Pemanfaatan Muara sebagai Media Bisnis

Pemanfaatan Muara sebagai Media Bisnis

Mungkin setiap orang pernah mandi di sungai? Dan siapa sih nan tak tahu dengan loka nan satu ini, apa lagi keberadaannya sangat banyak di Indonesia.

Sungai nan airnya terasa sejuk dan mengalir dari hulu ke muara merupakan suatu estetika nan tak terukirkan. Menyinggung soal muara nan terdapat di hilir sungai, banyak hal nan bisa kita ambil dari keberadaan muara seiring dengan banyaknya orang nan tak tahu keunikan dan beberapa hal nan luar biasa terdapat di muara. Oleh sebab itu kita cari tahu lebih lanjut yuk, apa sih muara sungai dan keunggulannya?



Air Asin Tak Mengalir Ke Sungai

Menapaki kaki di pinggiran pantai, sambil menikmati pasirnya nan basah terasa sangat indah. Tentunya dari semua itu ada beberapa hal nan tak kita temukan di lingkungan sungai, mulai dari hempasan bahari nan landai dan karakteristik khas air asin yag terdapat di sepanjang tepian pantai. Bahkan ujung jemari nan sempat dicuci di air bahari terasa sedikit lengket, hingga butiran pasir terlihat berpesta ria menjilati kaki nan telah berlumur air asin.

Selanjutnya penelusuran nan terus di lakukan hingga sepanjang pojok pantai., nan tentunya menawarkan berbagai estetika lainnya. Nah kitapun akan menemui suatu loka nan biasanya cukup berbeda dengan karakteristik khas berbatu dan terkenal dalam. Loka ini sering dinamakan muara.

Berbeda dengan bahari nan airnya mengombak, muara tidak, muara malah terlihat tenang, jika dikecap juga rasa airnya payau. Lalu mengapa airnya tak asin? Kok payau? Ternyata hal ini berkaitan dengan bermuaranya bahari serta sungai , nan pada dasarnya memiliki karakteristik khas nan sangat berbeda, bahari dengan air asinnya sementara sungai dengan air segarnya, dan tak berpasir.

Luangkanlah waktu Anda sejenak buat melakukan semacam eksperimen, celupkan tangan Anda pada air laut, bagaimana rasanya? Niscaya jawabannya asin. Lalu datanglah ke sungai celupkan pula jari Anda dan coba, bagaimana rasanya? Niscaya jawabannya hambar dan sama sekali tak asin. Terakhir datanglah kemuara, Anda dapat mencoba airnya nan terasa tak asin dan tak hambar, alias payau?

Luangkan pula waktu Anda buat menelaah apakah ada pembatas antara air bahari dengan air sungai di muara? Jika Anda menemukan tak ada pembatas, lantas apa nan membuat air asin tak mengalir ke air sungai nan hambar? Dari konklusi nan telah banyak beredar ternyata air bahari memang tak mengalir ke sungai meskipun mereka akan dipertemukan di muara dan sebaliknya air sungai juga tak akan mempengaruhi air laut. Hal ini di dukung oleh fungsi secara kimia, dimana air nan memiliki zat pelarut berbeda tak akan saling mempengaruhi, malah sangat berbeda.

Kandungan zat pelarut berupa garam nan terdapat dalam bahari sama sekali tak akan memepengaruhi air sungai nan terasa sejuk dan hambar,



Terbentuknya Delta di Muara Sungai

Berjalan- jalan menyusuri pinggiran pantai, lalu menyisiri tepian hingga ke pojok pantai nan tidak lagi berombak, keadaan nan menyisakan ketenangan, hembusan angin, dan biasanya dermaganya dipenuhi oleh kapal – kapal para nelayan , sehingga kawasan ini terlihat selalu ramai. Hal ini berkaitan dengan tempatnya nan tenang jadi nelayan lebih mudah memuatkan kapalnya dan melakukan aktifitas nan cukup banyak di kawasan muara ini.

Bila kita sejenak memandang estetika nan ditawarkan oleh muara jauh berbeda dengan laut, keindahan, sepoi-sepoi angin malah semakin terlihat latif dengan sebuah daratan nan terlihat sangat menarik buat dikunjungi. Tak sporadis pula masyarakat sekitar menghias loka ini dengan berbagai macam tumbuhan nan menghasilkan panorama nan sangat indah. Apalagi jika memandang dari ujung seberang, seolah – olah pulau kecil nan indah. Nah inilah nan disebut dengan delta. Tapi apakah Anda tahu mengapa dapat ada delta di muara? Dan apakah delta selalu ada di muara?

