Rasa Aman

Rasa Aman

Masa balita atau saat berusia di bawah lima tahun merupakan masa emas perkembangan nan sangat menentukan. Pada periode ini, anak mengalami perkembangan nan sangat pesat menyangkut pertumbuhan fisik dan otaknya. Karena itu analisis kebutuhan anak usia dini nan primer ialah menyangkut dua hal, yaitu memberikan asupan makanan bergizi nan dibutuhkannya dan memberikan rasa kondusif secara psikologis.

Banyak pakar nan menilai bahwa periode 5 tahun sejak kelahiran akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Baik pakar pendidikan, ahli psikologi anak, maupun kalangan pakar gizi melihat betapa pentingnya pola pengasuhan orang tua saat anak balita.

Pola asuh orang nan baik akan mendukung perkembangan fisik, mental, dan otak anak. Namun, pola pengasuhan ini berhubungan erat dengan pengetahuan orang tua terhadap kebutuhan anak.



Asupan Makanan

Pembentukan fisik dan otak anak sebenarnya telah mulai berlangsung sejak janin terbentuk dalam kandungan ibu. Karena itu, analisis kebutuhan anak usia dini telah dimulai pada saat itu. Sang ibu, begitu mengetahui atau dinyatakan hamil oleh dokter, harus mengonsumsi makanan nan cukup dan bergizi buat menyuplai perkembangan janinnya.

Begitu juga ketika anak lahir, sang ibu harus meletakkan bayi sesaat setelah lahir dan dipotong tali pusarnya ke dada sang ibu. Inisiasi menyusu dini ini buat memberikan hak anak terhadap air susu ibu, sekaligus merangsang anak aktif mendapatkan asupan pertama terbaik buat dirinya.

Begitu juga hingga anak berumur 2 tahun, hak ASI harus terus diberikan buat memberikan bekal ketahanan tubuh optimal dan juga mendukung perkembangan fisik dan otaknya.

Banyak penelitian nan menemukan bahwa ASI dan asupan makanan tambahan nan bergizi dan alami akan menekan taraf kematian bayi, meningkatkan daya tahan tubuh, serta menumbuhkembangkan berbagai potensi anak. Bahkan ada pakar nan berani menyatakan bahwa anak cerdas pun bisa ‘dicetak’ melalui asupan gizi nan baik.

Jadi, nan dimaksud sebagai masa pertumbuhan ialah pertumbuhan anak nan dimulai dari janin sampai usia 18 tahun. Biasanya seorang ibu sudah mulai memberi asupan nutrisi pada janinnya sejak mengetahui kalau dirinya sedang mengandung.

Sayangnya setelah lewat balita (5 tahun), para orang tua biasanya menganggap kebutuhan nutrisi anak kurang lebih sama dengan orang dewasa, sehingga menu makanannya dianggap sama dengan menu orang dewasa. Padahal seharusnya tidak.

Anak-anak pada setiap tahapan usia memiliki kebutuhan nutrisi nan berbeda. Misalnya, pada saat anak memasuki usia sekolah, lalu masa pra remaja atau pra pubertas, dan mencapai puncak pada masa remaja atau pubertas. Kebutuhan nutrisi pada masa pra pubertas dan pubertas juga menjadi faktor penting nan krusial buat dipenuhi guna mempersiapkan pertumbuhan fisik dan kematangan organ reproduksi.

Pemberian asupan makanan pada bayi dan anak-anak harus memperhatikan ekuilibrium nutrisi. Nutrisi-nutrisi ini diperlukan bayi dan anak-anak buat aktivitasnya, buat pemulihan dari sakit, dan buat tumbuh kembangnya nan optimal.

Yang dimaksud dengan nutrisi nan seimbang ialah asupan makanan harus mengandung gizi lengkap sinkron nan dibutuhkan bayi dan anak pada masing-masing usia. Karena itu, dianjurkan buat memberikan makanan nan beraneka ragam.

Makanan nan bernutrisi seimbang nan dibutuhkan bayi dan anak-anak. Beberapa kebutuhan nutrisi balita nan harus didapatkan ialah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Berikut klarifikasi tentang nutrisi-nutrisi tersebut dan dari makanan apa saja kita dapat memperolehnya.



1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan nutrisi pokok nan diperlukan buat kelangsungan hayati manusia. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh manusia. Tanpa karbohidrat, tubuh manusia akan lemas dan tak bertenaga. Balita Anda dapat memperoleh karbohidrat dari makanan pokok, seperti beras, roti, sagu, dan jagung.



2. Lemak

Mayoritas kita memandang negatif akan fungsi lemak bagi tubuh manusia sebab sebagian besar manusia langsung mengkaitkan lemak dengan kolesterol dan obesitas atau kegemukan. Padahal, pandangan tersebut tak selamanya benar.

Lemak justru sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi juga buat menjaga kestabilan suhu tubuh manusia, termasuk balita Anda. Lemak dapat diperoleh dari daging, telur, dan ikan nan dikonsumsi.



3. Protein

Kita mengenal protein sebagai zat nan berfungsi buat membangun sel-sel tubuh nan rusak dan pengatur metabolisme tubuh. Protein akan banyak diserap oleh tubuh jika balita kita mengonsumsi ikan dan daging.



