Keunggulan Teknik Hidroponik

Keunggulan Teknik Hidroponik

Teknik bertani atau bercocok tanam dengan menggunakan air sebagai pengganti media tanah biasa dikenal dengan nama teknik hidroponik. Para petani semakin dimudahkan ketika melakukan aktivitasnya seiring dengan perkembangan alat-alat pertanian dan teknik bertaninya. Asa para petani tentunya dengan teknik dan alat dengan jenis apapun, hasil pertanian sinkron nan telah direncanakan.

Sebenarnya para petani telah dikenalkan teknik hidroponik sebagai teknik nan memudahkan aktivitas mereka. Akan tetapi para petani memiliki pertimbangan sendiri dalam mengolah dan mengembangkan huma pertaniannya. Teknik dalam pertanian ini memiliki beberapa media tanam selain media air. Pada uraian selanjutnya akan dibahas.

Setiap aktivitas memiliki keunggulan maupun kelemahan ketika dilakukan meski sinkron teori petunjuknya. Begitupula dengan teknik melalui hidroponik ini, teknik ini memiliki beberapa keunggulan ketika diterapkan pada huma pertanian. Keunggulan teknik dalam pertanian ini akan diuraikan pada bahasan selanjutnya.

Namun demikian, adanya beberapa uraian mengenai teknik bertani ataupun bercocok tanam berikut harapannya mampu meningkatkan pencerahan para petani utamanya buat tak ragu dalam memanfaatkan kemajuan di bidang teknologi dan informasi terutama nan berkaitan dengan pertanian.

Hal tersebut dikarenakan Indonesia termasuk negara agraris nan sebagian besar wilayahnya berupa pertanian. Wajar jika para petani Indonesia mendapatkan motivasi buat terus berpikir maju mencapai keberhasilan pengolahan lahannya. Petani Indonesia nan sebagian masih memegang erat cara tradisional seharusnya sudah mulai terbuka buat mencoba melakukan teknik lainnya dalam bertani ataupun bercocok tanam.



Mengenal Teknik Hidroponik

Hidroponik digagas pertama kali oleh W.A. Setchell dari University of California sebab keberhasilan seorang peneliti bernama W.F. Gericke. Keberhasilan peneliti tersebut sebab mengembangkan teknik bertani atau bercocok tanam dengan menggunakan air sebagai pengganti media tanah. Pada akhirnya teknik tersebut dikenal dengan teknik hidroponik . Memang istilah hidroponik sendiri berasal dari bahasa Yunani. Kata “ hidro ” memiliki arti air dan kata “ ponos ” mempunyai makna kerja.

Istilah hidroponik tersebut muncul sebab taraf kepandaian dan kecanggihan teknologi di masa Yunani tersebut. Namun demikian, seiring berjalannya waktu, teknik memalui hidroponik buat bercocok tanam ataupun bertani mengalami kemajuan pesat sebab telah tersebar luas di seluruh wilayah bumi ini. Indonesia sebagai salah satu negara nan mudah buat dikenalkan pada sesuatu nan baru, mulai mengembangkan pertaniannya dengan teknik bertani atau bercocok tanam tersebut.

Indonesia memiliki tanah nan cukup baik buat melakukan aktivitas bertani ataupun bercocok tanam. Letaknya di daerah khatulistiwa juga menjadikan Indonesia semakin dikenal global sebab tanahnya nan fertile dan sebagian besar cocok buat melakukan cocok tanam.

Meski digagas oleh orang Barat, tapi teknik melalui hidroponik ini berkembang sampai ke negara Asia dan negara lainnya. Sebelum disebarluaskan ke seluruh wilayah di dunia, teknik bertani atau bercocok tanam ini juga telah diuji coba terlebih dulu. Hasilnya yaitu teknik bertani atau bercocok tanam ini memiliki keunggulan daripada teknik lainnya.

Teknik hidroponik sendiri diterjemahkan sebagai metode budidaya tanaman dengan menggunakan media air atau media nan mudah menyerap nutrisi lainnya, ditambah pemberian nutrisi atau unsur hara nan dibutuhkan tanaman dengan upaya pengendalian oleh pemeliharanya. Oleh sebab itu, sebenarnya teknik bertani atau bercocok tanam ini bisa dikaitkan dengan teknik lain. Namun demikian teknik ini harus tetap melakukan anggaran atau petunjuk nan telah ada dalam teknik tersebut.

Berikut ini ada beberapa media tanam nan digunakan dalam teknik hidroponik buat membudidayakan tanaman. Media tanamnya bukan terbatas pada air saja tapi bisa memalui kultur agregat maupun nutrient film technique. Adapun klarifikasi dari tiga media nan digunakan sebagai media tanam teknik ini di antaranya ialah sebagai berikut.

1. Teknik Melalui Hidroponik dengan Media Air

Metode ini dilakukan dengan media larutan nan mengandung unsur hara makro dan mikro. Kedua unsur hara tersebut sine qua non dalam media tanam air. Jika salah satu unsur tak ada, maka teknik melalui hidroponik media air tak bisa dilakukan sinkron petunjuk teknik tersebut. Ujung akar tanaman dipastikan menyentuh larutan nan mengandung nutrisi tersebut.

