Beberapa Planet Mirip Bumi

Beberapa Planet Mirip Bumi

Mungkinkah ada planet mirip Bumi di alam semesta ini? Jawabannya mungkin saja, sebab NASA sudah menemukan beberapa planet nan sangat mirip bumi dan diyakini memiliki sumber air seperti nan ada di global ini. Diyakini pula, tak sekadar mirip dengan Bumi dari segi bentuk maupun struktur penyusunnya, namun juga dapat ditinggali atau dihuni manusia. Berarti, Bumi bukanlah satu-satunya planet nan dapat dihuni oleh manusia.

Di galaksi Bimasakti sendiri tak ada planet mirip Bumi nan dapat ditinggali. Bumi menjadi satu-satunya planet nan memungkinkan bagi manusia, hewan, serta tumbuhan buat hayati dan berkembang biak. Anda tentu sudah hafal bagaimana teori Big Bang nan menyebabkan terjadinya tata surya selama miliaran tahun silam. Anda juga sudah tak asing bagaimana dengan proses terjadinya daratan di Bumi ini.

Bumi sendiri menjadi rahasia luar biasa bagi penghuninya. Pythagoras, seorang pakar matematika Yunani, meyakini Bumi itu bulat, sementara hampir semua orang pada masanya meyakini Bumi berupa jurang. Butuh waktu lebih dari seribu tahun buat membuktikan keyakinan Pythagoras. Dan nan berjasa membuktikannya ialah Magellan, pelaut nan sukses mengelilingi bumi saat mencari rempah-rempah.

Planet nan mirip Bumi itu bernama Kepler 22. Diperkirakan suhu di permukaan planet berbatu itu mencapai 72 derajat Fahrenheit, setara dengan suhu musim semi di Bumi. Penelitian masih terus dilakukan sebab jeda planet ini dari Bumi tidaklah dekat. Setidaknya, butuh 22 juta tahun buat sampai ke sana dengan teknologi nan dimiliki manusia saat ini. Sebuah jeda nan tak terbayangkan jauhnya.

Secara fisik, Kepler 22 dinilai paling menyerupai Bumi. Planet mirip Bumi ini sudah menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan meski masih harus dipastikan lebih jauh. Bumi sendiri memiliki volume sekitar satu juta kilometer persegi dengan permukaan mencapai lima ratus sepuluh juta kilometer persegi. Suhu bagian dalam Bumi diperkirakan mencapai enam ribu derajat Celcius.

Di Bumi, kehidupan makhluk hayati sudah ada sejak tiga setengah miliar tahun silam. Ketika itu, semua makhluk hayati di laut, hingga kemudian bakteri mengalami perubahan dan membentuk tumbuhan hijau. Kelak tumbuhan hijau ini menggunakan sinar matahari buat membentuk oksigen. Kemudian, mulai tercipta binatang mamalia, berbagai jenis burung, hingga terus berkembang seperti nan kita lihat saat ini.

Berbagai penelitian memberi banyak sekali ilmu pengetahuan bagi kita. Misalnya saja, bagaimana Bumi dan planet lainnya mengelilingi matahari. Hal itu disebabkan adanya gaya tarik-menarik di antara mereka. Gaya gravitasi itu sendiri menjadi salah satu inovasi paling krusial dari Sir Isaac Newton.

Teori bahwa Bumi mengelilingi matahari juga menjadi teori nan krusial sebab sebelumnya manusia berpendapat bahwa mataharilah nan mengelilingi bumi. Mungkin hal tersebut didasari pada fenomena bahwa matahari selalu terbit di timur dan terbenam di barat. Konvoi matahari itu membuat manusia di zaman dulu menyimpulkan demikian.

Belum diketahui niscaya apakah planet mirip Bumi tersebut memiliki dua atau empat musim. Sementara itu di Bumi, belahan utara dan selatannya, terjadi empat musim, dan di bagian khatulistiwa hanya memiliki dua musim.

Perbedaan jumlah musim di permukaan Bumi nan berbeda itu disebabkan oleh kemiringan poros Bumi. Hal tersebut mengakibatkan jumlah sinar matahari nan diterima oleh permukaan bumi menjadi bervariasi. Sementara bagian khatulistiwa selalu disirami cahaya matahari nan sama banyak sepanjang tahun.

Bumi ialah satu-satunya planet nan memiliki suhu ideal dan sumber air nan melimpah, sehingga dapat ditinggali oleh makhluk hidup. Planet Merkurius dan planet Venus nan letaknya sangat dekat ke matahari bukanlah loka ideal buat hidup. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana sebab suhu nan terlalu tinggi.

