Ilmu Krusial dalam Parenting Islami

Ilmu Krusial dalam Parenting Islami

Parenting Islami itu sangat membumi dan bila ditelusuri, parenting Islami itu sudah dari awal menerapkan metode latif berteman dengan jiwa, raga manusia secara menyeluruh. Sejak sebelum terbentuknya embrio, sudah ada tuntunan bagaimana menjaga jiwa nan akan terlahirkan nanti.

Selama masa kehamilan, orang tua hendaknya menjaga sikap dan perilakunya. Sebenarnya bila dipopulerkan, maka terlebih dahulu akan ada bayi Alquran sebab sejak dalam kandungan diperdengarkan nada-nada kudus yang syahdu, bukannya bayi Mozart. Membaca Alquran secara tartil akan terdengar lebih latif dibandingkan musik klasik nan terkadang agak sulit mencerna maknanya.

Setelah lahir, orang tua tak usah bingung mencari buku-buku cerita buat mengantarkan si kecil tidur. Dalam Alquran begitu banyak kisah tentang hewan, seperti kisah bani Israel nan berubah menjadi monyet sebab keserakahannya.

Atau kisah sapi betina nan mengajarkan bahwa terkadang buat mempermudah urusan, kita tak harus banyak bertanya. Karena dapat jadi pertanyaan kita hanyalah akan mempersulit hayati kita.

Banyak hal nan dapat diajarkan kepada anak-anak melalui kegiatan sehari-hari, misalnya sebagai berikut.

  1. Mengajarkan kedisiplinan melalui jadwal shalat.
  2. Bangun pagi dan berolahraga melalui shalat shubuh berjamaah ke masjid.
  3. Memberikan contoh tenggang rasa melalui shalat zuhur dan ashar. Imam shalat zuhur dan ashar tak mengeraskan suara agar tak mengganggu orang lain nan sedang beristirahat.
  4. Setelah subuh dilarang tidur lagi sebab rezeki itu dimulai pada pagi hari. Hal ini akan membuat anak paham betapa pentingnya memulai aktivitas kehidupan secepat mungkin. Ini akan mengajarkan kepadanya agar tak menjadi pemalas.
  5. Bercengkerama setelah shalat isya. Sebelum sibuk dengan urusan masing-masing, sempatkan mengobrol sejenak.
  6. Belajar mengetahui tentang manusia dari rutinitas shalat. Mengapa shalat 5 kali sehari? Manusia itu tempatnya lupa, jadi Allah membuat aktivitas shalat sebagai pengingat.
  7. Waktu shalat, waktu mengendurkan urat saraf nan tegang. Air wudu mampu menyegarkan tubuh nan terpapar AC dalam waktu nan lama. Gerakan shalat membuat kelenturan tubuh kembali lagi sehingga otak dapat berpikir lebih cepat.
  8. Memperlihatkan bahwa bentuk bumi ini bulat dari disparitas siang dan malam di belahan bumi nan berbeda.
  9. Belajar sains dari Alquran. Misalnya, tentang keteraturan mobilitas masing-masing planet.
  10. Belajar matematika dari Alquran. Contohnya, keajaiban angka 19 dalam Alquran, berapa kali nama Allah disebut, berapa kali Muhammad di sebut, jumlah ayat, jumlah surat, dan lain-lain.

Dengan kata lain, begitu banyak hal nan dapat diajarkan kepada anak melalui shalat dan Alquran. Kaitan semua nan ada dengan apa nan terjadi di sekitar kita. Inilah bukti bahwa betapa parenting Islami itu sangat membumi.



Parenting Islami dan Akhlak Anak

Melalui parenting Islami orang tua dapat menanamkan akhlak nan baik sinkron dengan ajaran agama Islam pada anak di rumah. Memiliki anak tak semata-mata harus membesarkannya, memberi makan, menyekolahkannya, tetapi juga kita dituntut buat membentuk akhlak nan baik pada anak.

Saat ini kenyataan parenting Islami sudah banyak dikenal orang, dan sudah banyak nan menerapkannya buat mendapatkan informasi mengenai pendidikan anak sejak usia dini. Dalam parenting Islami, tak saja diajarkan bagaimana memperlakukan anak setelah ia dilahirkan, tetapi bagaimana tumbuh kembangnya selama dalam kandungan.

Bukankah penciptaan awal manusia ketika dalam rahim juga di atur dalam Alquran? Dan itu semua ada dalam parenting Islami. Untuk menghargai kehidupan seorang manusia dijelaskan bagaimana penciptaan manusia, dan kita sebagai calon orang tua harus memahaminya guna mendidik anak kita nanti.

Dalam parenting Islami ini para orang tua dapat banyak belajar bagaimana mendidika dan menanamkan akhlak nan baik pada anak. Anak nan terdiri dari berbabagi karakter tak dapat dididik dengan cara nan sama. Nah, melalui informasi parenting ini kita dapat mengetahui cara apa saja buat beberapa karakter anak nan berbeda. Misalnya bagaimana menghadapi anak nan agresif, pendiam, pemalu, serta nan terlalu percaya diri.

