Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif

Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif

Dalam teori penelitian kualitatif , teori nan digunakan dalam penyusunan proposal penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan atau menghadapi gejala sosial nan ditemukan. Karena, permasalahan nan dibawa peneliti dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara.



Teori Penelitian Kualitatif

Teori penelitian kualitatif memiliki jumlah teori nan jauh lebih banyak dibandingkan teori dalam penelitian kuantitatif. Karena peneliti kualitatif harus menyesuaikan teori dengan kenyataan atau gejala sosial nan berkembang di lapangan.

Semua teori nan dikuasai oleh peneliti kualitatif akan menambah wawasannya semakin luas dan lebih profesional, sehingga teori tersebut dapat menjadi instrumen penelitian nan baik.

Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru sebab popularitasnya belum lama. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik sebab proses penelitian lebih bersifat seni dan kurang berpola.

Dalam suatu realitas, penelitian kualitatif ini melihat suatu objek atau empiris itu sebagai sesuatu nan dinamis, hasil konstruksi pemikiran dan interprestasi terhadap gejala nan diamati, serta utuh sebab setiap aspek dari objek itu mempunyai satu kesatuan nan tak bisa dipisahkan.

Di dalam penelitian kualitatif, seorang peneliti itu sebagai human instrument dan dengan teknik pengumpulan data observasi berperan serta, dan wawancara mendalam, maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber data. Dengan begitu, peneliti kualitatif harus mengenal betul orang nan memberikan data.

Selain itu, metode penelitian kualitatif dalam melihat interaksi antarvariabel pada objek nan diteliti lebih bersifat interaktif, yaitu saling mempengaruhi, sehingga tak diketahui mana variabel inpedennya dan dependennya.

Dalam sebuah penelitian, teknik penelitian ini digunakan sinkron dengan kebutuhan penelitian tersebut. Berikut dijabarkan mengenai penggunaan penelitian kualitatif di dalam sebuah penelitian.

  1. Bila masalah nan akan diteliti belum jelas atau bahkan masih gelap. Kondisi seperti ini cocok diteliti dengan kualitatif sebab penelitian kualitatif langsung masuk ke objek dan peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap objek tersebut sehingga masalah akan bisa ditemukan dengan jelas.

  2. Memahami makna di balik data nan tampak. Setiap ucapan dan tindakan orang memiliki makna tertentu. Untuk mencari makna dari dari setiap perbuatan dibutuhkan data nan dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi.

  3. Untuk memahami hubungan sosial nan kompleks serta buat menemukan pola-pola interaksi nan jelas

  4. Memahami perasaan orang lain yaitu dengan berperanserta merasakan apa nan dirasakan orang tersebut.

  5. Untuk mengembangkan teori yaitu dengan membangun data-data nan diperoleh dari lapangan.

  6. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya. Melalui teknik pengumpula data secara triangulasi/gabungan, maka kepastian data akan lebih terjamin. Selain itu, data nan diperoleh akan diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir ketika data sudah mencapai titik jenuh, sehingga kepastian data bisa diperoleh.

  7. Meneliti sejarah perkembangan. Misalnya meneliti sejarah perkembangan kehidupan raja-raja di Erofpa dan contoh lainnya.

Pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama sebab tujuan penelitian kualitatif ialah bersifat penemuan. Bukan sekedar verifikasi hipotesis, seperti pada penelitian kuantitatif.

Akan tetapi, kemungkinan jangka penelitian berlangsung dalam waktu pendek, bila telah ditemukan sesuatu dan datanya sudah jenuh. Lamanya penelitian akan tergantung pada keberadaan sumber data, interest, dan tujuan penelitian. Selain itu juga, penelitian kualitatif akan tergantung pada cakupan penelitian dan bagaimana peneliti mengatur waktu nan digunakan dalam setiap hari atau setiap.

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data nan bervariasi atau triangulasi (gabungan), dan dilakukan secara kontinyu sampai datanya jenuh.

Dengan teknik pengamatan tersebut, mengakibatkan variasi data nan muncul tinggi sekali. Data nan diperoleh pada umumnya ialah data kualitatif, sehingga teknik analisis data nan digunakan belum ada polanya nan jelas. Oleh sebab itu, peneliti sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis data.

Untuk memahami definisi analisis data, berikut ini akan dikemukakan pendapat Miles and Huberman (1984) nan menyatakan bahwa the most serious and central difficulty in the use of qualitative data is that methods of analysis are not well formulate . Artinya, nan paling serius dan sulit dalam analisis data kualitatif ialah sebab metode analisis belum dirumuskan dengan baik.

Senada dengan pendapat tersebut, Susan Stainback menyatakan bahwa there are no guidelines in qualitative research for determining how much data and data analysis are necessary to support and assertion, conclusion, or theory . Artinya, belum ada pedoman dalam penelitian kualitatif buat menentukan berapa banyak data dan analisis nan diperlukan buat mendukung konklusi atau teori.

