Solusi Penanggulangan Pemanasan Global

Solusi Penanggulangan Pemanasan Global




Energi Alam dan Sifatnya

Energi merupakan hal nan paling krusial dalam kehidupan umat manusia. Hal itu disebabkan oleh sifatnya nan dapat menggerakkan berbagai hal di global ini, baik benda hayati maupun benda mati.

Energi ialah zat nan tak bisa lenyap dan dilenyapkan, namun bisa diubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Oleh sebab itulah pemanfaatan energi selalu dapat dilakukan sebab kemampuannya nan dapat berubah bentuk tersebut.

Energi nan dapat didapatkan dari alam tentu saja berupa energi potensial, yakni energi nan berpotensi menghasilkan atau mengubah bentuk energi satu menjadi energi lain sinkron dengan kebutuhan manusia dalam menggerakkan energi nan ada tersebut.

Salah satu contoh energi potensial ialah adanya buah nan bergelantungan di dahan pohon. Buah tersebut memiliki energi potensi nan sewaktu-waktu dapat saja berubah menjadi energi kinetik apabila digerakkan oleh tangan manusia, bahkan oleh angin.

Perubahan bentuk energi tersebut merupakan sifat inti nan dimiliki seluruh energi. Oleh karena itu, manusia dapat mengolah energi dengan baik agar dapat mempermudah segala urusan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Tanpa sifat mampu berubah bentuk tersebut, manusia tak mungkin dapat menggerakkan mobil dan berpindah dari satu loka ke loka lain hanya dalam waktu nan singkat.

Sementara itu, definisi energi secara generik dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan dalam melakukan usaha. Artinya, tanpa usaha, energi tersebut tak aka nada dan tak bisa berubah bentuk.

Namun, tak selamanya kasus nan berhubungan dengan energi bisa didefinisikan secara general. Yang terpenting ialah zat nan mampu mengubah sesuatu tersebut ialah energi.

Konsep nan dalam ilmu Fisika memiliki satuan Joule ini dijadikan satu tolak ukur buat dapat mendapatkan ukuran jeda dan usaha nan tepat dalam melakukan usaha perubahan.

Namun, dalam artikel kali ini, kita hanya akan membahas energi sebagai suatu bentuk sederhana dari apa nan kita temukan sehari-hari. Baik energi nan berasal dari alam, maupun energi nan sudah diubah menjadi bentuk nan lain oleh manusia.

Energi nan berasal dari alam ialah energi nan bisa dimanfaatkan manusia. Misalnya fosil-fosil nan menghasilkan batu bara dan minyak bumi, matahari, air dan angin. Pada awal revolusi industri, manusia mulai berbondong-bondong menggunakan bahan bakar alam seperti batu bara, minyak bumi dan gas dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya .

Hal ini dikarenakan adanya pandangan bahwa penggunaan bahan alam tersebut akan lebih efektif dan dinilai cukup murah dalam melakukan kegiatan mengeksplorasi dan mengeksploitasi alam. Namun terjadi krisis minyak pada tahun 1970 nan mengakibatkan harga minyak melambung tinggi dan ketergantungan manusia terhadap bahan bakar fosil sangat tinggi. Dari situlah muncul gagasan buat membuat sumber energi alternatif.

Pembuatan energi alternatif didukung pula oleh akibat negatif proses pengolahan bahan fosil terhadap makhluk hayati dan lingkungan. Salah satunya ialah penyebab terjadinya pemanasan dunia dan imbas rumah kaca.




Dampak Kemajuan Teknologi Terhadap Pencemaran Lingkungan

Munculnya berbagai alat teknologi nan mendukung pemanfaatan energi ternyata tak hanya menghasilkan akibat nan baik bagi kehidupan manusia di bumi ini. Ada juga akibat jelek nan dihasilkan dari kegiatan canggih tersebut.

Salah satu akibat jelek nan dewasa ini menjadi isu lingkungan hayati paling disorot ialah pencemaran lingkungan nan juga berpengaruh terhadap pemanasan dunia di muka bumi.

Berbagai hal nan menyangkut masalah tersebut dibicarakan secara berkala, bahkan didiskusikan secara spesifik buat mendapatkan penjabaran dan solusi nan tepat guna menanggulangi pencemaran lingkungan dan pemanasan dunia tersebut.

Keterbatasan air dan udara nan menjadi sumber primer kehidupan umat manusia mulai terancam sebab adanya pencemaran dampak pemanfaat energi nan kurang bijaksana.

Para pengusaha, terutama nan bergerak di bidang Industri, tak mempergunakan energi alam dengan bijaksana. Mereka sewenang-wenang memeras segala sumber daya alam hanya sebab laba sepihak atau laba individu.

