Sistem Periodik dari Hukum Oktaf Newlands

Sistem Periodik dari Hukum Oktaf Newlands

Di dalam pelajaran kimia kita mengenal sistem periodik . Bahkan kita diharuskan buat menghapalkan dan mengerti dengan sahih sistem periodik tersebut agar kita bisa menyelesaikan berbagai soal kimia nan diberikan kepada kita.

Secara lengkap sistem periodik ialah sebuah tabel nan berisi unsur-unsur kimia dari logam. Pada tabel sistem periodik tersebut akan ada banyak soal kimia nan dapat kita selesaikan dengan mudah. Sayangnya, walaupun kita hafal dengan seluruh unsur kimia nan tercantum dalam tabel sistem periodik tersebut belum tentu kita mengetahui sejarah perkembangan sistem periodik hingga dapat kita manfaatkan seperti saat ini.



Sistem Periodik Antoine Lavoiser

Sejarah perkembangan sistem periodik di global dimulai ketika Antoine Lavoiser buat pertama kalinya melakukan pengelompokan tiga puluh tiga unsur kimia dalam sebuah tabel pada 1789. Pada saat itu Antoine Lavoiser ini mengelompokkan unsur-unsur kimiatersebut menjadi empat kelompok berdasarkan sifatnya yaitu tanah, non logam, logam dan gas.

Pada saat selesai melakukan pengelompokkan tersebut, ia menemukan bahwa di dalam kelompok unsur logam dalam sistem periodik nan dibuatnya itu ternyata masih memiliki kelemahan yaitu di dalam kelompok unsur logam tersebut ditemukan bahwa ada banyak logam nan ternyata memiliki sifat nan berbeda walaupun sama-sama berupa unsur logam.

Kemudian Antoine Lavoiser juga melakukan pengelompokkan kepada kelompok unsur gas di dalam sistem periodiknya menjadi kalor, cahaya, nitrogen dan hidrogen. Walaupun Antoine Lavoiser sudah sukses membuat suatu sistem periodik pada saat itu namun masih banyak ditemukan kelemahan di dalam sistem periodiknya ini sebab pengelompokkan unsur nan dilakukannya ini masih sangat generik dan masih ditemukan sifat-sifat nan berbeda di dalam suatu kelompok unsur nan sama.

Namun dari pengelompokkan ke 33 unsur nan dilakukan Antoine Lavoiser inilah kelak akan terbentuk sistem periodik lainnya nan dilakukan oleh para ilmuwan penerusnya di bidang kimia.



Sistem Periodik J.W Dobereiner

Selanjutnya, penelitian buat sistem periodik ini masih terus dilakukan para ilmuwan zaman dahulu. Setelah inovasi sistem periodik nan dilakukan oleh Antoine Lavoiser itu, maka selanjutnya J.W Dobereiner nan merupakan seorang professor Jerman dalam bidang kimia akhirnya melakukan pengelompokkan kembali unsur-unsur kimia berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.

Saat itu J.W Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur kimia nan merupakan awal dari sistem periodik tersebut menjadi tiga unsur nan disebut dengan Triade. Di dalam Triade tersebut hanya ada tiga kelompok unsur yaitu Kalsium, Stronsium dan Barium. Sayangnya, sistem periodik milik J.W Dobereiner ini juga masih memiliki kekurangan. Pengelompokkan unsur nan mendekati kemiripan sifatnya ini hanya terdiri dari tiga Triade, padahal selain ketiga unsur nan berada di dalam Triade tersebut masih banyak unsur kimia lain nan memiliki kemiripan sifat.

Sehingga sistem periodik nan dibuat oleh J.W Dobereiner ini masih dikembangkan kembali oleh ilmuwan lainnya sebab sistem periodik ini masih dianggap kurang lengkap sebagai acuan unsur-unsur kimia secara menyeluruh.

Namun sistem periodik J.W Dobereiner juga memiliki kelebihan tersendiri. Di dalam penyusunan sistem periodik ini sudah ada keteraturan setiap unsur di masing-masing kelompok atau Triade dan unsur kedua nan berada di tengah-tengah memiliki sifat-sifat nan ada di antara unsur pertama dan unsur ketiga.



Sistem Periodik dari Hukum Oktaf Newlands

Sistem periodik di dalam ilmu kimia terus mengalami perkembangannya ketika J. Newlands kembali mengumumkan penemuannya nan disebutnya dengan nama Hukum Oktaf. Hukum Oktaf ini merupakan awal dari sistem periodik secara lengkap nan mengalami perkembangan dari inovasi sistem periodik pendahulunya.

Saat itu J. Newland menjadi orang pertama nan sukses melakukan pengelompokkan pada unsur-unsur kimia berdasarkan sebab adanya kenaikan massa atom nisbi nan terjadi pada unsur-unsur tersebut. J. Newlands juga mengatakan bawah di dalam Hukum Oktaf ini terdapat sifat-sifat unsur nan berulang pada unsur nan ke delapan dalam susunan sistem periodik sehingga menyerupai oktaf pada permainan musik.

