Bahan Isolasi dan Selubung dalam Kabel Listrik

Bahan Isolasi dan Selubung dalam Kabel Listrik

Kabel listrik saat ini diperlukan dalam berbagai keperluan dan kebutuhan nan berhubungan dengan elektronika dan jaringan listrik, baik dalam skala rumah tangga maupun industri besar. Jenis kabel ini bermacam-macam, sebab perkembangan dari isolasi kabel nan berupa plastik selubungnya. Selubung isolasinya di temukan lebih baik lagi maka semakin banyak pula jenis kabel nan ada.

Kabel listrik merupakan penghantar konduktor listrik nan terdiri dari 2 atau lebih kabel konduktor, dalam 1 bagian. Kabel ini terdiri dari 2 bagian, yaitu isolator dan bahan kontduktor. Isolator gunanya buat membungkus bahan konduktor nan bahannya terbuat dari alumunium, tembaga, dan lain-lain. Sedangkan isolator sendiri bahannya terbuat dari thermosetting dan juga thermoplastik.

Kabel listrik pada umumnya dipakai sebagai rangkaian jaringan listrik nan terpasang di bagian-bagian eksklusif pada berbagai bangunan gedung, diletakan dalam jaringan bawah tanah, jaringan bawah laut, dan juga jaringan listrik dengan mengunakan tiang pancang. Sedangkan kabel nan fleksibel banyak digunakan dalam berbagai peralatan elektronika maupun mesin nan besifat mobile dan portabel.

Untuk mengetahui kekuatan hantaran listrik digunakan ketentuan dalam KHA, dan ini diatur oleh spesifikasi dlam SPLN. Sedangkan buat mengukur parameter dalam hantaran listrik ini digunakan satuan ampere. Salah satu pengukur kekuatan hantaran listrik dalam kabelnya dapat dilihat juga dari luas bentuk penampang konduktornya.

Pengukur tegangan listrik dalam kabel listrik digunakan satuan volt, sedangkan sebagai pengukur daya digunakan satuan watt. Kabel listrik dibedakan dalam beberapa kategori buat membedakan kekuatan tegangannya, yaitu kabel bertegangan rendah, kabel bertegangan menengah, dan kabel bertegangan tinggi.

Sebagai contoh, kabel dialiri tegangan listrik sebesar 220 volt dan kekuatan hantaran listrik 10 ampere, maka kabel itu mampu mengeluarkan daya dihitung dari 220 volt dikalikan dengan 10 ampere sebanyak 2.200 watt.

Kabel listrik dibuat berdasarkan fungsi pemakaiannya. Tujuannya, mencegah bahaya nan timbul dampak dari pengunaan kabel tak sinkron dengan ketentuan kekuatan hantaran listrik pada penampang kabel. Kabel mempunyai beberapa tipe dilihat dari bahan konduktor juga bahan isolasinya.

Seperti kabel dari Inggris mempunyai simbol NYVIN (Nylon Polyvinyl Chloride), TERSIL (Tersilicon atau Polyster Silicon), TRINIVIN (Three Single Nyvin Cables), dan METSHEAT (Metal Braided Sheath). Jenis dari kabel listrik dikelompokan berdasarkan singkatan nan terdiri dari beberapa huruf dan angka.

Semakin bertambahnya jenis kabel nan muncul, terkadang membuat binggung kalau tak diberi tambahan keterangan. Sekalipun singkatan kode itu sudah sinkron ketentuan dalam ukuran tertentu. Kabel nan merupakan penghantar listrik ini terdiri dari 1 atau banyak serabut inti konduktor, nan solid dengan dibungkus isolator eksklusif dan membentuk kesatuan dalam isolator pembungkusnya.

Dengan melihat hal itu, maka ada beberapa pokok spesifikasi dari kabel, yaitu:

  1. Konduktor, yakni media penghantar listrik.
  1. Isolasi sebagai media buat membungkus konduktor nan bersifat dielektrik, nan mampu memberikan konservasi terhadap keadaan sekitarnya dari daya listrik.
  1. Pelindung luar sebagai pelindung dari bahan-bahan eksklusif nan akan merusak prosedur konduktor.

Untuk mengetahui ukuran kabel, kita dapat melihat tabel nan berdasarkan ketetapan AWG (American Wire Gage). Dan buat itu, ada alat pengukurnya nan berbentuk lingkaran nan disertai berbagi lubang ukuran, dari bermacam-macam kabel.

Kabel nan akan diukur dimasukkan ke dalam slot ukur, dengan ketentuan kabel mampu dinamis mundur tanpa halangan. Sehingga pengukuran kabel sinkron dengan tabel ukur.

Ada beberapa faktor krusial dalam memlih dawai dan ukurannya sebagai pertimbangan buat transmisi dan mendistribusikan tenaga listrik. Faktor itu ialah adanya kerugian dampak dari tenaga nan hilang, di mana listrik diubah menjadi panas, sebab tahan listrik itu sendiri.