Tanpa adanya perhatian terhadap lingkungan hayati dan sesama manusia, mereka mempertaruhkan sumber daya alam demi kesenangan materi belaka. Oleh sebab itulah, seyogyanya manusia melihat kembali akibat nan ditimbulkan dari pengolahan kemajuan teknologi tersebut.

Penggunaan berbagai energi tanpa pengubahan bentuk dan pemanfaatan dengan cara nan sahih tersebutlah nan selanjutnya memicu pemanasan dunia sehingga manusia mengalami kekurangan sumber air dan udara nan layak bagi kehidupan mereka.

Oleh karena itu, manusia seyogyanya melakukan berbagai tindakan buat dapat mencegah, menghambat, dan menanggulangi pemanasan dunia nan sudah terlanjur terjadi di sebagian besar muka bumi ini.




Solusi Penanggulangan Pemanasan Global

Permasalan imbas dari pemanasan dunia dan imbas rumah kaca bukan hanya bagaimana energi alternatif bisa diciptakan/ dibuat namun menyangkut bagaimana sikap manusia dalam memanfaatkan energi dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu dengan melakukan perubahan pada pola hayati sehari-hari.

Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan mudah, dengan Tiga R yaitu : Reduce, Reuse dan Recycle (kurangi, gunakan kembali, dan daur ulang) ialah kampanye dari Profesor Wahanagari Maatai sebagai Menteri Lingkungan Hayati Kenya. Ia mendapatkan Nobel dalam rangka upayanya buat menciptakan keselarasan dunia antara manusia dan lingkungan hidup.

Berikut ialah sebagian kecil petunjuk bagaimana cara kita buat memperlambat imbas pemanasan dunia dengan mengurangi emisi karbon dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Melakukan penghijauan hutan nan gundul dan menanam pohon agar bisa menyerap karbondioksida terutama penghijauan kembali hutan tropis. Kegiatan pengijauan disebut juga melakukan reforestasi.
  2. Tidak menggunakan tas plastik. Plastik ialah salah satu jenis bahan nan susah terurai. Biasanya plastik nan mengandung bahan polyethylene agar bisa terurai di dalam tanah membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 1000 tahun.
  3. Matikan peralatan elektronik jika tak digunakan. Beberapa cara nan bisa dilakukan ialah dengan mengurangi pemakaian AC nan bisa mengakibatkan energi terbuang dengan sangat besar dan bisa mengeluarkan gas emisi dengan sangat besar. Mematikan lampu dan barang-barang elektronik lainnya seperti televisi, radio, komputer dan lain sebagainya apabila tak digunakan.
  4. Meminimalisasi sampah rumah tangga nan bersifat tak ramah lingkungan, seperti penggunaan plastik, stryrofoam, dan jenis sampah lain nan sulit diuraikan dalam jangka waktu nan sebentar.
  5. Lebih bijak dalam memilih produk nan dibeli dari toko. Selain memilih produk nan ramah lingkungan dan mudah didaur ulang, pilih pula kemasan nan besar agar tak menambah sampah rumah tangga nan tak perlu.
  6. Hindarilah pembuangan sampah sembarangan, apalagi ke kali, sungai, dan lingkungan hayati lain nan berpotensi memberikan ketersediaan air dan udara buat kehidupan umat manusia.
  7. Utamakan kebersihan lingkungan, baik lingkungan rumah maupun lingkungan umum. Jadikanlah lingkungan hayati sebagai loka buat bernaung sehingga kita senantiasa ingin menjaganya agar tetap higienis dan nyaman saat ditinggali.
  8. Melakukan berbagai usaha buat mendapatkan udara dan air nan bersih, seperti melakukan penyulingan air dengan menggunakan bahan-bahan alam nan sederhana dan tak memicu munculnya sampah baru.


Selain menjaga kebersihan lingkungan dan sumber daya alam nan ada, tentu saja kita juga harus menjaga diri kita sendiri agar terhindar dari akibat jelek pencemaran nan mematikan.

Berikut ialah beberapa solusi nan dapat dilakukan buat membuat badan menjadi sehat sekaligus menanggulangi akibat pemanasan dunia bagi kehidupan umat manusia di muka bumi ini.

  1. Olahraga nan rutin akan membuat badan semakin sehat dan bugar. Oleh sebab itu, berolah ragalah setiap pagi buat dapat mendapatkan udara nan bersih.
  2. Gunakan epilog hidung saat berada di jalan raya agar terhindar dari polusi udara nan dapat membuat paru-paru menjadi rusak.
  3. Konsumsilah makanan nan sehat dan organik, serta selalu minum air putih dalam dosis nan cukup (minimal 8 gelas sehari).
  4. Hindarilah asap knalpot dan rokok nan berpotensi membahayakan tubuh kita dengan kemungkinan pemicu kanker nan terdapat di dalam zat asap tersebut.
  5. Lakukanlah operasi semut tiap kali selesai melakukan kegiatan sosial.