Jangan Berhenti Hanya di Nama Panggilan

Jangan Berhenti Hanya di Nama Panggilan

Proses pacaran memang indah. Salah satunya ialah dengan membuat nama panggilan untuk pacar . Nama panggilan untuk pacar ialah nama nan ditujukan buat mengungkapkan rasa sayang dan cinta terhadap pacar. Rasa nan akan memutihkan perasaan cinta dua insan manusia.

Begitulah suasana kisah cinta nan tebangun dengan membuat nama panggilan untuk pacar kita masing-masing. Ada beberapa panggilan nan akrab di telinga kita seperti "yang". Yang ialah kepanjangnya buat sayang. Sayang nan dimaksudkan di sini tentunya ialah pacar kita masing-masing, baik itu buat si pria atau pun wanita.



Panggilan Spesifik Untuk Pacar

Ada juga nan memanggil nama pacar dengan sebutan "hon". Hon berasal dari bahasa inggris honey yang artinya ialah sayang. Berbagai variasi panggilan pun dicoba oleh masing-masing kita terhadap pacar. Jika seorang pria memanggil pasangan wanitanya dengan sebutan "Hon", maka si pihak wanita memanggil pria tersayang alias pacarnya dengan sebutan nan lebih dimodifikasi lagi, yaitu "hun". Intinya sama yaitu, artinya sayang.

Ada juga pria nan menyebutkan bukti diri pacarnya dengan sebutan nan sudah dimodifikasi yaitu "beib". Beib ialah sebutan dari baby . Biasanya panggilan sayang ini dilakukan oleh orang-orang dari luar negri atau dari Barat. Sedangkan buat di Indonesia atau di timur dilakukan dengan modifikasi "beib".



Tips Membuat Nama Panggilan Pacar

Sebenarnya masih banyak lagi nama panggilan buat pacar nan dapat kita buat, tak hanya seputar hon, hun, atau beib. Berikut ialah tips buat membuat nama panggilan buat pacar.

1. Dari Tampilan Fisik

Memang agak terkesan kejam, jika menilai seseorang dari fisiknya. Tapi, kalau sudah bicara cinta, hal seperti fisik pun dapat terlupa. Misalnya pacar kita cowok memilki perut nan sedikit buncit. Maka kita dapat memberikan nama panggilan sayang "cit". Atau pacar kita memilki kulit nan putih. Maka kita dapat memanggilnya dengan panggilan sayang "put".

2. Dari Benda nan Disayangi

Misalnya di kamarnya terdapat boneka beruang. Kita dapat memulai memanggilnya dengan sebutan bear . Atau si dia memilki boneka panda, kita dapat juga memanggil dengan sebutan itu. Bahkan ada juga nan memanggil pacarnya dengan sebutan "nyet", sebab si pacar memiliki boneka dengan bentuk monyet nan ia sayangi. Konotasi "nyet" pun berubah menjadi sebuah bentuk ungkapan rasa sayang terhadap pacar.

3. Panggilan Klasik

Panggilan klasik di sini, yaitu memanggilnya dengan singkatan namanya. Seperti Rina, dipanggil "Rin" atau Maia dipanggil "May".

4. Menggunakan Istilah Asing

Bagi nan suka menggunakan istilah-istilah asing, pastinya sering menggunakan bahasa asing tersebut. Seperti memanggilnya dengan sebutan pacar wanita kita nan cantik dengan "belle" (bell) meskipun nama pacar kita bukanlah Bela. Atau bagi kamu nan suka nonton harry potter, niscaya panggilan sayang nan diungkapkan ialah "dear".

Kalau pacar kita binggung dan menanyakan apa nan barusan kita ungkapkan, jawab saja dengan bahasa nan menggoda dan gombal. Niscaya ada beberapa wanita nan bahagia dan penasaran dengan hal-hal tersebut. Otomatis rasa sayang pun akan semakin kuat dengan gombalan dan rasa penasaran.

5. Menggunakan Nama Gabungan

Ada juga nan membuat nama panggilannya dengan gabungan dari nama mereka berdua. Memang ini kurang sporadis dilakukan, tapi ada. Misal nama panggilan cowoknya Budi sedangkan nama panggilan ceweknya Riski, maka nama panggila buat cowoknya tetap Buki (budi riski). Sedangkan panggilan ceweknya, Kibu (Riski Budi)

Tips-tips lainnya dapat dicoba dengan mengamati si pacar dalam kegiatannya sehari-hari, maka dengan sendirinya kita dapat membuat nama panggilan untuk pacar kita.



Jangan Berhenti Hanya di Nama Panggilan

Setelah menunjukkan kemesraan melalui nama panggilan untuk pacar , tidak sedikit konduite pacarannya tidak menunjukkan kebahagiaan. Maskudnya, tetap saja terjadi pertengkaran dan bahkan sempat terjadi gaya pacara “putus-nyambung”. Apakah Anda ingin tahu bagaimana caranya agar pacaran Anda tetap awet? Berikut saran-saran nan dapat penulis berikan.

1. Berperilakulah nan Wajar

    Tak sedikit kita saksikan orang nan berpecaran seperti orang nan sudah menikah. Sehingga lebih dari separuh nan dilakukan orang nan sudah menikah dilakukan oleh mereka nan pacaran. Padahal, pacaran sangat rentan sekali menimbulkan rasa bosan.

