Piala dalam Kompetisi Lainnya

Piala dalam Kompetisi Lainnya

Piala ialah simbol penghargaan kejuaraan dan prestasi. Berbagai ajang kompetisi dan perlombaan selalu menghadirkan penghargaan bagi sang kampiun seperti piala beserta piagam, beasiswa/uang pembinaan, insentif dan voucher. Mendapatkan piala berarti suatu kebanggaan tersendiri.



Piala Hanya buat Sang Juara

Tak mudah mendapatkan penghargaan dan tidak mudah jadi juara. Kita harus membuktikan dengan hasil karya bagus, penampilan bagus, kemampuan bagus, kecepatan, dan kecermatan serta kerjasama tim nan bagus. Ingin mendapatkan trofi? Kita harus ikut lomba dulu dan bersaing dengan orang lain di ajang kompetisi, lomba-lomba, dan mengikuti babak penyisihan. Jika lolos, ikut babak final. Jika lolos lagi baru kita jadi juara.



Piala dalam Sepak Bola

Sekarang ada banyak seri dalam penyisihan buat mendapatkan trofi juara. Seperti di sepak bola, ada istilah lawatan tundung. Pertama main di kandang dan kedua main di loka asal lawan. Main dua kali di loka nan berbeda. Baru dapat ditentukan nan lolos ke babak selanjutnya.

Tim nan kalah pun nantinya dapat bertanding lagi dengan nan kalah. Untuk dapat naik ke klasemen berikutnya, semua bergantung teknis nan diselenggarakan panitia. Penjurian langsung ditentukan oleh gol nan dihasilkan sebuah tim.



Piala dalam Kompetisi Lainnya

Di ajang kompetisi Indonesian Idol, KDI, dan AFI nan pernah ditayangkan TV Swasta, semua melalui proses audisi di daerah dengan peserta ribuan orang. Yang terpilih menjadi sepuluh besar akan dikirim ke Jakarta. Finalis sepuluh besar dari berbagai kota tersebut akan dilombakan lagi di Jakarta. Selama beberapa bulan, setiap minggu satu per satu peserta dieliminasi menurut poling SMS dan nan terakhirlah nan menang. Jurinya masyarakat Indonesia.

Penghargaan nan diberikan kepada pemenang juga ada kategori-kategori nan dilombakan. Setiap kategori ada beberapa nan jadi nominasi. Menjadi kampiun dapat membuat hal-hal tidak terduga nan akan terjadi pada diri kita, contohnya:

  1. Kita jadi merasa senang/bahagia/lebih semangat menjalani hidup.
  2. Kita menjadi dikenal banyak orang, menjadi terkenal, dan masuk media masa seperti koran dan televisi.
  3. Mendapat tawaran pekerjaan nan banyak, misalnya menjadi bintang iklan dan menjadi bintang tamu.
  4. Jadi mudah mencari pekerjaan/sekolah.

Piagam kejuaraan nan kita miliki bisa dilampirkan ketika kita sedang mendaftar di sebuah sekolah. Oleh penerima pendaftaran, kita akan dites sinkron bidang kita. Jika terbukti piagam itu palsu, sudah niscaya kita akan ditolak. Namun jika asli, ada penghargaan tersendiri buat kita. Ada perusahaan nan membuka pintu lebar-lebar bagi para atlet buat menjadi karyawan/karyawatinya, seperti Djarum Suci dan Jasa Marga.

Jika menjadi juara, kita akan mendapatkan uang beasiswa atau uang pembinaan. Uang itu harus dapat kita gunakan dengan baik buat bisa tetap berlatih, misalnya buat membayar biaya latihan taekwondo yaitu SPP bulanan sebesar dua puluh lima hingga lima puluh ribu dan setiap ujian kenaikan taraf membayar seratus ribu rupiah.

Jadi kita tak perlu minta uang pada orangtua lagi buat membayar biaya latihan atau dapat juga sebagian kita gunakan buat membeli perlengkapan buat latihan taekwondo. Kalau tim voli dan tim bola biasanya sebagian nan diterima. Sebagian lagi disisihkan buat membuat kostum baru dan buat makan-makan bersama sebagai syukuran.

Ada pendapat nan mengatakan bahwa mempertahankan kampiun nan telah kita raih lebih sulit daripada saat kita akan meraihnya. Hal itu sangat sahih sebab pada ajang berikutnya kita harus tampil lagi, lomba lagi, dan bersaing lagi. Padahal tentu lawan-lawan kita telah bersiap-siap buat mengalahkan kita. Jadi persaingan akan lebih berat.

