Beberapa Metode Pendidikan dan Pembelajaran di Keluarga

Beberapa Metode Pendidikan dan Pembelajaran di Keluarga

Pendidikan anak ialah pendidikan dasar bagi setiap perkembangan kompetensi anak. Pendidikan ini mengarahkan tujuan pada upaya agar anak siap mengikuti proses pendidikan selanjutnya. Dan, metode pendidikan anak harus benar-benar sinkron agar hasilnya bisa maksimal

Seperti kita ketahui, anak-anak merupakan masa nan paling peka dan gampang sekali dipengaruhi. Dan, sebab hal tersebut, maka metode dalam pendidikan anak diarahkan agar kita bisa memfasilitasi kondisi tersebut. Kita harus bisa menciptakan atau menerapkan metode pendidikan nan benar-benar pas buat mereka.

Oleh sebab itulah, maka banyak orang tua nan mengirimkan anak-anaknya buat mengikuti proses pendidikan dasar. Mereka mengirim anak-anak ke PAUD dan selanjutnya TK. Ini mereka posisikan sebagai pendidikan dasar bagi anak-anaknya. Mereka konfiden bahwa metode dalam pendidikan anak nan diterapkan di PAUD ataupun TK mampu mengarahkan anak-anak pada proses pendidikan awal atau dasar ini.



Urgensi Pendidikan Anak

Bila kita kembali pada konsep dasar pendidikan, maka kita mengetahui bahwa sebenarnya pendidikan dasar itu nan paling tepat ialah di keluarga. Sejak kecil anak-anak berada di lingkungan keluarga dengan segala kegiatannya.

Di lingkungan keluarga, anak-anak mendapatkan proses pembimbingan dan pendampingan pendidikan secara intensif. Disinilah pendidikan dan pembelajaran nan pertama kali benar-benar dilaksanakan. Ayah dan ibu serta orang-orang terdekat di dalam keluarga memberikan bimbingan pendidikan dan pembelajaran tanpa mengenal lelah.

Sejak anak belum bisa melakukan apa-apa, mereka melakukan pembimbingan dan pendampingan hingga setidaknya anak-anak mempunyai kemampuan dasar, yaitu berjalan, berbicara, dan melakukan beberapa kegiatan dasar dari kehidupan.

Di lingkungan keluarga inilah sebenarnya urgensi pendidikan dan pembelajaran anak diselenggarakan. Anak nan semula sama sekali tak bisa berbuat apa-apa, tetapi dengan pembimbingan dan pendampingan orang-orang nan ada di sekitarnya, maka anak-anak bisa melakukan buat kehidupannya.



Metode Pengasuhan Anak dalam Keluarga

Kita harus mengakui bahwa pendidikan dasar nan paling sukses ialah pendidikan di lingkungan keluarga. Pendidikan ini dimulai dari ketika anak baru lahir.

Pada saat anak lahir, maka ayahnya atau orang terdekatnya membacakan adzan dan iqhomah. Ini merupakan pendidikan dan pembelajaran pertama atas keimanan manusia. Dan, hal tersebut akan menjadi dasar kehidupan anak setelah dewasa.

Setelah itu, anak diajari bagaimana minum, makan, berjalan, berbicara, menyapa oranglain, bersalaman, dan sebagainya. Semua itu ternyata sukses menjadikan anak anak sebagaimana tujuannya.

Dengan memperhatikan secara detail segala hal nan dilakukan sebuah keluarga dalam mendidik dan megajar anak-anaknya, maka setidaknya kita melihat ada beberapa metode dalam memberikan pendidikan anak nan sangat efektif. Bahwa, proses pendidikan dan pembelajaran nan diterapkan di dalam lingkungan keluarga bersifat pengasuhan sehingga dalam banyak hal anak mendapatkan segalanya secara utuh.

Dari sini kita mengetahui bahwa keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran di lingkungan keluarga bisa sukses sebab metode nan diterapkan ialah metode pengasuhan. Dengan metode pengasuhan buat setiap anak, maka proses pendidikan dan pembelajaran bisa dilaksanakan sebaik-baiknya.

Metode pengasuhan memungkinkan hubungan intensif antara pembimbing dan anak, dalam hal ini orangtua, kakak, dan orang –orang nan ada di sekitar mereka. Mengasuh berarti membimbing dan memberikan arahan secara inheren kepada anak. Dengan pembimbingan inheren ini, maka interaksi antar person sangat dekat dan setiap materi pembimbingan bisa disampaikan dengan efektif.



Beberapa Metode Pendidikan dan Pembelajaran di Keluarga

Sementara buat proses pendidikan dan pembelajaran di lingkungan keluarga dilaksanakan dan diterapkan berdasarkan beberapa metode pembelajaran, yaitu:

Metode replika /meniru

Proses pendidikan dan pembelajaran di lingkungan keluarga bisa memberikan bekal aplikatif kepada anak didik sebab menerapkan metode meniru. Anak anak dibiasakan buat berada pada sebuah kondisi nan memungkinkan baginya buat meniru beberapa kompetensi buat dirinya.

Dengan cara seperti ini, maka anak secara cepat bisa mengikuti setiap kegiatan nan ada dan dilakukan oleh orang-orang disekitarnya. Anak-anak menirukan setiap apa nan ditemukannya.

