Konsep Pengembangan Hukum Hooke

Konsep Pengembangan Hukum Hooke

Hukum Hooke telah menjadi salah satu khazanah kekayaan sains di dunia. Anda nan menyukai dengan global fisika, tentulah tak akan asing dengan Hukum Hooke ini. Nah, akan dijelaskan lebih jelas apa itu Hukum Hooke dan bagaimanakah asal muasal munculnya Hukum Hooke itu?

Sebagaimana kita ketahui bahwa interaksi antara gaya nan meregangkan zat nan bersifat elastis dan pertambahan panjang zat elastis ialah hal memang sudah dinyatakan dalam Hukum Hooke ini. Dengan kata lain, pada daerah elastisitas benda, maka gaya nan bekerja pada benda tersebut sebanding dengan pertambahan panjang benda. Maka itulah nan disebut dengan Hukum Hooke.

Sementara itu, nan dinamakan dengan Elastisitas sendiri merupakan kesamaan pada suatu benda buat berubah ke dalam bentuk. Baik dalam bentuk panjang, lebar, atau juga tinggi, akan tetapi massanya tak berubah.

Hal itu disebabkan adanya gaya nan menekan atau menarik, nan jika gaya ditiadakan, maka nan terjadi ialah bentuk benda kembali seperti seperti asalnya. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa Hukum Hooke sangat berkaitan dengan sesuatu nan bersifat elastisitas sebab memang keterkaitan Hukum Hooke juga sangat bertalian dengan benda nan memiliki pegas sebab Hukum Hooke mengemukakan adanya interaksi antara pertambahan panjang dengan gaya nan diberikan pada pegas, nan kemudian hukum dirumuskan menjadi:

F = -k.Δx

F ialah gaya nan diberikan (N) nan bisa merupakan F = w = m . g, sementara k ialah konstanta pegas (N/m), Δx ialah pertambahan panjang (m). Persamaan di atas berbunyi: Jika gaya tarik tak melampaui batas elastisitas pada pegas, maka nan terjadi ialah pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya.

Ini ialah pernyataan nan dikemukakan oleh Robert Hooke, nan tidak lain ialah seorang arsitek nan pernah ditugaskan merekonstruksi kembali bangunan-bangunan nan ada di kota London pasca kebakaran hebat pada 1666, dan dari sinilah kemudian dikenal dengan hukum Hooke. Lantas, siapa sebenarnya Robert Hooke ini?



Sang Penemu Hukum Hooke

Robert Hooke (1635-1703) ialah pria kelahiran Freshwater, Isle of Wight, Inggris pada 18 Juli 1635. Dalam global literatur ia sangat dikenal sebagai seorang penemu, ahli kimia dan matematika, mahir dalam bidang arsitek serta juga mendalami global filsafat atau nan kemudian dikenal dengan sosok filsuf.

Ayahnya nan bernama John Hooke ialah seorang rahib nan juga terkenal sebagai seorang kurator pada museum Gereja All Saints. Kepada ayahnya, penemu Hukum Hooke ini banyak belajar kepada ayahnya dalam kondisi nan serba kekurangan. Kemiskinanlah nan membuta Robert Hooke tak begitu dapat buat memiliki banyak keinginan bersekolah di forum nan sangat bagus, hingga akhir ia pun melirik global seni. Inilah nan menjadikan dikiriim ke London guna memperdalam ilmu seni, teruta seni lukisnya, kepada sosok pelukis Peter Lely.

Akan tetapi, hal ini tak berlangsung lama sebab ia kemudian berpindah minat, dari seni meloncat menjadi cinta pada pelajaran karya-karya klasik dan matemetika nan membuatnya mendaftarkan diri di sekolah Westminter. Setelah itu, penemu hukum Hukum Hooke ini terus melanjutkan pendidikannya di Universitas Oxford selama dua tahun, nan kemudian menjadikan tertunjuk sebagai asisten Robert Boyle nan tidak lain ialah berkat rekomendasi Profesor Kimia Thomas Willis, pembimbing Robert Hooke.

Pada saat itu, sosok Robert Boyle memang sedang mencari asisten dirinya sebab sedang mengadakan project pembuatan pompa udara. Maka dari sinilah, Robert Hooke bayak belajara dan menghabiskan waktu bersama Boyle selama dua dekade. Alhasil, dari hubungan nan kental inilah, penemu Hukum Hookeini mampu memberikan kemajuan-kemajuan nan luar biasa dahsyatnya.

