'Mengendalikan 'Hantu Merah'

'Mengendalikan 'Hantu Merah'

'Racun 'hantu merah ' benar-benar mematikan. 'Hantu merah' ini dapat membuat orang baik-baik menjadi seorang pembunuh. Seorang ayah menghabisi nyawa anaknya atau sebaliknya. Bila racun 'hantu merah' ini semakin meningkat di suatu tempat, akan ada perselisihan, pertengkaran, bahkan pembasmian suatu etnis secara sadis di loka itu. Apakah racun 'hantu merah' tersebut? Siapa 'hantu merah' sebenarnya?

''Hantu merah' ialah emosi amarah nan tak dapat ditahan dan dikendalikan. Kemarahan nan mengakibatkan jantung berdetak sangat kencang. Ketika detakan jantung terlalu cepat, organ tubuh nan lain menjadi terpontang-panting mengimbangi detakan jantung tersebut. Setiap jantung berdetak, akan ada dorongan jantung ke bilik kanan jantung. Dari bilik kanan jantung, darah dialirkan ke serambi kanan jantung, lalu darah dialirkan ke paru-paru. Dari paru-paru, darah memasuki serambi kiri jantung. Dari serambi kiri jantung, darah mengalir ke serambi kiri jantung sebelum dialirkan ke seluruh tubuh.

'Kalau dorongan genre darah sangat cepat sebab jantung berdetak sangat cepat, darah menjadi panas dan darah tak higienis sebab tak mengandung oksigen nan banyak. Bila hal ini terjadi dalam waktu nan lama, 'hantu merah' akan menguasai tubuh. Ketika 'hantu merah' menguasai tubuh, tubuh menjadi panas. Saat tubuh panas dan otak panas, otomatis kepala menjadi panas. Hati nan menjadi penyaring darah pun tak mampu bekerja dengan baik sehingga menjadi panas pula. Jika semua panas, itu artinya 'hantu merah' telah mengambil alih kendali tubuh.

'Saat 'hantu merah' menjadi raja dan pengatur tubuh, nan terjadi ialah emosi tidak terkendali nan berubah menjadi setan konkret berwujud manusia. Saat 'hantu merah' telah berubah wujud menjadi setan konkret bertubuh manusia, habislah peradaban manusia. Manusia sudah tak ada bedanya dengan hewan. Segala perkataan manusia nan telah dikuasai oleh 'hantu merah' itu bukanlah perkataan nan dapat dijadikan acuan kebenaran. Kata-kata nan meluncur dari orang nan dikuasai oleh 'hantu merah' ialah kata-kata tidak bermakna sebagai dampak dari terpendamnya emosi sekian lama.

'Kalau tak dikendalikan dengan cepat, 'hantu merah' akan mempermalukan manusia di hadapan manusia nan lainnya. Tapi, tak semua orang mampu mengusir 'hantu merah' secepat kilat. Orang-orang nan telah berjebak oleh 'hantu merah' ini akan merasa puas bila telah melampiaskan semua emosinya. Akhirnya, orang-orang nan dikuasai oleh 'hantu merah' ini terkenal dengan julukan 'pemarah' atau 'pemberang' nan keberadaannya harus diwaspadai. Biasanya, para pemarah ini mengidap penyakit darah tinggi. Tidak lama kemudian, kalau 'hantu merah' tetap tidak mampu dikendalikan, darah tinggi akan bergaul dengan penyakit jantung dan diabetes dampak dari fungsi hati nan tak maksimal. Jika telah bergaul dengan jantung dan diabetes, 'hantu merah' akan memperkenalkan pada stroke, baik nan ringan maupun nan berat.



'Mengendalikan 'Hantu Merah'

'Membaca penjabaran di atas, tak ada seorang pun nan mau dikuasai oleh 'hantu merah' bernama emosi. 'Hantu merah' itu bersifat panas dan membakar. Oleh sebab itu, ada beberapa hal nan dapat dilakukan agar 'hantu merah' tak mampu berkutik dan wafat dengan damai dalam tubuh manusia.

' Pertama , ketika 'hantu merah' kira-kira akan datang, ingatlah bahwa kalau tak ditolak dengan sekuat tenaga, 'hantu merah' akan sangat beracun dan hanya akan merugikan diri sendiri. Pemikiran ini mungkin akan menyadarkan. Tetapi terkadang, 'hantu merah' sangat kuat hingga semakin mendekat. Mungkin kisah berikut ini dapat membuat sadar. Saat keberadaan 'hantu merah' telah terdeteksi, ingatlah bahwa darah akan menjadi beracun.

