Resep Membuat Permen Jahe di Rumah

Resep Membuat Permen Jahe di Rumah

Permen menjadi panganan ringan nan digemari, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Permen-permen nan beredar di pasaran banyak jenisnya, mulai dari permen jeli hingga permen jahe. Nah, artikel ini akan membahas seputar permen jahe.

Keberadaan permen dalam kehidupan masyarakat Indonesia bisa diduga dari penyerapan gaya hayati Belanda pada abad ke-19 saat priayi diangkat menjadi pejabat dan mulai mengenyam pendidikan Belanda. Di kalangan orang Jawa, banyak makanan nan bersumber dari gula, seperti permen, bunga gula, manisan, dan lain-lain.

Kata permen mungkin terkait dengan peppermint . Orang Belanda menyebutnya peppermunt . Mungkin, orang Indonesia kesulitan buat mengucapkan kata peppermint sehingga muncullah kata permen . Pada 1700-an, pabrik gula pertama dibangun di Jakarta. Saat itu, pabrik gula tersebut digerakkan oleh tenaga manusia atau tenaga kerbau. Tenaga-tenaga ini harus memutar dua slinder nan di tengahnya dimasukkan tebu.

Hasil dari pemutaran ini ialah cairan nan kemudian dikeringkan dengan cara dimasak hingga menjadi kental. Berdasarkan kualitas keputihannya, gula dikategorikan menjadi tiga. Gula nan paling putih dikategorikan dalam gula kualitas pertama. Gula kualitas ini diekspor ke Eropa.

Gula kualitas kedua diekspor ke India bagian barat. Gula nan paling coklat dikategorikan dalam gula kualitas ketiga. Gula kualitas ini diekspor ke Jepang. Pabrik gula itu mengekspor panganan-panganan dari gula, termasuk permen jahe.



Sedikit Cerita tentang Permen Jahe

Bahan primer buat membuat permen jahe ialah jahe. Jahe merupakan tanaman rimpang nan berfungsi sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Pedas menjadi rasa dominan pada jahe nan dihasilkan oleh senyawa zingeron. Jahe termasuk ke dalam suku Zingiberaceae . Jahe diperkirakan berasal dari India, tetapi ada juga nan berpendapat bahwa jahe berasal dari Cina.

Oleh sebab itu, kedua negara ini disebut-sebut sebagai negara nan pertama kali memanfaatkan jahe, terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak, dan obat-obatan tradisional. Pada zaman kolonial, jahe menjadi komoditas nan populer di Eropa. Saat ini, Ekuador dan Brasil menjadi pemasok jahe terbesar di dunia.

Jahe nan menjadi bahan primer permen memiliki batangnya semu, akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dan baunya menyengat, daunnya menyirip, tangkai daunnya berbulu halus, bunganya berbentuk oval nan tumbuh dari dalam tanah, gagang bunganya bersisik sebanyak 5 sampai 7 buah, bunganya berwarna hijau kekuningan, bibir kembang dan kepala putik berwarna ungu, serta tangkai putiknya berjumlah dua.

Jahe hanya bisa hayati di daerah tropis dengan ketinggian 0 sampai 1.500 meter di atas permukaan laut, kecuali jahe gajah nan hayati di ketinggian 500 sampai 950 meter. Selain itu, dibutuhkan curah hujan 2.500 sampai 3.000 mm per tahun, kelembapan 80%, tanah dengan PH 5,5 sampai 7, dan unsur hara nan tinggi. Tanah buat menanam jahe tak boleh tergenang.

Permen jahe memang tergolong permen kuno. Permen ini sudah tercatat dalam buku Islan of Java karya John Joseph Stockdale, wisatawan asal Inggris. Pria ini menyebutkan, pada 1778, Belanda mengirim produk nan disebut candied ginger dari Batavia ke Jakarta sebanyak 10.000 pon. Candied ginger sangat digemari di Eropa sebab bisa menyembuhkan kembung.

Seiring perkembangan zaman, kegunaan permen ini tak hanya itu. Ternyata, permen ini bisa mengurangi gejala penyakit radang sendi sebab kelebihan asam urat nan disebut gout , mengatasi gangguan pencernaan dampak terlalu banyak minum minuman keras, dan bisa memperlancar peredaran darah.

Di Cina, terdapat dua jenis permen jahe, yaitu permen nan segar dan permen nan kering. Permen nan segar digunakan buat mengusir hawa dingin dan racun serta mengurangi rasa mual. Sementara itu, permen nan kering digunakan buat menyembuhkan kekurangan hawa dingin saat nyeri lambung, nyeri perut, diare, batuk, dan reumatik.

