Teknik Budidaya Ikan Koi

Teknik Budidaya Ikan Koi

Ikan koi membutuhkan air jernih berkadar oksigen tinggi. Sebab, ikan nan termasuk golongan carp (karper) ini memang pada dasarnya tumbuh di air. Ikan koi sebaiknya dipelihara di kolam agar mudah mendapatkan sinar matahari dan makanan alami. Sinar matahari berfungsi membentuk rona pada tubuh ikan. Kedalaman kolam ikan koi harus benar-benar diperhatikan saat membuat kolam. Lantaran, air nan kurang dalam menyebabkan ikan koi susah beradaptasi saat perubahan suhu.



Teknik Membuat Kolam Ikan Koi

Ketinggian air di dalam kolam sebaiknya minimal 2 meter. Mengingat, suhu air di bagian bawah dan atas akan berbeda saat malam hari dan siang hari. Sebagian kolam juga harus terhalangi, agar tak hiperbola terkena sinar matahari. Sebab, hal ini akan meningkatkan suhu air serta mengakibatkan air keruh.

Perlu teknik spesifik buat membuat kolam ikan koi. Tujuannya agar ikan dapat berkembang dengan sehat. Berikut ini tips cara membuat kolam ikan koi.

• Pemilihan lokasi kolam

Pilihlah lokasi nan tak terlalu panas dan juga tak terlalu rindang. Usahakan agar ikan koi terkena sinar matahari minimal 3 jam dalam sehari. Sebaiknya posisi kolam terbenam di tanah, sebab ikan koi dinikmati dengan melihat bagian punggungnya. Jika kolam terlalu rindang pun kurang baik buat perkembangan rona koi. Selain itu, kualitas air akan cepat kotor. Sebab, daun seringkali berjatuhan. Loka nan terlalu terbuka juga akan membuat air kolam cepat berlumut.

• Ukuran kolam

Untuk menentukan ukuran kolam harus diperhatikan loka nan tersedia, kemampuan mesin pompa, ketersediaan air, luas ruang filter, dan jumlah ikan nan akan disimpan dalam kolam. Artinya semua itu mesti saling menyesuaikan.

• Bentuk sisi samping kolam

Jangan terlalu banyak lekukan keluar dan kasar pada sisi kolam. Sebab, akan mempengaruhi pertumbuhan bakteri dan akan sulit membersihkan. Selain itu, tak baik untuk badan ikan koi bila kena gesekkan.

• Bentuk dasar kolam

Dasar kolam sebaiknya jangan terlalu datar. Akan tetapi, dibuat agak miring antara 20% hingga 40% ke samping atau ke sudut kolam. Dengan demikian, kotoran ikan koi mudah terkumpul dan mudah dibersihkan.

• Lubang kontrol ketinggian air

Pada sisi bagian atas, siapkan lubang kontrol ketinggian air (overflow). Jaraknya, sekitar satu jengkal dari permukaan kolam. Sesuaikan besarnya lubang agar ikan koi tak keluar lewat lubang tersebut.

• Pembuangan

Siapkan juga pembuangan di bagian sudut bawah buat menguras air.

• Filterisasi

Filterisasi sebaiknya dibentuk menjadi tiga bilik. Bilik pertama buat pengendapan kotoran ikan di dasarnya. Bilik ke-2 dan ke-3, selain buat pengendapan kotoran juga disertai dengan filter di tiap biliknya. Sediakan pula filter mat dalam salah satu bilik tersebut. Fungsinya sebagai loka tumbuh bakteri pengurai nan membantu proses penjernihan air.



Teknik Budidaya Ikan Koi

Ikan koi ini memang ikan istimewa. Harganya pun membuat pemiliknya merasa istimewa. Berikut ialah beberapa teknik memelihara ikan koi.

• Kualitas air

Kualitas air sangat mempengaruhi kualitas tampilan ikan koi . Karenanya perlu mendapat perhatian. Kualitas air secara optimum diusahakan pada posisi suhu berkisar 24-26oC, pH 7,2-7,4 (agak basa), oksigen minimal 3-5 ppm, CO2 maksimal 10 ppm, dan nitrit makasimal 0,2. Air harus terlebih dahulu disaring, lalu diendapkan selama 24 jam. Gunakan aerator agar oksigen selalu tersedia.

• Pakan

Koi ialah jenis pemakan di area dasar serta pemakan segala. Pelet dapat diberikan sebagai pakan protesis agar pembesaran koi terbantu. Sumber protein utamanya, campuran bahan botani berbagai tepung, seperti tepung gandum.

