Kerusakan Kehidupan Biota Air

Kerusakan Kehidupan Biota Air

Kita biasa mengetahui ada tiga jenis polusi, yaitu polusi tanah, polusi udara, dan polusi air. Ketiga jenis polusi tersebut sama-sama memberikan akibat nan tak baik bagi kehidupan di muka bumi, terutama akibat polusi air nan akan kita bahas berikut ini.

Polusi dapat disebabkan oleh adanya aktivitas makhluk hayati terutama manusia. Dewasa ini seiring terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kehidupan manusia nan serba praktis dan instan ternyata memberikan imbas samping, seperti polusi .

Pabrik-pabrik nan beroperasi dan menghasilkan berbagai jenis barang kebutuhan manusia juga menghasilkan berbagai jenis polusi. Walau sudah banyak pabrik nan memakai teknologi buat mengolah limbah nan dihasilkannya, sehingga tak begitu berbahaya, tetapi masih banyak pabrik bandel nan membuang limbah begitu saja tanpa didaur ulang terlebih dulu.



Dampak Polusi Air

Air merupakan salah satu komponen krusial di bumi. Air juga menjadi bagian paling dominan nan menyelimuti bumi. Kita tentu sering mendengar atau membaca bahwa 70% bagian dari bumi ialah air.

Umumnya air terdiri atas dua bagian, yaitu air tawar dan air asin (air laut), tetapi kita juga mengenal jenis air payau nan merupakan pencampuran antara air tawar dan air laut.

Air nan dominan dikonsumsi oleh manusia, tumbuhan, dan binatang ialah air tawar nan berasal dari dalam tanah ataupun air nan mengalir dari pegunungan, air danau, air sungai, serta air hujan.

Pembangunan di mana-mana menyebabkan air hujan tak dapat meresap ke dalam tanah dan tak dapat disimpan di dalam tanah, berkurangnya luas hutan, sehingga air tanah semakin berkurang sebab hutan nan seharusnya menjadi penjaga jumlah atau kadar air tanah sudah semakin menipis, serta limbah industri dan rumah tangga nan dibuang begitu saja ke tempat-tempat air berada, seperti sungai, danau, bahkan ke laut.

Pembuangan limbah, baik limbah cair ataupun padat secara langsung ke dalam air, baik itu sungai, danau, ataupun bahari akan menyebabkan kerusakan pada air tersebut.

Dampak dari polusi air akan dirasakan oleh seluruh penghuni di bumi, manusia, tumbuhan, dan binatang. Hal ini tak saja hanya akan merugikan kehidupan makhluk hidup, tetapi juga ekuilibrium lingkungan darat, air, dan udara.



Kerusakan Kehidupan Biota Air

Limbah nan dibuang ke dalam genre sungai ataupun bahari dapat merusak kehidupan biota air di dalamnya. Limbah nan dibuang mengandung zat-zat nan bersifat racun bagi kehidupan biota air, khususnya tumbuhan dan binatang air.

Oksigen di dalam air semakin menipis dan kematian ikan serta udang tak dapat dihindari lagi. Air nan sudah teraliri limbah sudah tak layak huni bagi tumbuhan dan binatang air.

Limbah nan sudah sampai ke laut, baik itu melalui air sungai nan mengalir ke bahari maupun limbah nan langsung dibuang ke bahari akan merusak ekosistem air laut, dan dapat menyebabkan kematian masal hewan bahari terutama ikan.

Tentu kita pernah mendengar beberapa kasus kematian ribuan ikan di sebuah pulau sebab pembuangan limbah berbahaya ke laut. Hal tersebut tak saja hanya merugikan ekosistem laut, tetapi juga merugikan negara dan tentunya kita semua.



Jumlah Air Higienis Berkurang

Dampak dari polusi air nan sangat dirasakan oleh manusia ialah jumlah air higienis nan semakin berkurang. Coba bayangkan, saat ini di beberapa wilayah di perkotaan, banyak penduduk nan menunggu penjual air keliling buat dapat mendapatkan air bersih.

Hal tersebut dikarenakan kualitas air di rumah mereka sudah tak bagus dan tak memungkinkan buat dikonsumsi. Beberapa kasus ditemukan air keran ataupun sumur-sumur memang masih jernih, tetapi berbau.

