3. Sistem Ekskresi pada Manusia - Hati (Hepar)

3. Sistem Ekskresi pada Manusia - Hati (Hepar)

Sistem ekskresi pada manusia berhubungan dengan sejumlah organ seperti paru-paru, kulit, ginjal, dan hati. Organ-organ tersebut mempunyai fungsi nan sangat penting. Berikut ialah klarifikasi masing-masing tentang organ tersebut.

1. Sistem Ekskresi pada Manusia - Organ Ginjal

Dalam sistem ekskresi pada manusia, ginjal mempunyai tugas buat mengekskresikan zat-zat residu metabolisme nan memiliki kandungan nitrogen seperti NH3 atau disebut juga amonia. Amonia berasal dari hasil pemecahan protein. Amonia juga tersusun atas garam-garam mineral. Amonia terbentuk melalui pembusukan makanan maupun minuman oleh mikroba di dalam usus. Proses ini disebut juga deaminasi.

Fungsi lain dari ginjal dalam sistem ekskresi pada manusia ialah mengeksresikan zat dengan kuantitas berlebih. Sebagai contohnya ialah vitamin nan terlarut dalam air. Dengan proses ini, tubuh mampu menjaga ekuilibrium cairan dalam tubuh, termasuk menjaga kondisi asam dan basa sehingga tak berlebih. Proses sekresi dari ginjal ini menghasilkan urin atau air seni.



1. Organ ginjal - Struktur Ginjal

Ginjal dalam sistem ekskresi pada manusia berbentuk seperti kacang merah. Ginjal berjumlah sepasang (dua buah). Berada di sebelah kanan tulang belakang dan dorsal kiri daerah pinggang manusia. Ginjal memiliki berat setengah persen dari berat badan manusia. Secara umum, ginjal memiliki panjang sekitar 10 cm.

Ginjal memiliki kemampuan menerima genre darah dari jantung dengan jumlah 20 hingga 25%. Ginjal manusia terdiri atas korteks, medula, dan pelvis renalis. Korteks merupakan bagian luar dari ginjal. Medula memiliki nama lain sumsum ginjal, dan pelvis renalis disebut juga rongga ginjal.

Bagian korteks ginjal memiliki nefron dengan jumlah nan luar biasa, sekitar seratus juta buah. Keberadaan nefron di permukaan ginjal membuat bagian kapiler ginjal menjadi luas. Masing-masing nefron memiliki badan malphigi dan saluran nan sangat panjang. Badan malphigi sendiri mempunyai kapsula Bowman dengan struktur mirip mangkuk.

Kapsula Bowman sendiri sebenarnya merupakan selaput sel pipih nan membungkus. Jalinan kapiler arterial nan disebur glomerulus. Saluran atau tubulus pada badan malphigi ada dua yaitu tubulus proksimal dan tubulus distal. Tubulus proksimal memiliki mitokondria nan sangat banyak. Pelvis renalis merupakan muara dari saluran dalam ginjal. Antarrongga terhubung oleh saluran nan disebut ureter. Saluran ini akan mengalirkan cairan residu ke kandung kemih ( vesica urinaria ). Dari kandung kemih kemudian akan dikeluarkan melalui uretra ke luar tubuh.



2. Organ Ginjal - Metabolisme dalam Ginjal

Ada sejumlah proses metabolisme nan terjadi dalam ginjal di sistem eksresi pada manusia, yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorbsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (penambahan). Berikut penjelasannya.

1. Penyaringan (Filtrasi)

Proses penyaringan melalui kapiler glomerulus. Dalam glomerulus, terdapat sel-sel endotelium kapiler dengan pori-pori nan dapat mempermudah filtrasi. Glomerulus mempunyai peran lain, yaitu sebagai loka pengikatan sel-sel darah, keeping darah serta protein dalam bentuk cairan. Ada sejumlah bahan nan lolos dari proses filtrasi dalam glomerulus sebab ukurannya nan lebih kecil, yaitu glukosa. Natrium, kalium, urea, klorida dan garam lainnya.

Hasil proses filtrasi nan terjadi di glomerulus dalam sistem ekskresi pada manusia disebut urin primer. Filtrat ini mempunyai susunan kimia nan mirip dengan darah, bedanya filtrat urin utama tak mempunyai kandungan protein.

2. Penyerapan Kembali (Reabsorbsi)

Dari sejumlah filtrat nan dihasilkan oleh kapiler glomerulus, jumlah volume urin dalam bentuk cair hanya sekitar satu persen. Jumlah filtrat nan banyak ini akan kembali diserap oleh tubulus kontortus proksimal. Bahan-bahan nan masih berguna buat tubuh seperti glukosa dan juga asam amino dikembalikan ke darah buat melakukan fungsinya seperti semula.

Untuk melengkapi kandungan urin, maka tubulus kontortus distal akan menambahi sejumlah urea dan zat residu lainnya buat dikeluarkan. Tiap hari, ginjal akan menyerap kembali lebih dari 178 liter air nan terbuang dan 150 gram glukosa nan terlarut dan lebih dari 1200 gram garam.