4. Vitamin
  1. Vitamin A. Vitamin A baik buat nutrisi balita, khususnya kesehatan mata si kecil. Selain itu, vitamin A juga mampu berfungsi sebagai antiokasidan. Vitamin A dapat Anda dapatkan dengan memberikan balita Anda buah-buahan, seperti pepaya, pisang, dan apel. Selain itu, vitamin A terdapat dalam sayuran, seperti bayam, brokoli, dan wortel.
  1. Vitamin B. Ada beberapa jenis vitamin B, seperti B1, B2, B3, B5, B6, dan B12. Sebagian besar vitamin B berfungsi sebagai zat nan membantu pertumbuhan dan fungsi pencernaan. Vitamin B akan dengan mudah diperoleh jika balita Anda mengkonsumsi susu, telur, daging, dan ikan.
  1. Vitamin C. Vitamin C dikenal sebagai zat nan berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh dan sebagai antioksidan. Vitamin C dapat diserap tubuh ketika mengkonsumsi buah-buahan, seperti jeruk dan alpukat.
  1. Vitamin D. Kekuatan tulang dan gigi disusun oleh vitamin D, selain mineral, seperti kalsium dan zat besi. Mendapatkan vitamin D tidaklah sulit. Bila balita Anda mengonsumsi, telur, susu, daging atau keju, kebutuhan vitamin D niscaya terpenuhi.
  1. Vitamin E. Kekuatan struktur kulit dan bentuk fisik akan terjaga dengan mencukupi kebutuhan vitamin E. Balita Anda bisa memperolehnya dengan mengonsumsi ikan, daging ayam, dan roti.
  1. Vitamin K. Vitamin K berhubungan langsung dengan proses penyembuhan luka dan pembekuan darah. Oleh sebab itu, vitamin K sangat krusial diperoleh dengan mengonsumsi susu dan kuning telur.


5. Mineral
  1. Kalsium. Seperti nan telah disebutkan, vitamin D bersama kalsium memiliki peran besar dalam pertumbuhan tulang dan gigi. Kalsium didapatkan ketika balita Anda mengonsumsi brokoli, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran lain nan berwarna hijau.
  1. Magnesium. Tanpa adanya magnesium, penyerapan gizi nan dilakukan oleh tubuh tak akan berlangsung optimal. Magnesium didapatkan jika balita Anda mengonsumsi kacang, udang, dan sayuran hijau.
  1. Zat besi. Mineral nan satu ini berfungsi vital buat membantu darah buat membawa oksigen ke seluruh tubuh. Zat besi dapat didapatkan dari telur, kerang, dan coklat.
  1. Seng atau Zinc. Mineral terakhir nan sangat krusial ialah seng. Sangat baik buat kekebalan tubuh dan pertumbuhan. Mineral ini bisa diperoleh dengan mengonsumsi daging, telur, kacang, dan susu.

Balita nan tercukupi kebutuhan nutrisinya bisa tumbuh dengan sehat. Hal tersebut sebab peran serta orang tua nan memberikan nutrisi nan sehat kepada anaknya. Kesehatan anak balita memang perlu diperhatikan sebab ketahanan tubuh balita masih belum kuat, sehingga penyakit mudah menghampiri balita.



Rasa Aman

Selain asupan gizi, anak nan berumur di bawah 5 tahun juga sangat membutuhkan perhatian nan optimal dari kedua orang tuanya. Pola asuh nan penuh perhatian dari orang tuanya akan sangat mendukung perkembangan psikologis anak.

Anak bukan saja akan merasa dicintai, namun juga akan memperoleh rasa aman, terlindungi, dan menjadi anak nan berarti. Ini sangat krusial bagi perkembangan kejiwaan anak selanjutnya.

Tak sedikit kasus perubahan konduite anak justru terjadi sebab pola asuh nan salah. Anak menjadi pembohong, suka menyendiri, cuek, atau berbuat semaunya sendiri. Bahkan banyak keluhan anak menyangkut penyakit fisik nan diungkapkannya hanya sekedar ulahnya buat mendapatkan perhatian orang tua.

Keberhasilan seorang anak dalam belajarnya, selain dukungan semua pihak, juga dari sistem belajarnya juga. Kecerdasan, demikian juga bakat, ialah potensi dasar nan dimiliki oleh setiap anak.

Hanya saja kadarnya berbeda antara anak nan satu dengan nan lainnya. Ia merupakan faktor internal nan sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar anak.

Namun, dalam beberapa kasus besarnya kecerdasan dan talenta tak berbanding lurus dengan prestasi belajar anak. Mengapa demikian? Karena prestasi belajar anak dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.



1. Faktor internal

Faktor internal nan memengaruhi prestasi belajar selain talenta dan kecerdasan antara lain ialah minat dan motivasi. Ketika keempat faktor ini ada dalam diri seorang anak, maka prestasi belajarnya cenderung akan lebih tinggi.



2. Faktor eksternal

Faktor eksternal, seperti kualitas guru, metode mengajar, lingkungan, fasilitas mengajar, dan lain sebagainya ikut memengaruhi prestasi belajar. Namun, pengaruhnya tidaklah sebesar faktor internal.

Faktor internal dan eksternal ialah dua hal nan sangat menunjang keberhasilan anak dalam belajar. Dalam menentukan prestasi anak, peranan orang tualah nan sangat krusial buat memotivasi anak dalam berprestasi. Orang tua mempunyai keinginan agar anaknya menjadi orang nan berprestasi dan berbakat.

Anak merupakan bagian nan tak terlupakan oleh kedua orang tua dan bagian nan tidak terpisahkan dari ibunya. Anak mempunyai hak nan sama dengan kewajiban orang tua, terutama ibu. Artinya, hak nan dimiliki oleh anak tersebut merupakan kewajiban nan harus dipenuhi oleh ibunya.

Karena itulah sesibuk apapun orang tua, perhatian dan afeksi pada anak sebaiknya jangan pernah berubah. Pola asuh menyangkut faktor psikologis merupakan salah satu analisis kebutuhan anak usia dini nan fundamental dan sangat penting.