Pembentukan dan Persiapan ASI

Pembentukan dan Persiapan ASI

ASI atau air susu ibu merupakan makanan terbaik bagi bayi dengan kandungan gizi terlengkap. Mineral, vitamin, dan berbagai zat krusial dalam ASI sangat dibutuhkan buat perkembangan bayi.

Mengkonsumsi ASI tidak akan membuat bayi sakit perut atau mencret, berbeda sekali dengan susu formula. Begitu juga dengan posisi menyusui nan sahih , akan bisa memberikan kegunaan optimal bagi buah hati Anda.



Melatih Refleks

Setelah kelahiran berlangsung, sang ibu akan melakukan kontak pertama secara alami dengan bayinya. Seperti nan juga ditekankan dalam program inisiasi menyusui dini, bayi diposisikan telungkap di dada sang ibu buat menemukan sendiri putting payudara ibunya. Proses nan dilakukan sesaat setelah kelahiran ini sangat krusial buat mendekatkan bayi terhadap ibunya dan memberikan haknya terhadap ASI.

Posisi bayi saat menyusu pertama kali ini tentu saja dilakukan agar refleks bayi terhadap kebutuhan alaminya terbangun. Namun posisi menyusui nan sahih tentu saja tak seperti ini. Selain bisa menyebabkan muntah, posisi ini juga kurang menguntungkan bagi bayi sebab sulit buat menelan dan bisa mengganggu pernafasannya.



Membangun Kontak

Ada sejumlah posisi menyusui nan dianjurkan kalangan medis, terutama dengan mempertimbangkan kenyamanan maupun buat membangun kontak psikologis bayi dengan ibunya.

Beberapa posisi menyusui nan sahih ialah sebagai berikut :

  1. Sebelum menyusui ada baiknya ibu mengambil sedikit ASI dengan menekan payudaranya lalu mengusapkannya di sekitar puting ibu. Ini buat menjaga kebersihan dan mensterilkan wilayah di sekitar puting ibu.
  1. Bila di loka tidur, posisi ibu dan bayi sama-sama berbaring dengan saling berhadapan dimana kepala bayi sejajar dengan payudara ibu. Agar mulut bayi sejajar dengan puting ibu, kepala bayi disangga dengan bantal. Begitu juga kepala dan bahu ibu disangga bantal agak tinggi, agar bisa melihat posisi bayinya.
  1. Bila posisi ibu duduk, baik di kursi ataupun di loka tidur, sangga bayi secara merata dari kepala, bahu hingga pantatnya. Posisikan paha ibu turut membantu menyangga tubuh bayi, namun kalau kurang bisa ditambah dengan bantal.
  1. Begitu juga bila ingin menyusui dengan posisi berdiri, usahakan agar bayi merasa nyaman saat menyusu. Meskipun bayi digendong dengan kain atau alat penggendong bayi, saat menyusui sebaiknya bayi tetap disangga dengan lengan ibu agar bayi merasa tenang dan tak terputus saat menyusu. Lekatkan badan bayi ke dada ibu dengan meletakkan sebelah tangan bayi di belakang atau samping tubuh ibu agar tubuh bayi tak terganjal saat menyusu.
  1. Usahakan saat menyusui bayi, sang ibu bisa melakukan kontak dengan buah hatinya. Baik kontak mata maupun kontak fisik lainnya, seperti sambil mengusap atau menepuk-nepuk pantat atau paha bayi.


Pembentukan dan Persiapan ASI

Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat sebab retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara nan dirasakan tegang dan sakit.

Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan buat memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan:

  1. Membersihkan puting.
  1. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol buat memudahkan imbasan bayi.
  1. Bila puting susu belum menonjol bisa memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.


Posisi dan Perlekatan Menyusui

Terdapat berbagai macam posisi menyusui nan benar. Cara menyususi nan tergolong biasa dilakukan ialah dengan duduk, berdiri atau berbaring.

Ada posisi spesifik nan berkaitan dengan situasi eksklusif seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan.

Pada ASI nan memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tak tersedak. Beberapa jenis teknik posisi menyusui nan benar ialah sebagai berikut:

  1. The Cradle. Posisi menyusui nan sahih ini sangat baik buat bayi nan baru lahir. Bagaimana caranya? Pastikan punggung Anda benar-benar mendukung buat posisi ini. Jaga bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan kepalanya pada siku Anda.
  1. The Cross Cradle Hold. Satu lengan mendukung tubuh bayi dan nan lain mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus buat bayi prematur atau ibu dengan puting payudara kecil.
  1. The Football Hold. Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan kaki di belakang Anda dan bayi terselip di bawah lengan Anda, seolah-olah Anda sedang memegang bola kaki. Ini ialah posisi terbaik buat ibu nan melahirkan dengan operasi caesar atau buat ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi, Anda butuh bantal buat menopang bayi.
  1. Saddle Hold. Ini merupakan cara nan menyenangkan buat menyusui dalam posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda memiliki pilek atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan kaki mengangkangi Anda sendiri.
  1. The Lying Position. Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda lebih banyak kesempatan buat bersantai dan juga buat tidur lebih banyak pada malam hari. Anda dapat tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh Anda.


Pengamatan Posisi Menyusui nan Benar

Menyusui dengan posisi menyusui atau teknik menyusui nan tak sahih bisa mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah
menyusui dengan sahih maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut:

  1. Bayi tampak tenang.
  2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
  3. Mulut bayi terbuka lebar.
  4. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
  5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak nan masuk.
  6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
  7. Puting susu tak terasa nyeri.
  8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
  9. Kepala bayi agak menengadah.


Perhatikan Waktu Menyusui

Sebaiknya dalam menyusui bayi tak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, sebab bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan sebab karena lain seperti kencing, kepanasan atau kedinginan atau sekedar ingin didekap, atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya.

Bayi nan sehat bisa mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tak memiliki pola nan teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola eksklusif setelah 1 – 2 minggu kemudian.

Menyusui nan dijadwal akan berakibat kurang baik, sebab imbasan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sinkron kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu nan bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.

Untuk menjaga ekuilibrium besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik.

Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara nan terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH) nan bisa menyangga payudara, tetapi tak terlalu ketat.

Menggunakan posisi menyusui nan benar akan membuat Anda dan bayi merasa nyaman. Tubuh bayi haruslah kedap dengan anda dan muka bayi berjumpa dengan payudara anda. Mulutnya harus berhampiran dengan puting dan kepala, leher dan belakangnya sepatutnya dalam keadaan lurus. Belakang badan anda juga perlu tegak, jangan membungkuk. Gunakan bantal buat bersandar, jika perlu.

Posisi menyusui dengan cara dekapan , posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu. Posisi ini membolehkan perut bayi dan perut anda berjumpa supaya anda tak perlu memutar kepalanya buat menyusu. Kepala bayi berada di dalam dekapan anda, sokong belakang badan dan punggung bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian sisinya.

Demikianlah beberapa informasi krusial mengenai posisi menyusui nan benar. Diharapkan dengan menerapkan posisi menyusui tersebut, para ibu dapat lebih maksimal memberikan ASI tertentu pada bayi.