Dalam hal pendidikan anak usia dini maka hal inilah nan akan banyak sekali dilakukan oleh anak kita. Mereka paling banyak menirukan apa nan dilakukan dan dikatakan oleh orang nan berada di sekelilingnya.

Jadi sebagaui orang tua, jika kita menginginkan anak kita buat memiliki sebuah tabiat atau ciri eksklusif maka kitalah nan harus pertama kali menguasai mengenai hal tersebut. Suatu contoh, misalnya kita ingin menanamkan kepada anak perihal pentingnya sholat. Pada bab tersebut kita selalu menanamkan kepada anak betapa pentingnya sholat dalam kehidupan kita dan akibatnya jika kita meninggalkannya.

Hal nan paling mudah buat dijadikan sebagai wahana pembelajaran ialah contoh. Anak akan mudah jika ia melihat orang tuanya juga melakukan sholat. Adalah hal nan aneh dan juga lucu jika orang tua mengajarkan kepada anaknya buat sholat namun mereka sendiri malah tak sholat.

Akan lebih mudah lagi ketika orang tua mengajak mereka buat sholat berjamaah bersama. Atau jika si ayah mengajak anak-anak lelakinya buat sholat berjamaah di masjid.

Penanaman nilai ini akan terasa lebih sangat mudah dilakukan. Karena anak tidak hanya akan menerima maklumat-maklumat eksklusif nan bisa dianggap sebagai dogma semata. Namun jika orang tua turut melakukan apa nan diajarkan maka hal itu juga menunjukkan betapa sangat pentingnya hal tersebut buat dilakukan.

Metode duplikasi

Pada metode ini kita memperbanyak materi pelajaran buat anak. Anak dikondisikan buat berada pada lingkungan dengan jumlah orang nan banyak dan bervariasi. Hal ini memungkinkan anak buat mendapatkan informasi dan materi pelajaran hayati nan banyak dan anak dikondisikan buat memperbanyak hal tersebut di dalam dirinya.

Hal ini sejatinya hampir sama dengan metod esebelumnya yaitu meniru. Anak menganggap apa nan ada di sekitarnya ialah hal nan sahih sehingga akan menirunya. Maka dari itu, orang tua haruslah bisa buat meciptakan sebuah lingkungan nan sangat aman buat perkembangan anak.

Orang tua memberikan lingkungan keluarga nan mantap buat membentuk anak nan berkualitas. Lalu ketika akan berada di lingkungan luar maka anak sudah bisa buat memiliki filter sendiri mengenai apa nan memang sahih dan apa nan tidak seharusnya dilakukan.

Karena di lingkungan luar akan banyak hal nan terjadi dimana hal tersebut tentunya tidak semuanya sinkron dengan apa ang kita inginkan. Terutama dalam hal teman sepermainan, dimana pengaruhnya amatlah bisa dirasakan dengan cepat.

Untuk itu, orang tua harus bisa meneliti teman sepermainan nan akan memberikan imbas nan baik buat perkembangan anak. Dan orang tuapun harus berani buat menghindarkan anak dari teman sepermainan nan hanya akan memberikan akibat jelek bagi pola pendidikan anak.

Metode Adopsi

Pada metode ini, anak mengadopsi atau mengambil kemampuan nan dimiliki orang-orang disekitarnya buat dijadikan sebagai bagian dirinya. Jika ada orang-orang dengan kemampuan lebih, maka anak mengadopsi kemampuan tersebut buat dirinya.

Dengan demikian, maka peningkatan kemampuan anak bisa meningkat secara cepat. Dan, mereka siap menghadapi kehidupan masyarakat. Hal ini juga amatlah mudah buat dilakukan oleh anak.

Walaupun anak masih dalam tingkat nan masih dini, sejatinya mereka mendengar dan mengerti apa nan ada di lingkungan mereka ataupun segala penanaman ide nan diberikan oleh orang tua.

Hal ini haruslah benar-benar dimanfaatkan oleh orang tua. Mereka bisa merancang pendidikan seperti apa nan ingin diberikan. Ataupun menyusun hal-hal nan ingin dimiliki oleh si anak.

  1. Metode Keteguhan

Anak akan melihat bagaimana orang tua melakukan apa nan diajarkan kepadanya dan juga meneliti bagaimana orang tua juga meninggalkan apa nan dilarang buat dilakukan kepadanya. Untuk itu, orang tua juga berada di dalam tahapan pembelajara ketika mengajarkan kepada anaknya.

Orang tua haruslah teguh atau berada di jalan nan sama dengan anak. Sama-sama memiliki niatan buat melakukan hal nan telah diajarkan setiap waktu. Tanpa mengharapkan adanya pemakluman-pemakluman buat bisa melakukan pelanggaran.

Kualitas anak aan sangat bergantung mengenai hal ini. anak akan bingung jika melihat suatu kali orangtuanya melakukan hal nan tidak boleh dilakukan. Dan di sisi lain mengajarkan buat melakukan hal tersebut. Jadi, orang tua juga harus turut belajar dalam menjalankan pendidikan kepada anaknya.

Begitulah metode pendidikan anak nan diterapkan di lingkungan keluarga sehingga anak mempunyai kemampuan nan siap buat menjalani kehidupannya. Bagaimana dengan keluarga anda?