Penyebab Terjadinya

Penyebab Terjadinya

Halo Matahari merupakan kenyataan alam nan akhir-akhir ini sering terjadi. Kita sering melihat warta mengenai kenyataan Halo Matahari di televisi. Bahkan mungkin beberapa dari Anda sudah menyaksikannya secara langsung di sekitar loka tinggal masing-masing. Saya sendiri belum pernah melihatnya secara langsung, hanya menyaksikan lewat tayangan televisi saja.

Kita dapat melihat foto-foto kemunculan kenyataan alam ini di berbagai situs di internet. Banyak orang nan mengabadikan momen nan terbilang langka tersebut baik melaui kamera ponsel maupun kamera profesional dan hasilnya sungguh sangat indah.

Pemberitaan di televisi membuat banyak orang penasaran dan ingin mengetahui lebih jauh tentang kenyataan ini. Kenyataan Halo Matahari nan cukup menghebohkan di Indonesia ialah nan terjadi di Padang dan Yogyakarta beberapa tahun lalu.

Sebagian masyarakat sering mengaitkan peristiwa tersebut dengan pertanda akan terjadinya musibah. Sebenarnya, kenyataan ini juga biasa disebut matahari cincinicin nan telah terjadi sejak jaman dahulu. Jadi, itu bukanlah hal baru bagi para ilmuwan.

Meskipun banyak nan sudah melihat, pengertian kenyataan Halo ini masih belum banyak diketahui. Istilah Halo mungkin baru benar-benar akrab di telinga masyarakat dalam beberapa tahun terakhir semenjak kemunculannya sering terjadi dan masyarakat melihatnya.



Apa Itu Halo Matahari?

Fenomena nan lain seperti gerhana matahari atau kemunculan pelangi mungkin sudah sangat familiar bagi kita. Tapi kenyataan nan satu ini tergolong belum banyak diketahui masyarakat awam.

Mari kita pahami dulu definisi dari kenyataan alam ini. Kata “halo” nan berasal dari bahasa yunani berarti lingkaran cahaya seperti pelangi nan mengelilingi Matahari atau Bulan. Itu ialah homogen kenyataan optik nan menampilkan bentuk cincin di sekitar sumber cahaya seperti nan biasanya kita lihat pada saat bulan purnama atau saat matahari begitu terik di siang hari.

Memahami pengertian Halo Matahari menurut wikipedia yaitu merupakan kenyataan optik nan diakibatkan oleh kristal es yg membentuk busur berwarna putih dan bintik-bintik di langit. Kenyataan halo sering terjadi di dekat matahari atau bulan tetapi dapat juga di loka lain, bahkan di bagian nan antagonis dari langit.

Lingkaran cincin tersebut juga bisa terbentuk di sekitar lampu protesis dalam cuaca sangat dingin. Hal itu terjadi ketika kristal es nan disebut debu berlian mengambang di udara sekitarnya.

Sekarang kita sudah mengetahui pengertian dari kenyataan Halo. Jadi, sekarang kita sudah mengetahui bahwa itu ialah kenyataan alam nan dapat dijelaskan secara ilmiah dan bukan pertanda apapun ataupun berkaitan dengan hal-hal nan berbau mistis.

Sama halnya seperti ketika kita melihat munculnya pelangi. Apa nan membedakannya dengan pelangi? Pelangi tampak berada di ujung cakrawala sehingga tak terlihat bulat secara utuh, sedangkan halo matahari terlihat bulat sebab berada di atas.

Selain itu, pelangi biasanya terjadi pagi atau sore hari, di mana sudut matahari terhadap bumi masih nisbi rendah. Sedangkan Cincin Halo biasa terjadi pada siang hari.



Penyebab Terjadinya

Penyebab terjadinya kenyataan ini dijelaskan ahli iklim Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Sudibyakto M.S nan mengatakan bahwa penyebab terjadinya kenyataan tersebut ialah dampak tertutupnya sinar matahari oleh partikel air nan ada di atmoster. Partikel air itulah nan memiliki kemampuan buat membiaskan cahaya matahari sehingga tampak seperti cincin.

Masih menurut Beliau, di musim hujan sangat berpotensi terjadi kenyataan halo ini sebab uap air naik pada ketinggian di atmosfer. Pada musim hujan banyak uap air nan naik ke atmosfer hingga mencapai lapisan troposfer. Ketinggiannya lebih kurang 10-40 kilometer. Akibatnya, suhu di lapisan troposfer menjadi sangat dingin, yaitu di kisaran minus 30-40 derajat Celsius.

Pada saat itulah, uap air di lapisan troposfer tersebut berfungsi sebagai kaca nan bisa memantulkan cahaya matahari. Proses halo matahari pada dasarnya sama dengan proses terjadinya pelangi pada pagi atau sore hari setelah hujan.