3. Augmentasi

Augmentasi disebut juga proses penambahan, maksudnya proses penambahan zat residu dan urea dalam tubulus kontortus distal dalam sistem ekskresi pada manusia. Setelah ditambahkan zat-zat sisa, maka kandungan urin nan dikeluarkan oleh tubuh melalui ureter ialah air dengan jumlah 96 persen, 2,5 persen urea, dan 1,5 garam. Rona dan bau pada urin ditimbulkan oleh pigmen lain nan berasal dari empedu.



2. Sistem Ekskresi pada Manusia - Paru-paru ( Pulmo )

Organ krusial selanjutnya dalam sistem ekskresi pada manusia ialah paru-paru atau pulmo. Memang, fungsi primer dari paru-paru ialah sebagai alat pernapasan, namun paru-paru juga disebut sebagai alat ekskresi sebab mengeluarkan karbondioksida dan air sebagai residu metabolisme. Karbon dioksida dari jaringan nan ada di dalam tubuh manusia sejumlah 75 persen diangkut oleh plasma darah dan juga HCO3. Residu dari karbondioksida dalam tubuh manusia diikat oleh hemoglobin atau Hb nan membentuk HbCO2 atau karboksi hemoglobin.



3. Sistem Ekskresi pada Manusia - Hati ( Hepar )

Selain sebagai kelenjar di sistem pencernaan, hati juga dapat disebut sebagai organ ekskresi dalam sistem ekskresi pada manusia. Mengapa demikian? Hal itu sebab hati atau hepar menghasilkan empedu. Hati juga mampu merombak hemoglobin sehingga menjadi biliverdin serta bilirubin. Kedua zat ini akan memberi rona pada feses menjadi kekuningan setelah mengalami oksidasi menjadi urobilin.

Hati juga mengatur pembuangan kreatinin nan dipecah dari protein. Hal tersebut menyebabkan darah dapat mengangkutnya buat dibuang melalui ginjal. Peranan ginjal sangat krusial dalam sistem ekskresi pada manusia. Bahkan jika saluran empedu mengalami penyumbatan dampak kolesterol, maka cairan empedu dapat masuk ke dalam sistem peredaran darah sehingga menjadikan rona darah kekuningan. Inilah nan disebut sebagai penyakit kuning.

4. Sistem Ekskresi pada Manusia - Kulit

Mengapa kulit atau cutis disebut sebagai bagian dari sistem ekskresi pada manusia? Hal itu sebab kulit mengandung kelenjar keringat atau disebut sebagai glandula sudorifera. Kelenjar ini mampu mengeluarkan sekitar 5 persen hingga 10 persen residu metabolisme dari tubuh manusia. Pengaturan keluarnya keringat dari tubuh manusia diatur oleh susunan saraf pusat melalui sistem pengaturan suhu manusia.

Perlu diketahui bahwa keringat manusia mengandung sebagian besar air, larutan garam serta urea. Jika keringat keluar dengan berlebihan, maka melanosit dari garam-garam mineral akan juga ikut terbawa. Hilangnya melanosit menyebabkan kejang otot hingga kelenger khususnya pada pekerja berat.

Kulit mampu menjaga kondisi suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat sehingga tubuh manusia stabil. Kulit juga mampu melindungi bagian dalam tubuh manusia dari kerusakan fisik nan dapat merusak organ dalam, seperti penyinaran oleh sinar matahari dan ultraviolet, agresi kuman nan melemahkan, penguapan air berlebih dari tubuh nan menyebabkan kehilangan cairan tubuh serta menerima rangsang dari luar atau reseptor. Kulit manusia terdiri atas dua bagian penyusun yaitu bagian luar atau disebut epidermis, serta bagian dalam atau dermis.

  1. Lapisan epidermis atau lapisan terluar dari kulit manusia tersusun atas empat lapisan, yaitu stratum korneum berupa sel wafat atau zat tanduk nan selalu mengelupas, stratum lusidum, dan stratum granulosum nan menentukan rona kulit manusia sebab mengandung pigmen. Lapisan terakhir, yaitu stratum germinativum nan mampu menjaga lapisan kulit tetap ada sebab selalu membentuk sel-sel kulit baru.
  2. Bagian kulit nan lebih dalam ialah dermis. Pada bagian dermis terdapat berbagai instrumen seperti akar rambut, serabut saraf, kelenjar minyak, dan pembuluh darah. Kelenjar keringat nan berada dalam dermis akan membawa serta air dan garam mineral dari kapiler darah. Hal ini sebab letak kelenjar minyak dan pembuluh darah sangat berdekatan. Selanjutnya kelenjar minyak bersama dengan air dan mineral akan dikeluarkan melalui kelenjar keringat melalui pori-pori kulit. Banyak atau sedikitnya keringat tergantung pada sejumlah faktor, diantaranya suhu lingkungan, gangguan pada ginjal, kelembaban udara dan aktivitas manusia itu sendiri. Rangsangan ini akan mendorong saraf buat mengeluarkan keringat.

Demikianlah klarifikasi empat organ nan berperan besar dalam sistem ekskresi pada manusia. Keempat organ tersebut sangat berperan krusial dalam proses metabolisme manusia. Semoga pembahasan tersebut bisa bermanfaat bagi Anda.