Horizon B

Horizon B

Tanah merupakan bagian padat Bumi lapisan terluar nan menjadi pijakan serta loka tumbuhnya tanaman. Sama halnya seperti atmosfer nan terdiri atas beberapa lapisan, tanah pun memiliki beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tanah tersebut disebut horizon tanah .

Tanah mengandung berbagai jenis unsur hara, air, udara, dan berbagai macam mikroorganisme. Mikroorganisme-mikroorganisme nan hayati di dalam tanah memiliki sifat menguntungkan dan juga merugikan. Tanah memiliki peran krusial dalam pertumbuhan tanaman. Mulai menjadi media bagi tumbuhnya tanaman, menjadi loka hayati bagi akar tanaman, dan menyediakan berbagai jenis unsur hara dan juga air buat makanan tumbuhan.

Horizon tanah biasanya ditandai dengan beberapa huruf. Setiap huruf tersebut menjadi simbol bagi setiap lapisan horizon. Urutan huruf mulai dari lapisan paling atas ialah O, A, B, C, R. Setiap lapisannya memiliki fungsi serta kandungan nan berbeda-beda. Kesuburan tanah pun memiliki pengaruh terhadap fungsi dari lapisan-lapisan ini.



Lapisan Horizon O

Lapisan O ini merupakan lapisan paling atas nan sebagian besar berisi bahan organik. Lapisan ini hanya memiliki tebal beberapa centimeter dari permukaan tanah. Pada lapisan ini pun banyak terkandung humus nan berfungsi sebagai penyubur tanah.

Humus ini sendiri sebagian dihasilkan dari sisa-sisa makhluk hayati seperti ranting-ranting dan daun-daun tanaman nan gugur. Lapisan ini memiliki karakteristik khas seperti rona lapisan nan gelap mulai dari cokelat sampai kehitaman, salah satunya sebab residu mahkluk hayati seperti ranting dan daun-daunan nan membusuk.



Lapisan Horizon A

Lapisan A merupakan horizon mineral nan letaknya berada di permukaan tanah atau berada satu taraf di bawah lapisan O. Lapisan ini masih lebih fertile bila dibandingkan lapisan-lapisan nan ada di bawahnya.

Biasanya horizon tanah ini memiliki rata-rata ketebalan sekitar 20-35 cm. Lapisan ini juga sering disebut sebagai zona eluviasi. Kegiatan nan terjadi di zona eluviasi ialah kegiatan pencucian terhadap partikel-partikel tanah nan halus seperti debu dan liat berupa butiran oleh air hujan.



Horizon B

Bila lapisan A disebut zona eluviasi, lapisan B disebut zona iluviasi. Zona iluviasi ialah zona pengendapan dari partikel tanah nan merupakan hasil dari pencucian air hujan pada zona eluviasi.

Lapisan ini memiliki kadar kesuburan nan kurang sebab hanya sedikit bahan organik atau bahkan tak mengandung bahan organik sama sekali. Oleh sebab itu rona dari lapisan B ini lebih terang dari lapisan A. Hal ini juga menandakan bahwa kesuburan tanah di dalam lapisan B ini kurang jika dibandingkan dengan lapisan A.



Lapisan Horizon C

Lapisan C ini merupakan lapisan berupa batuan dasar nan telah mengalami penghancuran serta pelapukan. Nah, lapisan C ini disebut juga zona regolit.



Lapisan Horizon R

Lapisan ini merupakan batuan tersedimentasi sehingga sangat keras. Lapisan batuan ini masih bersifat pejal karena belum pernah mengalami pelapukan.

Setiap lapisan dari tanah ini memiliki pengaruh nan cukup krusial terhadap pertumbuhan tanaman di atasnya. Tidak semua tanah bersifat subur, ada beberapa daerah memiliki tanah nan bersifat tandus dan tak cocok buat ditanami tanaman. Akan tetapi, tak menutup kemungkinan, dengan teknologi nan semakin maju dewasa ini, tanah tandus tersebut tetap dapat dijadikan media buat penanaman tumbuhan.



Menjaga Kesuburan Tanah

Kesuburan tanah ialah hal krusial nan membuat tanah tetap dapat produktif sebagai loka hayati berbagai jenis tumbuhan, serta buat menjaga ketersediaan air tanah. Kesuburan tanah pun bisa mengoptimalkan fungsi krusial dari setiap lapisan horizon tanah . Beberapa faktor nan memengaruhi kesuburan dari tanah ialah rona tanah, tekstur dan struktur, keasaman, bahan organik dan mineral, dan kandungan air tanah.