Kerugian pada tegangan dampak dari turunnya tegangan listrik menyebabkan tegangan menjadi drop. Dan batasan tegangan pada penghantar tak sinkron dengan kekuatan hantaran listrik, sehingga akan menimbulkan panas nan akan merusak bahan isolasi. Inilah salah satu terjadinya interaksi pendek pada kabel listrik , sehingga banyak terjadi kerusakan dampak interaksi pendek ini.



Berbagai Faktor buat Memilih Bahan Penghantar Kabel Listrik

Perak merupakan bahan terbaik sebagai penghantar. Namun, sebab mahal bahan dan terbatas, bahan itu tak banyak digunakan. Hanya sebagian kecil saja nan menggunakan, buat hal-hal tertentu. Untuk saat ini, bahan nan paling banyak digunakan ialah tembaga dan alumunium. Kedua bahan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Pada tembaga, bahannya mudah dibentuk dan mempunyai bahan penghantar nan baik daripada alumunium, serta mudah ditarik dan disolder dalam rangkain elektronika. Hanya kekuranganya, tembaga bahannya lebih mahal dan lebih berat daripada bahan dari alumunium. Daya hantar alumunium hanya 60 persen dari daya hantar tembaga, dan bahannya lebih ringan buat digunakan.

Pada umumnya, pemasangan jaringan listrik banyak mengunakan tembaga dan alumunium dengan kemurnian bahan hampir mencapai 100 persen. Tahanan pada penghantar tembaga ini mempunyai ukuran standar nan tercatat dalam anggaran standar internasional sebesar 0,017241 ohm mm²/m dan temperatur 20 derajat celcius.

Pada alumunium, ukuran standar nan harus dimiliki tak boleh lebih besar dari 0,028264 ohm mm²/m. Dari berbagai pertimbangan itulah maka sebagai penghantar dengan bahan nan ringan dan mempunyai jaringan kontruksi nan lebih ekonomis biaya, lebih menguntungkan mengunakan alumunium sebagai bahan konduktornya.



Bahan Isolasi dan Selubung dalam Kabel Listrik

Bahan isolasi nan baik ialah nan mempunyai kekuatan isolasi tinggi, dielektris tinggi, tahan terhadap kelembapan, dan asam nan tinggi pula. Selain itu, mempunyai mekanis nan sesuai. Bahan nan digunakan sebagai isolator konduktor ialah bahan nan terbuat dari PVC (Polivinilclorida).

Untuk membuat bahan ini lebih fleksibel digunakan bahan pelunak (plasticier) sebagai pencampurnya, dengan bahan isolator dari PVC mampu menahan suhu sampai 70 derajat celcius, dan bahkan ada nan mampu menahan suhu mencapai 105 derajat celcius.

Isolasi kabel listrik juga mempunyai selubung nan terbagi dalam beberapa lapisan, sebagai berikut.

  1. Selubung dari bahan plastik PVC

Bahan nan digunakan merupakan bahan nan sama dengan isolator kabel, tapi di sini bahan PVC ini diubah menjadi plastik buat selubung kabel. Selubung ini diletakan di luar kabel. Sehingga membentuk lapisan nan lebih halus dan bersih.

  1. Selubung dari bahan polyurethane dan polymide

Bahan dari polymide dibuat dari bahan asam amine dan asam karbon, sedangkan polyurethane dibuat dari bahan polysocianates dan polyalcohol. Selubung dari bahan-bahan ini mampu melindungi dengan baik dari segi prosedur dan daya isolasinya. Kebanyakan kabel nan berselubung dari bahan ini digunakan pada instalasi pesawat dan juga loka industri lainnya.

  1. Selubung dari bahan karet

Bahan nan digunakan terbuat dari karet. Selubung dari karet ini kebanyakan digunakan buat kabel nan fleksibel. Sedangkan buat selubung karet nan tahan panas digunakan campuran silikon.

  1. Selubung dari bahan logam

Bahan nan digunakan terbuat dari logam nan gunanya buat melindungi isolasi dari air, api, dan loka homogen nan berbahaya. Selubung ini mempunyai campuran timah hitam dan kebanyakan dipakai pada selubung kabel di pompa bensin.

Ada juga nan mengunakan selubung logam dari seng dan alumunium. Biasanya selubung buat kabel ini digunakan di daerah nan sering mengalami getaran kuat, seperti pemasangan kabel pada jalur kereta api. Dan kebanyakan selubung dari bahan logam ini masih dibungkus pelindung dari bahan karet atau PVC buat mencegah karat.

  1. Selubung dari bahan amour

Bahan ini buat melindungi kabel dari tekanan nan tinggi dan biasanya terbuat dari beberapa plat baja. Kabel ini biasanya dihubungkan ke ground tanah buat mencegah terjadinya kebocoran tegangan dampak dari rusaknya selubung.

demikianlah artikel nan membedah seluk-beluk kabel listrik. Semoga berguna menambah pengetahuan Anda mengenai kabel nan Anda gunakan.