2. Teknik Melalui Hidroponik dengan Kultur Agregat

Dalam metode ini media tanam nan digunakan berupa kerikil, pasir, arang, ataupun sekam padi. Semua media tersebut harus disterilkan sebelum digunakan. Unsur hara diberikan dengan mengairi media tanam melalui selang plastik.

3. Teknik Melalui Hidroponik dengan Nutrient Film Technique

Teknik hidroponik nan satu ini berupa pemeliharaan tanaman dalam selokan panjang nan sempit dari lempengan logam tipis. Saluran tersebut kemudian dialiri air nan mengandung larutan hara. Genre ini membentuk lapisan nutrisi di sekitar akar sebagai cadangan makanan.

Itulah tiga media nan bisa digunakan dalam teknik bertani atau bercocok tanam ini. Ketiga media tersebut bisa dilakukan sinkron kemampuan dan keinginan dari para petani nan akan melakukannya.



Faktor Penentu dalam Keberhasilan Teknik Hidroponik

Dalam suatu teknik atau cara dalam melakukan beberapa tahapannya berkaitan dengan kesuksesan ataupun kegagalan. Adanya kesuksesan dan kegagalan tersebut ditentukan oleh factor-faktor tertentu. Berikut ini aAda beberapa faktor nan dapat menentukan keberhasilan budidaya tanaman dengan menggunakan teknik melalui hidroponik. Faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut ialah sebagai berikut.

a. Faktor Adanya Unsur Hara

Adapun unsure hara bagi tanaman, dibutuhkan unsur mikro dan makro. Sejumlah unsur hara makro ialah N, P, K, Ca, Mg, dan S. Unsur-unsur tersebut diperlukan dalam jumlah besar dan absolut harus ada. Sedangkan unsur mikro nan diperlukan tanaman ialah Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl. Kedua jenis unsur tersebut saling mendukung dan dibutuhkan oleh tanaman. Ketika salah satu unsur tak ada, maka unsur hara nan dibutuhkan tanaman menjadi tak lengkap.

b. Faktor Media Tanam Yang Dipilih oleh Para Petani

Media tanam nan digunakan dalam teknik melalui hidroponik memiliki beberapa kriteria. Adapun kriteria dari media tanam tersebut antara lain harus mampu menyediakan atau menyimpan unsur hara sehingga tetap tersedia, menjamin kelembaban dan mempunyai drainase nan baik. Media tersebut juga sekaligus mengandung air, zat hara dan oksigen namun tak beracun bagi tanaman. Bahan nan dapat dipilih ialah pasir, kerikil, pecahan batu bata, arang sekam, dan spons.

c. Faktor Adanya Oksigen

Oksigen absolut dibutuhkan oleh tanaman. Pada teknik melalui hidroponik, oksigen bisa diberikan dengan pemberian aerasi. Adapun aerasi nan dimaksud berupa gelembung-gelembung udara pada larutan (kultur air). Aerasi bisa dilakukan dengan mengganti larutan hara dengan berulang-ulang, mencuci akar tanaman dalam larutan hara. Hal ini boleh ditambah dengan pemberian lubang ventilasi.

d. Faktor Adanya Air

Hal terakhir ini tidak boleh dilupakan yaitu kualitas air. Alasannya yaitu sebab sebagian besar teknik melalui hidroponik sangat bergantung terhadap kesediaan air. Salinitas air tak boleh melebihi 2500 ppm. Air nan digunakan juga tak boleh mengandung logam-logam berat nan dapat meracuni tanaman.

Demikianlah uraian mengenai faktor penentu keberhasilan teknik bertani atau bercocok tanam dengan hidroponik. Semua faktor saling mendukung sehingga tak bisa diabaikan salah satunya. Meski air sebagai media primer dalam teknik bertani ini, tapi air bukan penentu primer keberhasilan teknik ini.



Keunggulan Teknik Hidroponik

Setelah mengenal, mengetahui faktor penentu keberhasilan teknik ini, hal krusial selanjutnya yaitu apa saja keunggulan dari penerapan teknik bertani atau bercocok tanam tersebut. Berikut ini beberapa keunggulan dari teknik melalui hidroponik, di antaranya:

  1. Produksi tanaman dengan satuan luas nan lebih banyak.
  2. Tanaman dapat ditumbuhkan lebih cepat.
  3. Dapat menghemat pemakaian pupuk.
  4. Dapat menghemat pemakaian air.
  5. Tenaga lebih sedikit sehingga lebih efisien.
  6. Dapat mengontrol pemberian air, hara dan pH.
  7. Dapat mengurangi masalah hama dan penyakit tanaman.
  8. Dapat menanam tanaman di lokasi nan sulit ditanami namun dengan tambahan lampu.

Itulah beberapa uraian mengenai teknik hidroponik. Semoga memberikan kegunaan bagi Anda nan mungkin kebetulan petani ataupun suka bercocok tanam bahkan tak keduanya. Ketika teknik ini dilakukan dengan disiplin sinkron anggaran dan petunjuk, maka kemungkinan besar keunggulan adanya teknik melalui hidroponik akan tercapai. Jika Anda memiliki majemuk informasi mengenai teknik hidroponik, maka Anda bisa mengkolaborasikan informasi-informasi tersebut.