Sebagamana kita ketahui, bahwa karirnya terus saja melonjak dan moncreng. Kita ingat, bahwa pada 1662, Hooke terpilih sebagai Curator Royal Society diamana tugas intinya membuat beberapa macam percobaan buat diajukan pada setiap kali digelar rendezvous di antara mereka perminggu.

Karena ketekunannya, maka hanya membutuhkan dua tahun kemudian, penemu Hukum Hooke ini menduduki posisi sebagai profesor dalam bidang geometri di Gresham Collage. Hooke ternyata mampu menggantikan posisi Issac Borrow nan mundur dari jabatan tersebut sebab alasan nan tidak dijelaskan.

Sepak terjang sang penemu Hukum Hooke ini terus saja berkembang, seiring dengan banyaknya aktivitas Hooke sebagai sosok ilmuwan nan sangat disegani. Maka pada 1666, saat London nyaris tak jelas bentuk sebab digusur barah kebakaran, maka penemu Hukum Hooke ini dapat memberikan gambar master plan sebuah kota nan baru selayaknya nan biasa dilakukan seorang arsitek. Maka ia pun terpilih sebagai orang nan akan melakukan perencana pembangunan kota oleh para pejabat dewan kota.

Akan tetapi,di balik kebesarannya itu, ternyata para sejarawan mengungkapkan sisi lain dari kehidupan sosok Hooke. Ia terkenal memiliki kehidupan nan tak bahagia, meski segala prestasi gemilang ia kuaasai. Sang penemu Hukum Hooke ini terkenal mudah tersingungg sekali, apalagi jika sudah berkaitan dengan masalah kecurigaan nan mendalam akan dicurinya ide orisinilnya oleh orang lain.

Hal ini kemudian menjadikan Hooke menjadi manusia nan sering mengalami sakit pencernaan sebab stress, pusing sebab tak dapat tidur nyenyak, bahkan ada nan mengatakan tidurnya di malam hari hanya 3 jam. Hingga kemudian, Robert Hooke pun dinyatakan mengidap penyakit diabetes nan tak sembuh selama bertahun-tahun, hingga pada 1702, penemu Hukum Hooke ini mengalami peradangan di kaki dan matanya buta.

Tak lama kemudian, tepatnya setahun setelah kebutaaan tersebut, Robret Hooke sang penemu Hukum Hooke ini pun meninggal global di Gresham College London Inggris.



Konsep Pengembangan Hukum Hooke

Boleh jadi Robert Hooke telah tiada, akan tetapi gagasa dan konsep nan sukses ia temukan dapat kita nikmati hingga sekarang. Bahkan keberadaan Hukum Hooke ternyata mengalami kemajuan nan cukup signifikan, terutama sekali di bidang mekanika.

Sebagaimana kita tahu, bahwa Hukum Hooke nan berkaitan erat dengan masalah pegas dan benda-benda nan mengandung elastisitas ini ini hingga hari ini terus dipelajari mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Begitulah Robert Hooke, mengabadikan hidupnya lewat Hukum Hooke.

Selanjutnya, ada pun konsep-konsep nan kemudian dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari ialah keberadan mikroskop nan biasa dimanfaatkan guna buat melihat benda-benda kecil dimana mata telanjang manusia kadang merasa kesulitan buat melihatnya. Konsep Hooke juga dapat ditemukan pada Teleskop nan dapat melihat benda-benda nan berada jauh di atas langit sana. Juga pada alat pengukur gravitasi bumi.

Selain itu Hukum Hooke juga dapat ditemukan pada jam nan menggunakan per, bukan ayunan, nan biasa dimanfaatkan sebagai pengatur waktu sebagaimana kita sama-sama mafhum, juga pada kronometer nan tidak lain dan tidak bukan ialah jam kasa akan tetapi selalu dapat tepat dan bermanfaat guna menentukan kedudukan garis sebuah kapal nan berada di laut.

Hukum Hooke juga dapat kita temukan pada sambungan-sambungan universal nan ada pada tongkat persneling di mobil. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa Hukum Hooke pada dasarnya dapat diaplikasikan dalam pembuatan ayunan pegas. Dan masih banyak lagi sebenarnya temuan-temuan lain nan berasal dari Hukum Hooke nan ditemukan Robert Hooke, jika kita memang sadar dan memahami betul bagaimana mengembangan sebuah konsep atas sebuah hukum nan ditemukan.

Jadi, apa nan ditemukan Robert Hooke kemudian dapat terus berkembang dan berkembang sampai kapan pun. Akhirnya, demikianlah wawasan mengenai Hukum Hooke. Semoga ada kegunaan nan dapat diambil demi kemajuan global ilmu pengetahuan manuasia.