Rasa Kepemilikan

Rasa Kepemilikan

Orang lain dapat memanggil pacarnya dengan sebutan “bebeb”, tapi Anda dan si dia masih saja setia dengan panggilan nama seperti Galih atau Rita. Memang, tak ada nan salah dengan panggilan semacam ini. Akan tetapi, kadang pacar juga ingin disayang-sayang dengan panggilan demikian. Bahkan, dapat jadi panggilan sayang untuk pacar mengindikasikan hal-hal tertentu.



Progres Hubungan

Biasanya, pasangan nan sudah mempunyai panggilan khusus, berarti sudah cukup “jauh” dalam berhubungan. Dapat jadi memang pasangan ini belum begitu lama menjalin cinta, tapi progres hubungannya lebih cepat daripada pasangan lain.

Panggilan “baby” biasanya berarti “sudah ada apa-apa” antara kita dan si dia, entah dalam bentuk negatif atau positif. Semisal, kita dan si dia sudah berkomitmen buat melanjutkan interaksi pacaran ini lebih serius, atau malah sudah mempersiapkan pernikahan. Yang jelas, panggilan sayang dapat berarti adanya komitmen.

Progres interaksi relationship atau pertemanan nan sebelumnya biasa-biasa saja sekarang telah menjadi luar biasa. Hal tersebut ialah ditandai dengan adanya panggilan eksklusif kepada orang nan dianggap sebagai pacar.

Pacar ialah orang istimewa nan ada di dalam hati seseorang. Karena keistimewaan tersebutlah maka harusnya mendapatkan sebuah panggilan istimewa. Sebuah panggilan nan akan membedakan pacar dengan orang lain nan biasa saja.

Sebagaimana seperti di dalam keluarga nan di dalamnya ada ibu, ayah, adik, tante, dan masih banyak nan lainnya. Semuanya memiliki nama panggilan sendiri-sendiri. Nama panggilan tersebut diberikan sebab memang mereka ialah orang spesial nan memiliki loka di hati nan spesial.

Ibu ialah panggilan bagi orang nan telah melahirkan kita sedangkan ayah ialah seorang nan turut serta memiliki andil dalam kehadiran hayati kita di global ini. Nama ayah dan nama ibu ialah bukan nama sebenarnya nan dimiliki oleh mereka. Tetapi mereka mendapatkan nama panggilan tersebut sebab mereka memang orang spesial nan hadir dalam kehidupan orang nan memanggil mereka ibu dan ayah.

Dengan adanya nama panggilan tersebut membuktikan bahwa adanya progres atau perkembangan dari interaksi pertemanan antara keduanya. Semula nan merupakan orang biasa nan hanya mendapatkan panggilan nama sekarang telah beralih menjadi seorang pacar nan mendapatkan panggilan sayang atau istimewa lainnya.



Tingkat Keromantisan Pasangan

Kita dapat mengukur taraf keromantisan pasangan dari nama panggilan nan mereka berikan. Kalau hanya “baby” atau “beib”, mungkin semua orang memiliki panggilan nan mirip. Akan tetapi, kalau panggilannya semisal “embun”, dapat dipastikan ada dua kemungkinan.

Pertama, si lelaki sangat romantis. Kedua, si lelaki ialah jago menggombal. Akan tetapi, bukan berarti panggilan “kucingku” menunjukkan sikap tak romantis. Bahkan, dapat jadi kekasih nan memanggil “kucingku” ini hobi melucu atau bukan orang nan selalu berpikir serius.

Tingkat romantis seseorang juga dapat diukur dari adanya panggilan nan diberikan kepada pacarnya. Ada nan malah memberikan sebutan nan sangat berkesan di hati sang pacar sebab panggilan tersebut begitu spesial dan selalu terngiang-ngiang di telinga.

Hanya mendengar nama disebut saja membuat hati seorang pacar menjadi melayang. Bahkan serasa global ini hanya milik mereka berdua sedangkan nan lainnya dapat dikatakan hanya ngontrak.

Hubungan nan dijalin dengan adnaya panggilan eksklusif juga membuat taraf keromantisan pasangan meningkat. Coba saja bayangkan jika pacar hanya memanggil nama seperti orang lain memanggil namanya.

Pasti rasanya akan sangat berbeda jika nama panggilan tersebut hanyalah nama panggilan nan diberikanoleh pacar. Ketika mendengar nama tersebut disebut maka sudah niscaya dalam benak kita akan muncul paras sang kekasih sebab tak ada orang lain nan memanggil dengan nama tersebut kecuali pacar tersayang.



Rasa Kepemilikan

Sadarkah Anda, memberikan nama panggilan eksklusif buat pacar kita menandakan mulai adanya rasa kepemilikan nan tinggi antara kita dan si dia? Rasa seperti ini penting, sebab dengan demikian, kita dan si dia akan berusaha mengeliminasi segala hal nan memungkinkan hilangnya rasa kepemilikan itu, seperti pertengkaran nan tak penting, cemburu nan tak beralasan, atau malah selingkuh. Seharusnya, dengan memanggil “beib”, tak ada “beib-beib” lain jika kita ialah laki-laki/perempuan nan baik.