Untuk bahan hewaninya, seperti diberikan tepung berbahan dasar kepala udang, cumi, tepung ikan, kekerangan dll. Berikan juga multivitamin pelengkap makanan juga mineral jenis Ca, Mg, Zn, Fe, dan Co. Kualitas pakan akan sangat berpengaruh terhadap tampilan ikan koi.

Karenanya, banyak diupayakan pemberian pakan dengan bahan berkadar zat pigmen.Contohnya, astasantin (merah), karotin (warna jingga), dan rutin (kuning) nan ada pada tumbuhan serta hewan.

Benih koi (hingga bobot 50 g/ekor) sebaiknya diberi pakan alami. Cacing tanah, cacing darah, merupakan pakan nan tepat buat benih koi. Pakan ini akan dapat diterima oleh sistem pencernaannya. Phitoplankton juga dapat dijadikan santapan koi.

• Pembenihan

Kolam pemijahan tentunya berbeda dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus diplester seluruhnya dan dapat dikeringkan dengan sempurna. Selain itu, harus memiliki pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri. Sebaiknya, siapkan kolam tersendiri buat menetaskan telur. Untuk perawatan benih juga sebaiknya disiapkan kolam terpisah.

Kalau memungkinkan, guna mengolah pakan alami, perlu juga kolam tersendiri. Gunanya buat mensuplai pakan benih. Hal ini dilakukan saat kehabisan kuning telur.
Untuk pemijahan pilih induk nan memiliki pola rona bervariasi dan cerah simetris dengan bentuk tubuh seperti terpedo. Berat badannya minimal 1 kg.

Carp akan memijah pada musim semi dan menjadi matang gonad dengan menaikkan suhu air. Pisahkan wadah induk jantan dan betina buat menghindari bertelur nan tak diinginkan. Jangan beri pakan selama beberapa hari. Koi akan memijah dengan sendirinya. Untuk itu, suntikkan hormon pada induk nan betina. Tujuannya agar proses pembuahan berjalan cepat.

Setelah penyuntikan, tunggu sekitar 10 jam akan terjadi ovulasi . Sistem pemijahan tanpa pengurutan seperti ini dinamakan semi alami. Kondisi ikan tak akan terlukai. Bila cara tersebut sulit dilakukan, lakukan sistem stripping sebagai pilihan terakhir. Caranya dengan mengurut telur juga sperma. Untuk perbandingannya 2 induk betina berbanding 1 induk jantan. Telur nan dikeluarkan induk betina biasanya menempel pada injuk. Setelah itu, sprema jantan segera membuahi. Selanjutnya, pisahkan telur dari induk.

• Pendederan

Butuh waktu 24-48 jam buat menetas setelah telur dibuahi, tergantung suhu. Kepadatan telur 1 kg per 5 liter air. Karena masih mempunyai kantong kuning telur, pakan belum diperlukan larva. Biarkan antara 3 hingga 4 hari. Baru, menjelang akan habisnya kuning telur, berikan pakan alami. Seterusnya, berikan pellet secara bertahap. Kemudian, setelah lima hari, larva sebanyak 1 juta akan membutuhkan artemia sekitar 7 kg.

Ada dua termin pendederan. Pendederan I dilakukan selama dua bulan pemeliharaan. Selama waktu ini, larva akan memasuki termin fingerling sekitar 2-3 cm ukurannya. Guna mengembangkan pakan alami lakukan pendederan II di kolam.

Pada saat ini, lakukan seleksi buat mendapatkan ikan koi berkualitas dan penjarangan (mengurangi kepadatan). Tujuannya memberi ruang mobilitas nan cukup bagi ikan koi. Waktu buat memasuki termin fingerling antara 6-8 minggu. Sementara, buat memperoleh ukuran antara 5-8 cm butuh waktu selama 4 bulan.

• Pewarnaan

Pola rona berhubungan erat dengan kualitas koi. Ikan koi dapat dikatakan berkualitas baik jika memiliki batasan antarwarna nan jelas dan simetris. Loka penyimpanan ikan akan mempengaruhi warna. Jika disimpan di wadah nan gelap rona ikan cenderung menjadi gelap.

Jika mengalami stres rona ikan koi juga akan berubah. Biasanya, rona ikan akan lebih baik bila masa pertumbuhannya lambat. Lantaran, pigmen akan berubah seiring dengan pertumbuhannya. Pigmen juga dapat ditimbulkan oleh karotenoid nan bisanya terdapat pada pakan.