Playboy, Majalah nan Menggumbar Aurat Wanita

Playboy, Majalah nan Menggumbar Aurat Wanita

Playboy, majalah pria dewasa nan digawangi Hugh Hefner itu memang terkenal sering memamerkan tubuh wanita dalam keadaan terbuka. Tidak heran jika majalah ini begitu bersahabat dengan kaum pria. Dari sekian banyak model nan pernah menjadi cover Playboy luar negeri, ada satu nama model Indonesia di dalamnya. Siapakah dia?



Model Indonesia Tiara Lestari

Tiara Lestari. Ya. Dialah model Indonesia nan dimaksud. Tiara Lestari pernah berpose panas dan menjadi sampul majalah Playboy Spanyol edisi Agustus 2005. Dalam majalah itu, Tiara berpose telanjang tanpa sehelai benang pun inheren di tubuhnya. Hal itu tentu saja tampak tabu dalam budaya Timur. Namun, bagi Tiara, pose syurnya di majalah pria dewasa internasional bukan kali itu saja.

Sebelum tampil di Playboy , Tiara pernah menjadi model majalah Penthouse terbitan Thailand dan Belanda. Penthouse merupakan salah satu majalah pria dewasa saingan ketat Playboy. Hal itu tentu saja menjadi “prestasi” membanggakan bagi wanita asal Solo ini, meskipun Tiara mengaku tak bahagia foto bugilnya beredar di Indonesia sebab foto itu sengaja dibuat buat “konsumsi” luar.

Keberanian Tiara dalam melakukan pose telanjang di majalah Playboy ini tentu cukup mencenggangkan bagi rakyat Indonesia. Mereka nan dulunya tidak banyak mendengar nama Tiara Lestari tapi sebab tampilnya ia di majalah Playboy ini maka semakin banyak nan mengenalnya.

Untuk dapat go international dan tampil di sebuah majalah internasional pula, bisa dianggap sebagai prestasi tersendiri. Tak semua model Indonesia bisa mengukir prestasi nan serupa. Dan mungkin bagi kebanyakan model mereka akan berjuang dan rela melakukan apapun buat bisa menjadi model nan dikenal oleh masyarakat luas terutama masyarakat dunia.

Namun, sebagai orang keturunan Indonesia nan masih menjunjung tinggi budaya dan kebiasaan ketimuran apa nan dilakukan oleh Tiara sebagai model Indonesia tentulah sangat bertentangan. Berfoto dengan pose bugil tentulah bukan lagi hal nan membanggakan namun menjadi hal nan masih tabu di masyarakat kita. Justru pelakunya akan mendapat cibiran dari masyarakat dampak ulahnya tersebut.

Tiara Lestari dengan foto telanjangnya telah menjadi sebuah kontroversi. Termasuk bagi ibunya sendiri nan merasa sangat terkejut dengan keberanian Tiara buat melakukan foto telanjang tersebut. Mungkin bagi diri Tiara sendiri, keberaniannya berfoto telanjang juga menimbulkan polemik batin tersendiri. Karena memang sejatinya ia masih memiliki jiwa-jiwa ketimuran nan masih menabukan hal ini.

Namun memang bagi kebanyakan orang hal tersebut bukan lagi hal nan tidak patut buat dilakukan. Para pelaku dan orang-oarng nan terlibat dalam produksinya tentu mengatasnamakannya sebagai sebuah seni. Seni nan bebas dan tidak terbatasi oleh apa pun termasuk kebiasaan dan agama. Seni nan bisa direfleksikan dalam bentuk apa pun.

Namun sejatinya, jika kita mau jujur ketika melihat sebuah foto bugil tentulah kita akan beranggapan bahwa itu tidak lagi bernamakan sebuah seni lagi, bagaimana bentuk dan kreasinya. Bugil ya tetap akan berarti bugil, telanjang, dengan mempertontonkan sesuatu nan tidak layak menjadi konsumsi umum. Sesuatu nan masih harus dijaga dan diberikan secara spesial spesifik buat orang terkasih.

Di Indonesia, tidak sedikit model Indonesia nan sudah memiliki keberanian buat berpose menantang walau pun masih belum dikatakan bugil atau telanjang. Dan tetap saja mereka bersembunyi di balik nama seni. Walau pun jika mereka diajak buat jujur kepada dirinya sendiri, foto-foto tersebut sudah termasuk daam kategori porno.



Adam Yurman Adalah Aktor di Baliknya

Jika ada pertanyaan mengenai orang nan mengangkat karier Tiara hingga tembus pasar internasional, Adam Yurmanlah jawabannya. Bersama sang fotografer asal Amerika ini, Tiara sukses muncul dalam majalah Penthouse Thailand dan Belanda. Bahkan, kemunculan Tiara dalam Playboy pun tak lepas dari tangan dingin Adam.

Majalah nan memamerkan lekuk tubuh wanita dari setiap negara itu meminta Adam buat mengabadikan estetika tubuh Tiara. Akhirnya, Adam mengunjungi Tiara di Jakarta dan melakukan pemotretan di Bali. Keberhasilan Tiara menjadi cover Playboy membuat Adam semakin menaruh asa besar pada perempuan nan dijuluki Naomi Campbell Asia Tenggara itu.