Tidak hanya latif dipandang, ternyata kenyataan atmosfer Halo juga digunakan sebagai wahana buat prakiraan cuaca sebelum adanya ilmu meteorologi. Semua nan Tuhan ciptakan memang selalu memberikan kegunaan bagi manusia.

Bentuk lingkaran halo nan terlihat sangat bermacam-macam. Tetapi nan paling banyak terjadi diakibatkan refleksi dan refraksi cahaya matahari atau bulan dari kristal es dalam awan sirus sejuk. Awan tersebut terletak pada ketinggian 5–10 km di lapisan troposfer atas atau sekitar 5-10 km dari permukaan Bumi.

Bentuk dan lokasi kristal es akan menentukan tipe halo nan terlihat oleh manusia dari Bumi. Halo matahari telah muncul beberapa kali di Indonesia. Berikut ialah loka dan tanggal kejadian nan diambil dari berbagai sumber diantaranya:

  1. Depok dan Jakarta Selatan (30/1/2011)
  2. Prabumulih, Sumatra Selatan (17/9/2010 dan 14/10/2010)
  3. Jogjakarta (4/1/2011)
  4. Padang(21/10/2010)
  5. Solo (4/10/2011)
  6. Medan (22/09/2008)

Bagaimana dengan di loka Anda? Apakah Anda pernah melihatnya secara langsung? Jika Anda pernah melihatnya, silahkan berbagi pengalaman dengan meninggalkan komen Anda di bawah artikel ini.

Halo Matahari ternyata tak hanya ada di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Bahkan mungkin orang luar negeri telah mengenalnya jauh sebelum kita menegenalnya. Salah satu diantaranya ialah nan terjadi pada Kamis (23/2/12) lalu.

Fenomena tersebut terlihat di langit utara wilayah Mohe, Provinsi Heilongjiang, China. Selain itu kenyataan cantik ini juga pernah terlihat di Cebu, Filipina (2010), Trinidad (2010), San Fransisko, Sydney dan beberapa negara lainnya.

Benarkah kenyataan Halo ini berkaitan dengan bencana? Pada saat terjadi kenyataan halo di Yogyakarta, diberitakan bahwa ada banyak warga nan mengkhawatirkan keterkaitan kenyataan itu dengan kemungkinan akan datanganya bala gempa.

Sudah menjadi hal nan lumrah ketika masyarakat Indonesia mengaitkan suatu kenyataan alam dengan adanya bencana. Apalagi kalau sudah bicara tentang masyarakat Jawa. Dalam kebudayaan jawa, hampir semua hal ada mitosnya masing-masing.

Satu kejadian juga selalu dikaitakan dengan kejadian lain, meskipun terkadang sama sekali tak ada hubungannya. Anda nan orang Jawa orisinil niscaya mengerti betul budaya ini.

Fenomena halo ini juga tidak luput dari budaya tersebut. Mereka meyakini bahwa kenyataan halo ialah sebuah pertanda bahwa sebuah bala akan datang.Walaupun terkadang kekhawatiran mereka benar-benar terjadi, tapi kita harus konfiden bahwa kejadian-kejadian tersebut hanyalah sebuah kebetulan saja.

Perlu kita pahami bahwa sama sekali tak ada kaitan antara kaitan antara keduanya. Ternyata pengaitan kenyataan halo dengan akan datangnya bala seperti itu tak hanya dipercaya masyarakat jawa tetapi juga masyarakat di luar Jawa.

Seperti pada saat terjadinya gempa Padang, warga sempat panik menyusul desas-desus akan terjadinya gempa dan tsunami. Keresahan warga semakin menjadi-jadi ketika muncul sms berantai nan menginfokan akan adanya bencana.

Bahkan seorang tokoh Padang bernama Buya Masoed Abidin sampai membuat sebuah fatwa nan isinya: “Ini semata sebab perubahan cuaca nan ekstrim. Di atas segalanya, itu sebenarnya ialah tanda kuasa Allah SWT”. Hal itu dilakukan buat meredam keresahan masyarakat tentang kekhawatiran akan terjadinya gempa dan tsunami.

Jadi, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga termasuk orang-orang nan mempercayai bahwa kenyataan halo ialah pertanda akan datangnya bencana? Saya berharap Anda tak termasuk dalam kategori orang-orang seperti itu.

Mari kita nikmati saja apa nan telah Tuhan ciptakan tanpa harus berprasangka negatif. Kenyataan alam ialah salah satu cara Tuhan buat menunjukkan kekuasaanya.

Begitu juga dengan kenyataan Halo. Tuhan ingin menunjukkan sebuah estetika nan tidak mungkin dapat dicuat oleh manusia. Bagi sebagian orang itu dianggap sebagai sebuah perisitiwa ilmiah biasa, namun pada hakekatnya kenyataan Halo Matahari mungkin ialah cara Tuhan agar manusia terus mengingatnya.