Satelit Bumi dan Legenda Dunia

Satelit Bumi dan Legenda Dunia


Satelit Bumi ialah Bulan. Selain itu, Bulan juga merupakan salah satu satelit alam terbesar di tata surya dan hanya satu-satunya satelit nan dimiliki oleh Planet Bumi. Mari kita mengenal lebih jauh lagi tentang satelit dari Planet Bumi ini nan punya banyak hal menarik buat diceritakan ini.


Jarak Planet Bumi dan Bulan sendiri sangat beredekatan. Tapi jika kita mengukur jaraknya secara ilmiah, jeda rata-rata anatara Bumi dan Bulan ialah 384.403 km. Ini artinya, jeda dari Bumi ke Bulan ialah 30 kali diameter Bumi.


Bulan selalu mengitari Planet Bumi sebab posisisnya nan menjadi satu-satunya satelit dari Bumi. Sekali mengitari Planet Bumi, Bulan memakan waktu hingga 27,3 hari. Perputaran Bulan mengitari Planet Bumi ini di sebut dengan periode orbit. Perputaran ini merupakan sebuah hal nan lazim. Periode orbit nan terus ada ini, mengukuhkan Bulan sebagai Satelit dari Planet Bumi.



Keadaan di Bulan


Banyak ilmuwan nan masih meneliti darimana asal-muasal terbentuknya Bulan. Sampai saat ini, hal itu memang belum terpecahkan. Ada beberapa teori nan muncul dan juga terbantahkan. Sampai saaat ini, teori nan paling diyakini Ilmuwan ialah terjadinya sebuah Bang (tabrakan).


Bulan sebagai satelit dari Planet Bumi ini berasal dari tabrakan Bumi dengan Theira pada tiga milyar tahun nan lalu. Tehira ialah sebuah planet kecil nan melintasi Planet Bumi. Tabrakan ini menghasilkan kumpulan debu nan sangat banyak. Debu nan dalam jumlah banyak ini akhirnya menggumpal dan menjadi Bulan.


Meskipun Bulan ialah satelit dari Planet Bumi, namun keadaan di Bulan sangat berbeda sekali dengan di Bumi. Manusia tak bisa hayati di Bulan tanpa donasi peralatan. Di Bulan tak ada oksigen dan juga airr, nan artinya tak memungkinkan manusia buat membuat sebuah peradaban. Selain itu, satelit dari Bumi ini juga memiliki banyak kaldera dan juga cekungan. Ini disebabkan oleh hantaman komet dan asteroid nan menabrak Bulan.


Seperti nan kita ketahui, Planet Bumi memiliki lapisan ozon nan bisa meilindungi dari asteroid dan juga hal-hal lainnya. Sedangkan Bulan tak memilikinya. Hal ini nan menyebabkan kenapa asteroid dan juga komet bisa masuk dengan mudah ke Bulan.


Di bulan, kita tak dapat mendengar suara apapun dikarenakan tak adanya udara nan bisanya menjadi mediator suara atau nada. Banyaknya kaldera di Bulan pun menajdi perhatian para peneliti. Kaldera Terbesar nan ada di Bulan ialah Clavius. Kaldera ini memiliki diameter sebesar 230 kilomter dan mempunyai kedalaman 3,6 Kilometer.


Bulan ialah satu-satunya loka di luara angkasa nan pernah disinggahi oleh manusia. Uni Soviet, ialah negara pertama nan merencanakan ekspedisi ke Bulan. Hal ini dilakukan Uni Soviet pada 13 September 1959.


Namun pada saat itu, Uni Soviet hanya menggunakan donasi robot. Baru Neil Amstrong seorang astronot dan manusia pertama nan menginjakan kakinya di Bulan. Pada 20 Juli 1969, Neil Berangkat dengan Appolo 11 buat menjadi manusia pertama nan menginjakan kakinya di satelit Bumi.


Pada akhirnya Amstrong pun berhasil, dan ia mengucapkan sebuah kata-kata nan terkenal hingga kini: “ini merupakan sebuah langkah kecil bagi seorang manusia, Tapi sebuah langkah besar bagi kemanusiaan.



Bentuk Bulan Selalu Berubah


Sebagai sateli dari Planet Bumi terkadang kita seringkali mendapatkan bentuk Bulan nan berubah. Contohnya ialah adanya Bulan Sabit, Bulan Purnama, dan Juga Half Moon. Hal ini disebabkan oleh cahaya matahari nan membuat tekstur pada Bulan.


Pada saat Bulan mengelilingi Planet Bumi, matahari memberikan cahayanya pada Bulan. Jatuhnya Cahaya tersebut mempengaruhi bentuk Bulan nan kita lihat di Bumi. Pada saat Bulan Purnama, Planet Bumi berada hampir sejajar dengan matahari dan Bulan. Hal ini nan membuat seluruh permukaan Bulan terlihat jelas, sebab terkena sinar matahari.