Rasa kepemilikan merupakan hal nan wajar saja. Bukan bermaksud buat membedakan atau menjadi benda tentang seeorang tetapi ketika kita memiliki seorang kekasih maka kita tentu tak ingin ada orang lain nan juga memilikinya.

Nama panggilan nan diberikan kepada sang kekasih juga mengindikasikan bahwa orang tersebut ialah milik kita. Bukan milik orang lain nan dapat diperlukan seenaknya.

Coba saja ketika ada orang lain nan memanggil dengan panggilan sayang nan sama kepada kekasih kita. Sudah niscaya kita akan bertanya-tanya apa nan sedang terjadi di antara keduanya. Bukankah nama tersebut hanyalah nama nan diberikan kepadanya sebagai seorang kekasih?

Bagaimana dapat orang lain juga menyebutkannya seperti itu? tentu beribu pertanyaan akan muncul dalam kepala kita tatkala ada orang lain nan memanggil kekasih kita dengan panggilan sayang.

Nama nan memang hanya spesifik diberikan hanya kepada orang nan telah memiliki hatinya tersebut tidaklah mungkin dapat diberikan sembarang. Oleh karenanya nama panggilan hanya diberikan kepada orang lain jika orang tersebut ialah kekasih hati nan juga berarti milik kita seorang dan bukan milik orang lain.



Memanjakan Pasangan

Penyebutan “beib” atau padanannya sebenarnya berarti dua hal. Pertama, kita sangat perhatian dengan pacar sehingga ingin memanjakan pasangan dengan sebutan tersebut. Kedua, sebenarnya kita juga ingin dimanjakan pasangan dengan menyebut demikian. Setidaknya, di alam bawah sadar kita, kita juga ingin dipanggil “baby”.

Hal ini wajar sebab bermanja-manja juga menjadi salah satu kunci kelanggengan hubungan, asal tak berlebihan. Yang penting, bila berada dalam satu kantor, atau sekelas, kita dapat membedakan kapan kita berkata “baby” dan kapan memanggil nama asli. Jangan membuat pasangan malu dengan kemanjaan kita.

Tentunya seorang kekasih ingin sekali dimanjakan oleh pasangannya. Salah satunya ialah sebutan sayang nan hanya diberikan oleh orang nan disayanginya. Bukan hanya panggilan seperti orang lain memanggilnya. Jika itu nan terjadi tentunya tak ada bedanya kekasih dengan orang lain ketika memanggil.



Panggilan Penuh Makna

Rasa sayang nan terlalu dalam dan teramat dalam menjadikan nama panggilan ini begitu istimewa sehingga dengan memberikan panggilan saja membuat seseorang melayang-layang dalam buaian kehangatan. Memang manusia ialah makhluk nan aneh.

Hanya dengan satu kata saja mampu membuatnya menjadi sebagai orang nan sangat istimewa. Bahkan melebihi keistimewaan nan dimiliki oleh seorang raja atau putri sekaipun. Tidak ada nan mampu menandingi keistimewaan tersebut.

Panggilan ini bukanlah panggilan biasa sebab kedahsyatannya telah terbukti ribuan tahun. Tidak hanya saat ini tetapi juga masa lalu juga sudah terbukti bahwa dengan memberikan nama panggilan kepada orang terkasih telah memberikan arti nan spesial bagi mereka.

Mengalahkan kedudukan seorang ayah dan ibu nan telah bersama dengan mereka selama belasan tahun. Betapa tidak? Ada nan berani dengan kedua orang tuanya hanya sebab ada seseorang nan memanggilnya dengan kata sayang atau dengan nama panggilan lainnya.

Perselisihan pun juga kadang terjadi antara keduanya yakni orang tua dan anak hanya sebab ada nama panggilan tersebut nan diberikan oleh orang lain kepada sang anak. Sebuah kata nan ajaib nan mampu menyatukan seseorang tetapi juga punya kekuatan buat memisahkan.

Itulah kata panggilan sayang dari seorang kekasih kepada kekasih lainnya nan sangat disayanginya. Nama panggilan tak hanya kata sayang atau bebeb saja. Ada juga nama panggilan lainnya nan diberikan kepada seorang kekasih.

Nama itu mengandung ungkapan sayang nan hanya diberikan kepada seseorang saja. Dan seseorang itu ialah kekasihnya dan bukan orang lain. Dengan nama panggilan tersebut seseorang mencoba menghadirkan sosok baru nan benar-benar merupakan bagian dari dirinya sendiri .

Dengan resminya nama panggilan itu diberikan kepada seseorang nan merupakan kekasihnya maka sudah resmi pula dia mengatakan bahwa dia ialah miliknya. Dan bukan milik generik lagi nan dapat dimiliki oleh orang lain. Semuanya sebab hati mereka sudah terpaut antara nan satu denga nan lainnya.