Membedakan Pashmina Asli

Membedakan Pashmina Asli

Jilbab ialah kain epilog aurat nan dipakai di kepala wanita muslimah, dan hukumnya wajib dikenakan bagi mereka nan telah aqil baliq. Allah SWT menurunkan perintah berhijab bagi para wanita muslimah dalam Al Qur’an surat Al-Ahzab ke 33, dan surat An-Nur ke 31. Di jaman modern seperti saat ini, ada berbagai macam bentuk jilbab epilog rambut dan aurat nan menjadi tren dan disukai oleh wanita karena membuat penampilan mereka makin terlihat cantik. Pashmina ialah salah satunya. Cara membuat jilbab pashmina itu menjadi majemuk model pun sangat bervariasi, sinkron kreatifitas masing-masing pengguna.

Wanita memang pada dasarnya ingin selalu kelihatan menarik, cantik dan indah, sehingga jilbab pun tidak hanya berfungsi sebagai epilog aurat namun telah bergeser menjadi bagian dari mode berbusana. Perhatikan saja, sebelum trend pashmina , ada mode jilbab kotak, lalu segitiga berhias bordir, jilbab payet, jilbab kaos, jilbab lukis, dll.



Syarat Jilbab

Jika merujuk pada ayat Al Qur’an nan tertera di atas mengenai kewajiban mengenakan jilbab, juga beberapa hadist Nabi Muhammad SAW nan membahas masalah batasan aurat wanita, maka syarat sebuah jilbab atau hijab nan syar’i ialah nan menutup kepala hingga dada, dan seluruh tubuh kecuali paras dan telapak tangan. Jilbab atau hijab nan dipakai oleh seorang wanita pun tak boleh transparan atau tembus pandang, juga membentuk lekuk tubuh wanita hingga memicu syahwat bagi nan melihatnya.

Ini pun sebaiknya diterapkan pada cara membuat jilbab pashmina nan dikenakan oleh banyak wanita modern. Sebab jika diperhatikan secara cermat saat ini wanita nan mengenakan epilog kepala atau jilbab banyak nan mulai mengabaikan syarat syar’i jilbab. Mereka mengenakan jilbab atau epilog kepala tapi tidak menjulurkannya hingga menutupi dada.

Ada pula nan mengenakan jilbab atau epilog kepala, namun busana nan dikenakan sangat ketat. Mulai kaos atasan nan membungkus sampai buah dada terlihat membentuk lekukan, hingga celana bawahan nan sempit atau sering disebut celana pensil. Hal tersebut tentu tak seperti apa nan ditentukan dalam perintah Allah SWT dan juga nan dicontohkan para wanita muslimah di jaman Nabi Muhammad SAW dahulu.



Asal Usul Jilbab Pashmina

Bentuk dari jilbab pashmina sebenarnya mirip dengan kerudung atau kain panjang nan kerap juga disebut syal. Awalnya diketahui pashmina berasal dari daerah Kashmir, letaknya dekat di perbatasan India dan Pakistan. Pashmina di Kashmir terbuat dari bahan wol atau bulu kambing (pashm) nan dipintal. Selendang ini digunakan di daerah tersebut diperkirakan sejak antara abad 3 hingga 11.

Pashmina digemari oleh masyarakat lembah Kashmir karena mampu menghangatkan mereka dari dinginnya suhu atau cuaca negara tersebut, nan memang letaknya di dekat pegunungan Himalaya. Industri pembuatan selendang wol itu pun mulai banyak berdiri dan menjadi salah satu andalan pendapatan negara Kashmir, sejak abad ke 15. Hingga hasil tenunan itu tersebar ke berbagai belahan dunia. Warna-warni corak nan menarik menjadi karakteristik khas tenunan pashmina Kashmir, membuat wanita-wanita di berbagai negara pun turut jatuh hati dan menggunakannya sebagai kerudung atau syal mereka.

Konon, jenis kambing nan diambil bulunya buat menjadi pashmina hanya hayati di daerah sekitar Pakistan, India, Kashmir, Nepal dan Himalaya. Kambing ini ialah kambing daerah dataran tinggi, nan tebal bulunya buat menghangatkan diri. Berbeda jenis dari domba, kambing tersebut bulunya lebih halus.