Akhlak nan baik merupakan akhlak nan berpedoman pada akhlak Nabi Muhammad Saw sebagai manusia nan memiliki akhlak nan baik sinkron tuntunan Islam. Kita dapat menanamkan akhlak nan dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw pada anak kita. Tentu saja, sebelum kita menularkan akhlak nan baik ini, kita juga dituntut buat memiliki akhlak nan baik.

Perilaku anak mencerminkan konduite orang tuanya. Dengan kata lain, jika orang tuanya baik maka anaknya pun juga akan menjadi baik. Di sinilah letak tantangannya mendidik anak buat menjadi anak nan soleh dan solehah. Pedoman parenting nan Islami ini sangat membantu para orang tua dalam membentuk akhlak nan baik buat anak.



Sarana Meningkatkan Iman dan Takwa

Parenting Islami ini juga dapat kita jadikan sebagai wahana atau media buat meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt. Kita dapat saling belajar satu sama lain sebagai orang tua, atau saling bercermin satu sama buat bekerjasama dalam mendidik anak nan akan menjadi anak nan taat dalam beribadah.

Jika selama ini kita termasuk orang tua nan masih minim soal agama, melalui parenting ini dapat memperbaiki pengetahuan agama kita. Sehingga, bekal kita dalam mengajarkan nilai-nilai ibadah atau syariat Islam pada anak tak setengah-setengah.

Dalam parenting nan Islami ini juga memuat kisah-kisah inspiratif nan dapat kita manfaatkan buat mendidik anak-anak serta membantu kita buat menjadi orang tua nan baik menurut pandangan Allah Swt. Bukankah di hari akhir nanti kita akan dimintai pertanggungjawaban dari Allah Swt perihal apa saja nan sudah kita tanama pada anak? Termasuk rasa keimanan dan ketakwaan anak kepada Allah Swt.

Berbagai kisah dalam parenting Islami ini dapat kita jadikan sebagai patokan atau baku jika ingin mendapatkan ganjaran nan baik dari Allah Swt. Tentu saja, ke depannya dapat memotivasi kita dan keluarga buat tetap komitmen dalam menegakkan ajaran agama Islam sekarang hingga akhir hayat.

Salah besar jika kita menggantungkan masalah agama pada anak lewat guru mengaji atau guru agama mereka di sekolah. Kita sebagai orang tua nan memiliki kewajiban nan paling besar dalam menanamkan akidah agama pada anak kita. Pada dasarnya orang tua nan lebih dahulu memahami ajaran agama, buat kemudian meneruskannya pada anak di rumah.

Bagaimana dapat anaknya pandai membaca Alquran jika orang tuanya belum fasih membaca Alquran. Demikian juga halnya bagaimana dapat anaknya mengerti akidah agama jika orang tuanya tak pernah mengajarkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Serta bagaimana dapat anaknya rajin beribadah jika kedua orang tuanya sholat lima waktu saja masih bolong-bolong.

Jadi, parenting nan Islami ini sangat membantu Anda sebagai orang tua buat mendidik akan-anak sinkron tuntunan Islam, serta bagaimana menjadi orang tua nan baik dimata anak, keluarga besar, masyarakat, dan Allah Swt.



Ilmu Krusial dalam Parenting Islami

Tentu saja dalam parenting Islami ini kita dapat banyak mendapatkan ilmu, tertama ilmu menjadi orang tua nan sinkron syariat agama Islam. Pengetahuan nan kita dapatkan dari buku saja rasanya belum cukup buat membantu kita menjadi orang tua nan baik. Dibutuhkan pula ketekunan nan besar buat memahami ajaran agama seorang diri tanpa adanya donasi dari pihak lain.

Melalui parenting Islami ini, orang tua diharapkan dapat menjalankan fungsinya sebagai orang tua nan baik sinkron dengan syariat agama Islam. Bahasa nan mudah dipahami, serta contoh-contoh teladan nan disuguhkan dalam parenting nan Islami ini dapat memberikan pemahaman bagi kita.

Untuk menjadi orang tua nan baik di mata Allah Swt tidaklah perlu kita sampai mengikuti pendidikan di pesantren misalnya. Cukup melalui parenting nan Islami ini, kita belajar banyak mengenai seluk-beluk membesarkan dan mendidik anak, serta menjadi orang tua nan baik.

Dengan parenting nan Islami ini kita dapat memahami apa nan sebaiknya dilakukan sebagai orang tua kepada keluarga secara bertahap. Kemampuan setiap orang tua tentu bhineka dalam memahami apa nan dipelajarinya, sehingga dengan adanya parenting nan Islami ini para orang tua dapat mendapatkan pemahaman agama nan baik.

Tentu saja akhir dari tujuan diadakannya parenting Islami ini ialah buat membentuk keluarga nan sakinah, mawaddah, dan warrahmah. Keluarga nan sakinah, mawaddah dan warrahmah merupakan idaman semua keluarga di global ini, terutama nan beragama Islam. Hanya dengan keluarga nan sakinah, mawaddah dan warrahmah lah keluarga nan baik sinkron syariat agama Islam dapat ditegakkan.