Berdasarkan klarifikasi di atas, bisa ditarik konklusi bahwa analisis data ialah proses mencari dan menyusun secara sistematis data nan diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi melalui cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, mengklasifikasikan hal-hal krusial dan nan akan dipelajari, dan membuat simpul, sehingga mudah dipahami oleh peneliti dan pembaca.



Fungsi Teori Penelitian Kualitatif

Fungsi teori bagi peneliti kualitatif, yaitu sebagai bekal buat memahami konteks sosial atau gejala sosial nan ditemukan di lapangan secara luas dan mendalam. Peneliti kualitatif dituntut buat menguasai teori secara luas dan mendalam. Akan tetapi, dalam penelitian di lapangan, peneliti kualitatif harus melepaskan teori nan menjadi landasan penelitiannya dan tak digunakan sebagai pedoman buat menyusun instrumen penelitian, buat wawancara, dan observasi.

Peneliti kualitatif dituntut pula buat bisa menggali data sinkron dengan apa nan diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh responden atau sumber data. Posisi peneliti dalam melakukan penelitian harus sebagai pencari data buat memperoleh data bukan sebagai pengarah sumber data berdasarkan apa nan dipikirkan, tetapi bersifat apa adanya sinkron dengan nan terjadi di lapangan, nan dirasakan, dialami, dan dipikirkan oleh partisipan.

Oleh sebab itu, penelitian kualitatif jauh lebih sulit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Karena, peneliti kualitatif harus berbekal teori nan luas sehingga ia mampu menjadi human instrumen nan baik.

Dalam hal ini, Borg ang Gall (1988) menyatakan bahwa qualitative research is much more difficult to do well than quantitative research, because the data collected are usually subjective and the main measurement tool for collecting data is the investigator himself .

Artinya, penelitian kualitatif lebih sulit dibandingkan penelitian kuantitatif sebab data nan terkumpul bersifat subjektif dan instrumen sebagai alat pengumpul data ialah peneliti itu sendiri. Maka, buat bisa menjadi instrumen penelitian nan baik, peneliti kualitatif dituntut buat mampu menguasai teori dan memiliki wawasan nan luas.

Hal ini merupakan bekal bagi peneliti kualitatif buat melakukan penelitian, wawasan nan harus dimiliki peneliti mencakup wawasan teoretis maupun wawasan nan terkait dengan konteks sosial nan diteliti seperti budaya, nilai, keyakinan, hukum, adat istiadat nan terjadi dalam konteks sosial tersebut.

Dengan demikian, peneliti kualitatif dituntut buat memiliki wawasan nan luas, sehingga peneliti akan mampu membuka pertanyaan kepada sumber data dan mampu memahami apa nan terjadi di lapangan, serta mampu melakukan analisis secara induktif terhadap data nan diperoleh. Selain itu, peneliti kualitatif dituntut buat menemukan teori baru berdasarkan data nan diperoleh di lapangan atau situasi sosial.



Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif

1. Analisis Data Sebelum di Lapangan

Analisis dalam termin ini dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder nan akan digunakan peneliti buat menentukan fokus penelitian. Akan tetapi, fokus penelitian pada termin ini masih bersifat sementara, dan tentunya akan berkembang stelah peneliti melakukan penelitian di lapangan. Dalam penyusunan proposal, peneliti menentukan fokus penelitian buat mencari data dari sumber data, termasuk karakteristiknya.



2. Analisis Data Selama di Lapangan

Pada termin ini, analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung melalui wawancara atau observasi. Misalnya, pada saat wawancara berlangsung, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban dari responden. Jika peneliti belum puas dengan jawaban dari responden, maka peneliti dapat melanjutkan pertanyaan lagi sampai batas eksklusif diperoleh data nan valid.



3. Analisis Data Selesai di Lapangan

Pada termin akhir, analisis data dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut.

  1. Analisis domain, yaitu memperoleh citra generik dan menyeluruh dari objek penelitian atau situasi sosial;

  2. Analisis taksonomi, yaitu penjabaran secara rinci dari analisis domain melalui observasi terfokus;

  3. Analisis komponensial, yaitu mencari cirri khusus pada setiap detil struktur internal; dan

  4. Analisis tema cultural, yaitu mencari interaksi antara domain, dan hubungannya dengan seluruh komponen, akhirnya bisa menentukan tema/judul penelitian.

Selain itu, penelitian dengan metode kualitatif dalam mencantumkan teori masih bersifat sementara, maka teori nan digunakan dalam penyusunan proposal penelitiannya juga masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan atau konteks sosial. Jadi, dalam penelitian kualitatif sebuah teori itu bersifat menemukan teori. Semoga teori penelitian kualitatif tersebut bermanfaat.