Proposal Metodologi Penelitian Manajemen Pemasaran Asuransi Jiwa

Proposal Metodologi Penelitian Manajemen Pemasaran Asuransi Jiwa

Pada halaman ini kami akan berbagi informasi kepada Anda tentang contoh proposal metodologi penelitian taktik pemasaran. Namun sebelum kami membahas terlalu jauh kami akan menjelaskan sedikit tentang arti dari kata metodologi.

Metodologi ialah cara buat mencari metode, metodologi menggambarkan sebuah cara dari sisi teori lengkap buat menemukan metode terbaik, sementara pengertian dari metode ialah cara, atau jalan nan khusus dan mengandung unsur teknis pelaksanaan. Kebanyakan orang kebingungan buat membedakan antara metodologi dan metode, namun dengan definisi inti di atas kami konfiden akan lebih mudah dipahami. Berikut di bawah ini salah satu contoh proposalnya.



Proposal Metodologi Penelitian Manajemen Pemasaran Asuransi Jiwa

Ditujukan Kepada PT. XAMPLE LIFE INSURANCE



1. Dasar Pemikiran

Pemasaran ialah ujung tombak dari perusahaan apapun, termasuk Perusahaan Asuransi. Kesuksesan pemasaran menjadi penentu kesuksesan dan keberlangsungan bagian-bagian lain dalam sebuah perusahaan, suksesnya pemasaran akan berdampak pada meningkatnya order, meningkatnya order akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan produksi, meningkatnya kebutuhan produksi akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan tenaga kerja, dan nan lebih krusial ialah suksesnya pemasaran ialah penentu laba perusahaan.
Apapun hasil pencapaian dari Perusahaan bukan akhir dari segalanya, tak ada istilah menurunkan sasaran pada Perusahaan Asuransi Jiwa, Jika belum tercapai maka akan menjadi awal buat mencapai kesuksesan, dan jika sudah dicapai akan menjadi awal buat memenangkan Persaingan.



2. Taktik Pemasaran nan Sudah Dilakukan.

Sepanjang tahun 2012 Perusahaan melakukan penjualan dengan menggunakan All Out Marketing Strategy (AOMS), yaitu sebuah taktik penjualan nan melibatkan semua jajaran marketing, mulai dari agen, supervisor dan kepala cabang. Setiap hari kegiatan semua jajaran ialah menghimpun database dan melakukan penetrasi langsung dilapangan, baik secara group maupun individual marketing tergantung kondisi.

Hasil Penilaian Produksi Tahun 2012 Dan Konduite Agen
Dengan total jumlah man power pemasaran sebanyak 100 orang, Perusahaan mendapatkan total nasabah sebanyak 1000 Polis nan dibagi menjadi tiga bagian iuran pertanggungan asuransi kurang dari 10 Juta Pertahun sebanyak 500 Polis, iuran pertanggungan asuransi >=10 Juta Pertahun dan 500 Polis dengan iuran pertanggungan asuransi kurang dari 10 Juta Pertahun dihasilkan oleh 60 Agen, 450 Polis denga Iuran pertanggungan asuransi lebih besar dari 10 Juta dan kurang dari 50 Juta Pertahun dihasilkan oleh 30 Agen dan 50 Polis dengan Iuran pertanggungan asuransi lebih besar dari 50 Juta Pertahun dihasilkan oleh 10 Agen. Hal ini menunjukkan bahwa dari 100 Agen nan sebagian besar hanya mampu melakukan pendekatan pasar di kelas menengah ke bawah, dan sangat sedikit nan mampu melakukan pendekatan pasar kelas atas. Dari hasil konseling tiap-tiap agen didapatkan hasil bahwa para agen melakukan kerja sendiri mulai dari Penyiapan Data Base, Contacting, Presentasi hingga proses Closing.



3. Pencapaian Target

Target nan diharapkan sepanjang tahun 2012 ialah 3000 Polis dengan total Iuran pertanggungan asuransi Tahunan sebesar 32 Miliar Rupiah. Pencapaian ialah 500 Polis dengan total Iuran pertanggungan asuransi Tahunan sebesar 4 Miliar Rupiah, 450 Polis dengan total Iuran pertanggungan asuransi Tahunan sebesar 8 Miliar Rupiah dan 50 Polis dengan total Iuran pertanggungan asuransi Tahunan sebesar 4 Miliar Rupiah. Total Iuran pertanggungan asuransi Tahunan nan didapatkan oleh Perusahaan dengan 1000 Polis ialah 16 Miliar Rupiah atau tercapai 50% dari target.