    Ada beda bosannya orang nan sudah menikah dengan orang nan masih pacaran. Orang nan sudah menikah jika bosan, ia tidak segampang itu meninggalkan pasangannya. Namun orang nan pacaran, dapat sesuka hatinya meninggalkan pacarnya. Oleh sebab itu, meski sudah memiliki nama panggilan tanda sayang masing-masing, tetap saja berperilaku nan wajar dalam berpacaran.

    Jika ingin berfoto, berfotolah dengan fose nan wajar. Jangan kesankan bahwa tubuh kita sudah seperti nan diklaim oleh grup slank mudah ‘digratisin’. Apalagi, saat ini media sosial kerap dijadikan ajang buat mengumbar foto kemesraan. Padahal, belum ada agunan bahwa kita bakal menikah dengannya. Panggilan sayang boleh diberikan, perbuatan sayang menyayangi seperti orang sudah menikah jangan dilakukan.

    2. Jangan Selalu Melihat Kekurangan Pacar

      Terkadang, saat pacaran timbul kekurangan nan dimiliki oleh pacar. Jika memang tulus mencintai dan menyayanginya, jangan pernah menilai sisi kekerungannya. Tapi pandanglah sisi kelebihannya. Karena dengan sisi kelebihannya, Anda bakal menjadi orang nan merasa beruntung mendapatkannya. Karena tak mungkin kita menyukai seseorang, kalau tak dilatarbelakangi oleh kelebihannya.

      Dengan kelebihan tersebutlah kita menemukan indahnya masa pacaran. Selain panggilan spesifik nan selalu disebutkan, juga timbulnya keharmonisan. Percayalah, afeksi akan terbina dengan baik bila keharmonisan selalu terjaga.

      3. Pegang Komitmen buat Setia

        Tak sedikit orang nan berpacaran memahami bahwa selama masih pacaran masih boleh ‘tebar pesona’. Jika sudah janji setia, jangan lagi memberikan tebar pesona kepada versus jenis. Panggilan spesifik buat sang pacar sudah diberikan, maka jagalah komitmen buat setia.

        Namun, jangan pula sebab lantaran komitmen dijaga kita begitu menjaga jeda dengan orang lain. Silahkan bertegur sapa dengan versus jenis, tapi jangan pernah mengumbar tanda-tanda menyukai. Karena bila seseorang terpesona dan tertarik, sedangkan diri kita tidak memiliki rasa apa-apa, maka kelak kita akan dianggap sebagai orang nan mempermainkannya.

        Oleh sebab itu, jaga komitmen tapi jangan terkekang. Pertahankan panggilan spesifik nan diberikan dengan tetap saling setia dan saling jujur. Tak ada pertahanan pacaran nan paling kuat selain saling setia, saling memahami dan saling jujur.

        4. Jangan Lama-Lama Berpacaran

          Bila sudah memiliki panggilan untuk pacar secara khusus, menerima kekurangan dan saling menjaga komitmen, maka jangan berlama-lama di masa pacaran. Jangan sampai timbul rasa bosan. Segeralah buat menikah. Karena pacaran mirip seperti memiliki handphone. Jika ada produk baru, terkadang ada keinginan buat membelinya dan meninggalkan handphone nan lama.

          Oleh sebab itu, biar peristiwa bosan tak terjadi. Segeralah buat menikah. Jalin interaksi pacaran nan sudah dijalani selama 6 bulan misalnya, sudah tepat digunakan buat membicarakan interaksi serius. Interaksi nan makin mempererat dan memperkuat.

          Untuk menjalin interaksi nan serius, diharapkan wanita dan keluarganya tidak lagi memberatkan pria dan keluarganya. Menikahlah dengan tanpa terjadi kondisi seperti transaksi di pasar. Jangan sampai ada tawar-tawaran dalam langkah buat menikah.

          Jika memang sudah setuju dan sepakat dengan hubungan, hendaknya kedua orang tua saling memberikan kemudahan. Berikan nan wajar. Sehingga proses pernikahan nan dilakukan dapat berjalan dengan lancar.

          Namun sayang, kondisi seperti kerap sporadis terjadi. Bila sudah ada rendezvous kedua orang tua, acapkali terjadi tawar menawar antar kedua orang tua. Seharusnya permasalahan ini dapat dibicarakan dengan cara nan bijaksana. Ditanya saja berapa kesanggupan cowok dan keluarganya.

          Tak mesti pernikahan nan dijalankan harus terbilang mewah, namun begitu selesai menikah hayati pun menjadi susah. Lebih baik, uang nan ada dibuat dengan acara sederhana selebihnya dijadikan simpan bekal. Ketika menghadapi masalah, masih ada uang nan tersisa nan siap membantu kehidupan rumah tangga.

          Memang panggilan untuk pacar terkesan begitu indah. Apalagi jika memang pacaran tersebut dapat dirawat hingga pernikahan. Maka panggilan tersebut dapat menjadi kenang-kenangan di saat sudah hayati bersama. Saat sudah tua. Sungguh panggilan tersebut menjadi kenangan nan menyerukan. Kenangan nan sulit buat digantikan hal apa pun.

          Jika Anda saat masih berpecaran, segeralah untuk panggilan antara anda dengan pacar Anda. Namun jangan lama-lama pacaran, segeralah buat menikah.