Berikut klarifikasi mengenai faktor-faktor nan berpengaruh pada kesuburan tanah.



1. Rona Tanah

Warna tanah merupakan salah satu karakteristik fisik tanah nan mudah buat diketahui. Tanah nan fertile memiliki rona cokelat kehitaman. Hal itu menandakan bahwa tanah banyak mengandung bahan organik dan unsur hara. Dengan rona tanah seperti itu, tanaman dapat tumbuh dengan baik sebab mendapatkan asupan unsur hara dan air nan mencukupi.

Warna tanah dipengaruhi oleh empat bahan krusial nan terkandung di dalam tanah. Empat bahan krusial tersebut ialah senyawa besi (Fe), kuarsa dan feldspar, senyawa mangan (Mn), dan bahan-bahan organik.



2. Keasaman Tanah

Tingkat keasaman dari tanah dapat menjadi pengukur fertile tidaknya tanah. Tanah nan baik buat ditanami ialah tanah nan sifatnya netral, tak terlalu asam juga tak terlalu basa. Tanah nan netral memiliki kadar pH antara 6 sampai 7.
Untuk menjaga agar tanah tetap memiliki pH nan normal, tanah nan bersifat asam dapat dinetralkan dengan menggunakan kapur. Sedangkan tanah nan cenderung basa dapat dinetralkan dengan menggunakan belerang.



3. Tekstur dan Struktur Tanah

Tekstur menjadi pengukur kekasaran dari butiran nan terkandung di dalam tanah. Tanah nan banyak mengandung pasir ataupun kerikil memiliki tekstur nan kebih kasar. Sedangkan tanah nan lebih banyak mengandung debu dan liat akan lebih halus.

Struktur tanah berhubungan dengan susunan gumpalan nan terkandung di dalam tanah. Struktur tanah sendiri dapat menjad pengukur kegemburan dari tanah tersebut. Apakah sebuah huma tanah bersifat gembur atau justru sebaliknya kondisi struktur tanah keras dan liat.

Ada enam tipe struktur tanah di antaranya, lempeng (platy), tiang parismatik, tiang kolumner, gumpal bersudut, sferoid (polyeder kersal) dan sferoid remah, dan tak berstruktur.



4. Bahan Organik nan Terkandung dalam Tanah dan Mineral

Tanah nan fertile ditandai dengan terkandungnya bahan organik nan cukup di dalam tanah. Bahan organik sendiri berasal dari sisa-sisa makhluk hayati seperti ranting dan daun nan membusuk di atas permukaan tanah serta sisa-sisa jasad renik.

Bahan organik pun dapat dibuat sendiri oleh petani, biasanya dinamakan kompos. Pembuatannya dapat dengan mencampurkan kotoran hewan seperti sapi atau kambing lalu dicampurkan dengan berbagai residu tanaman, dapat berupa daun-daunan, ranting, jerami, dan masih banyak lagi.

Selain bahan organik, tanah nan fertile biasanya memiliki kandungan mineral nan juga banyak. Kandungan mineral anorganik nan terdapat di dalam tanah biasa dikenal dengan unsur hara. Unsur hara sendiri terdiri atas dua bagian yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Setiap jenis unsur hara tersebut memiliki kandungannya masing-masing.



5. Kandungan Air Tanah

Tanah nan fertile tentunya memiliki kandungan air tanah nan cukup. Air tanah ini selain menjadi sumber air buat pertumbuhan tanaman, juga menjadi sumber air buat kebutuhan hayati manusia.

Fungsi dari horizon tanah bergantung dari faktor-faktor nan berpengaruh pada kesuburan tanah di atas. Menjaga kesuburan tanah dapat dilakukan selain dengan atau dari faktor alami juga dapat dengan sengaja, yakni dibuat agar tanah tetap subur.

Misalnya dengan rajin memberi pupuk kompos terutama pada areal pertanian sehingga membantu tanah di sekitar areal pertanian tetap subur, rajin menyiram tanaman, dan mengontrol kondisi tanah terutama pada saat musim kemarau ketika keadaan tanah berangsur-angsur kering.

Menjaga kesuburan tanah sudah menjadi salah satu tugas kita sebab perlu kita akui bahwa banyak sekali kegunaan tanah nan diperlukan.