Adam pun pernah memajang lekuk tubuh Tiara pada sampul kalender model sensual nan ia terbitkan. Tidak hanya itu, foto-foto Tiara, bahkan, dipajang dalam sebuah situs “panas” milik Adam.



Playboy, Majalah nan Menggumbar Aurat Wanita

Playboy ialah majalah pria dewasa nan pertama kali muncul di Amerika. Playboy kebanyakan menampilkan foto dari para wanita dalam keadaan telanjang. Majalah ini telah berkembang dengan sangat pesat dan telah diterbitkan hampir di seluruh negara di dunia.

Majalah Playboy nan diterbitkan bulanan ini telah banyak menginterview orang-orang krusial seperti artis, arsitek, komposer, politikus bahkan pemain olahraga.

Majalah playboy ini memang telah dentik dengan hal-hal nan porno sebab memang kesukaan dan Norma Playboy buat menampilkan pose wanita dalam keadaan telanjang.

Ployboy pun pernah diterbitkan di Indonesia. Walau pun pada saat itu timbul pro kan kontra terhadap peluncurannya. Indonesia sebagai negara nan masih menjunjung ntinggi nilai-nilai ketimuran dan termasuk negara dengan jumlah penduduk mayoritas beragama Islam dianggap tak pantas dijadikan sebagai salah satu loka penerbitan majalah porno ini.

Namun memang tidak bisa dipungkiri bahwa majalah spesifik pria dewasa ini menjadi salah satu majalah dengan taraf penjualan paling tinggi di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat global menyukai hal-hal nan berbau porno.

Mengikuti kesuksesan majalah Playboy dengan hobinya dalam menggumbar aurat wanita, muncullah majalah-majalah serupa di global dan bahkan di Indonesia. Memang buat majalah spesifik pria dewasa nan terbit di Indonesia masih belum berani menampilkan foto telanjang wanita sebab memang masih dibatasi oleh anggaran nan melarangnya namun, foto-foto nan disajikan jga termasuk foto nan menggumbar aurat dan merangsang hasrat pria nan melihatnya.



Tampil di Playboy, Tolok Ukur Kesuksesan?

Bagi model Indonesia, go international merupakan sebuah cita-cita besar nan harus diwujudkan. Hal itu tidaklah hiperbola sebab banyak model Indonesia nan memang sukses merambah global internasional. Namun, bagaimana dengan model go international yang justru tampil dalam majalah “terlarang”?

Bagi sebagian orang, hal ini tentu saja merupakan tindakan nan sangat tak wajar dan tak bermoral. Namun, bagi para model nan melakoni hal itu, boleh jadi ini menjadi sebuah prestasi besar nan memang layak dibanggakan. Mengapa demikian? Tengok saja konduite para model Indonesia, profesional maupun pendatang baru! Mereka seolah bangga jika ada pihak-pihak nan meminta berpose tanpa busana.

Mungkin mereka beranggapan bahwa tubuh mereka memang sangat menggoda sehingga layak dibagi dengan sesama. Itung-itung beramal saja. Bahkan, tanpa diminta pun, model Indonesia banyak nan sengaja berfoto bugil dengan alibi koleksi pribadi. Apapun alasannya, tetap saja foto-foto itu menjadi konsumsi publik nan akhirnya membuat sang model terkenal.

Terkenal. Ya. Boleh jadi itulah alasan primer seorang model rela berpose tanpa busana. Bagaimanapun, melakukan hal nan bertentangan dengan kebiasaan niscaya menimbulkan pertentangan. Kontradiksi itu niscaya akan melibatkan publik dan menjadi pemberitaan panas di televisi. Dengan demikian, nama sang model semakin banyak dikenal.

Banyak hal pintas nan dilakukan oleh sebagian orang buat mencapai kesuksesan dan kepopuleran. Salah satunya ialah dengan melakukan hal-hal nan masih bertentangan dengan kebiasaan dan agama nan dianut oleh masyarakat kita.

Pekerjaan sebagai model menuntut adanya kesempurnaan fisik dari seorang model. Hal ini absolut dibutuhkan sebab dalam menjalankan pekerjaannya, seorang model memperlihatkan penampilan fisiknya.

Dunia model pun begitu sangat penuh persaingan baik nan sudah lama berkecimpung di global itu atau pun bagi model nan masih pemula. Model nan sudah lama berada di global permodelan haruslah bersaing dengan nan baru bermunculan buat tetap eksis. Sedangkan bagi model nan baru saja terjun ke global permodelan ini haruslah pandai-pandai mencari peluang. Banyak hal nan mereka lakukan dalam persaingan ini. Termasuk menjadi model dalam pose nan menantang.

Bagi sebagian model Indonesia berfoto dengan pose nan menantang bukan lagi sebuah hal nan harus dipikirkan ribuan kali. Kebanyakan dari mereka telah memiliki keberanian ini. Hal ini tidak lain tidak bukan hanya buat meraih kesuksesan dan kepopuleran dengan jalan nan lebih cepat.