Membedakan Pashmina Asli

Karena di atas telah diterangkan bahwa bahan pembuat pashmina orisinil nan ternyata ialah homogen wol, maka bila di pasaran ditemukan pashmina nan terbuat dari bahan kaos, atau ciffon, dll, maka dapat dipastikan bahwa itu ialah kerudung biasa atau syal. Bukan pashmina seperti nan dalam arti sebenarnya. Terkadang ada pula pashmina nan ditenun dari sutra nan dicampur dengan pashmina (bulu kambing), sehingga harganya jelas lebih mahal.

Pashmina orisinil atau bukan dapat pula dibandingkan dari label nan ada. Biasanya produk orisinil Kashmir akan tertulis di kemasan atau lembar made in-nya. Taraf kehalusannya pun berbeda, karena pashmina orisinil memiliki serat dengan ketebalan 15-19 mikron. Sangat lembut dan hangat. Nyaman di kulit bila Anda menyentuhnya, apalagi memakainya.

Ukuran nan tersedia secara generik buat pashmina ialah 200 cm X 75 cm, 200 cm X 90 cm, dan 250 cm X 125 cm. Pilihlah sinkron dengan ukuran tinggi badan Anda. Bila Anda tinggi semampai maka belilah nan paling panjang, agar nyaman saat menggunakannya.



Tutorial memakai jilbab dengan pashmina di youtube

Hijabers kini menggunakan pashmina sebagai mode jilbab nan sedang tren. Penggunaan pashmina biasanya dilapisi dahulu dengan daleman ciput atau ninja, lalu pashmina dipakai sebagai lapisan luar. Biasanya pashmina juga akan dipercantik dengan beberapa aksesori semacam bros, jepit, kalung, dll.
Karena minat para wanita nan tinggi dalam bidang fashion saat ini, maka berbagai video tutorial mengenai cara membuat jilbab pashmina nan mudah diikuti oleh berbagai kalangan, sangat mudah dijumpai di situs youtube. Tutorial cara memakai pashmina dan jilbab itu dibuat dan diunggah tak saja oleh desainer busana muslim seperti Dian Pelangi, dan Jenahara, tapi juga oleh masyarakat awam.

Ini ialah sebuah bukti bahwa mengkreasikan jilbab dengan pashmina menjadi hal nan disukai oleh wanita-wanita nan modis, namun tidak lepas dari aturan-aturan agama Islam. Jika tertarik maka Anda pun bisa mencari berbagai cara ciptaan memakai pashmina di situs tersebut.



Langkah-langkah memakai jilbab pashmina

Alat/bahan nan diperlukan bila hendak memakai jilbab pashmina hanya selembar pashmina, beberapa buah jarum pentul, dan bros jika dibutuhkan. Pertama, pastikan bahwa rona pashmina telah harmonis dengan rona busana nan dikenakan. Ciput atau dalaman juga sebaiknya diserasikan dengan rona pashmina. Jika semua telah serasi, maka mulailah berkreasi.

Pashmina digunakan seperti memakai kerudung, namun jangan lupa buat memanjangkan salah satu ujungnya. Ujung nan panjang ini akan digunakan melingkari bagian kepala, hingga posisi pashmina membelit kepala. Jangan lupa buat mengulurkan ujung panjang pashmina ke dada, lalu menyematnya dengan bros.

Ada pula jenis kerudung pashmina nan dijahit ujung-ujungnya hingga mirip dengan sarung kecil. Lalu cara memakainya cukup dengan disampirkan ke leher seperti saat kita bermain dengan sarung, lalu ujung bagian depannya dipakaikan ke kepala sebagai kerudung . Cara ini lebih cepat, karena praktis tanpa menggunakan banyak peniti atau jarum pentul.

Kreasi lain bisa Anda coba dan praktekkan sendiri, karena cara membuat jilbab pashmina nan pas dan sinkron tentu berbeda pada masing-masing wanita . Bentuk kepala dan lebar jidat turut menentukan model nan cocok bagi masing-masing wanita, sehingga tak ada batasan buat ciptaan jilbab tersebut. Yang krusial ialah tetap sinkron dengan anggaran nan telah ditentukan dalam agama Islam.