Nah, itulah keunikan nan telah Tuhan ciptakan. Delta- delta tersebut bisa anda temui dimanapun ada muara di seluruh dunia. Hal ini sangat berkaitan dengan keberadaan muara nan menjadi penghubung antara bahari dan sungai.

Laut nan memiliki kandungan zat serta senyawa nan sangat banyak terutama NaCl (garam) nan memiliki kadar paling tinggi di laut. Garam akan berjumpa dengan air nan berasal di sungai. Muara nan menjadi penghubung menjadi loka atau penyaring kedua air tersebut, sehingga tak heran air nan terdapat di muara bewarna kecoklatan, itu dikarenakan tanah nan terdapat di muara selalu beroperasi dalam menyaring air. Rona kecoklatan itu sendiri sebenarnya berasal dari sungai, dan rona jernih berasal dari bahari nan didominasi air garam. Ion nan berbeda akan menyebabkan penumpukan pada air keruh di muara nan dalam jangka waktu lama akan mengalami penggumpalan nan kerap dikenal dengan koagulasi.

Koagulasi itu sendiri ialah reaksi kimia nan pada dasarnya dialami oleh ion- ion nan berbeda. Seperti halnya air keruh nan terdapat pada muara nan secara kasat mata telah mengalami penumpukan hingga membentuk koloid. Koloid–koloid nan merupakan gumpalan benda zat- zat padat nan terus mengalami penolakan dan lama-lama mengalami semacam penyatuan dari berrbagai zat nan sama serta beberapa zat nan berbeda, atau bersifat sejenis dan heterogen.

Gumpalan ini tentulah mengalami proses reaksi kimia berupa penyetaraan zat yaitu dua zat berbeda nan akan mengalami proses penyatuan, lama kelamaan akan membentuk koloid, nan dalam jangka lama akan membentuk gumpalan besar dan suatu hari menyerupai sebuah daratan nan dikenal dengan delta. Delta nan sangat indah.



Pemanfaatan Muara sebagai Media Bisnis

Tinggal di kawasan muara ternyata mendatangkan berbagai laba buat manusia, apalagi jika semangat bisnisnya cukup tinggi. Hal ini berkaitan dengan keberadaan muara nan berair payau, biasanya masyarakat sekitar memanfaatkan air payau buat peternakan ikan, seperti ikan kakap nan rasa dagingnya sangat enak dan bergizi tinggi, ada udang air payau, dan berbagai bisnis nan dikembangkan masyarakat nan hayati di kawasan muara.

Selain itu masyarakat sekitar juga ada nan menjadikan lingkungan muara di hadapan mereka sebagai loka nan sangat eksotis dan bernilai tinggi, ada pula nan menjadikan kawasan pemancingan nan tentunya omsetnya bermacam-macam, tak sporadis pula nan menyediakan berbagai olahan ikan air payau di sekitarnya. Waw, keren.



Makluk Hayati di Air Payau

Jika kita berbicara soal muara tentulah banyak nan ingin tahu tentang berbagai hewan serta tumbuhan nan identik dengan air payau. Sebut saja buaya, niscaya warta mengenai binatang nan satu ini sudah tak asing lagi di telinga. Keganasan buaya muara nan berbobot lumayan besar dan buasnya luar biasa. Ini merupakan suatu fenomena nan tak dipungkiri, bagi buaya ini muara ialah loka nan sangat nyaman buat ditempati, tapi kematian oleh keganasan buaya muara masih belum mampu menandingi berbagai kekisruhan nan bersumber dari jalan raya . Jadi tetap hati–hati saja kuncinya, apalagi ketika air pasang atau banjir jangan pernah coba-coba buat mendekati kawasan nan terkenal banyak buayanya.

Selain buaya, di air payau juga banyak ditempati ikan–ikan nan bergizi tinggi, seperti kakap, ada pula dihuni oleh jenis belut muara, salmon nan biasanya terdapat di muara atlantik, atau beberapa jenis udang nan tawar. Untuk jenis tumbuhan biasanya nan dapat ditemui berupa hutan mangrove.