'Ada sebuah penelitian nan menunjukkan betapa beracunnya darah nan telah dikuasai oleh 'hantu merah'. Darah orang nan sangat marah selama 10 menit disuntikkan pada seekor tikus, ternyata tikus tersebut wafat tak berselang lama. Rasanya, tak harus membuat tikus mati, orang nan bersangkutan pun dapat wafat sebab dapat kehabisan tenaga dampak menanggung cepatnya gerakan darah nan mengaliri tubuhnya.

' Kedua , kalau 'hantu merah' mau datang, pergilah ke loka nan tenang. Duduk dan beristighfarlah. Kalaupun ada air higienis di loka itu, berwudhulah atau sekadar mencuci wajah. Bila perlu mandi dan berendam air hangat nan menenangkan. 'Hantu merah' takut dengan air. Kalaupun tak ingin mencuci muka dan berwudhu atau mandi, minumlah banyak air putih secara perlahan sambil menarik napas pelan-pelan, seperti sedang berlatih taichi .

'Aliran air nan menyegarkan dan genre oksigen nan higienis dari tarikan napas perlahan itu akan membuat 'hantu merah ' tak berdaya dan lemas, letih, lesu, lunglai, dan lekas pergi meninggalkan tubuh nan penuh dengan benteng pertahanan nan sempurna. Ketiga , bergaullah dengan orang-orang nan mampu mengendalikan 'hantu merah'. Yakinlah kalau 'hantu merah' itu menular. 'Hantu merah' itu seperti virus. Kalau pada satu loka ada orang nan dikendalikan oleh 'hantu merah', dapat dipastikan bahwa pada loka tersebut akan banyak dan semakin banyak orang nan dirasuki oleh setan 'hantu merah'.

'Emosi itu memang menular dan berefek secara langsung kepada orang-orang nan melihat apalagi orang-orang nan terlibat langsung. Agar emosi ini tak menjadi 'hantu merah' nan sulit dikendalikan, ada baiknya berhati-hati dalam mencari teman. Teman ialah salah satu indikator kepribadian. Bila seseorang mempunyai teman nan baik, maka baik jugalah seseorang itu.

'Teman nan baik akan mencari orang nan baik juga. Air dan minyak tak dapat bercampur. Begitupun orang nan baik akan tak bahagia berteman dengan orang nan kurang baik. Kalaupun orang baik mengenal orang nan kurang baik, itu hanya sekadar bentuk pergaulan sebab orang nan baik tahu bahwa buat menjadi baik itu butuh perjuangan setiap detik. Orang nan baik juga tahu bahwa orang nan kurang baik suatu saat mungkin menjadi baik atas kehendak Allah. Sebaliknya, orang nan baik dapat menjadi tak baik dan terjebak ke dalam dosa.

'Tidak ada seorang pun nan tahu apa nan akan terjadi besok. Oleh sebab itu, orang nan baik jangan sekali-kali menghina orang nan kurang baik. Hak masuk surga atau neraka bukan berada di tangan orang nan baik, tapi hanya Allah nan berhak menentukan apakah seseorang itu masuk surga atau neraka. Dengan pemahaman ini, orang nan baik tak akan menghina orang nan kurang baik, tapi mungkin tak akan berteman secara akrab dengan orang nan kurang baik tersebut.

'Begitupun dengan 'hantu merah'. Orang nan baik akan berusaha menghindari orang-orang nan terlalu sering dikuasai oleh 'hantu merah', tapi meraka tak akan meninggalkan mereka begitu saja. Orang baik akan membantu sekuat tenaga agar orang-orang nan dikuasai 'hantu merah' dapat keluar dari kendali 'hantu merah' dan hayati tenang.

'Ketenangan dan kedamaian itu harus diperjuangkan. Perjuangan buat mendapatkan ketenangan dan kedamaian itu harus dilakukan secara bersama-sama. Hal ini sebab tak mudah mengendalikan pikiran dan perasaan agar terus stabil dan benteng terhadap 'hantu merah' tetap kuat. Seorang istri nan sangat sensitif tentunya sangat membutuhkan suami nan tak mudah tersinggung. Kalau istri sensitif dan suami juga sensitif, maka setan 'hantu merah' nan beracun akan meracuni interaksi mereka sehingga perceraian pun akan terjadi.

'Kekecewaan akan membuat 'hantu merah' menyerang dengan ganas. Dari kekecewaan nan mendalam itulah, akhirnya cinta nan tumbuh menjadi layu. Bila tak ada cinta di antara suami istri, itulah pertanda bahwa setan 'hantu merah' telah sukses merebut kebahagiaan, kedamaian, dan ketenangan hayati rumah tangga mereka. Ada baiknya memang kedua suami istri tersebut saling mengisi. Karena wanita lebih banyak mengamburkan kata-kata, sebaiknya laki-laki lebih banyak diam. Jadi 'hantu 'merah' tak dapat merasuki jiwa mereka.