Sebaliknya, jika Bulan terletak hampir segaris dengan matahari dan Planet Bumi, maka nan akan kita dapatkan ialah Bulan Mati. Disini kita hanya melihat sisi belakang bulan. Dan itu artinya kita tak dapat melihat apapun, sebab tak ada sinar matahari nan mengenai Bulan. Bulan sendiri tak pernah mengeluarkan Cahaya. Mataharilah nan membuat tekstur dari Bulan ini terlihat.


Gerhana Bulan, ialah salah satu kenyataan terindah nan bisa ditimbulkan oleh satelit Bumi ini. Nama ilmiah dari gerhana Bulan ialah Lunar Eclipse. Setiap tahun, setidaknya kita mengalami dua gerhana Bulan.


Gerhana Bulan terjadi pada saat bulan melewati belakang Bumi. Ini membuat Bumi mengahalangi Sinar Matahari nan menyinari Bulan.

Pada saat terjadi gerhan Bulan, biasanya umat Islam dianjurkan buat melakukan shalat gerhana Bulan.


Gerhana nan terjadi pada satelit Bumi ini juga memiliki banyak mitos. Bagi sebagian masyarakat, jika gerhana Bulan terjadi itu artinya setan sedang menggerogoti Bulan buat sementara.



Satelit Bumi dan Legenda Dunia


Karena terlihat sangat eksotis banyak sekali mitologi nan diciptakan oleh masyarakat terhadap Bulan. Banyak cerita menarik dari berbagai belahan global tentang satelit dari Planet Bumi ini. Berikut beberapa legenda global nan menyangkut dengan Bulan.


1. Selena/Luna


Mitos ini berasal dari Negara Yunani. Orang-orang Yunani percaya bahwa ada seorang Dewi bulan. Ia ialah Dewi nan melambangkan perasaan cinta dan juga gairah. Dalam Mitologi Yunani, disebutkan bahawa Dewi Luna Bergantian peran dengan Dewa Matahari nan menjaga manusia pada siang hari.


2. Chang’e


Di Cina, kita dapat menemukan Festival Bulan. Ini terkait dengan Legenda Chang’e nan merupakan seorang perempuan nan menurut mereka tinggal di Bulan. Kisah tentang Chang’e dapat kita temukan dalam karya sastra Cina. Banyak sekali versidari Chang’e ini.


Salah satu versi menyebutkan, bahwa Chang’e dan suaminya ialah seorang nan abadi. Namun dewa-dewi menghukum mereka sebab berbuat jahat. Akhirnya buat mendapatkan kembali keabadiannya, Chang’e meminum banyak obat. Karena terlalu banyak meminum obat, akhirnya Chang’e melayang dan terjebak di Bulani nan menyebvabkan ia terpisah dengan suaminya nan berada di Bumi.


3. Anningan


Ini ialah sebuah legenda tentang Bulan nan cukup menyeramkan. Mitos ini berasal dari daerah Alaska dan Greenland. Mereka Percaya, bahwa Anningan, Dewa Bulan memperkosa adiiknya sendiri yaitu Dewa Matahari.


Bahkan sampai saat ini menurut kepercayaan masyarakat di loka itu Anningan masih terus berusaha buat mendapatkan Dewa Matahari.

Inilah alasan kenapa Bulan dan Matahari tak pernah muncul bersamaan. Karena pada dasarnya, mereka percaya bahwa Bulan dan matahari saling berkejar-kejaran.


4. Rona


Cerita ini berasal dari Suku Maori nan berada di Selandia Baru. Kisah ini menceritakan tentang seorang wanita muda nan bernama Warna dibawa oleh Bulan. Warna naik ke sebuah pohon, dan akhirnya pohon tersebut membawa Warna ke Bulan dan Tidak Pernah kembali lagi.


5. Werewolves


Mungkin ini ialah mitos tentang Bulan nan paling terkenal. Jika anda penggemar film vampire dan hantu, maka sudah dapat dipastikan kalau manusia serigala merupakan sosok nan anda sukai.


Manusia serigala muncul pada saat Bulan Purnama. Mereka ialah orang-orang nan dikutuk oleh para Dewa. Pada saat hari biasa, orang-orang tersebut merupakan manusia. Namun ketika terjadi Bulan Purnama, maka orang-orang itu menjadi manusia serigala nan tak dapat mengendalikan dirinya sendiri.


Itulah serba-serbi tentang Bulan sebagai satelit Bumi nan dilihat dari berbagai aspek. Bulan memang suatu simbol nan sangat menarik. Baik dari segi ilmiah maupun mitos. Dengan Segala kemisteriusannya, satelit Bumi ini selalu menarik perhatian buat dijadikan bahan penelitian dan cerita nan berkembang di masyarakat.