4. Langkah Pemugaran Berpedoman pada Evaluasi

Berdasarkan hasil penelitian dan penilaian di atas langkah pemugaran nan harus dilakukan ialah sebagai berikut:

  1. Menambah Tenaga Marketing Kelas Atas

Jelas sekali bahwa hasil penilaian menunjukkan lemahnya penetrasi pada pasar kelas atas, dari 100 man power hanya 10 dari mereka nan telah terbukti mampu melakukan pendekatan ke pasar kelas atas dan 90 di antaranya hanya mampu bermain di pasar menengah ke bawah.

  1. Menambah Tim Support

Tim Support difungsikan sebagai penghimpun database, seleksi database, klasifikasi database, dan penentuan hot prospek. Dengan demikian maka tugas marketing akan lebih fokus pada sasaran-sasaran nan sudah di analisa sebelumnya.

  1. Menambah Tim Telemarketing

Dalam ilmu Penjualan Asuransi Jiwa, bagian tersulit ialah membuat janji temu dengan calon nasabah nan berkualitas dan sinkron dengan target. Seorang marketing asuransi jiwa nan sukses berjumpa dan mempresentasikan produk asuransi jiwa pada calon nasabah dengan kondisi nan konsentrasi misalnya di dalam ruangan kantor, di café atau di rumah, atau dimana pun nan krusial rendezvous serius dan konsentrasi, maka marketing tersebut telah mencapai 50% kesuksesan. Ya, begitulah marketing asuransi, baru berjumpa calon nasabah sudah menang berhasil 50%.

Tim Telemarketing diharapkan dapat meningkatkan jumlah rendezvous antara marketing dan calon nasabah. Jika pada tahun 2012 total dari 100 marketing atau agen melakukan prensentasi 20.000 kali, maka diharapkan setelah ditambah dengan tim database dan tim telemarketing dapat meningkatkan jumlah rendezvous hingga 40.000 kali pertemuan. Hal itu sangat mungkin terjadi, mengingat tugas marketing atau agen akan fokus pada penggarapan database dan tanpa direpotkan buat pencarian dan klasifikasi database.

  1. Evaluasi Dua Kali Satu Minggu

Jika pada tahun 2012 penilaian dilakukan satu minggu satu kali pada hari jum’at buat menanyakan hasil produksi, maka harus dilakukan pemugaran yaitu dengan melakukan penilaian dua kali satu minggu, setiap hari senin buat mengevaluasi hasil kerja minggu kemarin dan fokus pada proses, dan penilaian perencanaan minggu ini, dan pada hari jum’at melakukan penilaian fokus pada hasil pencapaian polis. Ekuilibrium antara penilaian fokus pada proses dan fokus pada hasil pencapaian akan membuat iklim marketing lebih transparan dan dengan mudah diketahui kualitas masing-masing agen dari sisi kemampuan presentasi.

  1. Tambahan Taktik Pemasaran Guna Mendukung Pencapaian Target

Ada beberapa metode penjualan asuransi jiwa antara lain ialah Penjualan langsung (Direct Selling) dan Penjualan tak langsung. Penjualan langsung dilakukan melalui agen atau marketing dan seluruh jajarannya dan Penjualan Tidak Langsung nan dilakukan melalui berbagai macam promosi dan telemarketing. Dari sisi aplikasi penjualan dibagi menjadi dua bagian primer yaitu Promosi dan Penetrasi. Untuk dapat mencapai kesuksesan penjualan maka sebaiknya Perusahaan menerapkan dan memaksimalkan keduanya.



5. Penentuan Langkah Konkrit

Memastikan penyelesaian planning 1,2,3,4,5 dan 6 di awal tahun dan segera melakukan dengan sebaik-baiknya dan sama sekali tak boleh menyimpang dari planning nan telah dibuat. Contoh proposal selesai.

Berikut di atas ialah contoh proposal metodologi penelitian majemen pemasaran asuransi jiwa, Intinya ialah setiap proposal metodologi harus mencerminkan dan menggambarkan cara buat menemukan cara, metode buat menemukan metode. Metodologi sebagai bagian secara holistik dan metode sebagai cara teknis masing-masing bagian. Sebenarnya contoh proposal penelitian berbasis pada metodologi harus sangat detail dan lebih detail dari contoh di atas.

Proposal metodologi penelitian harus menggambarkan lengkap kondisi hasil, kondisi hambatan dan permasalahan, konduite dan analisa masing-masing bagian, persiapan dan perencanaan lengkap langkah pemugaran hingga hasil kongkrit kerangka kerja, namun secara garis besar nan krusial ada citra tentang cara kerja, sistem dan hasil di masa lalu, dan menemukan rumusan pemugaran buat aplikasi di masa mendatang.

Demikian artikel kami tentang contoh proposal metodologi penelitian manajemen pemasaran, semoga bermanfaat bagi kita semua. dan tentunya buat Anda nan sedang mencari surat keterangan buat pengajuan proposal.