Lalu, ada planet Mars nan dikenal juga dengan nama planet merah. Planet ini tadinya diharapkan dapat menjadi loka tinggal manusia selain di Bumi. Akan tetapi, belakangan diketahui kondisi planet ini tak memungkinkan buat ditinggali.

Kemudian, ada beberapa planet setelah Bumi nan juga mustahil ditinggali. Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus memiliki suhu nan sangat ekstrem. Selain itu, planet-planet di luar Bumi ini tak mempunyai oksigen nan dapat digunakan manusia dan makhluk hayati lain buat bernapas. Tanpa oksigen, semua makhluk hayati akan mati.



Beberapa Planet Mirip Bumi

Kepler 22

Planet Kepler 22 ditemukan oleh NASA. Planet mirip Bumi ini mengorbit pada sebuah bintang nan berukuran lebih kecil dari matahari. Seperti halnya Bumi, Kepler 22 ini juga memiliki garis orbit sendiri. Planet ini mengorbit selama 290 hari dan dinilai menjadikan suhu planet tersebut cocok buat kehidupan. Waktu orbitnya pun dianggap tak terlalu berpengaruh terhadap suhu udara di sana. Mungkin sebab pusat tata suryanya nan tak sebesar matahari.

Para pakar stronomi berpendapat bahwa planet mirip Bumi itu sudah berpenghuni. Hal tersebut mendukung teori adanya makhluk lain selain manusia di alam semesta ini. Jadi, membuat film-film fiksi ilmiah seperti E.T pun jadi tak terlalu mustahil lagi.

Planet Kepler 22 diperkirakan memiliki ukuran nan lebih besar dari Bumi, yaitu lebih dari dua kali ukuran Bumi. Permukaan planet ini sendiri cukup beragam. Ada permukaan nan tampak berbatu-batu, ada pula bagian lain nan dipenuhi pecahan es dan air. Mungkinkah akan ada planet pandora seperti nan disuguhkan dalam film Avatar?



Gliese 581g

Pengamatan sebuah observatorium di Hawaii selama sebelas tahun membuahkan hasil dengan kembali ditemukannya planet mirip Bumi nan diberi nama Gliese 581g. Planet itu diyakini dapat ditinggali manusia dan makhluk hayati lainnya. Apalagi diketahui zat cair pun bisa tetap eksis di permukaannya.

Planet ini dianggap sebagai planet nan paling mirip Bumi dibanding planet lain nan sudah ditermukan. Menariknya, planet ini memiliki massa antara 3 hingga 4 kali dibanding massa Bumi. Masa orbitnya pun sangat singkat, tak sampai 37 hari.

Diperkirakan suhu di plenet ini berkisar antara minus 31 hingga minus 12 derajat Celcius. Gravitasi di planet ini diperkirakan sama atau malah lebih besar dibanding Bumi sehingga memudahkan manusia buat berjalan tegak di atas permukaan bumi. Jeda Gliese 581g pun tak sejauh Kepler 22, yakni sekitar 20 tahun cahaya dari Bumi.



Kepler 9

Lalu, ada planet-planet Kepler 9 nan berada di gugusan planet nan belum pernah ditemukan sebelumnya. Hasil penelitian mengonfirmasi adanya dua buah planet seukuran Saturnus nan mengorbit pada suatu bintang. Kedua planet itu berjaraknya cukup jauh dari Bumi, yaitu sekira 2.300 tahun cahaya. Kedua planet kembar itu kemudian diberi nama Kepler 9b dan Kepler 9c.

Namun, keduanya tidaklah mirip Bumi sebab suhunya terlalu panas. Akan tetapi, di sekitar keduanya ditemukan planet lain nan lebih kecil dan diyakini mirip dengan Bumi. Akan tetapi, masih dibutuhkan penelitian lanjutan buat memastikan hal tersebut. Dan tentu saja bukan perkara gampang buat melakukannya.

Pencarian terhadap planet mirip Bumi dan planet lainnya terus dilakukan oleh para pakar astronom. Alasannya, tentu hampir seragam, yaitu buat menyibak misteri semesta nan memang penuh misteri.

Belakangan, diperkirakan ada miliaran planet mirip Bumi nan dapat dihuni sebab memiliki air, oksigen, dan gravitasi. Namun, tak mudah buat sampai ke sana sebab butuh teknologi tinggi buat melakukannya. Tujuh planet di sekitar Bumi saja belum dapat didatangi dan diteliti sebab berbagai kendala. Semoga informasi tentang global antariksa terus dibarengi dengan kemajuan teknologi sehingga perjalanan ke planet lain tak menjadi sekadar khayalan.