Memilih guru petugas bimbingan dan konseling

Memilih guru petugas bimbingan dan konseling

Berbincang mengenai pendidikan di sekolah tentu saja tak terlepas dari peran serta psikologi pendidikan nan dijalankan oleh para guru terutama guru bimbingan dan konseling (BK). Di sinilah peran guru bukan hanya sebagai pengajar nan mentransfer ilmu pengetahuan namun guru dituntut buat menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan instruktur bagi para peserta didiknya. Oleh sebab itu para guru perlu buat memahami tentang berbagai aspek konduite anak didik sehingga bisa menjalankan tugas dan perannya secara efektif.

Tugas dan peranannya nan efektif pada gilirannya bisa memberikan kontribusi konkret bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Bimbingan dan konseling bukan selalu identik dengan anak nakal nan harus dipanggil guru dan menerima seperangkat hukuman.

Saat ini keberadaan BK menjadi hal nan sangat krusial. Karena permasalahan anak didik bukan hanya soal pelajaran nan tertinggal, bolos, atau makan di kelas ketika pelajaran berlangsung. Anak didik era globalisasi sudah demikian kompleks kebutuhan, keinginan, dan asa nan ingin dicapai.

Pada sekolah dasar, mungkin posisi guru BK masih dapat diatasi oleh guru kelas. Tetapi pada sekolah taraf menengah pertama dan menengah atas, banyak hal nan perlu dicermati sehubungan dengan perkembangan remaja nan memiliki berbagai hal menarik buat diulas.Mulai dari semangat belajar nan tiba-tiba hilang, melirik versus jenis namun tidak kesampaian menyapa, sampai dengan pertikaian dengan keluarga di rumah.

Semua menumpuk menjadi satu terbawa ketika sang anak pergi ke sekolah. Belum lagi jika ada beberapa permasalahan menyangkut kesopanan, pergaulan, dan nan sekarang sedang membuat hati para guru menjadi ikut was-was yaitu internet.



Pentingnya Keberadaan Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling absolut diperlukan ada di setiap sekolah. Terutama bagi sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Hal ini menyangkut banyak kegunaan nan diperoleh dari keberadaan bidang spesifik nan biasanya ditangani oleh seorang guru dari jurusan psikologi, yaitu:

  1. Membantu menggugah konsentrasi belajar.

Adanya forum konseling akan membantu anak didik buat lebih berkonsentrasi terhadap pelajaran nan diberikan oleh bapak dan ibu guru di sekolah. Apabila ada seorang anak terlihat sulit berkonsentrasi atau mengikuti pelajaran, maka ekskavasi informasi akan dilakukan.

Jika sulitnya mereka berkonsentrasi itu sudah terlihat semenjak awal bersekolah maka kemungkinan besar memang ada permasalahan lama dengan daya konsentrasi si anak. Entah dalam keluarga ataupun dalam lingkungan sekolah lamanya.

Namun apabila ketidakmampuan konsentrasi tersebut terbilang masih baru terjadi, maka sudah seharusnya guru merekomendasikan si anak buat ditangani oleh bagian BK.

Bisa jadi si anak sakit atau memiliki permasalahan eksklusif sehingga sulit baginya berkonsentrasi pada pelajaran nan diikuti. Nantinya diharapakan peran pihak BK akan mengembalikan semangat belajar si anak dan tercapainya konsentrasi kembali.

  1. Membimbing pencapaian karir anak didik.

Bimbingan konseling bukan hanya akan membimbing anak buat lebih giat belajar demipencapaian hasil UN nan mengesankan. Bagian dari layanan sekolah ini juga membantu anak buat bisa menggambarkan masa depan berkarir nan diinginkannya.

Guru mengarahkan kepada anak buat mengasah kemampuan dan hobby menjadi hal bermanfaat nan bisa menunjang pencapaian cita-cita. Apalagi jika BK sudah mencapai ranah SMA sehingga nan dipikirkan ialah bagaimana selanjutnya mereka akan melangkah.

Pengertian tentang berbagai macam profesi dan cara pencapaian ke arah sana memungkinkan seorang siswa memperoleh citra nyata. Citra tentang apa nan harus dilakukan oleh mereka buat mencapai masa depan sinkron cita-cita nan diinginkan dan diharapkan.