Di India, permen ini bermanfaat buat mengobati mual, asma, batuk dan rasa nyeri nan hebat, mengatasi jantung nan berdebar-debar, mengatasi gangguan pencernaan, mengatasi nafsu makan nan menurun, dan mengatasi reumatik.

Selain diproduksi sebagai permen nan sangat disukai oleh masyarakat Eropa, jahe juga bisa diproduksi menjadi berbagai panganan. Misalnya, masyarakat Jepang dan Tiongkok sangat menyukai asinan jahe. Masyarakat Tiongkok, Eropa, dan Jepang sangat menyukai sirup jahe. Masyarakat Indonesia sangat menyukai sekoteng, bandrek, dan wedang jahe. Biasanya, minuman ini dinikmati pada malam hari sebab memberikan rasa hangat.

Permen ini masih bisa ditemukan di berbagai tempat, meskipun mulai sulit buat mendapatkannya. Dahulu, pembungkus permen ini terbuat dari kertas minyak. Kemudian, terus berkembang menggunakan plastik. Akan tetapi, masih sederhana.

Sekarang, pembungkus permen ini berupa plastik cetakan. Bahkan, ada beberapa permen ini nan bagian dalamnya dibungkus seperti agar-agar. Akan tetapi, para penikmat permen tak perlu risi sebab pembungkus tersebut bisa dinikmati.

Siapa sangka, permen nan berasal dari Indonesia ini tak kalah dengan permen-permen dari berbagai negara di Eropa, seperti premen gummy bear dari Jerman, permen nougat dari Prancis, premen li hing mui dari Cina, permen turkish delight dari Turki, dan permen botan rice candy dari Jepang.



Resep Membuat Permen Jahe di Rumah

Permen ini bisa dibuat sendiri di rumah. Pembuat hanya butuh menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan nan diperlukan. Berikut ini ialah resep membuat permen nan bisa menghangatkan tubuh tersebut.

Alat-alat nan diperlukan ialah kompor; panci atau wajan; pengaduk kayu; parutan; gelas ukur; timbangan; termometer; gunting; pisau; baskom plastik; nampan plastik; kertas mintak; kantung plastik.

Bahan-bahan nan diperlukan ialah 50 kilogram jahe nan sudah dipotong-potong; 50 kilogram tepung ketan; 50 kilogram gula pasir; 5 kilogram tepung maizena; 2 kilogram garam; 2 kilogram asam sitrat; 200 gram kalium sorbet; kayu manis secukupnya; 10 kilogram mentega; 400 liter air; 50 gram natrium benzoat; dan 30 liter bahan bakar minyak.

Cara membuatnya ialah untuk cairan sari jahe. Gongseng tepung ketan. Buat larutan gula. Campurkan sebagian tepung ketan nan sudah disangrai, tepung maizena, dan sebagian sari jahe. Campuran ini dinamai adonan A. Campur residu sari jahe dengan garam, kayu manis, dan mentega. Lalu, panaskan sampai mendidih. Campuran ini dinamai adonan B. Adonan A nan sudah jadi dimasukkan ke dalam adonan B, lalu campur rata hingga matang.

Campuran ini dinamai adonan C. Campurkan dan aduk rata larutan gula, asam sitrat, natrium benzoat, dan kalium sorbet. Campuran ini dinamai adonan D. Masukkan adonan D ke dalam adonan C, lalu aduk rata. Angkat adonan setelah tercampur dan matang. Adoanan ini dinamai adonan E.

Ambil sebagian residu tepung ketan nan sudah disangrai, campurkan ke dalam adonan E, lalu aduk sampai kekentalannya dirasa cukup. Residu tepung ketan nan lain bisa dipakai buat taburan supaya adonan tak lengket saat dikemas.

Adonan nan sudah jadi itu dituang ke dalam loyang dengan ketebalan 0,5 sampai 1 centimeter, lalu dinginkan selama kurang lebih 12 jam. Lalu, adonan nan mengeras itu (permen) dipotong sinkron dengan selera. Residu tepung ketan bisa digunakan buat taburan permen supaya tak lengket saat pengemasan. Pengemasan ini bertujuan buat memperindah tampilan permen dan memperpanjang umur sipan permen.

Itulah sedikit cerita tentang permen jahe. Semoga cerita ini bisa memberikan manfaat. Tentu saja, jangan lupa mencoba resepnya di rumah buat tetap menghangatkan tubuh Anda!