Ada nan tak berbau, tetapi rona airnya mulai kekuningan. Terlebih bagi rumah-rumah penduduk nan berdampingan dengan pabrik-pabrik dengan kuantitas limbah cair nan banyak. Limbah-limbah tersebut merembes dan memengaruhi kualitas air tanah nan dikonsumsi oleh penduduk setempat.

Sungai-sungai di sebagian wilayah di Indonesia khususnya di perkotaan besar, seperti Jakarta sudah tercemar dan tak layak konsumsi. Selain permasalahan sampah nan menumpuk, cairan limbah serta sampah cair rumah tangga semakin memperburuk kualitas air sungai . Warna, bau, serta rasa dari air sungai tersebut sudah tak dapat ditoleransi.

Hal ini pun menyebabkan berbagai penyakit nan menjangkiti manusia. Bila manusia tetap memanfaatkan air sungai nan sudah tak layak pakai tersebut buat kebutuhan sehari-harinya, misalnya mandi, mencuci piring dan baju, membersihkan beras, membersihkan berbagai bahan makanan, serta kegiatan nan memakai air lainnya, berbagai jenis penyakit tengah menanti di depan mereka.



Kesejahteraan Masyarakat nan Terganggu

Terganggunya kehidupan di bumi menjadi salah satu akibat polusi air nan paling besar. Hal ini melingkupi seluruh kehidupan di bumi, tak saja hanya kehidupan biota air, tetapi seluruh makhluk hayati maupun benda wafat di bumi ini.

Kelangkaan air higienis berdampak pada jangka hayati makhluk hidup. Ketika air higienis semakin berkurang, makhluk hayati pun harus berjuang sekeras mungkin buat bertahan dan berusaha menemukan sumber air bersih.

Terutama bagi binatang. Mereka mungkin tak dapat seperti manusia nan dapat mencipakan alat buat menyaring air kotor menjadi air higienis dan siap pakai. Binatang hutan nan sebagian besar sudah kehilangan rumah mereka, hutan, menjadi semakin kesulitan mendapatkan air bersih. Hal tersebut akan berdampak pada ekuilibrium ekosistem di bumi.

Terganggunya kehidupan di bumi tak saja hanya pada kehidupan ekosistemnya, tetapi pada kesejahteraan banyak orang. Kekurangan air higienis seperti banyak dirasakan terutama di wilayah perkotaan akan berdampak pada kesejahteraan kehidupan masyarakatnya.

Untuk dapat menikmati air bersih, masyarakat harus berjuang menempuh perjalanan jauh atau membelinya setiap hari dengan harga nan nisbi tak murah. Bagi masyarakat dengan kemampuan ekonomi rendah, beban mereka bertambah dengan harus membeli air buat kebutuhan sehari-hari.

Mereka tak mungkin akan sepenuhnya menggunakan air nan sebenarnya tak layak pakai buat memenuhi kebutuhan akan air setiap harinya. Mungkin mereka masih dapat menggunakan air tersebut buat hanya sekadar mencuci atau mandi, akan tetapi buat keperluan seperti air minum, memasak, dan mencuci bahan makanan, mereka memerlukan air nan bersih. Salah satu jalan ialah dengan membelinya.

Ketersediaan air higienis menjadi salah satu pengukur dari kesejahteraan masyarakat. Kebutuhan akan air higienis tak dapat ditawar-tawar lagi. Pencemaran sungai-sungai serta sumber air dampak segala jenis limbah perlu diatasi secepat mungkin.

Salah satunya dengan mengolah limbah terlebih dahulu sebelum akhirnya dibuang, sehingga limbah nan dibuang tersebut tak lagi membahayakan. Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dengan pengusaha serta masyarakat dalam mengatasi limbah nan dapat menjadi polusi bagi sungai-sungai, laut, serta sumber air lainnya.

Menjaga kebersihan air terutama sungai pun perlu dilakukan masyarakat salah satunya dengan tak menjadikan sungai sebagai loka sampah. Sampah-sampah rumah tangga pun dapat menjadi polusi bagi sungai-sungai.

Dampak nan dihasilkan juga tak jauh berbeda dengan limbah cair walau mungkin limbah cair akan lebih berbahaya sebab ikut larut secara langsung dengan air.

Berbagai cara dilakukan agar air higienis tetap dapat didapatkan dan dimanfaatkan. Mulailah lebih peduli dengan lingkungan dan bijak menggunakan sumber daya alam terutama air. Hal tersebut setidaknya dapat mengurangi akibat polusi air bagi kesejahteraan masyarakat.