Sayangnyam Hukum Oktaf milik J.Newlands ini ternyata hanya dikhususkan buat sistem periodik unsur-unsur ringan saja. Untuk unsur-unsur lainnya seperti Ti ternyata sama sekali tak memiliki sifat nan sama dengan unsur Al dan B. Bahkan pengelompokkan unsur dalam sistem periodik nan disusun oleh J. Newland ini akhirnya menemukan banyak ketidakcocokan pada unsur nan memiliki massa atom nan besar dan terkesan bahwa penetapan kelompok unsur-unsur bermassa atom besar itu terlalu dipaksakan.



Sistem Periodik Dimitri Ivanovich Mendeleev

Sarjana asal Rusia yaitu Mendeleev ini sukses melakukan pengamatan terhadap enam puluh tiga unsur kimia dan menemukan bahwa jika unsur-unsur kimia tersebut disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya maka buat sifat-sifat eksklusif akan mengalami pengulangan secara periodik.

Hasil dari pengamatan Mendeleev ini akhirnya membuat dirinya membuat sistem periodik . Ia menempatkan unsur nan memiliki kemiripan sifat dalam satu garis vertikal nan disebut golongan. Sedangkan pada lajur horizontalnya dilakukan penyusunan buat unsur-unsur dengan kenaikan massa atom relatifnya. Inovasi sistem periodik nan dilakukan Mendeleev ini akhirnya diumumkan kepada masyarakat luas sekitar tahun 1872 dan sistem periodik Mendeleev ini pula nan menjadi dasar penyusunan sistem periodik kimia modern nan digunakan hingga saat ini.



Sistem Periodik Modern Henry G. Moseley

Perkembangan ilmu kimia dan atom terus mengalami kemajuan dan hal ini membuat para ilmuwan kimia terus melakukan penelitian. Memasuki awal abad ke dua puluh, penemuan-penemuan baru dalam bidang kimia terus terjadi. Salah satunya ialah inovasi tentang atom nan terbentuk dari partikel dasar atau partikel subatom.

Pada saat itu, para pakar kimia termasuk Henry G. Moseley ini konfiden bahwa suatu atom tersusun dari tiga partikel dasar yaitu elektron, neuron dan proton. Inovasi ini memberikan tambahan ilmu kimia baru dan ditemukan bahwa di dalam setiap unsur nan akan digunakan dalam penyusunan tabel sistem periodik memiliki jumlah proton eksklusif nan membedakan unsur nan satu dengan unsur nan lainnya.

Jumlah proton di dalam suatu unsur atom ini akhirnya dinamakan sebagai nomor atom. Henry G. Moseley memulai penelitian dan eksperimennya sekitar tahun 1913. Pada saat itu ia melakukan penelitian mengenai unsur-unsur kimia ini dengan melakukan pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar X. Dari hasil penelitiannya inilah maka Henry G. Moseley menemukan bahwa sifat dasar atom itu bukan didasari oleh massa atom nisbi melainkan didasarkan pada kenaikan jumlah proton nan dimiliki oleh masing-masing unsur.

Penemuan ini juga didasarkan pada ditemukannya unsur-unsur nan memiliki jumlah proton nan sama namun memiliki massa atom nan berbeda. Unsur-unsur nan memiliki jumlah proton nan sama itu dikenal dengan nama isotop. Dari inovasi Henry G. Moseley inilah akhirnya ditemukan sistem periodik unsur nan disebut dengan sistem periodik bentuk panjang nan digunakan hingga saat ini.

Sistem periodik bentuk panjang ini merupakan penyempurnaan dari sistem periodik nan telah disusun oleh Mendeleev.



Cara Penyusunan Sistem Periodik Modern

Berikut ini ialah cara penyusunan sistem periodik modern nan dilakukan oleh Henry G. Moseley :

  1. Sistem periodik di susun berdasarkan urutan nomor atom dan kemiripan sifatnya.
  1. Lajur vertikal di dalam sistem periodik ini disebut dengan golongan dan disusun berdasarkan kemiripan sifat masing-masing unsur.
  1. Lajur horizontal pada sistem periodik nan ditetapkan oleh Henry G. Moseley ini disebut dengan nama periode dan disusun berdasarkan kenaikan nomor atom nan dimiliki oleh masing-masing unsur.
  1. Unsur nan terdapat di dalam golongan A merupakan unsur golongan utama, sedangkan unsur nan dimasukkan ke dalam golongan B merupakan unsur transisi.

Sistem Periodik Henry G. Moseley inilah nan akhirnya dianggap sebagai sistem periodik terlengkap dari holistik unsur-unsur kimia nan ada dan dijadikan tabel sistem periodik nan hingga saat ini masih digunakan di seluruh dunia.