  1. Menumbuhkan sikap sopan dan berakhlak mulia.

Guru BK memang bukanlah guru agama nan mengajarkan tentang akhlak dan sifat baik. Namun di satu sisi justru bagain konseling inilah nan menjadi tumpuan asa orang tua siswa. Tumpuan asa buat ikut memperhatikan perkembangan siswa selama di sekolah. Karena waktu nan dibutuhkan oleh anak di sekolah lebih panjang daripada waktu di rumah itu sendri.

Oleh sebab itu pertumbuhan, sikap, dan kepribadian sang anak sedikit banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekolahnya. Dengan adanya guru BK maka anak akan ditunjukkan bagaimana buat bersikap sopan, santun, bergaul nan baik, hormat pada guru, dan mengasak kreatifitas tanpa adanya rasa iri pada teman lainnya.

Mengapa hal ini perlu ditanamkan semenjak dini? Karena dengan adanya rasa iri di dalam hati maka seseorang tak akan dapat berpikir jernih dan melihat permasalahan pada tempatnya seperti adanya.

Menanamkan sikap sopan dan berakhlak mulia ini pula nan menyebabkan guru melakukan razia terhadap benda-benda terlarang nan tidak sepatutnya dimiliki oleh semua masyarakat dari bangsa berbudi luhur. Benda-benda semacam narkoba, gambar, dan film tidak senonoh nan kadangkala sempat muncul di ranah sekolah.

  1. Membantu mediasi antara seluruh komponen sekolah.

Guru BK membantu melakukan mediasi bagi seluruh komponen sekolah nan saling berkaitan. Adanya permasalahan nan terjadi antar siswa, antara siswa dengan guru, atau mungkin antara para guru sendiri.

Hanya saja permasalahan antar guru sporadis terekspos seperti halnya masalah pada anak didik. Karena anak didik nan masih bersekolah di bangku SMP dan SMA belum memiliki kepribadian kokoh dan pendirian nan kuat.



Memilih guru petugas bimbingan dan konseling

Memilih bapak atau ibu guru nan akan bertugas menggawangi bimbingan dan konseling tidaklah semudah membalik telapak tangan. Perlu diambil guru-guru potensial nan akan sinkron apabila diletakkan pada pos tersebut. Beberapa karakteristik khas guru bimbingan dan konseling (guru BK) antara lain:

• Berasal dari lulusan fakultas psikologi atau keguruan psikologi.

Hal ini buat mengantisipasi adanya hal-hal nan berkaitan dengan konseling siswa. Lulusan psikologi biasanya lebih memiliki ilmu dan pengalaman buat menghadapi berbagai macam komunitas dan dapat mempraktekkan ilmu konselingnya kepada anak didik.

• Memiiliki komitmen kuat buat berjuang.

Dikatakan bahwa menjadi guru BK merupakan pekerjaan nan tak mudah. Mereka perlu memahami dengan sebenar-benarnya tentang ketentuan konseling itu sendiri. Komitmen nan kuat sebagai pembimbing anak dalam rangka pencapaian cita-cita dan keinginan kuat buat sukses.

• Memiliki sifat baik, ramah, dan rendah hati.

Membayangkan seorang guru BK pastilah nan ada di dalam benak kita ialah seorang guru nan sabar. Guru nan selalu tersenyum ketika anak didiknya mengeluh tanpa henti. Guru nan akan memendam masalah anak didiknya buat kemudian diselesaikan bukan buat diobral . Hal inilah nan menjadikan guru BK perlu memiliki kesabaran ekstra dibandingkan guru nan lainnya.

• Obyektif dan berpikir panjang

Seorang guru BK perlu memiliki wibawa nan tegas namun menarik perhatian. Guru BK juga diharapkan mampu berpikir panjang dan obyektif dalam mengatasi setiap permasalahan nan terjadi.

Dengan demikian maka anak didik akan merasa nyaman dan ada keinginan dari dalam hati buat menceritakan semua pengalamannya kepada sang guru BK tersebut. Dengan berpikir obyektif maka seorang guru bimbingan dan konseling telah sukses membawa dampaknya sampai ke luar sekolah. Anak-anak didik mereka akan menjadi murid nan manis, rajin belajar, dan juga memiliki banyak kesempatan baik buat maju.