Usia pun kadang menjadi pengaruh. Di usia muda kita jadi kampiun bola, tetapi ketika sudah tua kita tak diizinkan jadi timnas lagi. Guru olahraga setelah usianya tua menjadi guru kelas. Sudah tak gesit lagi dalam praktik olahraga. Tapi, ada nan semakin tua semakin jadi pintar, yaitu para dosen dan para profesor. Jadi siap-siap saja mencari alternatif lain ketika usia kita lanjut dan ketika satu bidang nan kita tekuni sudah tidak dapat kita optimal lagi.

Ada seorang atlet setelah memenangkan kejuaraan, ia mendapat piala, piagam, dan dana pembinaan. Dapat saja seorang atlet itu lalu menjadi instruktur di timnya atau menjadi asisten pelatih.



Sikap Sang Juara

Di sini kita harus menunjukkan performa bahwa kita memang layak disebut sebagai juara. Sifat atau sikap sang kampiun juga harus diperhatikan. Tidak boleh arogan dan congkak. Menjadi kampiun tidak mudah. Harus berlatih, pintar, dan memiliki ciri seorang bintang.

Tak mungkin orang bodoh, orang malas, dan arogan jadi bintang. Menjadi kampiun dan jadi bintang mungkin mereka bisa, tetapi apa benar-benar murni? Jangan-jangan sebab main belakang atau curang sebab tidak sporadis praktik main belakang itu ada. Sebaiknya jika membuat suatu ajang kompetisi dan lomba-lomba, jurinya benar-benar nan baik, berkompeten, dan tak dapat disogok.



Bahan Piala

Piala dengan bahan emas, perak, dan perunggu sering kita lihat di ajang olahraga taraf dunia, nasional maupun daerah. Di taraf kampung, kelurahan, sekolah, kecamatan, dan taraf kota, trofi nan diperebutkan hanya terbuat dari bahan kuningan biasa. Bentuknya pun biasanya dibuat ada nan berukuran kecil, sedang, dan besar. Di ajang award , biasanya trofiyang diberikan terbuat dari kaca.



Bentuk-bentuk Piala

Trofi banyak bentuknya antara lain trofi menara, patung, lambang perusahaan, sabuk, gelas, bola, dan lain lain. Piala dapat dipesan di tempat-tempat pembuatan trofi. Harganya mulai dari puluhan ribu sampai jutaan rupiah.

Cara memesannya kita datang saja ke toko piala, memesan buat kategori lomba nan akan dilombakan, memilih bentuk nan kita inginkan, dan membayarnya. Biasanya dalam waktu seminggu hingga sebulan trofi nan kita pesan sudah jadi. Tinggal mau diantar atau diambil sendiri. Umumnya, bentuk trofi buat masing-masing kampiun itu bhineka dari besar kecilnya dan bentuknya.



Penyimpanan Piala

Trofi nan kita dapatkan dari berbagai perlombaan dapat kita simpan di lemari etalase atau di atas lemari pajangan. Pajangan trofi tersebut dapat kita tempatkan di ruang tamu atau di kamar kita. Biasanya, trofi nan didapatkan dapat kita koleksi dengan baik sebab trofi itu sudah diraih dengan susah payah.

Ada orang nan lebih suka trofinya disimpan di sekolah dan menjadi milik sekolah. Jika hal tersebut nan terjadi, maka biasanya kita boleh menduplikatkannya buat dokumentasi pribadi. Trofi bergilir hanya boleh disimpan dalam kurun waktu eksklusif sampai diadakannya kembali lomba itu.



Hal-hal nan Sering Terjadi Seputar Piala dan Para Juara
  1. Sulitnya mengatasi anak nan ingin trofi. Hal ini sering terjadi ketika seorang anak tak menjadi kampiun sehingga ia tak berhak buat mendapatkan trofi. Anak seringkali menangis ketika melihat anak lain mendapatkan trofim sementara dirinya tak mendapatkan trofitersebut sebab kalah perlombaan.
  1. Untuk medali emas, ada beberapa atlet kita nan sebenarnya mendapatkan medali emas buat bidang nan telah dijuarainya. Namun sebab desakan kebutuhan ekonomi, banyak medali emas tersebut nan akhirnya mereka jual buat mendapatkan sejumlah uang agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Piala nan sudah banyak dan tak terurus biasanya dapat dijual. Namun hal itu sangat disayangkan sebab bagaimanapun juga sebuah trofi itu menandakan prestasi nan sudah kita dapatkan dengan susah payah. Harusnya trofi nan merupakan lambang sebuah prestasi tersebut benar-benar dijaga dan dihargai.