dengan cepat terisi barang-barang koleksi nan juga baru.

Mereka pun kembali menyiapkan gedung baru buat koleksinya nan beralamat di Jalan Medan Merdeka Barat No.12 dan berdiri kokoh hingga kini. Secara resmi, gedung perhimpunan nan sudah beralih fungsi menjadi museum ini dibuka buat generik pada 1868.



Belajar dari Museum Sejarah

Sejarah merupakan peristiwa nan terjadi di masa lampau. Jadi, apa pun nan sudah terjadi dan terlewati, itu merupakan sejarah. Hari kemarin pun termasuk sejarah. Namun, harus digarisbawahi, walau sejarah itu ialah ilmu nan meneliti kondisi di masa lalu, tapi pada kenyataannya, masa lalulah nan membentuk masa sekarang dan nan menjadi pondasi bagi masa depan.

Misalnya, Anda pernah dikhianati oleh teman Anda, tentunya ketika berikutnya Anda berteman, Anda akan menyeleksinya dengan ketat sebab tak ingin kejadian masa lalu terulang, bukan? Nah, itu artinya Anda telah belajar dari masa lalu. Begitu pun sejarah. Banyak sejarah-sejarah nan menceritakan sebuah kerajaan besar nan hancur sebab orang-orangnya gila kekuasaan, sehingga pada akhirnya memicu kudeta.

Dari cerminan sejarah masa lalu, diharapkan menjadi sebuah peringatan agar kita lebih mawas diri buat bersikap dan bertindak. Jadi, ilmu sejarah diperlukan buat cerminan diri. Tanpa masa lalu, seorang manusia tak akan pernah ada. Bukankah sebuah bangsa dan seorang individu dibentuk oleh masa lalunya. Satu detik saja berlalu, itu ialah sebuah goresan sejarah kehidupan.

Bangsa Indonesia terlahir sebab sejarahnya nan menjadikan negara ini berdiri. Dahulu, tak ada nan namanya negara Indonesia, nan ada hanya kerajaan-kerajaan nan menguasai pulau-pulau nan ada di Indonesia.

Bagaimana kita dapat mengetahui asal usul tersebut, yaitu dengan mempelajari buku pelajaran sejarah Indonesia. Apakah kita tak penasaran dengan sejarah terbentuknya negara sendiri dan bagaimana kehidupan masa lalu?

Mengenal sejarah negara sendiri bisa menambah pengetahuan kita dan menambah kecintaan terhadap negara Indonesia ini. Dengan begitu kita bisa belajar dari sejarah tersebut.

Bagaimana bangsa kita akan maju, apabila tak melihat dan belajar dari pengalaman sebelumnya. Banyak nan diberikan oleh orang-orang terdahulu terhadap kemajuan bangsa ini. Tapi, mengapa mempelajari buku pelajaran sejarah saja malas, bagaimana dapat mengetahui sejarahnya tanpa mempelajarinya.

Sejarah ialah pengetahuan nan intinya berupa mengulas masa lalu dari majemuk sumber. Sumber itu pun tak muncul begitu saja, diperlukan penelitian seksama buat memastikan bahwa sejarah itu pernah ada dan terjadi. Lalu, dituangkan dalam bentuk tulisan nan dapat dibuat sebagai bahan laporan. Tentu saja bukan sekadar tulisan semata. Semua disertai bukti nan saling menguatkan.

Oleh karena itu, seringkali dalam sejarah dicantumkan tanggal, tahun, bahkan hari. Karena dengan mencantumkan waktunya, kita bisa menelusuri berbagai peristiwa dan mengaitkannnya dengan peristiwa nan lain.

Sebagai contoh, ketika Anda lahir, Anda niscaya lahir pada hari, tanggal, dan tahun tertentu. Untuk memudahkan ingatan, orangtua Anda tentu akan mencatatnya pada referensi lahir, yaitu akte lahir. Ketika sejarah tentang kelahiran Anda ditelusuri, Anda akan menemukan banyak hal menarik, dan bila ditulis dalam sebuah laporan, dia akan berbentuk seperti hapalan.

Begitupun dengan sejarah. Penulisan tahun dan tanggal ialah bukti bahwa kejadian itu konkret terjadi. Kalau Anda dapat menghapal hari ulang tahun pacar Anda, mengapa Anda tak dapat menghapal hari jadinya Pancasila?

Mempelajari sejarah juga tak hanya dengan membaca buku atau melihat film saja. Kita bisa melakukan studi tour ke tempat-tempat sejarah atau museum nan menyimpan benda-benda sejarah.

Museum ialah salah satu wahana sebagai bahan pelajaran sejarah, terutama sejarah bangsa Indonesia ini. Dengan adanya museum, seseorang bisa menikmati dan belajar sejarah dengan santai dan menyenangkan.

Banyak cara nan membuat kita menyukai sejarah. Memang banyak nan harus dihapal dalam mempelajari buku pelajaran sejarah, tapi kita dapat melakukan itu dengan mudah.

Dengan banyaknya media dan teknologi nan canggih, alasan belajar sejarah itu membosankan dapat diatasi. Apabila kita hobi membaca, maka kita bisa belajar sejarah melalui buku pelajaran sejarah, buku-buku cerita bergambar, atau novel.

Apabila kita tak hobi mambaca, kita bisa memanfaatkan media visual, yaitu dengan menonton film-film sejarah. Jika, kita bahagia jalan-jalan, maka kita dapat mempelajari sejarah dengan studi tour ke tempat-tempat sejarah, seperti museum sejarah.

Kita tinggal memilih caranya saja nan bisa membuat kita tahu akan sejarah-sejarah nan harus kita pelajari. Jangan bersikap tak peduli pada sejarah sebab sejarah ialah salah satu faktor nan membuat kita lebih maju dan membuat diri kita menjadi lebih baik.

Jadi, bukan sebab sejarahnya nan membosankan, tapi bagaimana cara kita mempelajarinya. Apakah dari buku pelajaran sejarah, buku cerita, film, atau tempat-tempat sejarah, kita tinggal memilihnya.

Apabila kita mengetahui sejarah bangsa kita ini, maka kita akan selalu menjaga dan merawat negeri ini. Tidak ada perusakan alam, perpecahan atau permusuhan, dan semuanya berjalan dengan aman, sejahtera, dan damai.

Dengan mempelajari sejarah kebangsaan kita, maka kita akan lebih menghargai jasa-jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, sehingga kita akan selalu meneruskan perjuangan para pahlawan dengan cara menjaga dan mencintai tanah air.

Banyak kegunaan nan bisa diambil dengan belajar sejarah, baik buat diri sendiri, orang lain, juga buat kemajuan bangsa ini. Untuk itu, jangan pernah bosan belajar dari sejarah sebab dengan belajar sejarah kita bisa mengambil hikmahnya buat menjadi pribadi nan lebih baik.

Semoga informasi mengenai Museum Nasional tersebut bisa bermanfaat bagi Anda dan bisa menambah wawasan Anda mengenai loka sejarah nan bisa Anda kunjungi.